Jelaskan Konsep Reaksi Oksidasi Dan Reduksi Menurut Perubahan Bilangan Oksidasi –
Reaksi oksidasi dan reduksi adalah dua proses kimia yang berhubungan. Konsep ini berfokus pada perubahan bilangan oksidasi yang terjadi pada atom-atom dalam reaksi kimia. Bilangan oksidasi adalah angka yang menunjukkan jumlah elektron yang diterima atau dilepaskan oleh atom dalam reaksi kimia. Reaksi oksidasi adalah reaksi kimia di mana atom atau senyawa menyerahkan elektron dan meningkatkan kadar oksidasi dari sebagian atom. Di sisi lain, reaksi reduksi adalah reaksi kimia di mana atom atau senyawa mengambil elektron dan menurunkan kadar oksidasi dari sebagian atom. Setiap reaksi kimia harus mengandung sekurang-kurangnya satu reaksi oksidasi dan satu reaksi reduksi.
Reaksi oksidasi dapat dikenali dengan cara menentukan seberapa banyak elektron yang dilepaskan dari atom atau senyawa. Dalam reaksi oksidasi, atom atau senyawa menyerahkan elektron dan meningkatkan kadar oksidasi dari sebagian atom. Jadi, jika bilangan oksidasi dari atom atau senyawa yang bersangkutan menjadi lebih tinggi, berarti reaksi oksidasi telah terjadi. Sebagai contoh, jika suatu atom karbon (C) memiliki bilangan oksidasi +4 dan menyerahkan 2 elektron, maka bilangan oksidasi C berubah menjadi +6, yang berarti bahwa proses oksidasi telah terjadi.
Reaksi reduksi dapat dikenali dengan cara menentukan seberapa banyak elektron yang diterima oleh atom atau senyawa. Dalam reaksi reduksi, atom atau senyawa mengambil elektron dan menurunkan kadar oksidasi dari sebagian atom. Jadi, jika bilangan oksidasi dari atom atau senyawa yang bersangkutan menjadi lebih rendah, berarti reaksi reduksi telah terjadi. Sebagai contoh, jika suatu atom oksigen (O) memiliki bilangan oksidasi -2 dan menerima 2 elektron, maka bilangan oksidasi O berubah menjadi -1, yang berarti bahwa proses reduksi telah terjadi.
Konsep reaksi oksidasi dan reduksi menurut perubahan bilangan oksidasi dapat digunakan untuk menentukan apakah sebuah reaksi kimia adalah reaksi oksidasi atau reduksi. Jika bilangan oksidasi dari atom atau senyawa yang bersangkutan menjadi lebih tinggi, berarti reaksi oksidasi telah terjadi. Jika bilangan oksidasi dari atom atau senyawa yang bersangkutan menjadi lebih rendah, berarti reaksi reduksi telah terjadi. Dengan menggunakan konsep ini, para ilmuwan dapat memahami dan memprediksi lebih baik perubahan kimia yang terjadi dalam reaksi-reaksi kimia.
Daftar Isi :
- 1 Penjelasan Lengkap: Jelaskan Konsep Reaksi Oksidasi Dan Reduksi Menurut Perubahan Bilangan Oksidasi
- 1.1 1. Reaksi oksidasi dan reduksi adalah dua proses kimia yang berhubungan.
- 1.2 2. Bilangan oksidasi adalah angka yang menunjukkan jumlah elektron yang diterima atau dilepaskan oleh atom dalam reaksi kimia.
- 1.3 3. Reaksi oksidasi adalah reaksi kimia di mana atom atau senyawa menyerahkan elektron dan meningkatkan kadar oksidasi dari sebagian atom.
- 1.4 4. Reaksi reduksi adalah reaksi kimia di mana atom atau senyawa mengambil elektron dan menurunkan kadar oksidasi dari sebagian atom.
- 1.5 5. Setiap reaksi kimia harus mengandung sekurang-kurangnya satu reaksi oksidasi dan satu reaksi reduksi.
- 1.6 6. Jika bilangan oksidasi dari atom atau senyawa yang bersangkutan menjadi lebih tinggi, berarti reaksi oksidasi telah terjadi.
- 1.7 7. Jika bilangan oksidasi dari atom atau senyawa yang bersangkutan menjadi lebih rendah, berarti reaksi reduksi telah terjadi.
- 1.8 8. Konsep reaksi oksidasi dan reduksi menurut perubahan bilangan oksidasi dapat digunakan untuk menentukan apakah sebuah reaksi kimia adalah reaksi oksidasi atau reduksi.
Penjelasan Lengkap: Jelaskan Konsep Reaksi Oksidasi Dan Reduksi Menurut Perubahan Bilangan Oksidasi
1. Reaksi oksidasi dan reduksi adalah dua proses kimia yang berhubungan.
Reaksi oksidasi dan reduksi adalah dua proses kimia yang saling berhubungan. Oksidasi adalah proses dimana atom, ikatan atau molekul menerima elektron atau pergi dari elektron, sementara reduksi adalah proses dimana atom, ikatan atau molekul memberikan elektron atau menerima elektron. Kedua proses ini akan menghasilkan reaksi kimia yang disebut reaksi redoks.
Konsep reaksi oksidasi dan reduksi dapat didefinisikan dengan menggunakan perubahan bilangan oksidasi. Bilangan oksidasi adalah angka yang menunjukkan jumlah elektron yang hilang atau diterima oleh atom dalam suatu molekul saat reaksi terjadi. Elektron dikurangi atau ditambahkan selama reaksi kimia untuk menciptakan produk akhir.
Reaksi oksidasi adalah proses di mana atom atau molekul menerima elektron, yang menyebabkan bilangan oksidasi atom meningkat. Di sisi lain, reaksi reduksi adalah proses di mana atom atau molekul kehilangan elektron, yang menyebabkan bilangan oksidasi atom menurun. Sebagai contoh, ketika magnesium bertindak sebagai reduktor dan oksigen sebagai oksidan, magnesium akan kehilangan 2 elektron dan oksigen akan menerima 2 elektron. Ini menyebabkan bilangan oksidasi magnesium menurun dari 0 menjadi -2 dan bilangan oksidasi oksigen meningkat dari 0 menjadi -2.
Konsep reaksi redoks juga diterapkan untuk menggambarkan asam-basa. Asam adalah senyawa yang menyediakan proton, sedangkan basa adalah senyawa yang menerima proton. Proton ini dapat ditangkap oleh senyawa lain yang bertindak sebagai oksidan, menyebabkan bilangan oksidasi senyawa meningkat. Selain itu, ketika senyawa memperoleh proton, bilangan oksidasinya akan menurun.
Konsep reaksi oksidasi dan reduksi menurut perubahan bilangan oksidasi adalah dasar dari banyak reaksi kimia. Hal ini menyediakan cara untuk menjelaskan dan memahami proses kimia yang terjadi saat atom, ikatan atau molekul menukar elektron. Dengan menggunakan bilangan oksidasi, kita dapat menentukan reaksi oksidasi dan reduksi yang terjadi, serta mengetahui senyawa apa yang bertindak sebagai oksidan dan reduktor.
Bilangan oksidasi adalah angka yang menunjukkan jumlah elektron yang diterima atau dilepaskan oleh atom dalam reaksi kimia. Ini adalah salah satu konsep penting dalam kimia dan dapat digunakan untuk menentukan apa yang terjadi dalam reaksi oksidasi dan reduksi.
Reaksi oksidasi adalah reaksi kimia dimana atom atau ion menyerahkan elektron ke atom atau ion lain. Atom atau ion yang kehilangan elektron dikenal sebagai oksidan. Atom atau ion yang menerima elektron disebut reduktor. Akibatnya, bilangan oksidasi oksidan meningkat dan bilangan oksidasi reduktor menurun. Contohnya, dalam reaksi oksidasi antara magnesium dan oksigen, magnesium kehilangan dua elektron dan oksigen menerimanya. Ini menyebabkan bilangan oksidasi magnesium meningkat dari 0 menjadi 2 dan bilangan oksidasi oksigen menurun dari 0 menjadi -2.
Reaksi reduksi adalah reaksi kimia dimana atom atau ion menerima elektron dari atom atau ion lain. Atom atau ion yang menerima elektron dikenal sebagai reduktor dan atom atau ion yang menyerahkan elektron disebut oksidan. Akibatnya, bilangan oksidasi reduktor meningkat dan bilangan oksidasi oksidan menurun. Sebagai contoh, dalam reaksi reduksi antara asam oksalat dan hidrogen, hidrogen menyerahkan elektron ke asam oksalat. Ini menyebabkan bilangan oksidasi asam oksalat menurun dari -2 menjadi -1 dan bilangan oksidasi hidrogen meningkat dari +1 menjadi 0.
Bilangan oksidasi dapat digunakan untuk mengidentifikasi atom atau ion yang bertindak sebagai oksidan dan reduktor dalam reaksi oksidasi dan reduksi. Ini juga memungkinkan kita untuk menghitung jumlah elektron yang ditransfer antara atom atau ion dalam reaksi. Dengan mengetahui bilangan oksidasi atom atau ion sebelum dan sesudah reaksi, kita dapat menentukan jumlah elektron yang ditransfer.
Bilangan oksidasi juga penting dalam menentukan reaksi kimia. Misalnya, jika kita mengetahui bilangan oksidasi atom atau ion dalam reaksi, kita dapat menentukan apakah reaksi tersebut adalah reaksi oksidasi atau reduksi. Jika bilangan oksidasi atom atau ion meningkat, maka reaksi tersebut adalah reaksi oksidasi. Sebaliknya, jika bilangan oksidasi atom atau ion menurun, maka reaksi tersebut adalah reaksi reduksi.
Bilangan oksidasi adalah salah satu konsep penting dalam kimia yang dapat digunakan untuk memahami dan menentukan apa yang terjadi dalam reaksi oksidasi dan reduksi. Ini memungkinkan kita untuk menentukan atom atau ion yang bertindak sebagai oksidan dan reduktor, menghitung jumlah elektron yang ditransfer, dan mengidentifikasi jenis reaksi yang terjadi.
3. Reaksi oksidasi adalah reaksi kimia di mana atom atau senyawa menyerahkan elektron dan meningkatkan kadar oksidasi dari sebagian atom.
Reaksi oksidasi dan reduksi merupakan konsep yang penting dalam kimia. Konsep ini berfungsi untuk mengidentifikasi atom atau senyawa yang menyerahkan atau menerima elektron selama reaksi kimia. Konsep ini membantu dalam pemahaman reaksi kimia, karena memungkinkan kita untuk memetakan atom atau senyawa yang berpartisipasi dalam reaksi. Konsep ini juga penting dalam menjelaskan reaksi redoks, yang sangat penting bagi kehidupan.
Salah satu cara terbaik untuk memahami konsep oksidasi dan reduksi adalah dengan menggunakan bilangan oksidasi. Bilangan oksidasi adalah jumlah muatan negatif yang melekat pada atom dalam senyawa. Setiap atom memiliki bilangan oksidasi yang berbeda, tergantung pada jumlah elektron yang melekat pada atom. Jika atom kehilangan elektron, bilangan oksidasi akan bertambah, dan jika atom menambahkan elektron, bilangan oksidasi akan berkurang.
Konsep reaksi oksidasi menurut perubahan bilangan oksidasi adalah reaksi kimia di mana atom atau senyawa menyerahkan elektron dan meningkatkan kadar oksidasi dari sebagian atom. Dalam hal ini, atom yang kehilangan elektron disebut sebagai atom oksidasi, sedangkan atom yang menerima elektron disebut sebagai atom reduksi. Misalnya, dalam reaksi antara magnesium dan oksigen, magnesium oksida terbentuk. Magnesium menyerahkan elektron ke oksigen, meningkatkan bilangan oksidasi dari magnesium dari 0 menjadi +2 dan mengurangi bilangan oksidasi dari oksigen dari 0 menjadi -2. Magnesium disebut sebagai atom oksidasi dan oksigen disebut sebagai atom reduksi.
Konsep reaksi oksidasi dan reduksi juga dapat diilustrasikan dengan bantuan serangkaian reaksi kimia. Sebagai contoh, dalam reaksi antara natrium dan oksigen, natrium oksida terbentuk. Dalam hal ini, atom natrium menyerahkan elektron ke oksigen, meningkatkan bilangan oksidasi dari natrium dari 0 menjadi +1 dan mengurangi bilangan oksidasi dari oksigen dari 0 menjadi -1. Natrium disebut sebagai atom oksidasi dan oksigen disebut sebagai atom reduksi.
Konsep reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan perubahan bilangan oksidasi sangat penting dalam kimia. Hal ini membantu dalam pemahaman reaksi kimia, karena memungkinkan kita untuk memetakan atom atau senyawa yang berpartisipasi dalam reaksi. Selain itu, konsep ini juga penting dalam menjelaskan reaksi redoks, yang sangat penting bagi kehidupan.
Reaksi oksidasi dan reduksi merupakan dua proses kimia yang saling berkaitan dan merupakan bagian dari reaksi redoks. Konsep ini menyatakan bahwa ketika seorang atom, ikatan kimia, atau senyawa menangkap atau melepaskan elektron, hal tersebut dapat mengubah bilangan oksidasinya.
Bilangan oksidasi merupakan suatu angka yang menunjukkan jumlah elektron yang dapat ditangkap atau dilepaskan oleh suatu atom. Atom dapat mengambil atau melepaskan jumlah tertentu elektron untuk mencapai energi minimum, yang sering disebut dengan istilah jumlah oksidasi.
Reaksi oksidasi terjadi ketika sebuah atom menyerahkan elektron dan meningkatkan kadar oksidasi dari sebagian atom. Atom yang kehilangan elektron disebut atom oksidator, dan atom yang mengambil elektron disebut atom reduktor. Dalam reaksi oksidasi, atom oksidator akan menjadi bermuatan positif, dan atom reduktor akan menjadi bermuatan negatif.
Reaksi reduksi adalah reaksi kimia di mana atom atau senyawa mengambil elektron dan menurunkan kadar oksidasi dari sebagian atom. Atom yang mendapatkan elektron disebut atom reduktor, dan atom yang kehilangan elektron disebut atom oksidator. Dalam reaksi reduksi, atom oksidator akan menjadi bermuatan negatif, dan atom reduktor akan menjadi bermuatan positif.
Reaksi oksidasi dan reduksi dapat terjadi secara bersamaan. Jika ini terjadi, maka atom oksidator akan mengambil elektron dari atom reduktor, dan atom reduktor akan melepaskan elektron ke atom oksidator. Ini disebut reaksi redoks bersama.
Reaksi oksidasi dan reduksi adalah mekanisme kimia yang sangat penting dalam organisme hidup. Dalam tubuh, reaksi redoks digunakan untuk melawan radikal bebas, menghasilkan energi, dan membuat molekul baru. Beberapa contoh reaksi redoks yang terjadi dalam tubuh adalah respirasi, fermentasi, dan fotosintesis.
Kesimpulannya, reaksi oksidasi dan reduksi merupakan proses kimia yang saling berkaitan. Reaksi oksidasi terjadi ketika sebuah atom menyerahkan elektron dan meningkatkan kadar oksidasi dari sebagian atom. Reaksi reduksi terjadi ketika sebuah atom mengambil elektron dan menurunkan kadar oksidasi dari sebagian atom. Reaksi ini sangat penting dalam organisme hidup, seperti respirasi, fermentasi, dan fotosintesis.
5. Setiap reaksi kimia harus mengandung sekurang-kurangnya satu reaksi oksidasi dan satu reaksi reduksi.
Konsep reaksi oksidasi dan reduksi dalam kimia dapat dijelaskan dengan menggunakan perubahan bilangan oksidasi. Bilangan oksidasi adalah angka yang diberikan pada atom dalam senyawa yang menggambarkan jumlah elektron yang dibebaskan atau diterima oleh atom tersebut. Setiap reaksi kimia harus mengandung sekurang-kurangnya satu reaksi oksidasi dan satu reaksi reduksi.
Reaksi oksidasi adalah reaksi kimia di mana bilangan oksidasi suatu atom dalam senyawa meningkat. Dalam reaksi oksidasi, atom atau molekul yang bersangkutan kehilangan elektron. Ini dapat terjadi melalui transfer elektron atau oksidasi oleh oksigen, oksigen, basa, atau radikal. Hasil dari reaksi oksidasi ini adalah bahwa atom atau molekul yang bersangkutan menjadi lebih positif dan juga menjadi lebih reaktif.
Sebaliknya, reaksi reduksi adalah reaksi kimia di mana bilangan oksidasi suatu atom dalam senyawa menurun. Dalam reaksi reduksi, atom atau molekul yang bersangkutan menerima elektron. Ini dapat terjadi melalui transfer elektron atau reduksi oleh hidrogen, hidrogen, asam, atau radikal. Hasil dari reaksi reduksi ini adalah bahwa atom atau molekul yang bersangkutan menjadi lebih negatif dan juga menjadi lebih reaktif.
Reaksi oksidasi dan reduksi merupakan bagian penting dari proses kimia. Proses ini meningkatkan stabilitas senyawa dan memungkinkan terjadinya reaksi kimia. Dalam banyak reaksi kimia, reaksi oksidasi dan reduksi saling berhubungan dan tergantung satu sama lain. Setiap reaksi kimia harus mengandung sekurang-kurangnya satu reaksi oksidasi dan satu reaksi reduksi untuk menjamin bahwa reaksi tersebut terjadi. Tanpa adanya reaksi oksidasi dan reduksi, reaksi kimia tidak akan terjadi.
6. Jika bilangan oksidasi dari atom atau senyawa yang bersangkutan menjadi lebih tinggi, berarti reaksi oksidasi telah terjadi.
Konsep reaksi oksidasi dan reduksi menurut perubahan bilangan oksidasi adalah salah satu cara untuk menentukan apakah suatu reaksi kimia merupakan reaksi oksidasi atau reduksi. Cara ini menggunakan bilangan oksidasi untuk menentukan atom atau senyawa yang dioksidasi atau direduksi.
Bilangan oksidasi adalah nomor yang diberikan untuk menunjukkan jumlah elektron yang diterima atau diberikan oleh atom dalam suatu senyawa. Setiap atom memiliki bilangan oksidasi yang berbeda, yang ditentukan oleh jumlah elektron yang diterima atau diberikan oleh atom tersebut. Atom dalam suatu senyawa dapat berbagi elektron dengan atom lain, yang menyebabkan perubahan bilangan oksidasi.
Reaksi oksidasi terjadi ketika suatu atom atau senyawa kehilangan elektron, yang menyebabkan bilangan oksidasi atom atau senyawa tersebut meningkat. Reaksi oksidasi dapat terjadi karena atom atau senyawa yang bersangkutan bertukar elektron dengan atom atau senyawa lain. Atom atau senyawa yang kehilangan elektron adalah atom atau senyawa yang dioksidasi.
Reaksi reduksi terjadi ketika suatu atom atau senyawa menerima elektron, yang menyebabkan bilangan oksidasi atom atau senyawa tersebut menurun. Reaksi reduksi dapat terjadi karena atom atau senyawa yang bersangkutan bertukar elektron dengan atom atau senyawa lain. Atom atau senyawa yang menerima elektron adalah atom atau senyawa yang direduksi.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa jika bilangan oksidasi dari atom atau senyawa yang bersangkutan menjadi lebih tinggi, berarti reaksi oksidasi telah terjadi. Hal ini karena atom atau senyawa yang bersangkutan telah kehilangan elektron, yang menyebabkan bilangan oksidasi meningkat. Reaksi reduksi juga dapat terjadi, tetapi dalam hal ini bilangan oksidasi dari atom atau senyawa yang bersangkutan akan menurun.
Konsep reaksi oksidasi dan reduksi menurut perubahan bilangan oksidasi menjadi sangat penting untuk dipahami karena banyak reaksi kimia yang terjadi di sekitar kita yang terkait dengan reaksi oksidasi dan reduksi ini. Dengan memahami konsep ini, kita dapat memprediksi dan memahami proses-proses kimia yang terjadi di sekitar kita.
7. Jika bilangan oksidasi dari atom atau senyawa yang bersangkutan menjadi lebih rendah, berarti reaksi reduksi telah terjadi.
Reaksi oksidasi dan reduksi adalah konsep yang penting dalam kimia. Kedua reaksi ini memiliki keterkaitan yang erat dan saling berkaitan satu sama lain. Perubahan bilangan oksidasi (BO) atom atau senyawa menjadi lebih rendah menandakan telah terjadi reaksi reduksi. Oleh karena itu, untuk memahami konsep reaksi oksidasi dan reduksi, penting untuk memahami apa itu bilangan oksidasi.
Bilangan oksidasi (BO) adalah angka yang diberikan kepada atom dalam suatu senyawa yang menunjukkan jumlah elektron yang telah atau akan ditinggalkan atom tersebut. BO ditentukan berdasarkan jumlah muatan listrik dari atom yang bersangkutan. Jika BO bertambah, berarti atom telah melepaskan elektron, yang berarti telah terjadi reaksi oksidasi. Jika BO berkurang, berarti atom telah mengambil elektron, yang berarti telah terjadi reaksi reduksi.
Atom-atom dalam senyawa kimia dapat bertukar elektron satu sama lain. Reaksi ini disebut reaksi oksidasi-reduksi (REDOX). Reaksi REDOX terjadi ketika atom-atom bertukar elektron. Atom yang kehilangan elektron disebut oksidator, sedangkan atom yang mendapatkan elektron disebut reduktor.
Ketika reaksi REDOX terjadi, bilangan oksidasi atom yang bersangkutan bisa bertambah atau berkurang. Jika BO bertambah, berarti atom telah melepaskan elektron dan telah terjadi reaksi oksidasi. Jika BO berkurang, berarti atom telah mengambil elektron dan telah terjadi reaksi reduksi.
Jika bilangan oksidasi atom atau senyawa bersangkutan menjadi lebih rendah, berarti reaksi reduksi telah terjadi. Reaksi reduksi terjadi ketika atom atau senyawa bersangkutan mengambil elektron dari atom lain. Atom yang mengambil elektron dikenal sebagai reduktor, sedangkan atom yang melepaskan elektron disebut oksidator. Atom reduktor akan mengalami peningkatan BO, sedangkan atom oksidator akan mengalami penurunan BO.
Contoh reaksi reduksi adalah reaksi pembentukan air (H2O). Dalam reaksi ini, atom hidrogen (H) melepaskan elektron ke atom oksigen (O). Atom hidrogen mengalami penurunan BO, yaitu dari 0 menjadi -2, dan atom oksigen mengalami peningkatan BO, yaitu dari 0 menjadi +2. Reaksi ini menunjukkan bahwa atom hidrogen telah bertindak sebagai reduktor, sedangkan atom oksigen telah bertindak sebagai oksidator.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa jika bilangan oksidasi dari atom atau senyawa yang bersangkutan menjadi lebih rendah, berarti reaksi reduksi telah terjadi. Reaksi reduksi adalah reaksi kimia dimana atom atau senyawa bersangkutan mengambil elektron dari atom lain. Atom yang mengambil elektron disebut reduktor, sedangkan atom yang melepaskan elektron disebut oksidator.
Konsep reaksi oksidasi dan reduksi menurut perubahan bilangan oksidasi adalah cara yang digunakan untuk membedakan antara reaksi oksidasi dan reduksi. Bilangan oksidasi adalah angka yang diberikan kepada sebuah atom untuk menunjukkan jumlah elektron yang telah dikurangi atau ditambahkan dari atom dalam struktur molekul.
Reaksi oksidasi adalah reaksi kimia di mana satu atom menyerahkan elektron kepada atom lain, sedangkan reaksi reduksi adalah reaksi kimia di mana satu atom mendapatkan elektron dari atom lain. Oleh karena itu, dengan menggunakan konsep reaksi oksidasi dan reduksi menurut perubahan bilangan oksidasi, kita dapat menentukan apakah sebuah reaksi kimia adalah reaksi oksidasi atau reduksi.
Konsep ini mengajarkan bahwa dalam reaksi kimia, bilangan oksidasi atom dalam molekul akan bertukar posisi seiring berjalannya reaksi. Jika bilangan oksidasi suatu atom meningkat, atom tersebut telah mengalami oksidasi. Sebaliknya, jika bilangan oksidasi suatu atom menurun, atom tersebut telah mengalami reduksi.
Misalnya, dalam reaksi antara magnesium dan oksigen, magnesium akan berkorelasi dengan bilangan oksidasi +2, sedangkan oksigen akan berkorelasi dengan bilangan oksidasi -2. Dalam reaksi ini, magnesium akan melepaskan elektronnya kepada oksigen, sehingga bilangan oksidasi dari magnesium akan meningkat menjadi +3 dan bilangan oksidasi dari oksigen akan berkurang menjadi -2. Dengan kata lain, reaksi ini adalah reaksi oksidasi.
Konsep ini juga dapat diterapkan pada reaksi antar molekul. Misalnya, dalam reaksi antara sulfur dan hidrogen, sulfur berkorelasi dengan bilangan oksidasi +6, sedangkan hidrogen berkorelasi dengan bilangan oksidasi -1. Dalam reaksi ini, sulfur akan melepaskan elektronnya kepada hidrogen, sehingga bilangan oksidasi dari sulfur akan berkurang menjadi +4 dan bilangan oksidasi dari hidrogen akan meningkat menjadi -2. Dengan kata lain, reaksi ini adalah reaksi reduksi.
Dengan demikian, konsep reaksi oksidasi dan reduksi menurut perubahan bilangan oksidasi dapat digunakan untuk menentukan apakah sebuah reaksi kimia adalah reaksi oksidasi atau reduksi. Dengan mengetahui bilangan oksidasi awal dari atom-atom yang terlibat dalam reaksi, kita dapat dengan mudah memutuskan apakah reaksi tersebut merupakan reaksi oksidasi atau reduksi.