Jelaskan Perbedaan Antara Perkecambahan Epigeal Dan Hipogeal –
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan tanaman dari biji yang telah disimpan di dalam tanah. Ada dua jenis perkecambahan, yaitu perkecambahan epigeal dan hipogeal. Kedua jenis perkecambahan ini berbeda satu sama lain di dalam bagaimana tanaman tumbuh.
Perkecambahan epigeal adalah proses pertumbuhan tanaman yang menyebabkan biji membelah dan kemudian menembus tanah, meninggalkan bagian atas tanaman yang berada di atas permukaan tanah. Hal ini memungkinkan daun dan batang tanaman untuk tumbuh di atas tanah. Pada perkecambahan epigeal, akar akan berkembang di bawah tanah.
Perkecambahan hipogeal adalah proses pertumbuhan tanaman yang menyebabkan biji membelah dan bagian atas tanaman tetap berada di bawah tanah. Hal ini memungkinkan daun dan batang menjadi lebih panjang dan membentuk struktur tanaman yang lebih maju. Pada perkecambahan hipogeal, akar akan berkembang di atas tanah.
Perbedaan utama antara perkecambahan epigeal dan hipogeal adalah bagaimana tanaman tumbuh. Pada perkecambahan epigeal, bagian atas tanaman berada di atas permukaan tanah dan akar berkembang di bawah tanah. Pada perkecambahan hipogeal, bagian atas tanaman berada di bawah tanah dan akar berkembang di atas tanah.
Selain itu, ada juga beberapa perbedaan lain antara perkecambahan epigeal dan hipogeal. Pada perkecambahan epigeal, tanaman tumbuh dengan lebih cepat karena bagian atas tanaman berada di atas tanah. Ini memungkinkan lebih banyak sinar matahari untuk mencapai tanaman. Pada perkecambahan hipogeal, tanaman tumbuh lebih lambat karena bagian atas tanaman berada di bawah tanah. Ini membatasi jumlah sinar matahari yang diterima tanaman.
Kedua jenis perkecambahan ini memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing. Perkecambahan epigeal memungkinkan tanaman untuk tumbuh lebih cepat karena mendapatkan lebih banyak sinar matahari. Namun, tanaman yang tumbuh dengan cara ini lebih rentan terhadap hama dan penyakit. Perkecambahan hipogeal memungkinkan tanaman tumbuh lebih lambat, tetapi ini juga memungkinkan tanaman lebih tahan terhadap hama dan penyakit.
Kesimpulannya, perbedaan utama antara perkecambahan epigeal dan hipogeal adalah bagaimana tanaman tumbuh. Pada perkecambahan epigeal, bagian atas tanaman berada di atas permukaan tanah dan akar berkembang di bawah tanah. Pada perkecambahan hipogeal, bagian atas tanaman berada di bawah tanah dan akar berkembang di atas tanah. Kedua jenis perkecambahan ini memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing yang harus dipertimbangkan.
Daftar Isi :
- 1 Penjelasan Lengkap: Jelaskan Perbedaan Antara Perkecambahan Epigeal Dan Hipogeal
- 1.1 1. Perkecambahan adalah proses pertumbuhan tanaman dari biji yang telah disimpan di dalam tanah.
- 1.2 2. Ada dua jenis perkecambahan, yaitu epigeal dan hipogeal.
- 1.3 3. Perbedaan utama antara kedua jenis perkecambahan adalah bagaimana tanaman tumbuh.
- 1.4 4. Pada perkecambahan epigeal, bagian atas tanaman berada di atas permukaan tanah dan akar berkembang di bawah tanah.
- 1.5 5. Pada perkecambahan hipogeal, bagian atas tanaman berada di bawah tanah dan akar berkembang di atas tanah.
- 1.6 6. Perkecambahan epigeal memungkinkan tanaman untuk tumbuh lebih cepat karena mendapatkan lebih banyak sinar matahari.
- 1.7 7. Perkecambahan hipogeal memungkinkan tanaman tumbuh lebih lambat, tetapi ini juga memungkinkan tanaman lebih tahan terhadap hama dan penyakit.
- 1.8 8. Kedua jenis perkecambahan ini memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing yang harus dipertimbangkan.
Penjelasan Lengkap: Jelaskan Perbedaan Antara Perkecambahan Epigeal Dan Hipogeal
1. Perkecambahan adalah proses pertumbuhan tanaman dari biji yang telah disimpan di dalam tanah.
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan tanaman dari biji yang telah disimpan di dalam tanah. Perkecambahan dapat berjalan dengan dua cara yaitu epigeal dan hipogeal. Kedua cara ini memiliki banyak perbedaan dalam hal proses pertumbuhan, luas pertumbuhan, dan durasi pertumbuhan.
Perkecambahan epigeal adalah metode pertumbuhan tanaman di mana biji mulai tumbuh dengan menembus permukaan tanah. Tanaman epigeal akan menghasilkan sistem akar yang berkembang di bawah tanah dan rimpang yang berkembang di atas tanah. Pada perkecambahan epigeal, tanaman akan menembus permukaan tanah selama tiga hari atau lebih. Pada tahap ini, tanaman akan menghasilkan daun tengah dan daun yang lebih besar.
Perkecambahan hipogeal adalah metode pertumbuhan tanaman di mana biji mulai tumbuh di bawah tanah. Tanaman hipogeal akan menghasilkan sistem akar yang berkembang di bawah tanah dan rimpang yang berkembang di atas tanah. Pada perkecambahan hipogeal, tanaman akan tumbuh di bawah tanah selama tujuh hari atau lebih. Pada tahap ini, tanaman akan menghasilkan akar yang lebih besar dan daun tengah yang lebih besar.
Perbedaan utama antara perkecambahan epigeal dan hipogeal adalah lokasi dimana biji mulai tumbuh. Pada perkecambahan epigeal, biji mulai tumbuh di atas permukaan tanah, sedangkan pada perkecambahan hipogeal, biji mulai tumbuh di bawah permukaan tanah. Perbedaan lainnya adalah masa pertumbuhan tanaman. Pada perkecambahan epigeal, tanaman akan menembus permukaan tanah selama tiga hari atau lebih, sedangkan pada perkecambahan hipogeal, tanaman akan tumbuh di bawah tanah selama tujuh hari atau lebih. Selain itu, tanaman epigeal akan menghasilkan daun tengah dan daun yang lebih besar, sedangkan tanaman hipogeal akan menghasilkan akar yang lebih besar dan daun tengah yang lebih besar.
Kedua metode perkecambahan ini sangat berguna bagi para petani dan ahli tanah karena kedua metode ini memungkinkan petani untuk menanam tanaman dengan lebih efisien. Dengan memahami perbedaan antara perkecambahan epigeal dan hipogeal, petani dapat menggunakan metode yang paling sesuai untuk tanaman tertentu dengan mengambil keuntungan dari proses pertumbuhan dan luas pertumbuhan yang berbeda.
2. Ada dua jenis perkecambahan, yaitu epigeal dan hipogeal.
Perkecambahan adalah proses fisiologis yang terjadi pada benih di mana benih mulai merespons dan menumbuhkan akarnya. Perkecambahan terjadi saat benih melepaskan kekeringan dan menyerap air. Kebanyakan benih memerlukan suhu yang tepat, cahaya, dan kelembaban untuk memulai proses perkecambahan. Setelah proses ini dimulai, benih akan mengembangkan akar, dan setelah itu, batang dan daun akan mulai berkembang.
Ada dua jenis perkecambahan, yaitu epigeal dan hipogeal. Perkecambahan epigeal adalah jenis perkecambahan di mana akar benih dan batang tumbuh di atas permukaan tanah. Ini adalah jenis perkecambahan yang biasa terjadi pada tanaman tinggi seperti tanaman kacang, biji-bijian, dan sayuran.
Perkecambahan hipogeal adalah jenis perkecambahan di mana akar benih tumbuh di bawah permukaan tanah. Ini adalah jenis perkecambahan yang biasanya terjadi pada tanaman kecil seperti bunga dan tanaman hias. Perkecambahan hipogeal juga dapat terjadi pada tanaman yang memiliki sistem akar yang kompleks, seperti kentang.
Kedua jenis perkecambahan ini berbeda dalam beberapa cara. Pertama, perkecambahan epigeal membutuhkan lebih banyak cahaya matahari langsung untuk berhasil dibandingkan perkecambahan hipogeal. Kedua, perkecambahan epigeal memerlukan lebih banyak ruang di tanah untuk tumbuh. Ketiga, perkecambahan epigeal membutuhkan lebih banyak air dibandingkan perkecambahan hipogeal. Keempat, perkecambahan epigeal menghasilkan tanaman yang lebih besar dan lebih tinggi dibandingkan perkecambahan hipogeal.
Secara umum, perkecambahan epigeal adalah jenis perkecambahan yang lebih umum dan sering digunakan untuk berbagai jenis tanaman. Namun, perkecambahan hipogeal juga dapat digunakan untuk tanaman yang memerlukan lebih sedikit ruang di tanah dan lebih sedikit cahaya matahari langsung.
Kesimpulannya, perbedaan antara perkecambahan epigeal dan hipogeal adalah bahwa perkecambahan epigeal membutuhkan lebih banyak cahaya matahari langsung, ruang di tanah, dan air untuk berhasil dibandingkan perkecambahan hipogeal. Perkecambahan epigeal juga menghasilkan tanaman yang lebih tinggi dan lebih besar dibandingkan perkecambahan hipogeal.
3. Perbedaan utama antara kedua jenis perkecambahan adalah bagaimana tanaman tumbuh.
Perkecambahan adalah proses yang terjadi ketika sebuah biji mulai berkembang menjadi tanaman. Ada dua jenis utama perkecambahan, yaitu epigeal dan hipogeal. Keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam bagaimana tanaman tumbuh.
Perkecambahan epigeal adalah proses dimana biji berkembang menjadi tanaman dengan menempatkan sistem akar dan batang di luar bijinya. Ini merupakan jenis perkecambahan yang paling umum dijumpai. Tanaman yang tumbuh dengan cara ini memiliki sistem akar dan batang yang tumbuh di atas permukaan tanah.
Perkecambahan hipogeal adalah proses dimana biji berkembang menjadi tanaman dengan menempatkan sistem akar dan batang di dalam bijinya. Tanaman yang tumbuh dengan cara ini memiliki sistem akar dan batang yang tumbuh di bawah permukaan tanah yang disebut hipokotil.
Perbedaan utama antara kedua jenis perkecambahan adalah bagaimana tanaman tumbuh. Dalam perkecambahan epigeal, sistem akar dan batang tumbuh di atas permukaan tanah. Dalam perkecambahan hipogeal, sistem akar dan batang tumbuh di bawah permukaan tanah.
Kedua jenis perkecambahan juga memiliki perbedaan dalam hal kecepatan pertumbuhan. Tanaman yang tumbuh melalui perkecambahan epigeal umumnya tumbuh lebih cepat daripada tanaman yang tumbuh melalui perkecambahan hipogeal. Tanaman yang tumbuh melalui perkecambahan hipogeal juga memiliki kemampuan untuk bertahan lebih lama.
Selain itu, perbedaan lain antara kedua jenis perkecambahan adalah bagaimana tanaman memperoleh nutrisinya. Dalam perkecambahan epigeal, tanaman menyerap nutrisi dari tanah melalui sistem akar yang tumbuh di atas permukaan tanah. Dalam perkecambahan hipogeal, tanaman memperoleh nutrisi dari biji melalui sistem akar yang tumbuh di bawah permukaan tanah.
Perbedaan lain antara kedua jenis perkecambahan adalah bagaimana tanaman bereproduksi. Dalam perkecambahan epigeal, tanaman bereproduksi melalui pembuahan dan pembuahan. Dalam perkecambahan hipogeal, tanaman bereproduksi melalui reproduksi vegetatif.
Kesimpulannya, terdapat beberapa perbedaan utama antara perkecambahan epigeal dan hipogeal. Perbedaan utama adalah bagaimana tanaman tumbuh dan bagaimana tanaman memperoleh nutrisinya. Selain itu, perbedaan lain antara kedua jenis perkecambahan adalah kecepatan pertumbuhan dan bagaimana tanaman bereproduksi.
4. Pada perkecambahan epigeal, bagian atas tanaman berada di atas permukaan tanah dan akar berkembang di bawah tanah.
Perkecambahan epigeal dan hipogeal adalah dua jenis perkecambahan yang berbeda yang terjadi pada biji tanaman yang telah disemai. Perbedaan utama antara kedua jenis perkecambahan terletak pada bagaimana semai muncul dari biji dan bagaimana akar berkembang. Pada perkecambahan epigeal, bagian atas tanaman berada di atas permukaan tanah, sedangkan akar berkembang di bawah tanah. Di sisi lain, pada perkecambahan hipogeal, bagian atas tanaman masih berada di dalam tanah, dan akar berkembang lebih dulu dari bagian atas tanaman. Dalam artikel ini, kami akan membahas perbedaan antara perkecambahan epigeal dan hipogeal.
Pertama, perbedaan utama antara perkecambahan epigeal dan hipogeal terletak pada bagaimana semai muncul dari biji. Pada perkecambahan epigeal, semai menembus permukaan tanah, membentuk batang dan semua bagian tanaman lainnya yang terlihat di atas tanah. Di sisi lain, pada perkecambahan hipogeal, semai tumbuh di dalam tanah dan bagian atas tanaman tidak terlihat di atas tanah.
Kedua, perbedaan lain antara kedua jenis perkecambahan adalah bagaimana akar berkembang. Pada perkecambahan epigeal, bagian atas tanaman berada di atas permukaan tanah, dan akar berkembang di bawah tanah. Di sisi lain, pada perkecambahan hipogeal, bagian atas tanaman masih berada di dalam tanah, dan akar berkembang lebih dulu dari bagian atas tanaman.
Ketiga, perbedaan lain antara kedua jenis perkecambahan adalah waktu yang dibutuhkan untuk muncul dari biji. Pada perkecambahan epigeal, semai akan muncul dari biji dalam waktu kurang dari satu minggu. Di sisi lain, pada perkecambahan hipogeal, semai akan muncul dari biji setelah lebih dari satu minggu.
Keempat, perbedaan lain antara kedua jenis perkecambahan adalah tingkat kebutuhan air. Pada perkecambahan epigeal, tanaman membutuhkan kurang air dibandingkan perkecambahan hipogeal. Di sisi lain, pada perkecambahan hipogeal, tanaman membutuhkan lebih banyak air untuk pertumbuhan yang baik.
Jadi, perbedaan utama antara perkecambahan epigeal dan hipogeal adalah bagaimana semai muncul dari biji dan bagaimana akar berkembang. Pada perkecambahan epigeal, bagian atas tanaman berada di atas permukaan tanah, dan akar berkembang di bawah tanah. Di sisi lain, pada perkecambahan hipogeal, bagian atas tanaman masih berada di dalam tanah, dan akar berkembang lebih dulu dari bagian atas tanaman. Selain itu, waktu yang dibutuhkan untuk muncul dari biji dan tingkat kebutuhan air juga berbeda antara kedua jenis perkecambahan.
5. Pada perkecambahan hipogeal, bagian atas tanaman berada di bawah tanah dan akar berkembang di atas tanah.
Perkecambahan adalah proses pembukaan sebuah biji untuk memicu pertumbuhan akar, batang dan daun. Ada dua jenis perkecambahan yang berbeda, yaitu epigeal dan hipogeal. Perbedaan utama antara keduanya adalah bagaimana biji berkembang menjadi tanaman.
Pada perkecambahan epigeal, bagian atas tanaman berada di atas permukaan tanah, dan akar berkembang di bawah tanah. Untuk perkecambahan ini, biji terbuka dan ekor akar tumbuh di atas tanah. Ini juga dikenal sebagai perkecambahan skotopik. Tanaman yang tumbuh dari skotopik biasanya tinggi dan lebih dapat dikenali. Contohnya, jagung, kedelai, bawang, kacang-kacangan, dan tomat.
Pada perkecambahan hipogeal, bagian atas tanaman berada di bawah tanah, dan akar berkembang di atas tanah. Dalam perkecambahan hipogeal, biji akan tetap tertutup sampai akar dan batang memulai pertumbuhan. Ini juga dikenal sebagai perkecambahan fotopik. Tanaman yang tumbuh dari perkecambahan fotopik lebih pendek dan lebih sulit dikenali. Contohnya, bunga matahari, kubis, jagung manis, dan bawang putih.
Kedua jenis perkecambahan ini memiliki karakteristik yang berbeda. Perkecambahan epigeal lebih mudah dikenali karena tanamannya lebih tinggi. Selain itu, biji terbuka dan biji tumbuh dengan cepat. Namun, perkecambahan hipogeal memiliki beberapa keuntungan, seperti tanaman yang lebih pendek dan tanah yang lebih tahan terhadap kekeringan.
Kesimpulannya, perbedaan utama antara perkecambahan epigeal dan hipogeal adalah bagaimana biji berkembang menjadi tanaman. Pada perkecambahan epigeal, bagian atas tanaman berada di atas permukaan tanah, dan akar berkembang di bawah tanah. Sedangkan pada perkecambahan hipogeal, bagian atas tanaman berada di bawah tanah, dan akar berkembang di atas tanah. Kedua jenis perkecambahan ini memiliki karakteristik yang berbeda dan dapat digunakan untuk berbagai tujuan.
6. Perkecambahan epigeal memungkinkan tanaman untuk tumbuh lebih cepat karena mendapatkan lebih banyak sinar matahari.
Perkecambahan adalah tahap pertama dalam proses pertumbuhan tanaman. Proses ini melibatkan pembukaan biji dan munculnya daun pertama. Ada dua jenis perkecambahan yang berbeda, yaitu perkecambahan epigeal dan hipogeal.
Perkecambahan epigeal adalah proses di mana mata bunga dan daun tanaman muncul di atas permukaan tanah. Daun dan mata bunga berkembang di atas permukaan tanah, menyebabkan tanaman terlihat lebih besar dan lebih mudah dilihat. Ini bermanfaat bagi tanaman karena memberi mereka lebih banyak sinar matahari dan udara yang memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang lebih cepat.
Hipogeal adalah proses di mana mata bunga dan daun tanaman muncul di bawah permukaan tanah. Dalam proses ini, mata bunga dan daun tanaman berkembang di bawah tanah, menyebabkan tanaman tidak begitu mudah dilihat. Ini bermanfaat bagi tanaman karena mereka mungkin tidak mendapatkan banyak sinar matahari, tetapi mereka mendapatkan perlindungan dari cuaca buruk dan hewan.
Kedua jenis perkecambahan memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Perkecambahan epigeal memungkinkan tanaman untuk tumbuh lebih cepat karena mendapatkan lebih banyak sinar matahari. Namun, tanaman juga rentan terhadap cuaca buruk dan hewan yang mengganggu. Sedangkan, perkecambahan hipogeal memberikan perlindungan bagi tanaman dari cuaca buruk dan hewan, tetapi mereka tidak mendapatkan banyak sinar matahari, sehingga tumbuh lebih lambat.
Namun, tanaman yang berkembang dengan cara epigeal atau hipogeal biasanya tidak tetap sama. Ada beberapa jenis tanaman yang dapat berkembang dengan cara epigeal dan hipogeal. Beberapa tanaman, seperti kacang mete, dapat mengalami perkecambahan epigeal pada awal musim dan hipogeal pada akhir musim.
Kesimpulannya, perkecambahan epigeal memungkinkan tanaman untuk tumbuh lebih cepat karena mendapatkan lebih banyak sinar matahari. Namun, tanaman juga rentan terhadap cuaca buruk dan hewan. Sedangkan, perkecambahan hipogeal memberikan perlindungan bagi tanaman dari cuaca buruk dan hewan, tetapi mereka tidak mendapatkan banyak sinar matahari, sehingga tumbuh lebih lambat. Beberapa jenis tanaman dapat mengalami perkecambahan epigeal dan hipogeal.
7. Perkecambahan hipogeal memungkinkan tanaman tumbuh lebih lambat, tetapi ini juga memungkinkan tanaman lebih tahan terhadap hama dan penyakit.
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan benih menjadi tanaman yang baru. Ada dua jenis perkecambahan yang berbeda yaitu perkecambahan epigeal dan hipogeal. Kedua jenis perkecambahan ini memiliki beberapa karakteristik yang berbeda.
Perkecambahan epigeal adalah jenis perkecambahan di mana benih tumbuh dengan menempatkan akar di bawah tanah dan daun di atas tanah. Ini adalah bentuk perkecambahan yang paling umum dan sering ditemukan pada tanaman yang tumbuh di tanah yang lembap. Saat perkecambahan epigeal terjadi, akar akan tumbuh lebih dulu daripada daun. Akar akan membantu menahan struktur tanaman dan menyediakan makanan dan air yang diperlukan untuk pertumbuhan. Kemudian, daun akan tumbuh di atas tanah dan menangkap cahaya matahari yang dibutuhkan untuk fotosintesis.
Perkecambahan hipogeal adalah jenis perkecambahan yang kurang umum daripada perkecambahan epigeal. Ini biasanya terjadi pada tanaman yang tumbuh di tanah yang kering. Dengan perkecambahan hipogeal, benih akan menempatkan bagian akar dan daunnya di bawah tanah. Akar akan tumbuh terlebih dahulu dan menyediakan struktur untuk tanaman serta membantu mencegah tanaman dari kekeringan dan kelembaban. Jika akar telah tumbuh dan berkembang, daun akan tumbuh di atas tanah, menangkap cahaya matahari yang dibutuhkan untuk pertumbuhan benih.
Perbedaan utama antara perkecambahan epigeal dan hipogeal adalah bagaimana benih berkembang dan meletakkan bagian akar dan daunnya. Dengan perkecambahan epigeal, akar tumbuh di bawah tanah dan daun di atas tanah, sementara dengan perkecambahan hipogeal, akar dan daun tumbuh di bawah tanah.
Perkecambahan hipogeal memungkinkan tanaman tumbuh lebih lambat daripada perkecambahan epigeal. Hal ini karena perkecambahan hipogeal mengharuskan benih menempatkan bagian akar dan daunnya di bawah tanah sehingga membutuhkan lebih banyak waktu untuk benih melepaskan daunnya ke permukaan tanah. Namun, ini juga memungkinkan tanaman lebih tahan terhadap hama dan penyakit. Karena benih tumbuh di bawah tanah, ini mengurangi risiko tanaman terkena hama dan penyakit yang biasa ditemukan di permukaan tanah. Selain itu, tanaman yang tumbuh di bawah tanah juga memiliki lebih banyak perlindungan dari cuaca yang keras.
Kesimpulannya, perbedaan utama antara perkecambahan epigeal dan hipogeal adalah bagaimana benih menempatkan bagian akar dan daunnya. Perkecambahan epigeal memungkinkan tanaman tumbuh lebih cepat, sedangkan perkecambahan hipogeal memungkinkan tanaman tumbuh lebih lambat, tetapi ini juga memungkinkan tanaman lebih tahan terhadap hama dan penyakit.
8. Kedua jenis perkecambahan ini memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing yang harus dipertimbangkan.
Perkecambahan adalah proses membuka biji tanaman untuk menghasilkan sebuah tanaman baru. Ada dua jenis perkecambahan yang berbeda yaitu epigeal dan hipogeal. Perbedaan ini dapat dilihat dari cara biji melepaskan benih. Perkecambahan epigeal terjadi ketika benih muncul dari tanah dan menembus permukaan tanah. Perkecambahan hipogeal terjadi ketika benih tumbuh di bawah tanah.
Perkecambahan epigeal adalah bentuk yang lebih umum dari perkecambahan. Ini berarti bahwa benihnya membentuk sebuah tumbuhan baru di atas permukaan tanah. Ini menciptakan tanaman yang lebih besar dan kuat, karena benihnya dapat menerima lebih banyak sinar matahari dan udara. Akibatnya, tanaman tersebut akan tumbuh lebih cepat, karena nutrisi yang diterima lebih baik.
Perkecambahan hipogeal adalah bentuk yang lebih langka dari perkecambahan. Ini berarti bahwa benih tumbuh di bawah permukaan tanah. Dengan demikian, benih tidak dapat menerima sinar matahari dan udara dengan baik. Ini membuat tanaman tersebut lebih lemah dan memerlukan waktu lebih lama untuk mencapai ukuran yang layak. Namun, perkecambahan ini memiliki keuntungan tersendiri karena benih tidak terpapar oleh sinar matahari dan udara. Ini mengurangi risiko layu dan kerusakan akibat cuaca buruk.
Kedua jenis perkecambahan ini memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing yang harus dipertimbangkan. Dengan perkecambahan epigeal, benih dapat menerima lebih banyak sinar matahari dan udara sehingga tanaman tumbuh lebih cepat. Namun, benih juga berisiko terpapar oleh cuaca buruk atau layu. Dengan perkecambahan hipogeal, benih tidak terpapar oleh sinar matahari dan udara, namun pertumbuhannya lebih lambat. Kedua jenis perkecambahan ini harus dipilih dengan hati-hati agar tanaman tumbuh dengan baik.