Perbedaan Quasi Eksperimen Dan True Eksperimen –
Perbedaan Quasi Eksperimen dan True Eksperimen adalah konsep yang sering diperdebatkan dalam dunia penelitian. Kedua jenis eksperimen memiliki kesamaan dalam hal tujuan mereka, yaitu menguji hipotesis dan meneliti perubahan dalam perilaku atau tingkat kepuasan. Namun, mereka juga memiliki beberapa perbedaan penting. Pertama, dalam Quasi-Eksperimen, variabel independen diberikan kepada subyek tanpa menggunakan desain randomisasi seperti yang dilakukan dalam eksperimen sejati. Ini berarti bahwa subjek dapat dipengaruhi oleh variabel luar yang tidak dapat diukur atau diperhitungkan dalam hasil penelitian. Kedua, dalam eksperimen sejati, si peneliti memiliki kendali penuh atas variabel independen dan tidak ada variabel luar yang dapat mempengaruhi hasil. Sebaliknya, dalam Quasi-Eksperimen, si peneliti tidak dapat memiliki kendali penuh atas variabel independen, sehingga variabel luar dapat dengan mudah mempengaruhi hasilnya.
Ketiga, dalam eksperimen sejati, subyek yang terlibat dalam penelitian dipilih secara acak dan diacak ke dua kelompok dengan variabel independen yang berbeda. Ini berarti bahwa semua subyek memiliki kesempatan yang sama untuk terlibat dalam eksperimen. Namun, dalam Quasi-Eksperimen, subyek yang terlibat dalam penelitian dipilih berdasarkan kriteria tertentu yang ditentukan oleh si peneliti. Hal ini berarti bahwa subyek yang dipilih tidak memiliki kesempatan yang sama untuk terlibat dalam penelitian.
Keempat, dalam eksperimen sejati, si peneliti memiliki kendali penuh atas variabel independen dan mengikuti desain randomisasi. Ini berarti bahwa si peneliti dapat mengontrol variabel independen dengan benar dan menghilangkan variabel luar yang tidak diukur. Namun, dalam Quasi-Eksperimen, variabel independen tidak dapat diatur dengan benar dan variabel luar dapat dengan mudah mempengaruhi hasilnya.
Kelima, dalam eksperimen sejati, si peneliti harus melakukan penelitian dalam waktu singkat. Hal ini karena penelitian ini hanya dapat dijalankan dengan benar dengan meminimalkan variabel luar. Namun, dalam Quasi-Eksperimen, penelitian dapat dijalankan untuk waktu yang lebih lama karena variabel luar dapat mempengaruhi hasil.
Kesimpulan, perbedaan utama antara Quasi-Eksperimen dan True Eksperimen adalah bahwa Quasi-Eksperimen tidak menggunakan desain acak dan memungkinkan variabel luar yang tidak diukur untuk mempengaruhi hasil penelitian. True Eksperimen, di sisi lain, menggunakan desain acak dan meminimalkan variabel luar yang dapat mempengaruhi hasil. Ini memungkinkan si peneliti untuk mengontrol variabel independen dengan benar dan menghasilkan hasil yang akurat dan dapat diandalkan.
Daftar Isi :
- 1 Penjelasan Lengkap: Perbedaan Quasi Eksperimen Dan True Eksperimen
- 1.1 1. Quasi-Eksperimen tidak menggunakan desain acak dan memungkinkan variabel luar yang tidak diukur untuk mempengaruhi hasil penelitian.
- 1.2 2. True Eksperimen menggunakan desain acak dan meminimalkan variabel luar yang dapat mempengaruhi hasil.
- 1.3 3. Dalam Quasi-Eksperimen, variabel independen diberikan kepada subyek tanpa menggunakan desain randomisasi seperti yang dilakukan dalam eksperimen sejati.
- 1.4 4. Dalam eksperimen sejati, si peneliti memiliki kendali penuh atas variabel independen dan tidak ada variabel luar yang dapat mempengaruhi hasil.
- 1.5 5. Dalam eksperimen sejati, subyek yang terlibat dalam penelitian dipilih secara acak dan diacak ke dua kelompok dengan variabel independen yang berbeda.
- 1.6 6. Dalam eksperimen sejati, si peneliti harus melakukan penelitian dalam waktu singkat untuk meminimalkan variabel luar.
- 1.7 7. Dalam Quasi-Eksperimen, subyek yang terlibat dalam penelitian dipilih berdasarkan kriteria tertentu yang ditentukan oleh si peneliti.
- 1.8 8. Dalam Quasi-Eksperimen, si peneliti tidak dapat memiliki kendali penuh atas variabel independen, sehingga variabel luar dapat dengan mudah mempengaruhi hasilnya.
- 1.9 9. Dalam Quasi-Eksperimen, penelitian dapat dijalankan untuk waktu yang lebih lama karena variabel luar dapat mempengaruhi hasil.
Penjelasan Lengkap: Perbedaan Quasi Eksperimen Dan True Eksperimen
1. Quasi-Eksperimen tidak menggunakan desain acak dan memungkinkan variabel luar yang tidak diukur untuk mempengaruhi hasil penelitian.
Quasi eksperimen adalah penelitian yang menggunakan desain non-acak untuk menguji hipotesis. Ini berbeda dari penelitian true eksperimen, yang menggunakan desain acak untuk memastikan bahwa variabel yang diukur adalah yang mempengaruhi hasil. Quasi eksperimen memiliki beberapa kelebihan, tetapi juga memiliki beberapa kelemahan.
Kelebihan utama dari quasi eksperimen adalah bahwa peneliti dapat menguji hipotesis tanpa menggunakan desain acak. Ini memungkinkan peneliti untuk menguji hipotesis dengan biaya lebih rendah dan waktu lebih cepat daripada penelitian true eksperimen. Selain itu, quasi eksperimen tidak memerlukan persyaratan yang sama seperti true eksperimen, sehingga lebih mudah untuk mengumpulkan data.
Namun, salah satu kelemahan utama dari quasi eksperimen adalah bahwa desain non-acaknya memungkinkan variabel luar yang tidak diukur untuk mempengaruhi hasil penelitian. Variabel luar adalah variabel yang tidak dimasukkan dalam desain penelitian, tetapi dapat mempengaruhi hasilnya. Contohnya adalah faktor cuaca, kondisi lalu lintas, atau bahkan perasaan peneliti. Variabel luar ini dapat mempengaruhi hasil penelitian, sehingga hasilnya tidak dapat diandalkan.
Karena variabel luar dapat mempengaruhi hasilnya, quasi eksperimen memiliki tingkat kesalahan yang lebih tinggi daripada true eksperimen. Oleh karena itu, hasil dari quasi eksperimen biasanya tidak dapat diterapkan secara umum, dan penelitian true eksperimen diperlukan untuk memverifikasi hasilnya.
Kesimpulannya, quasi eksperimen adalah jenis penelitian yang tidak menggunakan desain acak dan memungkinkan variabel luar yang tidak diukur untuk mempengaruhi hasil penelitian. Ini sangat berguna ketika biaya atau waktu yang terbatas, tetapi desain non-acaknya membuatnya lebih rentan terhadap variabel luar yang tidak diukur.
2. True Eksperimen menggunakan desain acak dan meminimalkan variabel luar yang dapat mempengaruhi hasil.
True eksperimen adalah bentuk penelitian yang paling kuat dan dapat diandalkan, karena memungkinkan peneliti untuk menguji hipotesis dengan cara yang paling objektif. True eksperimen menggunakan desain acak, yang memungkinkan peneliti untuk mengontrol variabel yang tidak dapat diubah dan mengacak partisipan ke dalam kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Acak memungkinkan peneliti untuk memastikan bahwa kelompok perlakuan dan kontrol memiliki karakteristik yang sama sebelum perlakuan dimulai. Ini mengurangi risiko bahwa kelompok yang berbeda akan memiliki karakteristik yang berbeda sebelum perlakuan dan menghasilkan pengaruh yang tidak diinginkan pada hasil.
Selain itu, true eksperimen juga meminimalkan variabel luar yang dapat mempengaruhi hasil. Bahkan jika variabel yang tidak dapat diubah tidak dapat dikendalikan dengan tepat, seperti keadaan cuaca atau iklim sosial, peneliti masih dapat mengurangi dampaknya dengan memilih lokasi yang tepat untuk penelitian mereka. Jika itu tidak mungkin, ia dapat mengontrol variabel lain – seperti waktu atau metode pengumpulan data – agar seluruh kelompok memiliki kesempatan yang sama untuk mengalami variabel yang sama.
Kesimpulannya, true eksperimen memungkinkan peneliti untuk menguji hipotesis mereka dengan cara yang lebih objektif dan mengurangi risiko bahwa variabel luar dapat mempengaruhi hasil yang diperoleh. Dengan menggunakan desain acak dan meminimalkan variabel luar, true eksperimen dapat menghasilkan hasil yang lebih dapat diandalkan dari hasil penelitian lainnya.
3. Dalam Quasi-Eksperimen, variabel independen diberikan kepada subyek tanpa menggunakan desain randomisasi seperti yang dilakukan dalam eksperimen sejati.
Quasi eksperimen adalah jenis penelitian yang melibatkan pemberian variabel independen untuk mengukur efeknya pada variabel dependen, tanpa menggunakan desain randomisasi seperti yang dilakukan dalam eksperimen sejati. Quasi eksperimen menggunakan desain yang lebih sederhana daripada eksperimen sejati, yang memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data yang lebih cepat dan lebih murah. Namun, karena desainnya kurang terkontrol daripada eksperimen sejati, ia juga mempunyai beberapa keterbatasan.
Karena quasi eksperimen tidak menggunakan randomisasi, variabel independen tidak dapat dikontrol dengan baik. Hal ini berarti bahwa quasi eksperimen tidak dapat memastikan bahwa hasil yang dihasilkan benar-benar disebabkan oleh variabel independen, dan bukan oleh variabel lainnya. Sebagai contoh, sebuah penelitian yang mencoba untuk menentukan dampak suatu program pendidikan terhadap hasil belajar siswa mungkin menemukan bahwa siswa yang mengikuti program tersebut memiliki hasil belajar yang lebih baik, tetapi tidak dapat memastikan bahwa kemajuan ini disebabkan oleh program pendidikan itu sendiri. Ini karena ada banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil belajar, seperti kemampuan awal siswa, latar belakang keluarga, dan kualitas guru.
Karena keterbatasan yang terkait dengan desain quasi-eksperimen, hasilnya tidak sekuat yang dihasilkan dari eksperimen sejati. Namun, karena kurangnya keterbatasan praktis dan biaya rendah, ini menjadi alat yang berguna untuk meneliti kebijakan, program, dan praktik yang sudah ada, karena tidak mungkin atau etis untuk menggunakan desain randomisasi. Dalam banyak kasus, hasil dari penelitian quasi-eksperimen dapat memberikan petunjuk tentang bagaimana program atau kebijakan tertentu dapat mempengaruhi variabel dependen.
Kesimpulannya, quasi-eksperimen adalah jenis penelitian yang menggunakan desain yang lebih sederhana daripada eksperimen sejati, yang memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data dengan lebih cepat dan lebih murah. Namun, karena desainnya kurang terkontrol daripada eksperimen sejati, ia juga mempunyai beberapa keterbatasan. Quasi eksperimen tidak menggunakan randomisasi, yang berarti bahwa hasilnya tidak sekuat yang dihasilkan dari eksperimen sejati. Namun, karena kurangnya keterbatasan praktis dan biaya rendah, ini menjadi alat yang berguna untuk meneliti kebijakan, program, dan praktik yang sudah ada.
4. Dalam eksperimen sejati, si peneliti memiliki kendali penuh atas variabel independen dan tidak ada variabel luar yang dapat mempengaruhi hasil.
Perbedaan antara Quasi Eksperimen dan True Eksperimen adalah cara mereka mengontrol variabel independen. Quasi eksperimen adalah jenis penelitian yang menggunakan metode eksperimental, tetapi tidak memiliki kendali penuh atas variabel independen. Quasi eksperimen mengacu pada situasi di mana variabel independen tidak dapat dikontrol secara tepat oleh peneliti, seperti variabel yang diwarisi dari suatu populasi atau variabel yang ditentukan oleh kebijakan publik.
Sebaliknya, dalam eksperimen sejati, peneliti memiliki kendali penuh atas variabel independen. Mereka dapat mengatur semua variabel untuk memastikan bahwa hanya faktor yang diuji yang mempengaruhi hasilnya. Ini memungkinkan peneliti untuk membuat kesimpulan yang lebih akurat tentang efek variabel independen.
Selain itu, dalam eksperimen sejati, tidak ada variabel luar yang dapat mempengaruhi hasil. Karena peneliti memiliki kendali penuh atas variabel independen, mereka dapat mengontrol variabel lain yang mungkin mempengaruhi hasil. Ini berarti bahwa hasilnya tidak akan dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak terkontrol.
Karena eksperimen sejati memberikan kendali penuh atas variabel independen, hasilnya dapat diandalkan dan akurat. Peneliti dapat membuat kesimpulan yang lebih pasti tentang bagaimana variabel independen mempengaruhi hasil. Ini membuat eksperimen sejati metode penelitian yang sangat berguna bagi para peneliti.
5. Dalam eksperimen sejati, subyek yang terlibat dalam penelitian dipilih secara acak dan diacak ke dua kelompok dengan variabel independen yang berbeda.
Perbedaan Quasi Eksperimen dan True Eksperimen adalah jenis eksperimen yang digunakan untuk menguji hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Eksperimen Sejati adalah jenis eksperimen yang digunakan untuk menguji hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Pada True Eksperimen, subyek yang terlibat dalam penelitian dipilih secara acak dan diacak ke dua kelompok dengan variabel independen yang berbeda. Hal ini memungkinkan peneliti untuk menguji apakah perbedaan antara variabel independen menyebabkan perbedaan dalam variabel dependen. Quasi Eksperimen adalah jenis eksperimen yang digunakan untuk menguji hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Namun, dalam Quasi Eksperimen, subyek tidak dipilih secara acak. Ini berarti bahwa subyek yang berbeda dengan variabel independen yang berbeda mungkin tidak mendapatkan perlakuan yang sama. Hal ini berarti bahwa peneliti mungkin tidak dapat membuktikan bahwa variabel independen adalah penyebab perbedaan dalam variabel dependen.
Kesimpulannya, Perbedaan Quasi Eksperimen dan True Eksperimen adalah dalam True Eksperimen, subyek dipilih secara acak dan diacak ke dua kelompok dengan variabel independen yang berbeda, sedangkan dalam Quasi Eksperimen, subyek tidak dipilih secara acak. Hal ini berarti bahwa peneliti mungkin tidak dapat membuktikan bahwa variabel independen adalah penyebab perbedaan dalam variabel dependen. Karena alasan ini, eksperimen sejati biasanya lebih dihargai daripada quasi eksperimen.
6. Dalam eksperimen sejati, si peneliti harus melakukan penelitian dalam waktu singkat untuk meminimalkan variabel luar.
Quasi eksperimen dan eksperimen sejati adalah dua jenis penelitian yang berbeda yang digunakan oleh para peneliti untuk menguji hipotesis. Kedua metode ini memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, tetapi setiap metode berfokus pada pengumpulan data yang valid dan dapat diandalkan. Perbedaan utama antara kedua metode adalah cara peneliti mendesain dan mengontrol variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian.
Dalam eksperimen sejati, si peneliti dapat dikatakan sebagai “tukang kayu” yang menciptakan suatu percobaan dengan mengontrol sebagian besar variabel yang terlibat. Peneliti mengendalikan lingkungan yang dipilih dengan menggunakan teknik seperti kelompok kontrol dan kelompok percobaan. Variabel-variabel yang diuji di dalam eksperimen sejati biasanya adalah variabel independen yang dipilih oleh peneliti dan variabel dependen yang dipilih oleh peneliti untuk mengukur dampak variabel independen. Dalam eksperimen sejati, si peneliti harus melakukan penelitian dalam waktu singkat untuk meminimalkan variabel luar. Hal ini membuat eksperimen sejati lebih mahal dan lebih lama untuk diimplementasikan.
Quasi eksperimen, di sisi lain, menggunakan situasi yang sudah ada dan menggunakan variabel-variabel yang telah ada. Peneliti menggunakan variabel-variabel yang sudah ada dan tidak mengontrol variabel-variabel yang terlibat. Dalam quasi eksperimen, peneliti menggunakan kelompok-kelompok yang sudah ada dan tidak menciptakan kelompok-kelompok baru. Peneliti menganalisis variabel-variabel yang telah ada untuk menguji hipotesisnya. Meskipun quasi eksperimen tidak dapat menghasilkan hasil yang sama seperti eksperimen sejati, ia dapat memberikan informasi yang berguna dalam situasi di mana eksperimen sejati tidak dapat dilakukan. Hal ini membuat quasi eksperimen lebih murah dan lebih cepat untuk diimplementasikan.
Kesimpulannya, perbedaan utama antara quasi eksperimen dan eksperimen sejati adalah cara peneliti mendesain dan mengontrol variabel-variabel yang terlibat. Dalam eksperimen sejati, si peneliti harus melakukan penelitian dalam waktu singkat untuk meminimalkan variabel luar. Di sisi lain, dalam quasi eksperimen, peneliti menggunakan kelompok-kelompok yang sudah ada dan tidak menciptakan kelompok-kelompok baru. Hal ini membuat quasi eksperimen lebih murah dan lebih cepat untuk diimplementasikan.
7. Dalam Quasi-Eksperimen, subyek yang terlibat dalam penelitian dipilih berdasarkan kriteria tertentu yang ditentukan oleh si peneliti.
Quasi-eksperimen adalah metode penelitian yang menggabungkan aspek-aspek dari penelitian kuantitatif dan kualitatif, untuk mengeksplorasi hubungan antara variabel-variabel penelitian dan memahami mekanisme dan proses yang ada di balik hubungan tersebut. Quasi-eksperimen menggunakan desain yang berbeda dari true eksperimen, dalam arti bahwa variabel bebas tidak dikontrol oleh peneliti, dan variabel-variabel dipilih berdasarkan kriteria tertentu yang ditentukan oleh si peneliti.
Dalam Quasi-Eksperimen, subyek yang terlibat dalam penelitian dipilih berdasarkan kriteria tertentu yang ditentukan oleh si peneliti. Ini berbeda dengan true eksperimen, di mana subyek ditugaskan secara acak ke kondisi penelitian. Peneliti dapat menggunakan kriteria tertentu untuk menyeleksi subyek tertentu untuk mendapatkan data yang lebih akurat dan lebih bermakna. Misalnya, peneliti dapat memilih subyek berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, atau karakteristik lainnya yang berpengaruh terhadap hasil penelitian.
Selain itu, dalam quasi-eksperimen, peneliti tidak bertanggung jawab untuk mengatur kondisi eksperimen dengan cara yang sama seperti dalam true eksperimen. Peneliti hanya bertanggung jawab untuk mengumpulkan data dari subyek yang dipilih. Peneliti tidak harus memastikan bahwa kondisi penelitian adalah sama untuk setiap subyek, karena mereka tidak mengendalikan variabel bebas .
Ketika memilih subyek untuk quasi-eksperimen, penting untuk menggunakan kriteria yang sesuai dengan tujuan penelitian. Peneliti harus memastikan bahwa subyek yang dipilih memiliki karakteristik yang sama dengan populasi yang akan diteliti. Dengan kata lain, subyek yang dipilih tidak boleh memiliki karakteristik yang berbeda dari populasi yang akan diteliti. Ini akan memastikan bahwa hasil penelitian dapat diterapkan pada populasi yang lebih luas.
Akhirnya, Quasi-eksperimen memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan true eksperimen. Quasi-eksperimen memberikan kemampuan bagi peneliti untuk memilih subyek secara khusus, untuk menghasilkan data yang lebih akurat dan lebih bermakna. Selain itu, quasi-eksperimen juga lebih mudah untuk diimplementasikan daripada true eksperimen, karena peneliti tidak harus mengatur kondisi eksperimen dengan cara yang sama untuk setiap subyek. Namun, hasil penelitian dari quasi-eksperimen tidak selalu dapat diterapkan pada populasi yang lebih luas. Oleh karena itu, para peneliti harus menggunakan kriteria yang sesuai dengan tujuan penelitian, sebelum memilih subyek untuk quasi-eksperimen.
8. Dalam Quasi-Eksperimen, si peneliti tidak dapat memiliki kendali penuh atas variabel independen, sehingga variabel luar dapat dengan mudah mempengaruhi hasilnya.
Quasi-eksperimen adalah jenis penelitian yang terletak antara penelitian deskriptif dan eksperimen. Quasi-eksperimen adalah riset yang memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi hubungan yang ada antara variabel independen dan variabel dependen, tanpa membutuhkan kendali penuh atas variabel independen. Quasi-eksperimen umumnya digunakan dalam penelitian kesehatan, sosial, dan lainnya yang menggunakan data sekunder atau data yang sudah ada.
Sebaliknya, eksperimen adalah jenis penelitian yang memungkinkan peneliti untuk memiliki kendali penuh atas variabel independen. Ini memungkinkan mereka untuk mengatur dan mengontrol variabel independen dan memastikan bahwa hanya satu variabel yang berpengaruh terhadap variabel dependen. Dengan memiliki kendali penuh atas variabel independen, peneliti dapat menguji hipotesis atau teori dengan lebih baik.
Kemudian, perbedaan utama antara quasi-eksperimen dan eksperimen adalah bahwa quasi-eksperimen tidak memiliki kendali penuh atas variabel independen, sedangkan eksperimen memiliki kendali penuh atas variabel independen. Dalam quasi-eksperimen, variabel independen atau variabel luar dapat dengan mudah mempengaruhi hasilnya. Variabel independen tersebut dapat berupa faktor lingkungan, variabel sosiologis, atau variabel budaya yang tidak dapat dikendalikan atau diubah oleh peneliti. Hal ini berarti bahwa hasilnya tidak dapat diandalkan dan mungkin tidak dapat diterapkan secara umum.
Dalam eksperimen, peneliti memiliki kendali penuh atas variabel independen. Peneliti dapat mengontrol, memodifikasi, dan mengubah variabel independen yang diinginkan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Dengan demikian, hasilnya dapat diandalkan dan dapat diterapkan secara umum.
Kesimpulannya, quasi-eksperimen adalah jenis penelitian yang tidak memiliki kendali penuh atas variabel independen, sehingga variabel luar dapat dengan mudah mempengaruhi hasilnya. Eksperimen, di sisi lain, adalah jenis penelitian yang memungkinkan peneliti untuk memiliki kendali penuh atas variabel independen. Ini memungkinkan hasil yang dapat diandalkan dan dapat diterapkan secara umum.
9. Dalam Quasi-Eksperimen, penelitian dapat dijalankan untuk waktu yang lebih lama karena variabel luar dapat mempengaruhi hasil.
Quasi eksperimen dan true eksperimen adalah dua jenis penelitian yang sering digunakan untuk mengeksplorasi hubungan antara variabel. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Quasi eksperimen adalah jenis penelitian yang menggunakan proses kontrol untuk menganalisis hubungan antara variabel, tetapi tidak menggunakan alokasi acak. True eksperimen menggunakan alokasi acak untuk mengatur variabel dan memungkinkan peneliti untuk menguji hipotesis dan menentukan apakah variabel terikat atau tidak.
Perbedaan antara quasi eksperimen dan true eksperimen dapat dilihat dari beberapa aspek. Pertama, dalam true eksperimen, subjek ditugaskan secara acak ke grup kontrol dan eksperimental. Ini memungkinkan peneliti untuk mengurangi pengaruh variabel luar seperti usia, jenis kelamin, dan faktor sosioekonomi, yang dapat mempengaruhi hasil. Dalam quasi eksperimen, subjek tidak dibagi secara acak ke grup kontrol dan eksperimental, sehingga pengaruh variabel luar tidak bisa dihilangkan.
Kedua, dalam true eksperimen, peneliti memiliki kontrol penuh atas variabel yang diteliti. Ini memungkinkan peneliti untuk mengatur variabel yang akan mempengaruhi hasil dan menentukan pengaruhnya. Dalam quasi eksperimen, peneliti hanya dapat mengontrol variabel yang diteliti secara parsial, karena variabel luar dapat mempengaruhi hasil.
Ketiga, dalam true eksperimen, penelitian biasanya berlangsung selama waktu yang singkat. Ini karena peneliti hanya dapat mengontrol variabel yang diteliti secara langsung dan tidak dapat mengontrol variabel luar. Dalam quasi eksperimen, penelitian dapat dijalankan untuk waktu yang lebih lama karena variabel luar dapat mempengaruhi hasil.
Keempat, dalam true eksperimen, peneliti dapat menghitung ukuran statistik untuk menentukan kekuatan hubungan antara variabel. Dalam quasi eksperimen, ukuran statistik tidak tersedia karena variabel luar dapat mempengaruhi hasil.
Kelima, true eksperimen lebih mahal dan lebih sulit untuk melaksanakan daripada quasi eksperimen. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa true eksperimen membutuhkan alokasi acak dan peneliti harus mengontrol variabel dengan tepat untuk hasil yang akurat. Quasi eksperimen lebih mudah untuk dilakukan karena tidak memerlukan alokasi acak dan peneliti hanya perlu mengontrol variabel secara parsial.
Kesimpulannya, quasi eksperimen dan true eksperimen memiliki beberapa perbedaan yang mendasar. True eksperimen menggunakan alokasi acak untuk mengatur variabel dan memungkinkan peneliti untuk menguji hipotesis dan menentukan apakah variabel terikat atau tidak. Dalam quasi-eksperimen, penelitian dapat dijalankan untuk waktu yang lebih lama karena variabel luar dapat mempengaruhi hasil.