Perbedaan Keris Jogja Dan Solo –
Keris merupakan senjata tradisional yang khas dari Nusantara. Di Indonesia, terdapat banyak jenis keris yang ditemukan di berbagai daerah, salah satunya adalah keris Jogja dan Solo. Meskipun terlihat mirip, ternyata keduanya memiliki beberapa perbedaan.
Keris Jogja terkenal dengan modelnya yang tajam dan hampir tidak ada yang bulat. Kebanyakan keris yang berasal dari Jogja memiliki bentuk yang agak panjang dengan pamor yang menonjol di bagian tengahnya. Pada keris Jogja, biasanya terdapat sebuah lembing yang berbentuk seperti “L” pada bagian hulu. Lembing ini juga biasanya berwarna emas.
Sedangkan keris Solo memiliki bentuk yang lebih pendek dan lebih bulat. Pada bagian hulu, keris Solo biasanya tidak memiliki lembing. Sebaliknya, keris Solo memiliki bentuk yang lebih melengkung dan tajam. Pada bagian tengahnya, keris Solo biasanya memiliki pamor yang lebih halus dan berwarna perak.
Selain itu, keris Jogja dan Solo juga berbeda dari segi bahan yang digunakan. Keris Jogja biasanya dibuat dari bahan besi yang kuat, sementara keris Solo biasanya dibuat dari bahan perunggu yang lebih lembut.
Keris Jogja dan Solo juga berbeda dari segi harga. Keris Jogja lebih mahal dibandingkan dengan keris Solo. Harga keris Jogja bisa mencapai ratusan juta rupiah, sementara harga keris Solo biasanya berkisar antara puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Dari semua perbedaan di atas, jelas terlihat bahwa keris Jogja dan Solo berbeda satu sama lain. Meskipun mirip, namun keduanya memiliki ciri-ciri yang berbeda seperti bentuk, bahan, dan harga. Oleh karena itu, para penggemar keris harus lebih memperhatikan perbedaan antara keris Jogja dan Solo sebelum membeli salah satu di antaranya.
Daftar Isi :
- 1 Penjelasan Lengkap: Perbedaan Keris Jogja Dan Solo
- 1.1 1. Keris Jogja terkenal dengan modelnya yang tajam dan hampir tidak ada yang bulat.
- 1.2 2. Pada bagian hulu, keris Jogja biasanya memiliki sebuah lembing yang berbentuk seperti “L” dan berwarna emas.
- 1.3 3. Keris Solo memiliki bentuk yang lebih pendek dan lebih bulat.
- 1.4 4. Pada bagian hulu, keris Solo biasanya tidak memiliki lembing.
- 1.5 5. Keris Solo memiliki pamor yang lebih halus dan berwarna perak.
- 1.6 6. Keris Jogja biasanya dibuat dari bahan besi yang kuat, sementara keris Solo biasanya dibuat dari bahan perunggu yang lebih lembut.
- 1.7 7. Keris Jogja lebih mahal dibandingkan dengan keris Solo.
- 1.8 8. Harga keris Jogja bisa mencapai ratusan juta rupiah, sementara harga keris Solo biasanya berkisar antara puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Penjelasan Lengkap: Perbedaan Keris Jogja Dan Solo
1. Keris Jogja terkenal dengan modelnya yang tajam dan hampir tidak ada yang bulat.
Keris adalah senjata tradisional yang berasal dari Nusantara yang muncul sejak beribu-ribu tahun yang lalu. Keris terkenal di berbagai daerah di Indonesia, terutama di Jawa. Keris Jogja dan Solo khususnya masih mempertahankan tradisi dan teknik kuno dalam pembuatannya. Meskipun kedua wilayah memiliki sejarah yang panjang bersama, namun ada beberapa perbedaan yang terlihat antara kedua jenis keris ini.
Keris Jogja terkenal dengan modelnya yang tajam dan hampir tidak ada yang bulat. Kebanyakan pisau di Jogja memiliki bentuk yang tajam dan lebih pendek daripada pisau lainnya. Pisau ini memiliki pamor yang tajam dan lebih menonjol jika dilihat dari jarak dekat. Selain itu, kulit keris di Jogja juga bervariasi dan dapat menampilkan berbagai hiasan yang indah.
Keris Solo, di sisi lain, lebih bervariasi dalam bentuk dan panjangnya. Pisau di Solo lebih panjang dan berbentuk melengkung, dan banyak dari mereka memiliki pamor yang lebih halus dan lembut. Beberapa keris Solo juga memiliki tambahan berupa hiasan dan motif yang unik.
Keris Jogja dan Solo juga berbeda dalam cara pembuatannya. Di Jogja, para pembuat keris memiliki keahlian khusus dalam mengolah baja untuk membuat pisau. Mereka menggunakan baja antik yang diperoleh dari pedagang baja di daerah tersebut. Selain itu, para pembuat keris di Jogja menggunakan teknik yang konvensional untuk memoles pisau.
Sedangkan di Solo, para pembuat keris menggunakan teknik modern untuk membuat keris. Para pembuat keris di Solo juga menggunakan baja yang diperoleh dari pedagang baja di wilayah tersebut. Namun, untuk memoles pisau, para pembuat keris di Solo menggunakan teknik modern untuk menciptakan pamor yang lebih halus dan menarik.
Keris Jogja dan Solo sama-sama memiliki keunikan dan keindahan yang tersendiri. Namun, jika Anda ingin membeli keris khususnya, Anda harus memperhatikan perbedaan utama di antara keduanya. Dengan begitu, Anda akan dapat memilih keris yang sesuai dengan kebutuhan dan selera Anda.
2. Pada bagian hulu, keris Jogja biasanya memiliki sebuah lembing yang berbentuk seperti “L” dan berwarna emas.
Keris adalah salah satu senjata tradisional yang dapat kita jumpai di Indonesia. Keris merupakan salah satu barang koleksi yang digemari karena memiliki nilai seni dan budaya yang tinggi. Di Indonesia, terdapat banyak jenis keris, salah satunya adalah keris Jogja dan keris Solo.
Meskipun berasal dari wilayah yang sama, keris Jogja dan Solo memiliki beberapa perbedaan. Salah satu perbedaan yang menonjol adalah pada bagian hulu. Keris Jogja biasanya memiliki sebuah lembing yang berbentuk seperti “L” dan berwarna emas. Hal ini berbeda dengan keris Solo yang memiliki lembing berbentuk seperti “U” dan berwarna hitam.
Lembing yang berbentuk “L” pada keris Jogja merupakan ciri khas dari keris tersebut. Lembing ini berfungsi untuk menahan dan menjaga agar bagian belakang keris tidak mudah terlepas, sehingga membuat senjata ini tetap kuat dan tahan lama. Lembingnya juga menampilkan pola geometris yang indah untuk meningkatkan nilai seni dan estetika dari keris tersebut.
Selain lembing, bagian hulu keris Jogja juga akan menampilkan banyak pola dan motif yang berbeda-beda. Pola dan motif ini akan menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi pemilik keris, karena setiap pola memiliki makna dan arti yang berbeda-beda. Selain itu, pola dan motif ini juga merupakan salah satu cara yang membuat keris Jogja terlihat lebih indah dan menarik.
Meskipun begitu, keris Jogja dan Solo memiliki beberapa kesamaan. Kedua jenis keris ini memiliki bagian tengah yang berbentuk seperti bentuk bulan sabit, dan bagian bawah berbentuk seperti buntut ular. Bagian tengah keris ini biasanya akan menampilkan pola dan motif yang berbeda-beda, yang juga memiliki makna dan arti yang berbeda-beda.
Sebagai kesimpulan, keris Jogja dan Solo memiliki beberapa perbedaan dan kesamaan. Perbedaan terbesar adalah pada bagian hulu keris, dimana keris Jogja biasanya memiliki lembing berbentuk “L” dan berwarna emas, sementara pada keris Solo memiliki lembing berbentuk “U” dan berwarna hitam. Meskipun begitu, kedua jenis keris ini masih memiliki beberapa kesamaan, seperti bagian tengah dan bawah yang memiliki bentuk yang sama dan biasanya menampilkan pola dan motif yang berbeda-beda.
3. Keris Solo memiliki bentuk yang lebih pendek dan lebih bulat.
Keris adalah senjata tradisional yang telah menjadi bagian penting dari budaya dan sejarah Indonesia. Keris memiliki nilai spiritual dan budaya yang sangat kuat, terutama di daerah Jawa. Keris tradisional Jawa dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu Keris Jogja dan Keris Solo. Walaupun dua jenis keris ini memiliki beberapa karakteristik yang sama, namun mereka juga memiliki beberapa perbedaan. Salah satu perbedaan utama antara Keris Jogja dan Solo adalah bentuknya.
Keris Jogja memiliki bentuk panjang dan kurang berbentuk. Panjangnya berkisar antara 75 cm hingga 150 cm, dan memiliki banyak variasi bentuk, seperti kurva, cincin, dan banyak lainnya. Keris Jogja juga sering disebut sebagai Keris Panjang. Bentuk panjang ini menyiratkan bahwa Keris Jogja ditujukan untuk mencapai tujuan yang jauh.
Keris Solo memiliki bentuk yang lebih pendek dan lebih bulat. Panjangnya hanya berkisar antara 50 cm hingga 90 cm. Bentuk yang pendek dan bulat ini menyiratkan bahwa Keris Solo ditujukan untuk mencapai tujuan yang lebih dekat. Keris Solo juga dikenal sebagai Keris Pendek.
Keris Jogja dan Solo juga memiliki perbedaan dalam hal hulu dan ujungnya. Keris Jogja memiliki hulu yang lebih tumpul dan ujung yang lebih tajam. Hal ini menyiratkan bahwa Keris Jogja didesain untuk menyerang lebih luas dan menghasilkan luka yang lebih parah. Sedangkan, Keris Solo memiliki hulu yang lebih tajam dan ujung yang lebih tumpul. Hal ini menyiratkan bahwa Keris Solo didesain untuk menyerang lebih tepat dan menghasilkan luka yang lebih ringan.
Keris Jogja dan Solo juga memiliki perbedaan dalam hal hiasan. Keris Jogja memiliki hiasan yang lebih kompleks dan banyak menggunakan warna kuning, merah, dan hijau. Sedangkan, Keris Solo memiliki hiasan yang lebih sederhana dan menggunakan warna hitam, putih, dan biru.
Kesimpulannya, Keris Jogja dan Solo memiliki beberapa perbedaan penting. Salah satunya adalah bentuknya, dimana Keris Solo memiliki bentuk yang lebih pendek dan lebih bulat dibandingkan Keris Jogja. Selain itu, mereka juga memiliki perbedaan dalam hal hulu, ujung, dan hiasan. Perbedaan ini menyiratkan bahwa kedua jenis keris ini ditujukan untuk tujuan yang berbeda.
4. Pada bagian hulu, keris Solo biasanya tidak memiliki lembing.
Keris Jogja dan Solo merupakan dua jenis keris yang berbeda. Keris Jogja dikenal sebagai keris dengan bentuk yang indah dan keris Solo sebagai keris dengan seni yang kuat. Keris Solo memiliki lekukan yang lebih kuat dan juga tajam. Meskipun terlihat mirip, keduanya memiliki beberapa perbedaan.
Salah satu perbedaan utama antara keris Jogja dan Solo adalah pada bagian hulu. Keris Jogja biasanya memiliki lembing yang berbentuk seperti burung merpati. Lembing ini menjadi salah satu ciri yang membedakan keris Jogja dan Solo. Sedangkan keris Solo biasanya tidak memiliki lembing. Bagian hulu keris Solo juga biasanya lebih pendek dan lebih kaku dibandingkan keris Jogja.
Keris Jogja juga memiliki lubang pada bagian hulunya. Lubang ini biasa disebut lubang luk, dan biasanya digunakan untuk melampirkan perhiasan, seperti kalung atau gelang. Hal ini tidak banyak ditemukan pada keris Solo. Selain itu, bagian hulu keris Solo juga memiliki pola atau ukiran yang berbeda. Pola atau ukiran ini berbeda-beda tergantung pada jenis keris Solo yang Anda miliki.
Keris Solo juga memiliki gandar yang lebih kuat daripada keris Jogja. Gandar adalah bagian yang terletak di antara bagian hulu dan bagian pangkal. Gandar ini biasanya berbentuk menyembul, bergerigi, atau berlubang. Gandar keris Jogja biasanya dibuat dengan bentuk kurva yang lembut, sementara keris Solo dibuat dengan bentuk yang lebih kuat dan tajam.
Keris Jogja dan Solo juga memiliki perbedaan dalam hal pola dan warna. Keris Jogja memiliki pola yang lebih bervariasi daripada keris Solo. Pola keris Jogja biasanya berbentuk spiral, salib, atau garis-garis melengkung. Sedangkan keris Solo biasanya memiliki pola yang lebih sederhana dan lebih garis-garis lurus. Keris Jogja juga memiliki warna yang lebih beragam daripada keris Solo.
Di antara keris Jogja dan Solo, perbedaan yang paling mencolok adalah pada bagian hulu. Keris Jogja biasanya memiliki lembing yang berbentuk seperti burung merpati, sedangkan keris Solo biasanya tidak memiliki lembing. Selain itu, keris Jogja juga memiliki lubang luk untuk melampirkan perhiasan, yang tidak banyak ditemukan pada keris Solo. Juga, keris Solo memiliki gandar yang lebih kuat dan berbeda dari keris Jogja. Masing-masing keris memiliki pola dan warna yang berbeda, dan keris Jogja memiliki pola dan warna yang lebih bervariasi.
5. Keris Solo memiliki pamor yang lebih halus dan berwarna perak.
Keris adalah sebuah senjata tradisional yang berasal dari pulau Jawa. Keris ini telah digunakan oleh para sejarawan, bangsawan, dan orang-orang tertentu, dan telah menjadi simbol kebudayaan yang kuat di Indonesia. Keris Jogja dan Solo adalah dua jenis keris yang berbeda dan memiliki sejumlah fitur unik.
Keris Jogja adalah salah satu jenis keris tertua di Indonesia. Ini memiliki bentuk yang unik dan kuat, membuatnya sangat populer di seluruh wilayah Jawa. Keris Jogja memiliki bentuk yang panjang dan dua kurva yang menghadap ke atas. Juga memiliki desain hiasan yang indah yang disebut “lurik”. Keris Jogja juga dikenal karena kekuatannya dan kerasnya, karena banyak yang dibuat dari baja.
Keris Solo adalah jenis keris lainnya yang juga berasal dari Jawa. Ini memiliki bentuk yang lebih pendek dan mudah dipasang. Ini juga memiliki desain hiasan yang indah dan unik, yang disebut “gringsing”. Selain itu, Keris Solo juga dikenal karena kehalusannya dan warna peraknya. Keris Solo juga dapat dibuat dari baja atau bahan lainnya seperti perak.
Keris Jogja dan Solo memiliki perbedaan yang cukup besar. Salah satu perbedaan utama adalah desain. Keris Jogja memiliki bentuk yang lebih panjang dan lurik yang dihiasi dengan hiasan. Sedangkan Keris Solo memiliki bentuk yang lebih pendek dan gringsing yang dihiasi dengan hiasan.
Perbedaan lain antara kedua jenis keris adalah pamornya. Keris Jogja memiliki pamor yang kuat dan berwarna hitam. Ini karena banyak dari mereka yang dibuat dari baja. Sedangkan Keris Solo memiliki pamor yang lebih halus dan berwarna perak. Ini karena banyak dari mereka yang dibuat dari bahan seperti perak.
Keris Jogja dan Solo adalah dua jenis keris yang berbeda yang memiliki banyak fitur unik. Desain mereka dan pamor mereka adalah dua perbedaan utama antara kedua jenis keris. Keris Jogja memiliki desain panjang dan lurik, serta pamor yang kuat dan berwarna hitam. Sedangkan Keris Solo memiliki desain pendek dan gringsing, serta pamor yang lebih halus dan berwarna perak.
6. Keris Jogja biasanya dibuat dari bahan besi yang kuat, sementara keris Solo biasanya dibuat dari bahan perunggu yang lebih lembut.
Keris adalah senjata tajam tradisional yang berasal dari wilayah Asia Tenggara. Selama bertahun-tahun, keris telah menjadi bagian penting dari budaya dan tradisi di kawasan ini. Keris telah dikenal sebagai simbol kekuatan, kemuliaan, dan kebudayaan. Di Indonesia, keris telah menjadi bagian penting dari budaya dan tradisi di wilayah Jawa, terutama di kota Jogja dan Solo. Meskipun kedua kota ini memiliki budaya dan tradisi yang mirip, ada beberapa perbedaan penting antara keris Jogja dan keris Solo.
Pertama-tama, letak geografis kedua kota ini berbeda. Kota Jogja terletak di daerah Pegunungan Merapi di Jawa Tengah, sementara Solo terletak di Jawa Timur. Ini mempengaruhi bagaimana keris di kedua kota ini dibuat. Para pembuat keris di kedua kota berusaha untuk menyesuaikan desain dan teknik pembuatannya dengan keadaan alam tempat mereka tinggal.
Kedua, perbedaan paling signifikan antara keris Jogja dan Solo adalah bahan yang digunakan untuk membuatnya. Keris Jogja biasanya dibuat dari bahan besi yang kuat, sementara keris Solo biasanya dibuat dari bahan perunggu yang lebih lembut. Bahan besi yang kuat menyebabkan keris Jogja lebih tajam dan kuat. Di sisi lain, bahan perunggu lebih lembut, sehingga keris Solo lebih mudah dipotong dan memiliki tekstur yang lebih lembut.
Ketiga, teknik pembuatan keris yang digunakan di kedua kota juga berbeda. Para pembuat keris di Jogja menggunakan teknik pembuatan tradisional yang disebut “Pamor” untuk membuat keris mereka. Teknik ini menggunakan tungku dan berbagai alat untuk memukul bahan besi dan membentuk desain yang unik. Di Solo, para pembuat keris menggunakan teknik pembuatan tradisional yang disebut “Keris Solo” untuk membuat keris mereka. Teknik ini menggunakan tungku dan berbagai alat untuk menggiling dan menggosok bahan perunggu.
Keempat, desain keris Jogja dan Solo juga berbeda. Keris Jogja cenderung memiliki desain yang lebih kompleks dan rumit. Desain ini biasanya terinspirasi dari alam dan berbagai motif tradisional Jawa. Di sisi lain, desain keris Solo biasanya lebih sederhana dan terinspirasi dari budaya dan tradisi Solo.
Kelima, harga keris Jogja dan Solo juga berbeda. Keris Jogja biasanya lebih mahal daripada keris Solo karena bahan dan teknik yang digunakan untuk membuatnya lebih mahal.
Keenam, pembuat keris Jogja dan Solo juga berbeda. Para pembuat keris Jogja umumnya memiliki lebih banyak pengalaman dalam membuat senjata tradisional, sementara para pembuat keris Solo lebih fokus pada desain dan teknik pembuatan.
Inilah perbedaan utama antara keris Jogja dan Solo. Meskipun kedua kota ini memiliki budaya dan tradisi yang mirip, ada beberapa perbedaan penting antara keris Jogja dan keris Solo, seperti bahan yang digunakan untuk membuatnya, teknik pembuatan, desain, harga, dan pembuatnya.
7. Keris Jogja lebih mahal dibandingkan dengan keris Solo.
Keris adalah senjata tradisional yang sangat ikonik di Indonesia. Keris dapat ditemukan di seluruh wilayah nusantara dan memiliki berbagai bentuk dan fungsi. Salah satu jenis keris yang sangat terkenal adalah keris Jogja dan keris Solo. Meskipun terlihat mirip, keduanya memiliki beberapa perbedaan. Di bawah ini adalah perbedaan keris Jogja dan keris Solo, termasuk alasan mengapa keris Jogja lebih mahal dibandingkan keris Solo.
1. Sejarah. Keris Jogja adalah keris yang dibuat di wilayah Yogyakarta. Keris Jogja menjadi sangat terkenal karena digunakan kerajaan Yogyakarta, dengan begitu banyak desain yang dibuat untuk kerajaan. Keris Solo, di sisi lain, adalah keris yang dibuat di wilayah Solo dan digunakan oleh kerajaan Solo. Keris Solo juga sangat terkenal karena digunakan oleh kerajaan Solo.
2. Desain. Keris Jogja memiliki desain yang berbeda-beda, tergantung pada tujuannya. Ada berbagai macam desain yang tersedia, mulai dari bentuk yang sederhana sampai bentuk yang lebih kompleks. Keris Solo memiliki desain yang lebih sederhana dibandingkan dengan keris Jogja. Desain keris Solo lebih mengutamakan fungsi daripada estetika.
3. Manufaktur. Keris Jogja biasanya dibuat oleh para pengrajin yang telah berpengalaman. Mereka biasanya memiliki keahlian yang tinggi dalam membuat keris dan menghasilkan produk berkualitas tinggi. Keris Solo biasanya dibuat oleh para pengrajin yang kurang berpengalaman atau oleh orang yang tidak memiliki keahlian khusus.
4. Bahan. Keris Jogja biasanya dibuat dari bahan-bahan berkualitas tinggi seperti baja, besi, dan logam lainnya. Keris Solo biasanya dibuat dari bahan-bahan yang lebih murah, seperti kayu, kulit, dan logam lainnya.
5. Harga. Keris Jogja biasanya lebih mahal dibandingkan dengan keris Solo. Keris Jogja bisa mencapai harga ratusan juta rupiah, sementara keris Solo hanya bisa mencapai harga puluhan juta.
6. Fungsi. Keris Jogja biasanya digunakan sebagai simbol kekuasaan dan kemewahan, sementara keris Solo biasanya digunakan untuk tujuan yang lebih praktis, seperti untuk memburu binatang atau melakukan pekerjaan lainnya.
7. Keris Jogja lebih mahal dibandingkan dengan keris Solo. Hal ini disebabkan karena keris Jogja dibuat dengan bahan-bahan berkualitas tinggi dan dibuat oleh para pengrajin yang berpengalaman. Keris Solo, di sisi lain, dibuat dari bahan-bahan yang lebih murah dan dengan pengrajin yang kurang berpengalaman.
Dengan demikian, keris Jogja dan keris Solo adalah dua jenis keris yang sangat berbeda. Keduanya memiliki sejarah, desain, manufaktur, bahan, dan fungsi yang berbeda. Keris Jogja biasanya lebih mahal dibandingkan keris Solo, karena keris Jogja dibuat dengan bahan-bahan berkualitas tinggi dan dengan pengrajin yang berpengalaman.
8. Harga keris Jogja bisa mencapai ratusan juta rupiah, sementara harga keris Solo biasanya berkisar antara puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Keris adalah senjata tradisional yang diciptakan dan diwariskan dari generasi ke generasi di Indonesia. Keris sudah menjadi ciri khas budaya Indonesia yang telah berkembang selama lebih dari satu abad. Keris dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu keris Jogja dan keris Solo. Kedua jenis keris ini memiliki beberapa perbedaan yang menjadi alasan mengapa harga keris Jogja bisa mencapai ratusan juta rupiah, sementara harga keris Solo biasanya berkisar antara puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Pertama, keris Jogja memiliki desain yang lebih rumit dan kompleks dibandingkan keris Solo. Sebuah keris Jogja biasanya memiliki lebih banyak bagian dan fitur, seperti tujuh sampai sembilan bilah, ujung yang berbeda, dan pola pamor yang kompleks. Salah satu fitur terpenting dari keris Jogja adalah tujuannya. Tujuan adalah bagian yang memisahkan bilah dari pamornya dan mengurangi kejutan saat menggunakannya. Tujuan juga bisa menjadi pola yang unik dan kompleks, yang menambah nilai keris.
Kedua, keris Jogja biasanya memiliki pamor yang lebih bervariasi dan unik dibandingkan keris Solo. Pamor adalah pola yang ditempelkan pada bilah keris dan dapat meningkatkan nilainya. Pamor adalah representasi unik dari senjata tradisional, yang mencerminkan budaya dan sejarah keris. Pamor keris Jogja biasanya lebih unik dan rumit, sementara pamor keris Solo lebih sederhana dan memiliki beberapa pola yang sama.
Ketiga, keris Jogja biasanya diproduksi oleh pengrajin yang lebih berpengalaman dan berpengalaman dibandingkan keris Solo. Keris Jogja diproduksi dengan teknik yang lebih kompleks dan rumit, yang membutuhkan banyak waktu dan usaha. Ini membuat keris Jogja lebih mahal dan disukai oleh para kolektor dan pemburu keris.
Karena alasan-alasan di atas, harga keris Jogja bisa mencapai ratusan juta rupiah, sementara harga keris Solo biasanya berkisar antara puluhan hingga ratusan juta rupiah. Keris Jogja dianggap sebagai keris yang lebih bernilai karena desain yang rumit, pamor yang unik, dan teknik pembuatan yang lebih kompleks. Keris Solo juga memiliki nilai tersendiri, tetapi tidak sebesar keris Jogja. Ini adalah salah satu alasan mengapa harga keris Jogja lebih tinggi daripada keris Solo.