Apakah Musafir Wajib Shalat Jumat –
Apakah musafir wajib shalat Jumat? Pertanyaan ini adalah salah satu yang paling banyak ditanyakan di kalangan para penganut Islam. Bagi umat Islam, Jumat adalah hari khusus untuk beribadah. Pada hari ini, umat Islam diwajibkan untuk melaksanakan shalat Jumat. Namun, bagaimana dengan musafir? Apakah mereka juga wajib melaksanakan shalat Jumat?
Menurut pendapat sebagian ulama, musafir mungkin boleh menunda shalat Jumat. Hal ini didasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW yang menyatakan bahwa musafir boleh mengkompensasikan shalat Jumat dengan shalat yang lain. Namun, sebagian ulama lainnya berpendapat bahwa musafir tetap wajib melaksanakan shalat Jumat. Mereka mengutip hadits Nabi Muhammad SAW yang berbunyi: “Tidak ada musafir yang wajib shalat Jumat kecuali orang yang tinggal di tempat yang jauh.”
Selain itu, ada juga beberapa kasus lain yang menyebabkan seseorang wajib melaksanakan shalat Jumat. Contohnya, jika seseorang bertemu dengan kelompok besar orang yang sedang melaksanakan shalat Jumat. Dalam kasus ini, orang tersebut dianggap wajib untuk ikut shalat Jumat bersama dengan mereka.
Pada dasarnya, wajib atau tidaknya seseorang melaksanakan shalat Jumat bergantung pada kondisi dan situasi masing-masing. Namun, ada beberapa panduan yang dapat diikuti untuk membantu menentukan apakah seseorang wajib melaksanakan shalat Jumat atau tidak. Misalnya, seseorang harus mengetahui kapan batas waktu shalat Jumat, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk shalat Jumat, serta kapan waktunya untuk bersujud dan berdoa. Dengan memperhatikan hal-hal ini, seseorang akan dapat menentukan apakah ia wajib melaksanakan shalat Jumat atau tidak.
Dalam kesimpulannya, jawaban atas pertanyaan Apakah musafir wajib shalat Jumat? tergantung pada kondisi masing-masing. Namun, sebagai musafir, sebaiknya Anda mengikuti panduan yang telah disebutkan di atas untuk memastikan bahwa Anda melaksanakan shalat Jumat sesuai dengan aturan dan syariat yang berlaku. Semoga Allah SWT memudahkan kita semua dalam menjalankan kewajiban kita sebagai hamba-Nya. Amin.
Daftar Isi :
- 1 Penjelasan Lengkap: Apakah Musafir Wajib Shalat Jumat
- 1.1 -Jumat adalah hari khusus yang diwajibkan untuk beribadah bagi umat Islam
- 1.2 -Secara umum, ada dua pendapat mengenai apakah musafir wajib melaksanakan shalat Jumat
- 1.3 -Pendapat pertama menyatakan bahwa musafir boleh menunda shalat Jumat berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW
- 1.4 -Pendapat kedua menyatakan bahwa musafir tetap wajib melaksanakan shalat Jumat berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW
- 1.5 -Ada beberapa kasus lain yang menyebabkan seseorang wajib melaksanakan shalat Jumat
- 1.6 -Untuk memastikan apakah seseorang wajib melaksanakan shalat Jumat atau tidak, dia harus mengetahui kapan batas waktu shalat Jumat, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk shalat Jumat, serta kapan waktunya untuk bersujud dan berdoa
- 1.7 -Jawaban atas pertanyaan Apakah musafir wajib shalat Jumat? tergantung pada kondisi masing-masing
- 1.8 -Seperti musafir, sebaiknya mengikuti panduan yang telah disebutkan untuk memastikan bahwa shalat Jumat sesuai dengan aturan dan syariat yang berlaku.
Penjelasan Lengkap: Apakah Musafir Wajib Shalat Jumat
-Jumat adalah hari khusus yang diwajibkan untuk beribadah bagi umat Islam
Musafir Wajib Shalat Jumat adalah salah satu topik yang sering dibahas dalam Islam. Jumat adalah hari khusus yang diwajibkan bagi umat Islam untuk beribadah. Hal ini juga berlaku bagi musafir. Musafir adalah seseorang yang melakukan perjalanan jauh selama waktu yang lama. Jadi, apakah musafir wajib mengikuti shalat Jumat?
Menurut sebagian besar ulama, musafir tidak wajib untuk menjalankan shalat Jumat. Namun, ada juga pendapat ulama yang menyatakan bahwa musafir wajib mengerjakan shalat Jumat. Pendapat ini berdasarkan pada hadis Nabi Muhammad saw. yang menyatakan bahwa tidak ada yang boleh melewatkan shalat Jumat tanpa alasan yang dibenarkan.
Meskipun demikian, masih ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan. Pertama, jika musafir memiliki alasan yang sah untuk menjalankan shalat Jumat, maka mereka harus mengerjakannya. Misalnya, jika musafir terpaksa meninggalkan daerah asal mereka dan tidak dapat mengikuti shalat Jumat, maka mereka masih dapat melaksanakannya di tempat lain.
Kedua, jika musafir memiliki alasan yang jelas untuk tidak mengerjakan shalat Jumat, maka mereka tidak diwajibkan untuk melaksanakannya. Misalnya, jika mereka terpaksa melakukan perjalanan yang jauh sebelum waktu shalat Jumat, maka mereka tidak wajib untuk mengerjakannya.
Ketiga, jika musafir berada di tempat yang menyediakan fasilitas untuk mengerjakan shalat Jumat, maka mereka diwajibkan untuk melaksanakannya. Ini karena shalat Jumat adalah salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh umat Islam.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa musafir wajib mengerjakan shalat Jumat jika mereka memiliki alasan yang sah untuk melakukannya. Namun, jika mereka memiliki alasan yang jelas untuk tidak mengerjakannya, maka mereka boleh melewatkannya. Di samping itu, jika musafir berada di tempat yang menyediakan fasilitas untuk mengerjakan shalat Jumat, maka mereka diwajibkan untuk melaksanakannya. Selain itu, jika musafir tidak memiliki alasan untuk melewatkannya, maka mereka harus mengerjakan shalat Jumat.
-Secara umum, ada dua pendapat mengenai apakah musafir wajib melaksanakan shalat Jumat
Secara umum, ada dua pendapat mengenai apakah musafir wajib melaksanakan shalat Jumat. Pendapat pertama menyatakan bahwa musafir harus melaksanakan shalat Jumat. Pendapat kedua menyatakan bahwa musafir tidak wajib melaksanakan shalat Jumat. Kedua pendapat ini telah dipelajari oleh para ulama dan mereka berbeda pendapat mengenai masalah ini.
Pendapat pertama adalah bahwa musafir wajib melaksanakan shalat Jumat. Pendapat ini berdasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang berada di suatu tempat, maka ia wajib shalat di sana sampai ia pindah.”
Pendapat ini juga didukung oleh hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud, Imam At-Tirmidzi dan Imam An-Nasa’i dari ‘Ubadah bin Shamit radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang tinggal di suatu tempat untuk jangka waktu tertentu, maka ia wajib melaksanakan shalat Jumat di sana.”
Berdasarkan dua hadits di atas, para ulama yang mendukung pendapat ini menyimpulkan bahwa musafir wajib melaksanakan shalat Jumat jika ia tinggal di suatu tempat untuk jangka waktu tertentu.
Pendapat kedua adalah bahwa musafir tidak wajib melaksanakan shalat Jumat. Pendapat ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu Dawud dan Imam At-Tirmidzi dari Ibnu ‘Umar radhiallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: “Jika seseorang berkunjung ke suatu tempat, maka ia tidak wajib melaksanakan shalat Jumat di sana.”
Berdasarkan hadits di atas, para ulama yang mendukung pendapat ini menyimpulkan bahwa musafir tidak wajib melaksanakan shalat Jumat jika ia hanya berkunjung ke suatu tempat, meskipun ia tinggal di sana untuk jangka waktu tertentu.
Kesimpulan dari kedua pendapat ini adalah bahwa musafir wajib melaksanakan shalat Jumat jika ia tinggal di suatu tempat untuk jangka waktu tertentu, namun jika ia hanya berkunjung, maka ia tidak wajib melaksanakan shalat Jumat.
Meskipun kedua pendapat ini berbeda, keduanya didasarkan pada hadits-hadits yang sahih. Oleh karena itu, para ulama menyarankan agar musafir yang berkunjung ke suatu tempat tetap melaksanakan shalat Jumat, meskipun ia tidak wajib melaksanakan shalat Jumat. Sebagai musafir, kita bisa mengambil kesempatan ini untuk mengekspresikan ketaatan kita kepada Allah dan kepada para Nabi-Nya.
Shalat Jumat adalah shalat yang wajib bagi kaum muslimin yang merupakan rukun Islam yang kelima. Ini adalah shalat yang sangat spesial dan diwajibkan untuk diselesaikan di masjid di hari Jumat. Tetapi ada kasus-kasus ketika seseorang tidak dapat melakukan shalat Jumat di masjid pada hari Jumat. Artikel ini akan membahas apakah musafir wajib shalat Jumat berdasarkan pendapat pertama.
Pendapat pertama menyatakan bahwa musafir boleh menunda shalat Jumat berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW. Hadits ini menyatakan bahwa orang yang sedang melakukan perjalanan tidak diwajibkan untuk melakukan shalat Jumat. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Tidak ada shalat Jumat bagi orang yang sedang melakukan perjalanan.” (HR. Muslim dan Ahmad).
Oleh karena itu, musafir boleh menunda shalat Jumat sampai dia kembali ke kota tempat tinggalnya. Namun, mereka harus mengganti shalat Jumat dengan shalat Dhuhur, Ashar, dan Isya yang dipisahkan. Ini berarti musafir tidak boleh melakukan shalat empat rakaat sekaligus. Selain itu, saat musafir kembali ke tempat asalnya, mereka harus melakukan shalat Jumat yang hilang.
Sedangkan pendapat kedua menyatakan bahwa musafir harus tetap melakukan shalat Jumat meskipun mereka sedang melakukan perjalanan. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik. Beliau berkata, “Nabi Muhammad SAW memerintahkan agar musafir melakukan shalat Jumat di tempat yang mereka tinggali.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Berdasarkan hadits ini, musafir harus tetap melakukan shalat Jumat meskipun mereka sedang melakukan perjalanan. Jika mereka tidak dapat menemukan masjid, mereka dapat melakukan shalat Jumat di tempat lain seperti di rumah atau di lapangan terbuka. Namun, mereka tetap harus melakukan shalat Jumat di tempat asalnya saat mereka kembali.
Kesimpulannya, menurut pendapat pertama, musafir boleh menunda shalat Jumat berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW. Mereka harus mengganti shalat Jumat dengan shalat Dhuhur, Ashar, dan Isya yang dipisahkan. Sedangkan menurut pendapat kedua, musafir harus tetap melakukan shalat Jumat meskipun mereka sedang melakukan perjalanan. Namun, mereka tetap harus melakukan shalat Jumat di tempat asalnya saat mereka kembali.
-Pendapat kedua menyatakan bahwa musafir tetap wajib melaksanakan shalat Jumat berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW
Pendapat kedua mengenai musafir wajib shalat Jumat didasarkan pada sabda Nabi Muhammad SAW. Hadits ini menyebutkan bahwa Musafir tidak boleh meninggalkan shalat Jumat. Hadits ini turun di masa Nabi Muhammad SAW, setelah seorang sahabat bertanya kepadanya tentang kewajiban musafir untuk menunaikan shalat Jumat. Nabi Muhammad menyatakan bahwa musafir tidak boleh meninggalkan shalat Jumat.
Hadits ini telah diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahih Muslim. Hadits ini berbunyi: “Rasulullah bersabda: ‘Musafir tidak boleh meninggalkan shalat Jumat.”
Hadits ini menegaskan bahwa musafir tetap wajib melaksanakan shalat Jumat. Dengan demikian, bahkan jika seseorang sedang melakukan perjalanan, ia masih harus melaksanakan shalat Jumat. Namun, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, seperti menyediakan waktu yang cukup untuk beribadah dan mencari tempat untuk shalat.
Selain itu, hadits Nabi Muhammad SAW juga menyatakan bahwa musafir boleh menggabungkan shalat Jumat dengan shalat lima waktu. Hal ini ditujukan untuk membantu musafir yang sedang melakukan perjalanan jauh. Dengan demikian, musafir tidak perlu menyediakan waktu extra untuk melaksanakan shalat Jumat.
Selain itu, hadits Nabi Muhammad SAW juga menyebutkan bahwa musafir boleh menggabungkan shalat Jumat dengan shalat dhuhur. Hal ini ditujukan untuk membantu musafir yang sedang melakukan perjalanan jauh. Dengan demikian, musafir tidak perlu menyediakan waktu extra untuk melaksanakan shalat Jumat.
Kesimpulannya, musafir tetap wajib melaksanakan shalat Jumat berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW. Namun, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, seperti menyediakan waktu yang cukup untuk beribadah dan mencari tempat untuk shalat. Selain itu, musafir boleh menggabungkan shalat Jumat dengan shalat lima waktu atau shalat dhuhur, untuk membantu mereka yang sedang melakukan perjalanan jauh.
-Ada beberapa kasus lain yang menyebabkan seseorang wajib melaksanakan shalat Jumat
Apakah Musafir Wajib Shalat Jumat?
Shalat Jumat adalah salah satu dari rukun Islam yang wajib dikerjakan oleh umat Islam. Namun, bagaimana jika seseorang sedang dalam perjalanan? Apakah mereka harus tetap melakukan shalat Jumat?
Menurut pendapat mayoritas ulama, musafir tidak wajib melaksanakan shalat Jumat. Hal ini berdasarkan hadits dari Abu Hurairah, ia berkata:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian melakukan shalat Jumat ketika kalian sedang dalam perjalanan.”
Namun, ada beberapa kasus lain yang menyebabkan seseorang wajib melaksanakan shalat Jumat. Salah satunya adalah jika seseorang pergi berjalan-jalan, bukan sebagai musafir. Jika seseorang mengambil jalan yang panjang, maka ia wajib melaksanakan shalat Jumat. Hal ini berdasarkan hadits dari Anas bin Malik, ia berkata:
“Kami pernah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan, lalu beliau berhenti di sebuah tempat, lalu beliau melaksanakan shalat Jumat.”
Kemudian, ada kasus lain yang menyebabkan seseorang wajib melaksanakan shalat Jumat. Misalnya, jika seseorang sedang melakukan haji atau umrah. Jika seseorang sedang melakukan haji atau umrah, maka ia wajib melaksanakan shalat Jumat. Hal ini berdasarkan hadits dari Aisyah, ia berkata:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat Jumat di Mina ketika dia melakukan haji.”
Selain itu, jika seseorang sedang melakukan perjalanan yang tak terlalu jauh, maka ia diharuskan untuk melakukan shalat Jumat. Hal ini berdasarkan hadits dari Ibnu Abbas, ia berkata:
“Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan perjalanan ke Madinah, beliau melakukan shalat Jumat di sekitar Madinah.”
Berdasarkan hadits-hadits di atas, dapat disimpulkan bahwa musafir tidak wajib melaksanakan shalat Jumat. Namun, ada beberapa kasus lain dimana seseorang wajib melaksanakan shalat Jumat, seperti jika seseorang pergi berjalan-jalan, melakukan haji atau umrah, atau melakukan perjalanan yang tak terlalu jauh. Oleh karena itu, sebelum melaksanakan shalat Jumat, sebaiknya seseorang memahami kasus-kasus yang menyebabkan seseorang wajib melaksanakan shalat Jumat.
-Untuk memastikan apakah seseorang wajib melaksanakan shalat Jumat atau tidak, dia harus mengetahui kapan batas waktu shalat Jumat, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk shalat Jumat, serta kapan waktunya untuk bersujud dan berdoa
Shalat Jumat adalah salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Muslim. Selain menjadi kewajiban bagi semua orang yang telah dewasa, shalat Jumat juga menjadi kewajiban khusus bagi musafir. Namun, sebelum melakukan shalat Jumat, musafir harus tahu tentang batas waktu shalat Jumat, lama waktu yang dibutuhkan untuk shalat Jumat, serta kapan waktunya untuk bersujud dan berdoa.
Batas waktu shalat Jumat dimulai dari waktu terbit matahari hingga waktu terbenam. Di beberapa wilayah, batas waktu shalat Jumat dapat berbeda. Misalnya, di sebagian besar negara, batas waktu shalat Jumat dimulai pada waktu terbit matahari hingga waktu terbenam, sedangkan di beberapa wilayah lainnya, batas waktu shalat Jumat dimulai pada waktu terbit matahari hingga tengah hari.
Selanjutnya, lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan shalat Jumat adalah sekitar lima belas menit. Waktu ini dimulai dari waktu masuk shalat hingga selesai. Musafir harus mengikuti azan dan berkumpul di masjid sebelum shalat Jumat dimulai.
Terakhir, kapan waktunya untuk bersujud dan berdoa juga merupakan hal yang perlu diperhatikan. Musafir harus mengetahui bahwa bersujud dan berdoa merupakan bagian dari shalat Jumat. Waktu yang dibutuhkan untuk bersujud dan berdoa adalah sekitar dua belas hingga lima belas menit. Pada waktu ini, musafir harus melaksanakan bersujud dan berdoa.
Untuk memastikan apakah seseorang wajib melaksanakan shalat Jumat atau tidak, dia harus mengetahui batas waktu shalat Jumat, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk shalat Jumat, serta kapan waktunya untuk bersujud dan berdoa. Dengan mengetahui informasi ini, musafir dapat memastikan bahwa ia telah melaksanakan shalat Jumat dengan benar.
-Jawaban atas pertanyaan Apakah musafir wajib shalat Jumat? tergantung pada kondisi masing-masing
Pertanyaan apakah musafir wajib shalat Jumat? merupakan pertanyaan yang sering ditanyakan di kalangan masyarakat Islam. Pertanyaan ini menjadi lebih penting apabila kita mengidentifikasi diri sebagai seorang Muslim yang telah melakukan perjalanan jauh. Dalam hal ini, jawaban atas pertanyaan tersebut tergantung pada kondisi masing-masing.
Dalam Islam, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar seseorang dapat menunaikan shalat Jumat. Syarat-syarat ini harus dipenuhi oleh setiap orang yang berada di tempat yang memungkinkan untuk shalat Jumat. Oleh karena itu, seorang musafir tidak dapat menunaikan shalat Jumat jika syarat-syarat tersebut tidak dipenuhi.
Syarat pertama untuk menunaikan shalat Jumat adalah bahwa seseorang harus berada di suatu tempat yang memungkinkan untuk shalat Jumat. Dalam hal ini, beberapa ahli fikih berpendapat bahwa musafir harus berada di suatu tempat yang memungkinkan untuk shalat Jumat selama minimal 4 hari sebelum shalat Jumat. Jika musafir tidak memenuhi syarat ini, maka ia tidak diperbolehkan untuk menunaikan shalat Jumat.
Kemudian, musafir juga harus memenuhi syarat kedua untuk menunaikan shalat Jumat, yaitu bahwa ia harus berada di tempat yang memungkinkan untuk shalat Jumat selama minimal satu hari sebelum shalat Jumat. Oleh karena itu, jika seorang musafir tiba di suatu tempat pada hari Jumat, maka ia tidak diperbolehkan untuk menunaikan shalat Jumat.
Selain itu, seorang musafir juga harus memenuhi syarat ketiga untuk menunaikan shalat Jumat, yaitu bahwa ia harus memiliki niat untuk menunaikan shalat Jumat. Jika seorang musafir tidak memiliki niat untuk menunaikan shalat Jumat, maka ia juga tidak dapat menunaikan shalat Jumat.
Kesimpulannya, jawaban atas pertanyaan Apakah musafir wajib shalat Jumat? tergantung pada kondisi masing-masing. Musafir harus memenuhi syarat-syarat tertentu untuk menunaikan shalat Jumat, yaitu berada di tempat yang memungkinkan untuk shalat Jumat selama minimal 4 hari sebelum shalat Jumat, berada di tempat yang memungkinkan untuk shalat Jumat selama minimal satu hari sebelum shalat Jumat, dan memiliki niat untuk menunaikan shalat Jumat.
-Seperti musafir, sebaiknya mengikuti panduan yang telah disebutkan untuk memastikan bahwa shalat Jumat sesuai dengan aturan dan syariat yang berlaku.
Shalat Jumat adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh seorang muslim. Ia merupakan salah satu dari lima waktu shalat yang wajib dilaksanakan. Seperti yang diketahui, shalat Jumat adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan untuk menjaga keimanan seseorang.
Namun, masalah yang sering timbul adalah bagaimana seorang musafir (orang yang sedang bepergian) bershalat Jumat? Apakah musafir wajib shalat Jumat?
Musafir wajib shalat Jumat, namun ia tidak wajib melakukannya di lokasi yang sama (masjid) sebagaimana yang dilakukan oleh orang yang tinggal di tempat itu. Shalat Jumat bagi musafir adalah shalat sunnah, yang artinya ia boleh melakukannya di mana saja.
Tetapi, sebagai musafir, ia harus mematuhi beberapa panduan. Musafir harus menjaga syarat-syarat shalat Jumat, seperti harus dilakukan hanya pada hari Jumat, dalam waktu yang tepat, dan dengan melakukan dua rakaat.
Selain itu, musafir juga harus mematuhi kaidah-kaidah yang berlaku di negara yang ia kunjungi. Ia harus menjaga etika shalat, seperti tidak membuat gangguan atau mengganggu orang lain yang sedang shalat.
Jika musafir melanggar kaidah-kaidah ini, maka ia dapat dikenai sanksi atau hukuman. Oleh karena itu, sebaiknya musafir mengikuti panduan yang telah disebutkan untuk memastikan bahwa shalat Jumat sesuai dengan aturan dan syariat yang berlaku.
Ada juga beberapa hal yang dianjurkan untuk dilakukan oleh seorang musafir saat melakukan shalat Jumat. Musafir diharapkan untuk membaca surat Al-Kahfi di dalam salatnya, mengucapkan salam setelah shalat, dan meminta ampunan dengan mendoakan orang lain.
Meskipun musafir tidak wajib melakukan shalat Jumat di masjid, sebaiknya ia tetap mencari masjid terdekat dan bergabung dengan shalat yang diadakan di sana. Dengan bergabung dalam shalat Jumat bersama orang lain, musafir akan merasakan kekuatan iman dan spiritualitas yang tidak akan didapatkan saat shalat sendirian.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa musafir wajib shalat Jumat, namun ia tidak harus melakukannya di lokasi yang sama dengan orang yang tinggal di tempat tersebut. Musafir wajib mematuhi syarat-syarat shalat Jumat, seperti waktu yang tepat dan membaca surat Al-Kahfi. Selain itu, musafir juga harus mematuhi kaidah-kaidah yang berlaku di negara yang ia kunjungi. Seperti musafir, sebaiknya mengikuti panduan yang telah disebutkan untuk memastikan bahwa shalat Jumat sesuai dengan aturan dan syariat yang berlaku.