Bagaimanakah Bentuk Fisik Gen –
Bagaimanakah Bentuk Fisik Gen?
Gen adalah unit terkecil dari materi herediter yang membentuk organisme. Gen mengandung informasi yang dibutuhkan organisme untuk menentukan struktur dan fungsi mereka. Gen dikodekan dalam materi genetik yang disebut DNA, dan gen-gen ini dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuk fisiknya.
Bentuk fisik gen adalah kompleks dan bervariasi antar organisme. Gen dapat dibagi menjadi tiga kategori utama: gen tunggal, gen rangkaian, dan gen struktural. Gen tunggal adalah gen yang mengandung satu bagian informasi genetik. Gen rangkaian adalah gen yang mengandung beberapa bagian informasi genetik yang saling berhubungan. Gen struktural adalah gen yang mengandung struktur tertentu yang menyebabkan sifat-sifat organisme atau fenotipe.
Gen tunggal dapat dibedakan menjadi gen regulator dan gen struktural. Gen regulator mengontrol aktivitas gen lain melalui mekanisme kimia tertentu. Gen struktural memproduksi protein yang mengontrol struktur dan fungsi organisme. Gen tunggal dapat juga dibedakan menjadi gen utama dan gen sekunder. Gen utama mengontrol sifat-sifat yang diwariskan dan menentukan struktur dan fungsi organisme. Gen sekunder adalah gen yang dapat mengubah sifat-sifat organisme, meskipun tidak mengubah struktur dan fungsi organisme secara signifikan.
Gen rangkaian adalah gen yang terhubung secara kompleks untuk membentuk sebuah struktur yang disebut genom. Gen rangkaian dapat dibagi menjadi gen inti dan gen non-inti. Gen inti mengandung informasi yang berguna untuk organisme dan mengontrol struktur dan fungsi mereka. Gen non-inti merupakan bagian dari genom yang tidak memiliki peran yang jelas dalam organisme.
Gen struktural adalah bagian dari genom yang mengandung informasi genetik yang menyebabkan sifat-sifat fenotipe organisme. Gen struktural dapat dibagi menjadi gen utama dan gen sekunder. Gen utama mengandung informasi genetik yang menentukan sifat-sifat fenotipe organisme. Gen sekunder mengandung informasi genetik yang mengubah sifat-sifat organisme secara signifikan.
Gen dapat juga diklasifikasikan berdasarkan ukuran dan jenisnya. Gen dapat dibagi menjadi gen makro, gen mikro, dan gen mini. Gen makro adalah gen yang memiliki panjang kurang dari 100 kilobas. Gen mikro adalah gen yang memiliki panjang antara 100 hingga 1000 kilobas. Gen mini adalah gen yang memiliki panjang kurang dari 100 kilobas.
Gen juga dapat diklasifikasikan berdasarkan jenisnya. Gen dapat dibagi menjadi gen eukariotik dan gen prokariotik. Gen eukariotik adalah gen yang ditemukan pada organisme eukariotik yang memiliki inti sel. Gen prokariotik adalah gen yang ditemukan pada organisme prokariotik yang tidak memiliki inti sel.
Dalam kesimpulannya, bentuk fisik gen sangat kompleks dan bervariasi antar organisme. Gen dapat diklasifikasikan berdasarkan ukuran dan jenisnya, serta dibedakan menjadi gen tunggal, gen rangkaian, dan gen struktural. Gen tunggal dapat dibedakan menjadi gen regulator dan gen struktural, dan gen rangkaian dapat dibedakan menjadi gen inti dan gen non-inti. Gen struktural dapat dibedakan menjadi gen utama dan gen sekunder.
Daftar Isi :
- 1 Penjelasan Lengkap: Bagaimanakah Bentuk Fisik Gen
- 1.1 1. Gen adalah unit terkecil dari materi herediter yang membentuk organisme.
- 1.2 2. Gen dikodekan dalam materi genetik yang disebut DNA.
- 1.3 3. Gen dapat dibagi menjadi tiga kategori utama: gen tunggal, gen rangkaian, dan gen struktural.
- 1.4 4. Gen tunggal dapat dibedakan menjadi gen regulator dan gen struktural.
- 1.5 5. Gen rangkaian dapat dibagi menjadi gen inti dan gen non-inti.
- 1.6 6. Gen struktural dapat dibedakan menjadi gen utama dan gen sekunder.
- 1.7 7. Gen dapat diklasifikasikan berdasarkan ukuran dan jenisnya, seperti gen makro, gen mikro, dan gen mini.
- 1.8 8. Gen dapat diklasifikasikan berdasarkan jenisnya, seperti gen eukariotik dan gen prokariotik.
Penjelasan Lengkap: Bagaimanakah Bentuk Fisik Gen
1. Gen adalah unit terkecil dari materi herediter yang membentuk organisme.
Gen adalah unit terkecil dari materi herediter yang membentuk organisme. Gen adalah bagian integral dari struktur molekuler yang membentuk sel dan mengatur seluruh proses biokimia di dalamnya. Gen menyimpan informasi yang diperlukan untuk memproduksi protein yang mengatur masing-masing struktur, fungsi, dan metabolisme sel. Gen juga mengatur proses reproduksi dan kondisi khusus organisme melalui mekanisme seperti DNA replikasi, genomik, mutasi, dan recombinasi.
Bentuk fisik gen adalah seperti garis lurus yang terdiri dari gugus-gugus nitrogen dan hidrogen yang disebut basa nitrogen. Gugus nitrogen adalah gugus karbon yang berisi atom nitrogen. Gugus ini dapat berinteraksi dengan gugus lainnya melalui ikatan hidrogen yang kuat, yang membentuk rantai karbon yang panjang. Gen adalah bagian dari rantai karbon ini. Gen dapat diidentifikasi dengan menggunakan berbagai teknik yang berbeda, seperti penentuan sekuen dan analisis struktural.
Gen terdiri atas satu set kode yang disebut sekuen, yang terdiri dari berbagai jenis asam nukleat. Asam nukleat adalah senyawa organik yang terdiri dari gugus nitrogen, karbon, dan hidrogen. Mereka membentuk rantai molekuler dengan gugus nitrogen yang berbeda. Sekuen gen mengandung informasi yang dibutuhkan untuk memproduksi berbagai jenis protein yang mengatur struktur, fungsi, dan metabolisme sel.
Gen juga terdiri dari berbagai jenis struktur, seperti sekuen, inti, dan ekor. Sekuen adalah bagian terpanjang dari gen, yang berisi informasi yang dibutuhkan untuk memproduksi protein. Inti adalah bagian yang berisi gugus nitrogen yang berinteraksi dengan gugus lainnya untuk membentuk rantai karbon yang panjang. Ekor adalah bagian yang berisi gugus nitrogen yang tidak berinteraksi dengan gugus lainnya.
Gen memiliki struktur tiga dimensi, yang disebut struktur tertutup. Struktur tertutup ini terdiri dari rantai karbon yang panjang yang dikelilingi oleh gugus nitrogen dan hidrogen. Struktur tertutup ini memberikan stabilitas yang diperlukan untuk melindungi informasi genetik yang tersimpan di dalamnya. Struktur tertutup ini juga memungkinkan gen untuk menyesuaikan informasi genetiknya ketika organisme berkembang.
Gen juga memiliki struktur yang disebut struktur terbuka, yang terdiri dari rantai karbon yang panjang yang dikelilingi oleh gugus nitrogen dan hidrogen. Struktur terbuka ini memungkinkan gen untuk menyesuaikan informasi genetiknya ketika organisme berkembang. Struktur terbuka juga memungkinkan gen untuk merespon berbagai stimulus eksternal.
Gen memiliki struktur molekuler yang kompleks, yang memungkinkan mereka untuk menyimpan dan mentransmisikan informasi genetik. Struktur molekuler ini juga memungkinkan gen untuk berinteraksi dengan berbagai jenis protein, yang memungkinkan gen untuk membentuk struktur, fungsi, dan metabolisme sel. Gen menyimpan informasi yang diperlukan untuk memproduksi berbagai jenis protein yang mengatur struktur, fungsi, dan metabolisme sel. Gen juga mengatur proses reproduksi dan kondisi khusus organisme melalui mekanisme seperti DNA replikasi, genomik, mutasi, dan recombinasi.
2. Gen dikodekan dalam materi genetik yang disebut DNA.
Gen adalah unit terkecil dalam sistem herediter yang berperan dalam menyampaikan informasi genetik dari satu generasi ke generasi berikutnya. Gen adalah bagian dari kromosom yang berperan dalam mengatur karakteristik organisme tertentu. Gen terdiri dari materi genetik yang disebut DNA (Deoxyribonucleic Acid). DNA adalah struktur molekuler yang terdiri dari rantai gugus fosfat yang tersusun dalam heliks, yang berisi informasi genetik yang dikodekan dalam urutan senyawa nitrogen yang disebut nukleotida. Nukleotida adalah monomer yang terdiri dari fosfat, gula deoksiribosa dan nitrogenous basa (adenina, guanina, timina, dan sitosina). DNA ditemukan di dalam sel dan merupakan struktur molekuler yang paling penting dalam penyampaian informasi genetik dari satu generasi ke generasi lain.
Masing-masing nukleotida di DNA berisi informasi genetik yang dikodekan dalam urutan tertentu. Urutan ini disebut salinan genetik. Salinan genetik menyatakan struktur molekuler yang mengandung instruksi yang diperlukan untuk mengatur karakteristik organisme tertentu. Urutan nukleotida dalam salinan genetik dapat berubah dari satu generasi ke generasi berikutnya, yang menyebabkan variasi dalam karakteristik yang dimiliki oleh organisme.
DNA juga dapat berkontribusi pada pembentukan struktur genetik. Struktur genetik terdiri dari struktur primer, sekunder, tersier, dan kuartener. Struktur primer adalah struktur dasar yang terdiri dari rantai gugus fosfat dan nitrogena basa yang tersusun dalam heliks. Struktur sekunder berupa struktur yang terdiri dari gugus hidrofobik dan hidrofilik yang terbentuk dari rantai utama DNA. Struktur tersier mengacu pada struktur yang terbentuk karena ikatan antara rantai gugus fosfat dan nitrogena basa yang terdapat dalam heliks. Struktur kuartener merupakan struktur yang terbentuk akibat interaksi antara lebih dari satu molekul DNA.
Gen adalah unit terkecil dalam sistem herediter yang berperan dalam menyampaikan informasi genetik. Materi genetik ini disebut DNA, yang memiliki bentuk fisik berupa rantai gugus fosfat dan nitrogena basa yang tersusun dalam heliks. DNA memiliki urutan nukleotida yang berisi informasi genetik yang dikodekan dalam salinan genetik. Selain itu, DNA juga dapat berkontribusi pada pembentukan struktur genetik yang meliputi struktur primer, sekunder, tersier, dan kuartener. Dengan demikian, gen dikodekan dalam materi genetik yang disebut DNA.
3. Gen dapat dibagi menjadi tiga kategori utama: gen tunggal, gen rangkaian, dan gen struktural.
Gen adalah unit utama dari informasi genetik yang mengkode untuk produksi protein. Gen memiliki berbagai bentuk fisik berbeda yang dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori utama: gen tunggal, gen rangkaian, dan gen struktural.
Gen tunggal adalah jenis gen yang tersusun oleh satu rantai DNA. Gen ini terdiri dari satu kromosom yang berisi gen yang berfungsi untuk kode untuk protein. Gen tunggal sering terdiri dari satu gen atau lebih, tetapi jumlahnya tidak terbatas. Gen ini umumnya terkait dengan fungsi tertentu, seperti produksi enzim, kontrol metabolisme, atau produksi hormon.
Gen rangkaian adalah jenis gen yang terdiri dari beberapa bagian. Gen ini terdiri dari sekumpulan gen yang mengkode untuk satu atau lebih protein. Gen ini sering digunakan untuk kode protein yang berfungsi untuk beberapa tujuan, seperti mengatur metabolisme atau mengatur proses fisiologis.
Gen struktural adalah jenis gen yang terdiri dari sekumpulan gen yang mengkode untuk satu atau lebih struktur biologis, seperti protein, sel, dan organ. Gen ini umumnya terkait dengan struktur tubuh, seperti organ reproduksi, sistem saraf, atau sistem imun. Gen struktural juga bertanggung jawab untuk mengatur proses biologis, seperti pembentukan jaringan atau pertumbuhan.
Ketiga jenis gen ini berbeda dalam bentuk fisiknya, tetapi semuanya berfungsi untuk mengkode untuk protein atau struktur biologis tertentu. Kombinasi kedua jenis gen ini dapat menghasilkan gen yang lebih kompleks yang dapat mengkode untuk berbagai protein dan struktur biologis. Gen ini dapat berfungsi untuk mengatur berbagai proses biologis, seperti metabolisme, pertumbuhan, dan reproduksi. Ini membuat gen penting untuk pemahaman tentang bagaimana organisme berfungsi.
4. Gen tunggal dapat dibedakan menjadi gen regulator dan gen struktural.
Gen tunggal dapat dibedakan menjadi gen regulator dan gen struktural. Gen regulator terlibat dalam mengendalikan sifat-sifat yang diwariskan, sedangkan gen struktural menyediakan instruksi untuk menciptakan protein. Gen kedua berfungsi secara unik untuk menghasilkan berbagai sifat-sifat dan mengatur respon tubuh terhadap lingkungan.
Gen tunggal mengoperasikan seluruh sistem biologi melalui mekanisme yang sederhana namun kompleks. Setiap gen memiliki bentuk fisik yang unik dan dibedakan oleh lokasi, jumlah, dan jenis basa nitrogen. Gen terdiri dari DNA dan RNA, yang berperan sebagai komponen utama dalam genetika.
Genetik berfokus pada bagaimana DNA sebagai molekul yang mengandung informasi genetik ditransmisikan dan diterjemahkan menjadi protein. Setiap gen terdiri dari kode genetik yang terletak pada satu atau lebih lokasi pada kromosom. Gen mengandung petunjuk mengenai bagaimana protein dibentuk dan berfungsi.
Setiap gen mengandung satu atau lebih fragmen DNA yang mengandung kode genetik. Fragmen ini disebut genom, yang mengandung instruksi untuk pembentukan protein. Genom juga mengandung informasi tentang lokasi dan jumlah basa nitrogen dalam gen.
Gen regulator mengatur bagaimana tubuh merespon rangsangan dari luar dan mengatur jalannya perubahan sifat-sifat dan respon. Gen regulator mengatur ekspresi genetik dan mengatur bagaimana gen diregulasi. Gen regulator memungkinkan sel untuk mengendalikan sifat-sifat yang diwariskan dan merespon lingkungan.
Gen struktural menyediakan petunjuk untuk pembentukan protein dan mengatur berbagai fungsi biologis, seperti metabolisme. Gen struktural mengandung informasi tentang bagaimana protein dibentuk dan berfungsi. Gen struktural memiliki kode genetik yang berbeda dari gen regulator.
Gen tunggal dapat dibedakan menjadi gen regulator dan gen struktural. Gen regulator mengatur ekspresi genetik dan respon tubuh, sedangkan gen struktural menyediakan instruksi untuk pembentukan protein. Gen kedua berbeda dari satu sama lain dalam jumlah, lokasi, dan jenis basa nitrogen. Gen tunggal mengoperasikan seluruh sistem biologi melalui mekanisme yang sederhana namun kompleks.
5. Gen rangkaian dapat dibagi menjadi gen inti dan gen non-inti.
Gen rangkaian dapat dibagi menjadi gen inti dan gen non-inti. Gen inti adalah gen yang dibutuhkan untuk membentuk struktur, fungsi, dan metabolisme sel. Gen inti terdiri dari sekitar 20.000 gen di manusia. Gen inti juga dikenal sebagai gen dasar atau gen mendasar. Gen non-inti adalah gen yang berfungsi untuk mengontrol atau mempengaruhi aspek tertentu dari sel. Gen non-inti tidak diperlukan untuk pembentukan struktur, fungsi, dan metabolisme sel. Ini biasanya berisi informasi yang lebih spesifik.
Gen inti dan non-inti ditemukan di dalam sel dan memiliki bentuk fisik yang berbeda. Gen inti terdiri dari dua aspek: DNA dan RNA. DNA (Deoxyribonucleic Acid) adalah molekul yang terdiri dari guanin, adenin, timin, dan sitosin. DNA memiliki struktur heliks ganda yang digunakan untuk menyimpan informasi genetik. RNA (Ribonucleic Acid) adalah molekul yang terdiri dari guanin, adenin, urasil, dan sitosin. RNA digunakan untuk mengubah informasi genetik ke dalam bentuk yang dapat diakses oleh sel.
Gen non-inti memiliki struktur yang berbeda. Gen non-inti terdiri dari beberapa aspek, termasuk protein, RNA, dan DNA. Protein adalah molekul yang terdiri dari asam amino. Protein berfungsi untuk mengontrol dan mempengaruhi aktivitas genetik. RNA dan DNA juga memainkan peran dalam gen non-inti, tetapi mereka memiliki struktur yang lebih kompleks.
Gen inti dan non-inti memainkan peran penting dalam organisme. Gen inti menyimpan informasi yang diperlukan untuk pembentukan struktur, fungsi, dan metabolisme sel. Gen non-inti mempengaruhi fenotip organisme melalui kontrol aktivitas genetik. Gen inti dan non-inti membentuk struktur yang berbeda dan berfungsi untuk mengontrol fungsi sel.
6. Gen struktural dapat dibedakan menjadi gen utama dan gen sekunder.
Gen struktural adalah gen yang berfungsi untuk mengkode protein atau komponen biologi lainnya. Gen struktural ini dapat dibedakan menjadi gen utama dan gen sekunder. Gen utama adalah gen yang berfungsi untuk mengkode protein atau komponen biologi lainnya yang berperan dalam fungsi biologis organisme. Gen ini ditranskripsikan ke dalam mRNA dan kemudian diubah menjadi protein yang akan diteruskan ke seluruh sel. Gen utama ini umumnya terletak di kromosom, berukuran besar, dan memiliki sejumlah besar situs pengikatan.
Gen sekunder adalah gen yang berfungsi untuk membantu mengatur ekspresi gen utama. Gen ini dapat berfungsi sebagai regulator atau sebagai penanda lokasi di mana gen utama dapat di ekspresikan. Gen sekunder tersebar di seluruh kromosom dan berukuran lebih kecil dibandingkan gen utama. Gen ini tidak terlibat dalam sintesis protein, tetapi dapat mempengaruhi ekspresi gen utama.
Sebagai contoh, gen sekunder dapat berfungsi sebagai regulator ekspresi gen utama. Gen ini dapat mempengaruhi jumlah dan lokasi ekspresi gen utama. Hal ini dapat menghasilkan jenis protein yang berbeda dari yang seharusnya jika gen utama ekspresi tidak dikontrol oleh gen sekunder. Gen sekunder juga dapat digunakan untuk mengubah jenis atau konsentrasi protein yang dihasilkan oleh gen utama.
Gen sekunder juga berperan dalam pemetaan gen. Gen ini dapat membantu menentukan lokasi gen utama dan memungkinkan untuk menganalisis lokasi gen utama pada kromosom. Gen ini juga dapat membantu mengidentifikasi gen yang terkait dengan kondisi klinis tertentu.
Gen struktural berfungsi untuk mengkode protein atau komponen biologi lainnya. Gen ini dapat dibedakan menjadi gen utama dan gen sekunder. Gen utama adalah gen yang berfungsi untuk mengkode protein atau komponen biologi lainnya yang berperan dalam fungsi biologis organisme. Gen utama ini berukuran besar, terletak di kromosom, dan memiliki sejumlah besar situs pengikatan. Gen sekunder adalah gen yang berfungsi untuk membantu mengatur ekspresi gen utama. Gen sekunder ini berukuran lebih kecil dibandingkan gen utama, tersebar di seluruh kromosom dan dapat berfungsi sebagai regulator atau sebagai penanda lokasi di mana gen utama dapat di ekspresikan. Gen struktural ini penting untuk memahami dan menganalisis sifat dan fungsi gen di dalam sel.
7. Gen dapat diklasifikasikan berdasarkan ukuran dan jenisnya, seperti gen makro, gen mikro, dan gen mini.
Gen adalah komponen dasar dari kehidupan yang mengandung informasi yang diperlukan untuk membentuk sel, mengatur pertumbuhan dan aktivitasnya, dan menyimpan sejarah evolusi organisme. Gen dapat diklasifikasikan berdasarkan ukuran dan jenisnya, seperti gen makro, gen mikro, dan gen mini.
Gen makro adalah jenis gen yang lebih besar daripada gen lain. Gen ini terdiri dari sejumlah besar asam nukleat dan memiliki banyak fungsi. Gen makro mengandung informasi genetik yang diperlukan untuk mengatur seluruh struktur dan fungsi tubuh. Gen makro juga dapat mengandung informasi yang mengatur metabolisme, perkembangan, dan pembelahan sel. Gen makro dapat ditemukan di seluruh organisme, mulai dari manusia hingga tumbuhan.
Selanjutnya, gen mikro adalah jenis gen yang lebih kecil, biasanya kurang dari 2.000 pasang basa, dan kurang berperan dalam mengatur struktur dan fungsi tubuh. Gen mikro biasanya memiliki fungsi yang lebih spesifik, seperti mengatur sifat-sifat tertentu yang hanya ditemukan dalam kelompok spesifik organisme. Misalnya, gen mikro dapat mengatur sifat warna bulu pada burung. Gen mikro juga dapat mengontrol produksi senyawa kimia tertentu, seperti hormon, yang berperan penting dalam mengatur fungsi tubuh.
Terakhir, gen mini adalah jenis gen yang paling kecil, biasanya memiliki hanya beberapa pasang basa, dan berperan dalam mengatur struktur dan fungsi sel. Gen mini dapat berperan dalam mengontrol aktivitas enzim, mengatur gene expression, dan mengatur reproduksi sel. Gen mini juga dapat mengatur proses fotosintesis, yang memungkinkan tumbuhan untuk menggunakan energi matahari untuk menghasilkan energi dan zat makanan.
Gen makro, gen mikro, dan gen mini semuanya memiliki peran penting dalam mengatur seluruh struktur dan fungsi tubuh. Gen makro mengandung informasi genetik yang diperlukan untuk mengatur seluruh struktur dan fungsi tubuh, sementara gen mikro mengendalikan sifat-sifat spesifik organisme. Gen mini mengatur aktivitas enzim dan gene expression, serta mengatur reproduksi sel. Gen-gen ini berperan penting dalam mengatur seluruh struktur dan fungsi tubuh, dan memungkinkan organisme untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
8. Gen dapat diklasifikasikan berdasarkan jenisnya, seperti gen eukariotik dan gen prokariotik.
Gen adalah unit utama dari materi genetik yang diturunkan dari orang tua ke anak. Gen mengandung instruksi yang memungkinkan organisme hidup, berkembang, dan beradaptasi dengan lingkungannya. Bentuk fisik gen dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu gen eukariotik dan gen prokariotik.
Gen eukariotik adalah gen yang ditemukan di organisme eukariotik seperti hewan, tumbuhan, dan protista. Gen ini terletak di sel eukariotik yang memiliki inti sel. Gen eukariotik dapat berupa DNA (Deoksiribonukleat Asam) atau RNA (Ribonukleat Asam). Gen ini dibungkus oleh lapisan protein yang disebut nukleosom. Nukleosom ini berfungsi untuk melindungi gen dari kerusakan dan memungkinkan gen untuk diaktifkan dan dinonaktifkan.
Gen prokariotik adalah gen yang ditemukan di organisme prokariotik seperti bakteri dan arkea. Gen ini tidak memiliki inti sel dan terletak di seluruh sel. Gen prokariotik hanya mengandung DNA dan tidak memiliki nukleosom untuk melindungi gen. Gen ini terbungkus oleh lapisan protein yang disebut kapsid. Kapsid memungkinkan gen untuk dipindahkan antar sel prokariotik dan memungkinkan organisme prokariotik untuk beradaptasi dengan lingkungannya.
Selain diklasifikasikan berdasarkan jenisnya, gen juga dapat diklasifikasikan berdasarkan ukurannya. Gen bisa sangat kecil atau sangat besar. Gen yang sangat kecil hanya memiliki beberapa nukleotida, sedangkan gen yang sangat besar dapat mengandung lebih dari satu juta nukleotida. Ukuran gen ini menentukan berapa banyak informasi yang dapat disimpan di dalamnya dan berapa banyak protein yang akan dibentuk.
Gen dapat juga diklasifikasikan berdasarkan jenis informasi yang disimpan di dalamnya. Gen umumnya dibagi menjadi gen struktural dan gen regulasi. Gen struktural berisi instruksi untuk membuat protein yang berfungsi sebagai struktur sel, sementara gen regulasi berisi instruksi untuk mengatur kapan dan bagaimana protein struktural dibentuk.
Gen juga diklasifikasikan berdasarkan cara mereka diturunkan. Gen dapat diturunkan secara langsung dari orang tua ke anak, atau secara tidak langsung melalui mekanisme seperti rekombinasi gen. Gen juga dapat diturunkan melalui mutasi, yaitu perubahan dalam struktur gen yang dapat memengaruhi protein yang dibentuk.
Secara keseluruhan, gen dapat diklasifikasikan berdasarkan jenisnya, seperti gen eukariotik dan gen prokariotik. Gen juga dapat diklasifikasikan berdasarkan ukurannya, jenis informasi yang disimpan di dalamnya, dan cara mereka diturunkan. Pengetahuan tentang bentuk fisik gen telah membantu para ilmuwan dalam memahami bagaimana gen mengatur sel dan membantu organisme beradaptasi dengan lingkungannya.