Jelaskan Perbedaan Antara Larutan Koloid Dan Suspensi Beserta Contohnya –
Larutan koloid dan suspensi adalah dua jenis larutan yang memiliki konsentrasi dan komposisi yang berbeda. Perbedaan utama antara larutan koloid dan suspensi adalah bahwa larutan koloid mengandung partikel yang sangat kecil dan tidak mengendap, sementara suspensi mengandung partikel yang lebih besar dan dapat mengendap.
Partikel yang ditemukan dalam larutan koloid disebut partikel koloid, yang biasanya berukuran antara 1 nm dan 1000 nm. Partikel koloid terlalu kecil untuk dilihat dengan mikroskop optik, namun akan terlihat jelas dengan mikroskop elektron. Partikel koloid bersifat netral atau bersifat polar. Partikel koloid tersebar secara merata di seluruh larutan koloid. Partikel koloid tidak mengendap, tetapi dapat ditangkap oleh filter.
Partikel yang ditemukan dalam suspensi adalah partikel suspensi yang berukuran antara 1000 nm dan 100.000 nm. Partikel suspensi dapat terlihat dengan mikroskop optik. Partikel suspensi dapat ditangkap oleh filter, namun mereka dapat mengendap jika larutan suspensi berdiri terlalu lama.
Contoh larutan koloid adalah susu, bubuk kopi, udara dan gas. Larutan susu merupakan campuran air, lemak dan protein. Partikel protein dalam susu berukuran antara 1 nm dan 1000 nm. Partikel protein ini tersebar secara merata di seluruh larutan susu. Bubuk kopi terdiri dari partikel kopi yang berukuran antara 10 nm dan 1000 nm. Partikel kopi tersebar secara merata di seluruh bubuk kopi. Udara terdiri dari partikel oksigen, nitrogen dan karbon dioksida yang berukuran antara 1 nm dan 1000 nm. Partikel tersebar secara merata di seluruh udara.
Contoh larutan suspensi adalah susu kental, tepung terigu, sabun cuci dan pasir. Larutan susu kental merupakan campuran susu, lemak dan protein. Partikel protein dalam susu kental berukuran antara 1000 nm dan 100.000 nm. Partikel protein ini dapat mengendap jika larutan susu kental berdiri terlalu lama. Tepung terigu terdiri dari partikel tepung yang berukuran antara 1000 nm dan 100.000 nm. Partikel tepung dapat mengendap jika larutan terigu berdiri terlalu lama. Sabun cuci terdiri dari partikel sabun yang berukuran antara 1000 nm dan 100.000 nm. Partikel sabun dapat mengendap jika larutan sabun cuci berdiri terlalu lama. Pasir terdiri dari partikel pasir yang berukuran antara 1000 nm dan 100.000 nm. Partikel pasir dapat mengendap jika larutan pasir berdiri terlalu lama.
Secara umum, perbedaan utama antara larutan koloid dan suspensi adalah bahwa larutan koloid mengandung partikel yang sangat kecil dan tidak mengendap, sementara suspensi mengandung partikel yang lebih besar yang dapat mengendap jika larutan berdiri terlalu lama. Contohnya adalah susu, bubuk kopi, udara dan gas untuk larutan koloid, dan susu kental, tepung terigu, sabun cuci dan pasir untuk larutan suspensi.
Daftar Isi :
- 1 Penjelasan Lengkap: Jelaskan Perbedaan Antara Larutan Koloid Dan Suspensi Beserta Contohnya
- 1.1 1. Larutan koloid dan suspensi adalah dua jenis larutan yang memiliki konsentrasi dan komposisi yang berbeda.
- 1.2 2. Perbedaan utama antara larutan koloid dan suspensi adalah bahwa larutan koloid mengandung partikel yang sangat kecil dan tidak mengendap, sementara suspensi mengandung partikel yang lebih besar dan dapat mengendap.
- 1.3 3. Partikel yang ditemukan dalam larutan koloid disebut partikel koloid, yang biasanya berukuran antara 1 nm dan 1000 nm.
- 1.4 4. Partikel yang ditemukan dalam suspensi adalah partikel suspensi yang berukuran antara 1000 nm dan 100.000 nm.
- 1.5 5. Contoh larutan koloid adalah susu, bubuk kopi, udara dan gas.
- 1.6 6. Contoh larutan suspensi adalah susu kental, tepung terigu, sabun cuci dan pasir.
- 1.7 7. Partikel koloid tidak mengendap, tetapi dapat ditangkap oleh filter.
- 1.8 8. Partikel suspensi dapat ditangkap oleh filter, namun mereka dapat mengendap jika larutan suspensi berdiri terlalu lama.
Penjelasan Lengkap: Jelaskan Perbedaan Antara Larutan Koloid Dan Suspensi Beserta Contohnya
1. Larutan koloid dan suspensi adalah dua jenis larutan yang memiliki konsentrasi dan komposisi yang berbeda.
Larutan koloid dan suspensi adalah dua jenis larutan yang memiliki konsentrasi dan komposisi yang berbeda. Mereka memiliki perbedaan yang signifikan dalam ukuran partikel, stabilitas, dan juga cara dibuatnya. Perbedaan ini membantu kita untuk membedakan antara kedua larutan.
Pertama-tama, kita harus mengetahui bahwa larutan koloid dan suspensi berbeda dalam ukuran partikelnya. Partikel dalam larutan koloid sangat kecil dan tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Partikel-partikel ini berkisar antara 1 nanometer hingga 1000 nanometer. Partikel-partikel ini dianggap sebagai “koloid” karena mereka memiliki sifat antara partikel-partikel larutan. Larutan koloid dapat berupa gas, cairan, atau padatan.
Suspensi, di sisi lain, memiliki partikel yang lebih besar. Partikel-partikel ini dapat dilihat dengan mata telanjang. Partikel-partikel ini berkisar antara 1 mikrometer hingga 100 mikrometer. Partikel-partikel ini dianggap sebagai “suspensi” karena mereka memiliki sifat antara suspensi dan larutan.
Kedua, perbedaan lain antara larutan koloid dan suspensi adalah stabilitasnya. Larutan koloid lebih stabil daripada suspensi. Partikel-partikel dalam larutan koloid tertahan dalam waktu yang lama tanpa berubah bentuk. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa partikel-partikel koloid terikat oleh kuat oleh koloid elektrostatik. Suspensi, di sisi lain, kurang stabil. Partikel-partikel suspensi mudah bergerak dan berubah bentuk, yang menyebabkan partikel-partikel ini mudah menyebar dan menetap.
Terakhir, perbedaan lain antara larutan koloid dan suspensi adalah cara dibuatnya. Larutan koloid dibuat dengan menggunakan proses pencampuran. Proses ini menggabungkan partikel-partikel yang membentuk larutan koloid. Suspensi, di sisi lain, dibuat dengan cara yang berbeda. Partikel-partikel suspensi terbentuk ketika partikel-partikel yang lebih kecil dicampurkan dalam cairan.
Untuk memberikan contoh, larutan koloid dapat dilihat dalam larutan emulsi seperti minyak dan air. Partikel-partikel dalam emulsi terikat oleh koloid elektrostatik. Contoh lain adalah larutan susu. Partikel-partikel susu adalah koloid yang diikat oleh koloid elektrostatik.
Suspensi juga dapat dilihat dalam berbagai larutan. Contohnya adalah larutan serbuk kapur yang tercampur dengan air. Partikel-partikel kapur terlihat di dalam air. Suspensi lain adalah larutan besi yang dicampur dengan air. Partikel-partikel besi terlihat di dalam air.
Jadi, perbedaan antara larutan koloid dan suspensi adalah ukuran partikel, stabilitas, dan cara dibuatnya. Larutan koloid memiliki partikel yang lebih kecil, lebih stabil, dan dihasilkan dengan proses pencampuran. Suspensi memiliki partikel yang lebih besar, kurang stabil, dan dihasilkan dengan cara yang berbeda. Contoh-contoh larutan koloid dan suspensi telah disebutkan di atas.
2. Perbedaan utama antara larutan koloid dan suspensi adalah bahwa larutan koloid mengandung partikel yang sangat kecil dan tidak mengendap, sementara suspensi mengandung partikel yang lebih besar dan dapat mengendap.
Koloid dan suspensi adalah dua jenis larutan yang banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Kedua jenis larutan ini memiliki beberapa kesamaan, namun ada beberapa perbedaan utama yang membedakan keduanya. Perbedaan utama antara larutan koloid dan suspensi adalah bahwa larutan koloid mengandung partikel yang sangat kecil dan tidak mengendap, sementara suspensi mengandung partikel yang lebih besar dan dapat mengendap.
Koloid adalah larutan yang mengandung partikel yang larut dalam suatu cairan, tetapi tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Partikel koloid berukuran sangat kecil, berukuran antara 0,1 dan 1 µm, yang disebut partikel koloid. Partikel koloid tidak dapat menetap, tetapi tetap berada dalam suspensi dalam larutan. Beberapa contoh larutan koloid adalah air kapur, garam kapur, emulsi dan aerosol.
Suspensi adalah larutan yang mengandung partikel yang tidak larut dalam cairan. Partikel suspensi berukuran lebih besar daripada partikel koloid, antara 1 dan 1000 µm. Partikel ini dapat dilihat dengan mata telanjang dan dapat mengendap di dasar tabung larut. Contohnya, lumpur, pasir dan partikel debu adalah suspensi.
Kedua jenis larutan ini sangat berbeda dalam hal ukuran partikel yang terkandung di dalamnya. Larutan koloid mengandung partikel yang sangat kecil dan tidak mengendap, sementara larutan suspensi mengandung partikel yang lebih besar dan dapat mengendap. Perbedaan lain antara kedua jenis larutan adalah bahwa larutan koloid menyebar di semua bagian cairan dan tidak mudah mengendap, sementara partikel suspensi cenderung mengendap ke dasar tabung larutan.
Koloid dan suspensi dapat ditemukan di alam dan di laboratorium. Di alam, contoh larutan koloid adalah asap, awan dan banyak jenis emulsi. Contoh larutan suspensi adalah air laut, air sungai dan air hujan. Di laboratorium, partikel-partikel koloid dapat diproduksi dengan menggunakan teknik seperti emulsi, atomisasi dan elektroforesis. Sedangkan suspensi dapat diproduksi dengan menggunakan teknik seperti centrifugasi, sedimentasi dan pengendapan.
Kesimpulannya, koloid dan suspensi adalah dua jenis larutan yang memiliki beberapa kesamaan, namun juga memiliki beberapa perbedaan utama. Perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa larutan koloid mengandung partikel yang sangat kecil dan tidak mengendap, sementara suspensi mengandung partikel yang lebih besar dan dapat mengendap.
3. Partikel yang ditemukan dalam larutan koloid disebut partikel koloid, yang biasanya berukuran antara 1 nm dan 1000 nm.
Partikel koloid adalah partikel yang ditemukan dalam larutan koloid, yang biasanya berukuran antara 1 nm dan 1000 nm. Partikel koloid terdiri dari senyawa-senyawa atau atom-atom yang disebut partikel koloidal. Partikel koloid disebut juga partikel koloid karena mereka memiliki ukuran yang sangat kecil. Partikel koloid dibedakan dari partikel suspensi karena partikel koloid terdispersi dalam medium koloid dan memiliki ukuran yang jauh lebih kecil dari partikel suspensi.
Partikel koloid dapat menyebar melalui medium koloid, karena partikel koloid terdispersi dalam medium koloid. Partikel koloid juga memiliki sifat yang disebut koagulasi, di mana partikel koloid dapat bergabung bersama dan membentuk agregat. Partikel koloid ini juga dapat diserap oleh sel-sel dan memiliki sifat yang disebut adsorpsi, di mana partikel koloid terikat pada permukaan sel.
Partikel koloid juga dapat bergerak melalui medium koloid karena adanya daya tarik antara permukaan partikel koloid dan medium koloid. Partikel koloid juga dapat menyerap zat-zat lain seperti zat warna, zat pewarna, zat pengawet, dan zat-zat lain yang terdapat dalam medium koloid.
Contoh partikel koloid adalah serbuk emas, serbuk perak, serbuk seng, serbuk tembaga, dan partikel-partikel lain yang terdapat dalam larutan koloidal. Contoh larutan koloid adalah emulsi, aerosol, dan partikel-partikel lain yang terdapat dalam larutan koloidal.
Kesimpulannya, partikel koloid adalah partikel yang ditemukan dalam larutan koloid, yang biasanya berukuran antara 1 nm dan 1000 nm. Partikel koloid terdiri dari senyawa-senyawa atau atom-atom yang disebut partikel koloid. Partikel koloid dapat menyebar melalui medium koloid, menyerap zat-zat lain dan bergerak melalui medium koloid. Contoh partikel koloid adalah serbuk emas, serbuk perak, serbuk seng, dan serbuk tembaga. Contoh larutan koloid adalah emulsi, aerosol, dan partikel-partikel lain yang terdapat dalam larutan koloidal.
4. Partikel yang ditemukan dalam suspensi adalah partikel suspensi yang berukuran antara 1000 nm dan 100.000 nm.
Partikel yang ditemukan dalam suspensi adalah partikel suspensi yang berukuran antara 1000 nm dan 100.000 nm. Partikel-partikel ini terlalu besar untuk diserap oleh membran sel atau disaring melalui filter kertas. Partikel-partikel ini juga terlalu besar untuk terdispersi secara homogen dalam larutan suspensi.
Karena partikel-partikel di dalam suspensi memiliki ukuran yang besar, mereka akan mengendap di bawah gravitasi. Partikel-partikel ini juga akan mengendap di sekitar partikel lain yang lebih kecil. Akibatnya, suspensi akan mengalami penyusutan seiring waktu dan menjadi kental.
Sedangkan partikel dalam larutan koloid berukuran antara 1 nm dan 1000 nm. Partikel-partikel ini terlalu kecil untuk diserap oleh membran sel atau disaring melalui filter kertas. Partikel-partikel ini juga terlalu kecil untuk mengendap di bawah gravitasi.
Partikel-partikel koloid juga dapat disebut partikel terdispersi. Partikel-partikel ini dapat tersebar secara homogen dalam larutan koloid. Partikel-partikel ini tidak akan mengalami penyusutan seiring waktu dan tetap stabil.
Contoh dari larutan koloid adalah air mancur, yang terdiri dari partikel-partikel air yang terdispersi secara homogen dalam zat cair. Contoh dari suspensi adalah susu, yang terdiri dari partikel-partikel lemak, protein dan kalsium yang berukuran antara 1000 nm dan 100.000 nm.
Untuk ringkasnya, perbedaan utama antara larutan koloid dan suspensi adalah ukuran partikel. Partikel dalam larutan koloid berukuran antara 1 nm dan 1000 nm, sedangkan partikel dalam suspensi berukuran antara 1000 nm dan 100.000 nm. Partikel dalam larutan koloid juga dapat disebut partikel terdispersi, sedangkan partikel dalam suspensi dapat mengendap di bawah gravitasi.
5. Contoh larutan koloid adalah susu, bubuk kopi, udara dan gas.
Larutan koloid dan suspensi adalah dua jenis larutan yang berbeda. Mereka berbeda dalam konsentrasi zat terlarut, tingkat kelarutan, sifat optik, dan cara memisahkan zat terlarut dari larutan.
Konsentrasi zat terlarut adalah ukuran kadar zat terlarut dalam larutan. Larutan koloid memiliki konsentrasi zat terlarut yang relatif rendah. Zat terlarut dalam larutan koloid disebut partikel koloid yang mengandung molekul atau atom yang sangat kecil. Partikel koloid sangat kecil sehingga mereka tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Suspensi memiliki konsentrasi zat terlarut yang lebih tinggi daripada larutan koloid. Zat terlarut dalam suspensi disebut partikel jenuh yang mengandung molekul atau atom yang lebih besar dan dapat dilihat dengan mata telanjang.
Tingkat kelarutan adalah tingkat pelarutan zat terlarut dalam larutan. Larutan koloid memiliki tingkat kelarutan yang rendah. Partikel koloid dalam larutan koloid tidak larut dalam pelarut. Suspensi memiliki tingkat kelarutan yang lebih tinggi daripada larutan koloid. Partikel jenuh dalam suspensi larut dalam pelarut.
Sifat optik adalah sifat cahaya yang dipantulkan atau diserap oleh larutan. Larutan koloid memiliki sifat optik yang disebut difraksi. Cahaya dipantulkan oleh partikel koloid dan menyebabkan bayangan. Suspensi memiliki sifat optik yang disebut dispersi. Cahaya diserap oleh partikel jenuh dan menyebabkan larutan menjadi gelap.
Cara memisahkan zat terlarut dari larutan adalah dengan cara menyaring. Larutan koloid dapat disaring dengan menggunakan filter kasar atau kain saring. Filtre ini berfungsi menahan partikel koloid dan membiarkan pelarut mengalir. Suspensi dapat disaring dengan menggunakan filter halus atau kertas saring. Filtre ini berfungsi untuk menahan partikel jenuh dan membiarkan pelarut mengalir.
Contoh larutan koloid adalah susu, bubuk kopi, udara, dan gas. Susu adalah larutan koloid yang terdiri dari zat terlarut berupa lemak, protein, laktosa, dan mineral. Bubuk kopi adalah larutan koloid yang terdiri dari zat terlarut berupa kafein, lemak, dan mineral. Udara adalah larutan koloid yang terdiri dari zat terlarut berupa nitrogen, oksigen, karbondioksida, dan partikel debu. Gas adalah larutan koloid yang terdiri dari zat terlarut berupa nitrogen, oksigen, karbon dioksida, dan gas lainnya.
6. Contoh larutan suspensi adalah susu kental, tepung terigu, sabun cuci dan pasir.
Larutan koloid dan suspensi adalah dua jenis larutan yang berbeda. Mereka berbeda dalam komposisi, bentuk, stabilisasi, dan karakteristik fisika lainnya. Pada umumnya, larutan koloid mengandung partikel partikel yang sangat kecil dan memiliki sifat khusus, sedangkan suspensi adalah larutan yang mengandung partikel yang lebih besar.
Komposisi larutan koloid terdiri dari zat yang berupa partikel yang sangat kecil, biasanya kurang dari sepersekian milimeter. Partikel-partikel ini disebut partikel koloid dan disuspensikan dalam cairan. Partikel koloid terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Partikel-partikel koloid biasanya bersifat netral, tetapi dalam beberapa kasus, mereka dapat bersifat elektrolit. Larutan koloid biasanya tidak mengendap.
Sebaliknya, suspensi adalah larutan yang mengandung partikel yang lebih besar. Partikel-partikel ini secara signifikan lebih besar daripada partikel koloid, dan dapat dilihat tanpa bantuan mikroskop. Partikel-partikel dapat berupa bahan organik atau anorganik. Partikel-partikel ini terdispersi dalam larutan, tetapi mereka dapat mengendap dengan waktu.
Stabilisasi larutan koloid dan suspensi berbeda. Larutan koloid dipertahankan oleh gaya antarkoloid, yang menyebabkan partikel-partikel mengikat satu sama lain. Gaya ini menghambat pengendapan partikel. Suspensi dipertahankan oleh gaya Brownian, yang menyebabkan partikel-partikel tersebut bergerak secara acak di dalam cairan.
Karakteristik fisik dari larutan koloid dan suspensi juga berbeda. Larutan koloid memiliki konsentrasi yang konstan dan sifat optis yang khas. Mereka juga memiliki potensi zeta negatif, yang menyebabkan partikel-partikel tersebut saling menarik. Suspensi memiliki konsentrasi yang tidak konstan dan dapat berkabut.
Contoh umum larutan koloid adalah emulsi, aerosol, dan sol. Emulsi adalah larutan yang mengandung partikel-partikel cair yang disuspensikan dalam cairan. Aerosol adalah larutan yang mengandung partikel-partikel padat yang disuspensikan dalam gas. Sol adalah larutan yang mengandung partikel-partikel padat yang disuspensikan dalam cairan.
Contoh larutan suspensi adalah susu kental, tepung terigu, sabun cuci, dan pasir. Susu kental adalah larutan yang mengandung partikel-partikel kasein yang disuspensikan dalam cairan. Tepung terigu adalah larutan yang mengandung partikel-partikel glukosa yang disuspensikan dalam cairan. Sabun cuci adalah larutan yang mengandung partikel-partikel sabun yang disuspensikan dalam cairan. Pasir adalah larutan yang mengandung partikel-partikel silika yang disuspensikan dalam cairan.
Kesimpulannya, larutan koloid dan suspensi berbeda dalam komposisi, bentuk, stabilisasi, dan karakteristik fisik. Larutan koloid mengandung partikel-partikel yang sangat kecil yang disuspensikan dalam cairan, dan suspensi mengandung partikel-partikel yang lebih besar. Contoh larutan koloid termasuk emulsi, aerosol, dan sol, sedangkan contoh suspensi termasuk susu kental, tepung terigu, sabun cuci, dan pasir.
7. Partikel koloid tidak mengendap, tetapi dapat ditangkap oleh filter.
Partikel koloid adalah partikel yang berukuran sangat kecil, sekitar 0,001 μm hingga 1 μm. Partikel-partikel ini terlalu kecil untuk dapat dilihat secara mikroskop, tetapi dapat terlihat dengan menggunakan alat optik khusus. Partikel koloid mengambang di dalam larutan, dapat bergerak di dalam larutan, dan tidak dapat diendapkan dengan cara apapun.
Koloid dan suspensi adalah dua jenis larutan yang berbeda. Koloid adalah larutan yang memiliki partikel yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat diendapkan. Partikel koloid tersebut tidak bergerak dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Suspensi adalah larutan yang memiliki partikel yang bersifat lebih besar dan dapat dengan mudah diendapkan. Partikel suspensi dapat bergerak dan dapat dilihat dengan mata telanjang.
Untuk membedakan antara kedua jenis larutan tersebut, salah satu cara yang paling sederhana adalah dengan menggunakan filter. Partikel koloid tidak dapat ditangkap oleh filter, tetapi partikel suspensi dapat ditangkap oleh filter. Jadi, jika Anda menggunakan filter untuk menyaring sampel larutan, Anda akan dapat melihat hasil yang berbeda untuk koloid dan suspensi.
Contoh dari larutan koloid adalah emulsi, seperti minyak dan air. Minyak dan air tidak dapat menyatu, tetapi ketika mereka dicampur, partikel minyak berada di dalam larutan air dan partikel air berada di dalam larutan minyak. Partikel-partikel ini tidak dapat dilihat dengan mata telanjang dan tidak dapat diendapkan dengan cara apapun. Jika Anda menggunakan filter untuk menyaring sampel larutan, Anda tidak akan dapat melihat partikel minyak atau air.
Suspensi juga dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya adalah jus jeruk. Partikel jeruk tersuspensi dalam larutan air. Partikel-partikel ini berukuran besar, sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang. Jika Anda menggunakan filter untuk menyaring sampel larutan, Anda dapat melihat partikel jeruk yang ditangkap oleh filter.
Jadi, perbedaan utama antara larutan koloid dan suspensi adalah ukuran partikel dan kemampuan untuk ditangkap oleh filter. Larutan koloid memiliki partikel yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat diendapkan dan tidak dapat ditangkap oleh filter. Larutan suspensi memiliki partikel yang berukuran lebih besar yang dapat dengan mudah diendapkan dan dapat ditangkap oleh filter.
8. Partikel suspensi dapat ditangkap oleh filter, namun mereka dapat mengendap jika larutan suspensi berdiri terlalu lama.
Larutan Koloid dan Suspensi adalah dua jenis larutan. Mereka berbeda satu sama lain dalam ukuran partikel dan sifat fluida. Larutan koloid adalah larutan yang mengandung partikel yang terdispersi dalam bentuk koloid. Partikel koloid dianggap sebagai partikel yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mikroskop biasa. Partikel koloid tidak larut dalam larutan yang menyebabkan larutan koloid menjadi tembus cahaya dan tampak seperti cairan homogen.
Sedangkan suspensi adalah larutan yang mengandung partikel yang terdispersi dalam bentuk suspensi. Partikel suspensi adalah partikel yang berukuran lebih besar daripada partikel koloid. Partikel ini dapat dilihat dengan mikroskop biasa. Partikel suspensi larut dalam larutan yang menyebabkan suspensi menjadi berkabut dan tidak homogen.
Kedua jenis larutan memiliki perbedaan fisik. Partikel koloid memiliki ukuran lebih kecil daripada partikel suspensi. Karena partikel koloid lebih kecil daripada partikel suspensi, mereka tidak dapat terlihat dengan mikroskop biasa. Namun, partikel suspensi dapat terlihat dengan mikroskop biasa.
Selain itu, kedua jenis larutan juga memiliki perbedaan sifat fluida. Larutan koloid memiliki sifat fluida yang lebih stabil daripada suspensi. Larutan koloid menjadi tembus cahaya dan tampak seperti cairan homogen. Sedangkan suspensi menjadi berkabut dan tidak homogen.
Salah satu perbedaan penting antara larutan koloid dan suspensi adalah partikel suspensi dapat ditangkap oleh filter, namun mereka dapat mengendap jika larutan suspensi berdiri terlalu lama. Partikel koloid tidak dapat ditangkap oleh filter karena ukurannya sangat kecil. Akibatnya, mereka juga tidak dapat mengendap jika larutan koloid berdiri terlalu lama.
Contoh larutan koloid adalah emulsi, aerosol, dan krim. Contoh larutan suspensi adalah larutan bubur, larutan debu, dan larutan pasir.
Kesimpulan, perbedaan utama antara larutan koloid dan suspensi adalah ukuran partikel dan sifat fluida. Partikel koloid lebih kecil daripada partikel suspensi dan menyebabkan larutan koloid menjadi tembus cahaya dan homogen. Partikel suspensi dapat ditangkap oleh filter, namun mereka dapat mengendap jika larutan suspensi berdiri terlalu lama. Partikel koloid tidak dapat ditangkap oleh filter dan tidak dapat mengendap jika larutan koloid berdiri terlalu lama.