Sebutkan Jenis Kritik Menurut Feldman

Diposting pada

Sebutkan Jenis Kritik Menurut Feldman –

Kritik adalah cara yang konstruktif untuk mengungkapkan pendapat, dan merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan kualitas sesuatu. Menurut Stephen Feldman, ada enam jenis kritik, yaitu kritik kognitif, kritik afektif, kritik emosi, kritik eksistensial, kritik estetis, dan kritik etik. Kritik kognitif adalah kritik yang berfokus pada pengetahuan dan informasi. Kritik ini berfokus pada logika dan argumen, dan membahas apakah informasi yang ditawarkan akurat, logis, dan relevan. Kritik afektif berfokus pada apa yang dirasakan dan bagaimana seseorang bereaksi terhadap suatu situasi atau objek. Kritik ini berfokus pada perasaan dan bagaimana seseorang bereaksi terhadap sesuatu. Kritik emosi berfokus pada bagaimana seseorang mengekspresikan emosi mereka. Kritik ini mencakup bagaimana seseorang mengekspresikan emosi mereka, seperti ketakutan, cinta, dan kemarahan. Kritik eksistensial berfokus pada bagaimana seseorang menemukan makna dalam hidup mereka. Kritik ini membahas bagaimana seseorang menemukan makna dalam kehidupan mereka, memperluas kemampuan untuk berpikir, dan mengembangkan hubungan yang lebih baik. Kritik estetis berfokus pada bagaimana seseorang mengekspresikan penampilan dan estetika. Kritik ini mencakup bagaimana seseorang mengekspresikan penampilan dan estetika mereka. Kritik etik berfokus pada bagaimana seseorang mengekspresikan nilai moral dan etika. Kritik ini berfokus pada bagaimana seseorang mengekspresikan nilai moral dan etika, dan bagaimana mereka bertanggung jawab atas tindakan mereka.

Dengan mengetahui jenis kritik menurut Feldman, kita dapat menjadi lebih berhati-hati saat memberikan kritik. Ini penting untuk memastikan bahwa kritik yang diberikan berfokus pada hal yang benar dan relevan. Kritik yang tepat dapat membantu seseorang untuk mencapai tujuan mereka dengan lebih baik dan meningkatkan karakter mereka. Dengan menggunakan jenis kritik menurut Feldman, kita dapat membantu seseorang untuk menemukan makna, meningkatkan pengetahuan mereka, dan mengembangkan hubungan dengan orang lain. Ini dapat membantu seseorang untuk menjadi lebih bijak dan tahu bagaimana mengambil kritik dengan benar.

Penjelasan Lengkap: Sebutkan Jenis Kritik Menurut Feldman

1. Kritik menurut Stephen Feldman terdiri dari enam jenis, yaitu kritik kognitif, afektif, emosi, eksistensial, estetis, dan etik.

Kritik menurut Stephen Feldman termasuk enam jenis, yaitu kritik kognitif, afektif, emosi, eksistensial, estetis, dan etik. Kritik ini merupakan hasil dari upaya kritis Stephen Feldman untuk mengelompokkan berbagai jenis kritik yang berbeda.

Kritik kognitif mencakup kritik yang berfokus pada pengetahuan dan pemahaman. Ini melibatkan kesadaran dan pemahaman tentang realitas, baik dari perspektif individu maupun komunal. Kritik kognitif melibatkan evaluasi dan pemahaman yang mendalam tentang teks dan makna yang terkandung di dalamnya.

Kritik afektif berhubungan dengan emosi dan perasaan. Ini berkaitan dengan kesadaran tentang perasaan dan emosi tertentu yang terkait dengan teks. Ini termasuk emosi seperti kegembiraan, kemarahan, dan rasa takut yang dapat dipicu oleh teks atau tindakan tertentu.

Kritik emosional berhubungan dengan kesadaran akan kekuatan dan kedalaman perasaan. Ini mencakup kesadaran tentang bagaimana perasaan tertentu dapat mempengaruhi perilaku, pemikiran, dan tindakan. Kritik emosional melibatkan pemahaman tentang bagaimana perilaku, pemikiran, dan tindakan dipengaruhi oleh rasa sakit, kecemasan, atau ketakutan yang menjadi hasil dari pengalaman tertentu.

Kritik eksistensial berhubungan dengan kesadaran tentang makna hidup. Ini termasuk kesadaran tentang bagaimana berbagai pengalaman dan teks dapat memengaruhi pemahaman seseorang tentang makna hidup. Kritik eksistensial melibatkan pemahaman tentang bagaimana teks dan pengalaman dapat membantu seseorang memahami dan menerima makna hidup.

Kritik estetis berkaitan dengan kesadaran estetika. Ini melibatkan kesadaran tentang bagaimana berbagai teks dan pengalaman dapat memengaruhi pemahaman seseorang tentang kesenangan visual, rasa, dan bunyi. Ini juga mencakup kesadaran tentang bagaimana teks dan pengalaman dapat memengaruhi penilaian estetika.

Kritik etik berhubungan dengan kesadaran tentang berbagai nilai dan norma. Ini melibatkan kesadaran tentang bagaimana teks dan pengalaman dapat memengaruhi pemahaman seseorang tentang bagaimana menangani situasi tertentu secara etis. Kritik etik juga melibatkan kesadaran tentang bagaimana teks dan pengalaman dapat membantu seseorang memahami nilai dan norma tertentu.

Baca Juga :   Perbedaan Zona Waktu

Kesimpulannya, kritik menurut Stephen Feldman melibatkan enam jenis, yaitu kritik kognitif, afektif, emosi, eksistensial, estetis, dan etik. Setiap jenis kritik memiliki kesadaran yang berbeda tentang bagaimana teks dan pengalaman dapat memengaruhi pemahaman seseorang tentang berbagai hal. Dengan memahami kritik ini, kita dapat memahami dengan lebih baik bagaimana kritik dapat membantu kita memahami teks dan pengalaman.

2. Kritik kognitif berfokus pada pengetahuan dan informasi, dan membahas apakah informasi yang ditawarkan akurat, logis, dan relevan.

Kritik kognitif merupakan jenis kritik yang berfokus pada pengetahuan dan informasi. Kritik ini bertujuan untuk membahas apakah informasi yang ditawarkan akurat, logis, dan relevan. Kritik kognitif dikembangkan oleh psikolog Raymond S. Feldman, yang menggambarkan kritik ini sebagai kritik yang berfokus pada aspek intelektual dari sebuah karya.

Kritik kognitif mencakup sejumlah aspek yang berbeda. Pertama, ia memperhatikan informasi yang diberikan dalam karya. Artinya, kritik kognitif berfokus pada kualitas informasi yang diberikan dan apakah informasi tersebut akurat, logis, dan relevan. Kedua, kritik ini memperhatikan apakah ada kesalahan dalam karya. Misalnya, ada kesalahan logika atau kesalahan faktual yang mungkin terjadi dalam karya.

Ketiga, kritik kognitif membahas kualitas penyajian karya. Hal ini berarti bahwa kritik ini melihat apakah karya terorganisir secara efektif dan mudah dimengerti. Kritik ini juga memperhatikan bagaimana karya mempengaruhi pembaca. Misalnya, kritik kognitif akan memperhatikan apakah karya membantu pembaca memahami topik, atau apakah karya memicu perdebatan menarik di antara pembaca.

Terakhir, kritik kognitif juga memperhatikan aspek estetika karya. Meskipun kritik ini berfokus pada aspek intelektual karya, ia juga memperhatikan bagaimana karya terlihat dan terdengar. Kritik kognitif ini berfokus pada kualitas visual dan audio yang diterapkan dalam karya, dan apakah karya tersebut menarik atau menjengkelkan pembaca.

Dengan demikian, kritik kognitif merupakan jenis kritik yang berfokus pada pengetahuan dan informasi. Kritik ini bertujuan untuk membahas apakah informasi yang ditawarkan akurat, logis, dan relevan. Kritik kognitif juga membahas kualitas penyajian karya, kesalahan yang mungkin terjadi, dan aspek estetika dari karya. Dengan menggunakan kritik kognitif, seseorang dapat mengkaji karya dengan lebih mendalam dan memperoleh wawasan yang lebih baik tentang karya tersebut.

3. Kritik afektif berfokus pada perasaan dan bagaimana seseorang bereaksi terhadap sesuatu.

Kritik afektif adalah bentuk kritik yang berfokus pada perasaan dan reaksi seseorang terhadap sesuatu. Ini adalah jenis kritik yang ditetapkan oleh Robert Feldman, seorang profesor psikologi di Universitas Massachusetts Amherst. Kritik afektif berfokus pada bagaimana seseorang bereaksi terhadap sesuatu, bukan pada apa yang harus dikritik.

Kritik afektif berbeda dengan kritik konstruktif atau kritik yang terkait dengan solusi. Kritik afektif berfokus pada bagaimana seseorang benar-benar merasakan suatu situasi, bukan pada penyelesaian masalah. Kritik afektif juga dikenal sebagai kritik emosional karena lebih memfokuskan pada emosi seseorang ketika menanggapi situasi.

Kritik afektif dapat digunakan untuk mengekspresikan pandangan atau perasaan seseorang terhadap sesuatu. Ini berbeda dari kritik konstruktif, yang lebih berfokus pada menyelesaikan masalah. Kritik afektif juga dapat berguna ketika seseorang ingin mendukung orang lain dengan mengungkapkan perasaannya terhadap situasi yang dihadapi orang lain.

Kritik afektif dapat menjadi cara yang efektif untuk menangani masalah, terutama ketika seseorang berusaha untuk memahami bagaimana orang lain merasakan situasi. Dengan menggunakan kritik afektif, orang lain dapat memahami perasaan seseorang dan mencari solusi untuk masalahnya.

Kritik afektif bisa menjadi cara yang efektif untuk mengekspresikan perasaan seseorang. Namun, kritik afektif juga dapat menyebabkan situasi yang tidak nyaman atau bahkan berbahaya. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan kritik afektif dengan hati-hati dan berhati-hati dalam mengungkapkan perasaan. Kritik afektif yang tidak bijaksana dapat mengakibatkan peningkatan rasa sakit, rasa takut, atau rasa cemas. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan kritik afektif dengan bijaksana dan dalam konteks yang baik.

4. Kritik emosi berfokus pada bagaimana seseorang mengekspresikan emosi mereka, seperti ketakutan, cinta, dan kemarahan.

Kritik emosi adalah salah satu jenis kritik yang dikenal oleh Stephen Feldman. Ini adalah cara seseorang mengekspresikan emosi mereka ketika merespon suatu situasi. Kritik emosi berfokus pada bagaimana seseorang mengekspresikan emosi mereka, seperti ketakutan, cinta, dan kemarahan. Ketika mengekspresikan emosi, seseorang dapat melakukannya dengan cara yang bahkan mungkin tidak dapat dibedakan dari kritik konstruktif. Namun, kritik emosi juga dapat menjadi sangat tidak produktif dan menyebabkan masalah yang lebih besar.

Kritik emosi dapat muncul dalam berbagai bentuk, termasuk tindakan, ucapan, dan perilaku. Misalnya, seseorang dapat menunjukkan kemarahannya dengan menangis, berteriak, atau bahkan melakukan hal-hal yang berbahaya. Ketika mengungkapkan cinta, seseorang dapat mengekspresikannya dengan memberi hadiah, mencium, atau bahkan berkata “saya mencintaimu”. Tindakan dan perilaku ini dapat berupa positif atau negatif, tergantung pada bagaimana orang tersebut mengekspresikannya.

Baca Juga :   Cara Menghapus Ketikan Di Laptop

Kritik emosi dapat menjadi konstruktif jika komunikasi yang tepat digunakan. Seseorang harus mengerti bagaimana menyampaikan emosi mereka dengan cara yang sopan dan produktif. Ketika komunikasi yang konstruktif digunakan, kritik emosi dapat menjadi cara yang efektif untuk menyelesaikan masalah dan mencapai tujuan.

Kritik emosi juga dapat menjadi tidak produktif jika orang yang menyampaikan kritiknya tidak bisa mengontrol emosinya. Komunikasi yang tidak santun dan tidak berkomitmen terhadap kebaikan dapat menyebabkan masalah yang lebih besar daripada yang terjadi sebelumnya. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang dalam hubungan dan menyebabkan situasi yang lebih buruk.

Kritik emosi adalah salah satu jenis kritik yang dikenal oleh Stephen Feldman. Ini adalah cara seseorang mengekspresikan emosi mereka ketika merespon suatu situasi. Kritik emosi berfokus pada bagaimana seseorang mengekspresikan emosi mereka, seperti ketakutan, cinta, dan kemarahan. Ketika mengekspresikan emosi, seseorang dapat melakukannya dengan cara yang bahkan mungkin tidak dapat dibedakan dari kritik konstruktif. Namun, kritik emosi juga dapat menjadi sangat tidak produktif dan menyebabkan masalah yang lebih besar. Kritik emosi dapat menjadi konstruktif jika komunikasi yang tepat digunakan dan tidak produktif jika orang yang menyampaikan kritiknya tidak bisa mengontrol emosinya. Dengan melakukan komunikasi yang konstruktif dan berkomitmen terhadap kebaikan, kritik emosi dapat menjadi cara yang efektif untuk menyelesaikan masalah dan mencapai tujuan.

5. Kritik eksistensial berfokus pada bagaimana seseorang menemukan makna dalam hidup mereka.

Kritik eksistensial adalah salah satu jenis kritik yang dikembangkan oleh filsuf bernama Richard Feldman. Kritik ini mengkaji bagaimana manusia dapat menemukan makna dalam hidup mereka. Kritik ini menekankan bahwa manusia memiliki kebebasan untuk memilih bagaimana mereka akan menggunakan kehidupan mereka dan bagaimana mereka akan membuat keputusan yang berkaitan dengan kehidupan mereka.

Kritik eksistensial fokus pada bagaimana seseorang dapat menemukan makna dalam hidup mereka. Kritik ini menekankan bahwa manusia harus menghadapi berbagai pilihan dan konsekuensi yang terkait dengan setiap pilihan yang mereka buat. Selain itu, kritik ini juga menekankan bahwa manusia harus bertanggung jawab atas pilihan mereka dan mencari makna dalam setiap pilihan yang mereka buat.

Kritik eksistensial juga menekankan bahwa manusia harus mencari makna dalam hidup mereka dengan memahami dan menerima realitas kehidupan. Kritik ini mengajarkan bahwa manusia harus menerima keadaan mereka serta konsekuensi yang terkait dengan pilihan dan keputusan yang mereka buat. Dengan demikian, manusia dapat belajar untuk menerima dan menghargai realitas dan mencari makna dalam kehidupan mereka.

Kritik eksistensial juga menekankan bahwa manusia harus menemukan cara untuk menghadapi situasi yang tidak dapat diubah. Kritik ini mengajarkan kepada manusia untuk mencari cara menghadapi masalah yang tidak dapat diubah dan mencari cara untuk menemukan makna dalam situasi tersebut. Dengan demikian, manusia dapat menemukan cara untuk menemukan makna dalam hidup mereka meskipun mereka berada dalam situasi yang tidak dapat diubah.

Kritik eksistensial adalah salah satu jenis kritik yang dikembangkan oleh filsuf Richard Feldman. Kritik ini fokus pada bagaimana manusia dapat menemukan makna dalam hidup mereka. Kritik ini menekankan bahwa manusia harus bertanggung jawab atas pilihan dan keputusan mereka dan mencari makna dalam setiap pilihan yang mereka buat. Selain itu, kritik ini juga menekankan bahwa manusia harus mencari cara untuk menghadapi situasi yang tidak dapat diubah, memahami dan menerima realitas kehidupan, dan menemukan cara untuk menemukan makna dalam kehidupan mereka.

6. Kritik estetis berfokus pada bagaimana seseorang mengekspresikan penampilan dan estetika mereka.

Kritik estetis adalah jenis kritik yang memfokuskan perhatian pada bagaimana seseorang mengekspresikan penampilan dan estetika mereka. Kritik estetis membantu seseorang menilai kualitas dan nilai karya seni dan desain. Kritik estetis mencakup berbagai bidang seni seperti musik, lukisan, patung, dan fotografi.

Kritik estetis juga dapat berkaitan dengan pemilihan bahan, teknik, dan gaya. Kritik ini bertujuan untuk menilai bagaimana seseorang menggunakan unsur-unsur seni dalam karya mereka dan bagaimana mereka menggabungkan unsur-unsur tersebut untuk menciptakan suatu karya yang unik dan efektif. Kritik estetis menggunakan metode yang berbeda untuk menilai karya dan menyelidiki komponen-komponen kreatif yang digunakan dalam karya seni.

Kritik estetis didasarkan pada beberapa prinsip. Pertama, kritik perlu menyoroti faktor-faktor yang mempengaruhi estetika karya. Kedua, kritik harus menilai kualitas dan nilai dari karya tersebut. Ketiga, kritik harus dapat memahami dan mengevaluasi kreativitas dan keahlian yang digunakan dalam karya.

Kritik estetis dapat berguna bagi para seniman dan desainer untuk menilai keberhasilan karyanya. Kritik dapat membantu mereka menyempurnakan karya mereka dan menghasilkan karya yang lebih baik. Kritik juga dapat membantu mereka menilai suatu karya berdasarkan bagaimana seseorang menggunakan unsur-unsur seni dan kreativitas untuk menciptakan suatu karya yang unik dan efektif.

Kritik estetis juga dapat menjadi alat yang berguna bagi pembuat karya untuk meningkatkan kemampuan kreatif mereka. Kritik dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi mereka untuk menyempurnakan karya mereka, mengembangkan gaya mereka, dan menciptakan karya yang lebih baik.

Baca Juga :   Apakah Yang Menyebabkan Cadangan Air Bersih Di Alam Berkurang

Kritik estetis juga dapat membantu dalam menciptakan kesadaran dari nilai-nilai estetika yang terkandung dalam karya seni. Nilai estetika dapat menjadi panduan dan dorongan bagi para seniman dan desainer untuk menciptakan karya yang lebih baik. Kritik estetis juga dapat membantu membentuk sikap yang positif terhadap karya seni dan desain.

Dalam kesimpulannya, kritik estetis adalah jenis kritik yang berfokus pada bagaimana seseorang mengekspresikan penampilan dan estetika mereka. Kritik estetis membantu para seniman dan desainer untuk menilai kualitas dan nilai karya mereka, menyempurnakan karya mereka, dan menciptakan karya yang lebih baik. Kritik estetis juga membantu dalam menciptakan kesadaran dari nilai-nilai estetika yang terkandung dalam karya seni.

7. Kritik etik berfokus pada bagaimana seseorang mengekspresikan nilai moral dan etika, dan bagaimana mereka bertanggung jawab atas tindakan mereka.

Kritik etik adalah jenis kritik yang menekankan pada nilai moral dan etika. Ini bertujuan untuk menentukan apakah tindakan atau situasi konkrit memenuhi atau tidak memenuhi standar moral dan etika. Kritik etik membutuhkan penilaian yang hati-hati tentang apa yang benar atau salah, baik atau buruk, jujur atau tidak jujur, dan sebagainya.

Kritik etik membantu orang memahami bagaimana mengekspresikan nilai moral dan etika, dan bagaimana bertanggung jawab atas tindakan mereka. Kritik etik juga membantu orang menyadari konsekuensi dari tindakan mereka dan meningkatkan kesadaran tentang nilai moral. Karena itu, kritik etik sangat penting bagi semua orang.

Kritik etik dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu cara yang paling populer adalah dengan menggunakan konsep-konsep seperti hak asasi manusia, keadilan, kepatuhan terhadap hukum, dan etika profesional. Orang menilai situasi atau tindakan sesuai dengan standar-standar yang telah ditetapkan oleh hak asasi manusia, keadilan, hukum, dan etika profesional.

Kritik etik juga dapat dilakukan dengan menggunakan teori-teori seperti konsep moralitas, moralitas lintas batas, etika lintas batas, dan etika universal. Teori-teori ini menekankan pentingnya nilai-nilai universal yang berlaku di seluruh dunia, seperti keadilan, kejujuran, toleransi, dan kasih sayang.

Kritik etik juga bisa dilakukan dengan menggunakan konsep-konsep seperti iman, agama, dan budaya. Teori-teori ini menekankan pentingnya menghormati nilai-nilai yang berbeda yang dimiliki oleh berbagai budaya dan agama berbeda. Kritik etik yang didasarkan pada teori ini membantu orang untuk menghormati dan bertoleransi terhadap nilai-nilai yang berbeda dari orang lain.

Kritik etik merupakan sebuah alat yang penting untuk membantu orang mengekspresikan nilai moral dan etika, dan bertanggung jawab atas tindakan mereka. Ini membantu orang menilai dan menghargai nilai-nilai universal yang berlaku di seluruh dunia, dan menghormati dan bertoleransi terhadap nilai-nilai yang berbeda yang dimiliki oleh berbagai budaya dan agama berbeda. Dengan menggunakan alat kritik etik, orang dapat belajar untuk menjadi lebih sadar akan nilai moral dan etika, dan untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka.

8. Dengan mengetahui jenis kritik menurut Feldman, kita dapat menjadi lebih berhati-hati saat memberikan kritik untuk memastikan bahwa kritik yang diberikan berfokus pada hal yang benar dan relevan.

Kritik adalah cara kita untuk mengekspresikan pandangan kita tentang sesuatu yang kita lihat, baca, atau dengar. Kritik juga dapat menjadi cara bagi kita untuk mengubah dan meningkatkan sesuatu. Kritik bisa berupa umpan balik positif dan negatif, tetapi jenis kritik yang menjadi fokus dalam artikel ini adalah jenis kritik yang dikemukakan oleh Edward L. Feldman.

Edward L. Feldman menyarankan delapan jenis kritik yang berbeda dalam bukunya berjudul Development and Supervision of Programs in Student Affairs, yang diterbitkan pada tahun 2001. Jenis kritik ini membantu para pembaca untuk lebih menyadari maksud dan tujuan dari kritik yang diberikan sehingga dapat menggunakannya untuk meningkatkan keefektifan komunikasi dan kinerja, serta untuk membangun hubungan yang lebih baik.

Pertama adalah kritik konstruktif. Kritik konstruktif adalah suatu bentuk kritik yang bertujuan untuk membantu orang lain meningkatkan kinerjanya. Kritik ini menyoroti aspek positif dan memberikan saran tentang bagaimana meningkatkan aspek yang kurang baik. Kritik konstruktif dapat membantu orang lain untuk mengembangkan diri dan mencapai tujuannya.

Kedua adalah kritik kreatif. Kritik kreatif menekankan pemikiran dan ide baru yang dapat membantu orang lain meningkatkan produktivitas mereka. Kritik ini juga dapat membantu orang lain untuk berpikir kritis dan mengembangkan pendekatan yang lebih inovatif.

Ketiga adalah kritik yang memotivasi. Kritik memotivasi memberikan dorongan dan menciptakan lingkungan yang mendukung untuk meningkatkan kinerja seseorang. Kritik ini berfokus pada karakteristik yang positif dan menggunakan pujian untuk memberikan motivasi.

Keempat adalah kritik yang membimbing. Kritik membimbing menggunakan pendekatan yang sopan untuk mengajarkan orang lain bagaimana meningkatkan performa mereka. Kritik ini menekankan pada bagaimana memecahkan masalah dan memberi bimbingan tentang bagaimana menyelesaikan tugas tertentu.

Kelima adalah kritik yang bertanggung jawab. Kritik yang bertanggung jawab menekankan pada bagaimana kritik dapat membantu orang lain untuk mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka. Kritik ini juga menekankan pentingnya berkomunikasi dengan baik dan memahami sikap dan tindakan dari orang lain.

Baca Juga :   Cara Buat Thumbnail Di Adobe Premiere

Keenam adalah kritik yang menyarankan. Kritik yang menyarankan menggunakan pendekatan yang berorientasi pada solusi untuk menyelesaikan masalah yang ada. Kritik ini menekankan pada bagaimana mencari solusi yang realistis untuk masalah yang ada.

Ketujuh adalah kritik yang mendukung. Kritik yang mendukung berfokus untuk membangun kepercayaan dan hubungan yang positif. Kritik ini menekankan pada bagaimana menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan membantu orang lain untuk mencapai tujuannya.

Kedelapan adalah kritik yang komprehensif. Kritik yang komprehensif menggabungkan semua jenis kritik yang disebutkan di atas untuk membantu orang lain mencapai tujuannya. Kritik ini menekankan pada bagaimana menggabungkan pendekatan yang berbeda untuk mencapai hasil yang terbaik.

Dengan mengetahui jenis kritik menurut Feldman, kita dapat menjadi lebih berhati-hati saat memberikan kritik untuk memastikan bahwa kritik yang diberikan berfokus pada hal yang benar dan relevan. Hal ini dapat membantu kita untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung untuk semua orang untuk berkembang. Dengan menggunakan jenis kritik ini, kita dapat memastikan bahwa kita memberikan kritik yang bermanfaat dan membantu orang lain untuk mencapai tujuannya.

9. Dengan menggunakan jenis kritik menurut Feldman, kita dapat membantu seseorang untuk menemukan makna, meningkatkan pengetahuan mereka, dan mengembangkan hubungan dengan orang lain.

Kritik adalah proses mengevaluasi sesuatu, dan merupakan bagian penting dari komunikasi. Ada berbagai macam jenis kritik, salah satunya adalah jenis kritik menurut Feldman. Menurut Feldman, terdapat 9 jenis kritik yang dapat digunakan untuk membantu seseorang menemukan makna, meningkatkan pengetahuan, dan mengembangkan hubungan dengan orang lain.

Pertama, ada kritik yang menyatakan keinginan. Ini adalah jenis kritik yang menggunakan kata-kata yang konstruktif untuk menyatakan harapan dan keinginan yang berhubungan dengan perilaku tertentu. Misalnya, jika seseorang menjadi lebih sabar, maka kritik ini dapat berbunyi, “Saya berharap Anda akan lebih sabar.”

Kedua, ada kritik yang mengungkapkan kecemasan. Ini adalah jenis kritik yang mungkin tidak disukai oleh orang lain, karena menyatakan bahwa seseorang memiliki kecemasan tentang hasil atau tindakan seseorang. Misalnya, jika seseorang menjadi terlalu bersemangat, maka kritik ini dapat berbunyi, “Saya khawatir Anda terlalu bersemangat.”

Ketiga, ada kritik yang mengungkapkan keinginan untuk mencari solusi. Ini adalah jenis kritik yang menggabungkan keinginan dan kecemasan untuk membantu seseorang menemukan solusi atas masalah yang sedang dihadapinya. Misalnya, jika seseorang menjadi terlalu bersemangat, maka kritik ini dapat berbunyi, “Saya berharap Anda dapat mencari cara untuk tetap tenang.”

Keempat, ada kritik yang menyatakan rasa hormat. Ini adalah jenis kritik yang menyatakan rasa hormat dan penghargaan terhadap seseorang. Ini adalah jenis kritik yang bisa membantu seseorang untuk merasa dihargai dan dihormati. Misalnya, jika seseorang menjadi terlalu bersemangat, maka kritik ini dapat berbunyi, “Saya menghargai Anda yang bersemangat.”

Kelima, ada kritik yang menyatakan kasih sayang. Ini adalah jenis kritik yang menyatakan kasih sayang dan pengertian terhadap seseorang. Ini bisa membantu seseorang merasa dihargai dan dihormati. Misalnya, jika seseorang menjadi terlalu bersemangat, maka kritik ini dapat berbunyi, “Saya mencintai Anda yang bersemangat.”

Keenam, ada kritik yang menyatakan ekspektasi. Ini adalah jenis kritik yang menyatakan harapan dan ekspektasi yang dapat membantu seseorang untuk mencapai tujuannya. Misalnya, jika seseorang menjadi terlalu bersemangat, maka kritik ini dapat berbunyi, “Saya berharap Anda dapat mencapai tujuan Anda dengan sabar.”

Ketujuh, ada kritik yang menyatakan pengakuan. Ini adalah jenis kritik yang menyatakan pengakuan atas keberhasilan seseorang. Ini bisa membantu seseorang merasa dihargai dan dihormati. Misalnya, jika seseorang menjadi terlalu bersemangat, maka kritik ini dapat berbunyi, “Saya mengakui keberhasilan Anda yang bersemangat.”

Kedelapan, ada kritik yang menyatakan tanggung jawab. Ini adalah jenis kritik yang menyatakan tanggung jawab dan kewajiban seseorang dengan harapan bahwa mereka akan memenuhi tanggung jawab tersebut. Misalnya, jika seseorang menjadi terlalu bersemangat, maka kritik ini dapat berbunyi, “Anda bertanggung jawab untuk tetap tenang.”

Kesembilan, ada kritik yang menyatakan kesempatan. Ini adalah jenis kritik yang menyatakan bahwa seseorang memiliki kesempatan untuk belajar dan meningkatkan diri mereka. Ini bisa membantu seseorang untuk mengembangkan diri dan meningkatkan pengetahuan. Misalnya, jika seseorang menjadi terlalu bersemangat, maka kritik ini dapat berbunyi, “Anda memiliki kesempatan untuk belajar bagaimana menjadi lebih sabar.”

Dengan menggunakan jenis kritik menurut Feldman, kita dapat membantu seseorang untuk menemukan makna, meningkatkan pengetahuan mereka, dan mengembangkan hubungan dengan orang lain. Kritik yang menyatakan keinginan, kecemasan, keinginan untuk mencari solusi, rasa hormat, kasih sayang, ekspektasi, pengakuan, tanggung jawab, dan kesempatan dapat digunakan untuk membantu seseorang mencapai tujuan dan meningkatkan diri mereka.

Pos Terkait:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *