10 Perbedaan Sunni Dan Syiah

Diposting pada

10 Perbedaan Sunni Dan Syiah –

Islam adalah agama yang umum di dunia dan merupakan agama terbesar ketiga di dunia. Islam adalah agama yang sangat kompleks dan memiliki banyak cabang dan aliran. Dua aliran utama di dalam Islam adalah Sunni dan Syiah. Walaupun keduanya memiliki banyak persamaan, ada beberapa perbedaan antara keduanya. Berikut adalah 10 perbedaan antara Sunni dan Syiah:

1. Sunni berfokus pada Sunnah yang ditulis oleh Imam Malik, Sedangkan Syiah berfokus pada Sunnah yang ditulis oleh Imam Jafar Sadiq.

2. Sunni mengikuti enam kitab hadits, sedangkan Syiah mengikuti empat kitab hadits.

3. Sunni mengikuti enam madzhab, sedangkan Syiah mengikuti empat madzhab.

4. Sunni mengikuti empat khalifah, sedangkan Syiah mengikuti Imam Ali sebagai khalifah pertama.

5. Sunni mengikuti hukum syara’ yang ditetapkan oleh para ulama, sedangkan Syiah mengikuti hukum-hukum yang ditetapkan oleh imam-imam mereka.

6. Sunni mengikuti teologi yang berbasis pada hadits, sedangkan Syiah mengikuti teologi yang berbasis pada al-Quran.

7. Sunni mengikuti madzhab Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali, sedangkan Syiah mengikuti madzhab Jafari.

8. Sunni mengikuti ajaran yang diajarkan oleh para ulama, sedangkan Syiah mengikuti ajaran yang diajarkan oleh para imam.

9. Sunni menganggap khalifah sebagai pemimpin, sedangkan Syiah menganggap imam sebagai pemimpin.

10. Sunni mengikuti perbedaan pendapat tentang hadits, sedangkan Syiah mengikuti satu pandangan hadits.

Perbedaan di antara Sunni dan Syiah tidak selalu menyebabkan ketegangan atau konflik. Keduanya saling menghormati satu sama lain dan mengakui bahwa mereka adalah bagian dari agama yang sama. Meskipun terdapat perbedaan di antara keduanya, mereka masih bersatu dalam satu ajaran yaitu Islam.

Penjelasan Lengkap: 10 Perbedaan Sunni Dan Syiah

1. Sunni berfokus pada Sunnah yang ditulis oleh Imam Malik, Sedangkan Syiah berfokus pada Sunnah yang ditulis oleh Imam Jafar Sadiq.

Kedua istilah Sunni dan Syiah merujuk pada dua aliran utama dalam Islam. Kedua aliran ini punya banyak persamaan, namun juga punya beberapa perbedaan. Salah satu perbedaan terpenting adalah cara mereka berfokus pada Sunnah.

Sunni adalah aliran Islam yang paling umum dan berasal dari kata sunnah, yang berarti “tradisi” atau “praktek”. Sunni berfokus pada Sunnah yang ditulis oleh Imam Malik, yang merupakan seorang ahli fiqh (hukum Islam) pada abad 8. Imam Malik mencakup berbagai aspek ajaran agama Islam, termasuk perbuatan yang dianjurkan atau dilarang, dan syarat untuk melakukan ibadah.

Syiah adalah aliran lain dalam Islam, yang berasal dari kata Shiat Ali, yang berarti “pengikut keluarga Ali”. Syiah berfokus pada Sunnah yang ditulis oleh Imam Jafar Sadiq, yang merupakan seorang ahli fiqh pada abad 7. Imam Jafar Sadiq mencakup berbagai aspek ajaran agama Islam, termasuk perbuatan yang dianjurkan atau dilarang, dan syarat untuk melakukan ibadah. Bedanya adalah bahwa Syiah memiliki beberapa pengajaran tambahan yang tidak ditemukan dalam ajaran Sunni.

Baca Juga :   Kenapa Keyboard Hp Tidak Berfungsi

Kesimpulannya, Sunni berfokus pada Sunnah yang ditulis oleh Imam Malik, sedangkan Syiah berfokus pada Sunnah yang ditulis oleh Imam Jafar Sadiq. Meskipun kedua aliran ini memiliki persamaan, mereka juga memiliki beberapa perbedaan yang signifikan. Ini termasuk cara mereka berfokus pada Sunnah.

2. Sunni mengikuti enam kitab hadits, sedangkan Syiah mengikuti empat kitab hadits.

Perbedaan utama antara Sunni dan Syiah adalah kitab hadits yang mereka ikuti. Kitab hadits adalah sumber berhala yang berisi kisah-kisah dan pendapat para sahabat Nabi Muhammad. Sunni merupakan kelompok mayoritas dalam Islam dan mengikuti enam kitab hadits, yaitu Sahih Bukhari, Sahih Muslim, Sunan Abu Dawud, Sunan al-Tirmidhi, Sunan al-Nasai, dan Sunan Ibn Majah. Ini merupakan kumpulan dari hadits yang dikumpulkan sejak abad ke-9 hingga ke-10.

Sedangkan Syiah adalah sebuah kelompok minoritas dalam Islam dan mengikuti empat kitab hadits, yaitu Kitab al-Kafi, Man La Yahduruhu al-Faqih, Tahdhib al-Ahkam dan al-Istibsar. Kitab-kitab ini dikumpulkan pada abad ke-11 hingga ke-13. Kitab al-Kafi adalah kitab hadits terbesar yang dikumpulkan oleh Syiah dan berisi sekitar 16 ribu hadits.

Kesimpulannya, perbedaan utama antara Sunni dan Syiah adalah kitab hadits yang mereka ikuti. Sunni mengikuti enam kitab hadits yang dikumpulkan sejak abad ke-9 hingga ke-10, sementara Syiah mengikuti empat kitab hadits yang dikumpulkan pada abad ke-11 hingga ke-13.

3. Sunni mengikuti enam madzhab, sedangkan Syiah mengikuti empat madzhab.

Sunni dan Syiah merupakan dua aliran dalam Islam. Secara umum, Sunni berfokus pada teks-teks Al-Quran dan Hadis sebagai sumber hukum, sedangkan Syiah lebih menekankan pada pendapat dan kebijakan para Imam. Salah satu perbedaan utama antara Sunni dan Syiah adalah dalam hal madzhab atau madzhab Fiqih. Madzhab Fiqih adalah sistem pengaturan tentang cara mengamalkan hukum Islam.

Pada Sunni, ada enam madzhab, yaitu Hanafi, Maliki, Syafi’i, Hanbali, Jafari dan Zahiri. Enam madzhab ini adalah madzhab yang diterima secara luas di kalangan Sunni dan diakui sebagai pedoman berhukum di banyak negara. Sedangkan, pada Syiah, ada empat madzhab, yaitu Jafari, Isma’ili, Zaidi dan Batini. Empat madzhab ini adalah madzhab yang diterima secara luas di kalangan Syiah dan diakui sebagai pedoman berhukum di banyak negara.

Dalam hal madzhab, perbedaan utama antara Sunni dan Syiah adalah bahwa Sunni mengikuti enam madzhab, sedangkan Syiah mengikuti empat madzhab. Masing-masing madzhab memiliki penafsiran yang berbeda terhadap Al-Quran dan Hadis. Oleh karena itu, masalah-masalah hukum dan ajaran agama yang ditangani oleh Sunni dan Syiah dapat berbeda. Ini berarti bahwa Sunni dan Syiah dapat berbeda dalam hal pemahaman dan pelaksanaan hukum Islam.

4. Sunni mengikuti empat khalifah, sedangkan Syiah mengikuti Imam Ali sebagai khalifah pertama.

Sunni dan Syiah adalah dua aliran besar dalam Islam. Masing-masing memiliki keyakinan dan praktik yang berbeda. Perbedaan antara keduanya adalah:

1. Sunni mengikuti Al-Qur’an dan hadits sebagai sumber utama ajaran dan praktik agama mereka. Sementara Syiah mengikuti Al-Qur’an dan hadits juga namun mereka juga mengikuti ajaran-ajaran imam mereka.

2. Sunni berfokus pada pemahaman literal dari Al-Qur’an dan hadits. Sementara Syiah juga berfokus pada pemahaman literal dari Al-Qur’an dan hadits tetapi mereka juga menggunakan pemahaman tafsir (interpretasi) dan allegori.

3. Sunni mengikuti empat khalifah yang berbeda (Abu Bakr, Umar, Uthman dan Ali) yang mengikuti kematian Nabi Muhammad. Sedangkan Syiah mengikuti Imam Ali sebagai khalifah pertama dan mengikuti sepuluh imam lainnya setelahnya.

4. Sunni mengikuti empat khalifah, sedangkan Syiah mengikuti Imam Ali sebagai khalifah pertama. Imam Ali, menurut Syiah, adalah penerus yang dijanjikan kepada Nabi Muhammad yang akan menyampaikan ajaran-ajaran Islam secara benar.

Baca Juga :   Perbedaan Sedekah Dan Wakaf

5. Sunni menyembah Allah dan Nabi Muhammad, sementara Syiah tidak hanya menyembah Allah dan Nabi Muhammad tetapi juga menyembah imam-imam mereka.

6. Sunni mengikuti ajaran-ajaran yang diajarkan oleh Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam al-Shafi’i, dan Imam Ahmad ibn Hanbal. Sementara Syiah mengikuti ajaran-ajaran yang diajarkan oleh Imam Jafar al-Sadiq.

7. Sunni mengikuti pembagian hukum berdasarkan Al-Qur’an dan hadits. Sementara Syiah mengikuti pembagian hukum berdasarkan Al-Qur’an, hadits, dan ajaran-ajaran imam mereka.

8. Sunni berfokus pada konsep keadilan universal, sementara Syiah juga berfokus pada konsep keadilan universal tetapi mereka juga memiliki konsep keadilan yang khusus untuk Muslim.

9. Sunni menolak isu-isu politik dalam agama, sementara Syiah memiliki pandangan politik yang lebih kuat dan mengharuskan partisipasi dalam kehidupan politik.

10. Sunni memiliki sebuah lembaga yang disebut Majelis Ulama atau Majlis Ulama yang mengatur dan mengawasi pemahaman agama mereka. Sementara Syiah tidak memiliki lembaga semacam itu.

Kesimpulannya, perbedaan terbesar antara Sunni dan Syiah adalah bahwa Sunni mengikuti empat khalifah dan berfokus pada pemahaman literal dari Al-Qur’an dan hadits, sementara Syiah mengikuti Imam Ali sebagai khalifah pertama dan berfokus pada pemahaman tafsir dan allegori.

5. Sunni mengikuti hukum syara’ yang ditetapkan oleh para ulama, sedangkan Syiah mengikuti hukum-hukum yang ditetapkan oleh imam-imam mereka.

Sunni dan Syiah merupakan dua aliran besar dalam agama Islam. Kedua aliran ini memiliki banyak perbedaan, terutama dalam hal pemahaman akan ajaran Islam. Salah satu perbedaan utama antara Sunni dan Syiah adalah cara mereka mengikuti hukum syara.

Sunni mengikuti hukum syara yang ditetapkan oleh para ulama. Ulama Sunni bertanggung jawab untuk melakukan ijtihad dan mengambil keputusan berdasarkan ajaran Al-Quran dan Sunnah. Para ulama ini percaya bahwa hukum yang mereka tetapkan adalah hukum yang sah menurut ajaran Islam dan harus diikuti oleh umat Islam.

Sedangkan Syiah mengikuti hukum-hukum yang ditetapkan oleh imam-imam mereka. Menurut Syiah, imam-imam mereka adalah wakil dari Nabi Muhammad dan mereka memiliki kemampuan untuk menerima dan menafsirkan ajaran-ajaran agama. Para imam Syiah memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan hukum yang sesuai dengan syariat Islam.

Kedua aliran ini juga berbeda dalam hal pemahaman dan interpretasi ajaran Islam. Sunni berpegang teguh pada ajaran Al-Quran dan Sunnah sementara Syiah memiliki pandangan yang lebih luas dan lebih beragam mengenai ajaran agama.

Kedua aliran ini juga berbeda dalam hal kepercayaan mereka. Sunni percaya bahwa semua orang dapat menjadi pemimpin dan interpretasi ajaran Islam, sementara Syiah percaya bahwa hanya imam-imam mereka yang memiliki kapasitas untuk melakukan hal tersebut.

Dengan demikian, perbedaan utama antara Sunni dan Syiah adalah cara mereka mengikuti hukum syara. Sunni mengikuti hukum syara yang ditetapkan oleh para ulama, sedangkan Syiah mengikuti hukum-hukum yang ditetapkan oleh imam-imam mereka.

6. Sunni mengikuti teologi yang berbasis pada hadits, sedangkan Syiah mengikuti teologi yang berbasis pada al-Quran.

Secara umum, Sunni dan Syiah adalah dua cabang utama dari Islam yang ditandai dengan perbedaan dalam teologi, praktik ritual, dan pandangan politik. Perbedaan ini dapat diuraikan dalam 10 poin. Salah satu perbedaan terpenting adalah dalam teologi yang mereka ikuti. Sunni mengikuti teologi yang berbasis pada hadits, sedangkan Syiah mengikuti teologi yang berbasis pada al-Quran.

Hadits adalah kumpulan catatan yang dikumpulkan tentang perkataan, tindakan, dan kebiasaan Nabi Muhammad, yang dianggap sebagai summum bonum bagi umat Islam. Mereka mengacu pada hadits sebagai sumber hukum utama, dan mereka percaya bahwa hadits harus digunakan sebagai basis untuk pengambilan keputusan. Di sisi lain, Syiah percaya bahwa al-Quran harus digunakan sebagai sumber hukum utama. Mereka berpendapat bahwa al-Quran mengandung segala sesuatu yang diperlukan untuk memahami ajaran agama dan mengambil keputusan.

Selain itu, Sunni mengikuti ajaran dan fatwa dari para ulama dan para mufti, sedangkan Syiah mengikuti fatwa dari ayatullah atau imam. Para ulama dan mufti Sunni mengkhususkan diri dalam studi dan interpretasi hadits, sedangkan ayatullah dan imam Syiah menekankan pentingnya al-Quran dan interpretasi teks. Selain itu, perbedaan lain antara Sunni dan Syiah adalah dalam praktik ritual. Sunni melaksanakan banyak praktik ritual Sunni, seperti puasa Ramadan dan haji, sementara Syiah melaksanakan praktik ritual Syiah, seperti ziarah dan ziarah ke tempat suci.

Baca Juga :   Cara Belajar Laptop Bagi Pemula

Secara keseluruhan, Sunni dan Syiah memiliki banyak perbedaan, mulai dari teologi, praktik ritual, dan pandangan politik. Perbedaan utama antara kedua cabang Islam adalah dalam teologi, di mana Sunni mengikuti teologi yang berbasis pada hadits, sedangkan Syiah mengikuti teologi yang berbasis pada al-Quran.

7. Sunni mengikuti madzhab Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali, sedangkan Syiah mengikuti madzhab Jafari.

Ketika berbicara tentang Islam, Sunni dan Syiah adalah dua cabang utama dari agama Islam. Keduanya berbagi ajaran dan keyakinan dasar yang sama, namun ada beberapa perbedaan yang signifikan antara keduanya. Salah satu perbedaan utama adalah madzhab yang diikuti.

Sunni mengikuti madzhab Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali. Madzhab secara harfiah berarti “jalan”. Jadi, para ahli fiqh Sunni menggunakan metode dan pendekatan yang berbeda dalam menafsirkan hukum-hukum Islam. Pada umumnya, Sunni menganut prinsip kebijaksanaan dalam menafsirkan hukum-hukum Islam.

Sementara itu, Syiah mengikuti madzhab Jafari. Madzhab Jafari adalah cabang dari madzhab Syiah Imamiyah, yang berasal dari pemikiran Imam Ali bin Abu Thalib. Madzhab Jafari berfokus pada pendekatan hukum yang disebut pemikiran ushuliyyah. Pemikiran ushuliyyah berfokus pada hukum-hukum yang berasal dari Al Qur’an, sunnah dan ijma’ para ulama.

Oleh karena itu, meskipun Sunni dan Syiah memiliki ajaran dan keyakinan yang sama dasar, perbedaan dalam madzhab yang diikuti menyebabkan perbedaan dalam interpretasi hukum-hukum Islam. Dengan demikian, perbedaan madzhab adalah salah satu perbedaan utama antara Sunni dan Syiah.

8. Sunni mengikuti ajaran yang diajarkan oleh para ulama, sedangkan Syiah mengikuti ajaran yang diajarkan oleh para imam.

Perbedaan antara Sunni dan Syiah merupakan persoalan yang telah lama mendapat perhatian publik. Meskipun keduanya berasal dari agama Islam, namun ada beberapa perbedaan yang signifikan antara keduanya. Di antara perbedaan utama adalah 8. Sunni mengikuti ajaran yang diajarkan oleh para ulama, sedangkan Syiah mengikuti ajaran yang diajarkan oleh para imam.

Sunni adalah sebutan untuk sebagian besar muslim di seluruh dunia. Sunni berasal dari kata “Sunnah” yang berarti mengikuti jejak Nabi Muhammad. Sunni mengakui bahwa semua ajaran yang disebutkan dalam Al-Quran, hadits dan ijmak adalah benar. Sehingga, mereka mengikuti ajaran yang diajarkan oleh para ulama yang berdasarkan pada Al-Quran, hadits dan ijmak. Selain itu, mereka juga mengakui keberadaan para calon khalifah (pemimpin) yang dipilih oleh para ulama.

Sedangkan Syiah adalah sebutan untuk sebagian kecil muslim yang berasal dari Iran dan Irak. Syiah berasal dari kata “Shi’ah” yang berarti pengikut. Syiah mengakui bahwa semua yang disebutkan dalam Al-Quran, hadits dan ijmak adalah benar dan mengikuti ajaran yang diajarkan oleh para imam. Mereka meyakini bahwa Ali ibn Abi Thalib (paman Nabi Muhammad) adalah pemimpin yang benar dan seharusnya menjadi penerus Nabi Muhammad. Selain itu, mereka juga meyakini bahwa para imam yang dipilih oleh Ali adalah pemimpin yang benar.

Kesimpulannya, perbedaan utama antara Sunni dan Syiah adalah 8. Sunni mengikuti ajaran yang diajarkan oleh para ulama, sedangkan Syiah mengikuti ajaran yang diajarkan oleh para imam. Selain itu, Sunni juga mengakui keberadaan para calon khalifah yang dipilih oleh para ulama, sedangkan Syiah meyakini bahwa Ali ibn Abi Thalib adalah pemimpin yang benar dan para imam yang dipilih oleh Ali adalah pemimpin yang benar.

9. Sunni menganggap khalifah sebagai pemimpin, sedangkan Syiah menganggap imam sebagai pemimpin.

Kedua aliran Islam terbesar adalah Sunni dan Syiah. Keduanya berasal dari ajaran yang sama, tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek penting. Satu perbedaan utama adalah bagaimana keduanya menangani pemimpin. Sunni menganggap khalifah sebagai pemimpin, sedangkan Syiah menganggap imam sebagai pemimpin.

Baca Juga :   Cara Inbox Di Fb Tapi Belum Berteman

Khalifah adalah pemimpin yang dianggap oleh Sunni sebagai suksesor Nabi Muhammad yang memimpin umat Islam. Mereka mengikuti pemahaman yang berbeda terkait khalifah. Mereka menganggap bahwa khalifah harus mengikuti ajaran Nabi Muhammad dan berpegang pada prinsip-prinsip Islam.

Sedangkan Syiah menganggap bahwa imam adalah pemimpin yang berasal daripada keturunan Nabi Muhammad. Mereka menganggap bahwa imam harus memiliki kemampuan dan pengetahuan untuk memimpin umat Islam. Mereka juga menganggap bahwa imam harus memiliki wawasan yang luas tentang ajaran Islam dan mengikuti ketentuan dan hukum yang berlaku dalam Islam.

Kedua pemahaman ini berbeda karena mereka mencakup pendekatan yang berbeda terhadap pemimpin umat Islam. Sunni menganggap khalifah sebagai pemimpin yang mengikuti ajaran Nabi Muhammad, sedangkan Syiah menganggap imam sebagai pemimpin yang dipilih atas dasar kemampuan dan kepakarannya. Meskipun begitu, keduanya bertujuan untuk menyebarkan ajaran Islam dan memimpin umat Islam untuk beramal dengan cara yang benar.

10. Sunni mengikuti perbedaan pendapat tentang hadits, sedangkan Syiah mengikuti satu pandangan hadits.

10 Perbedaan Sunni dan Syiah adalah dua dari banyak aliran Islam. Sunni dan Syiah berbeda satu sama lain dalam berbagai hal, mulai dari teologi, hukum, dan praktik keagamaan.

Pertama, Sunni dan Syiah berbeda dalam pemahaman mereka tentang pemimpin yang dianggap tepat, atau imam. Sunni menganggap bahwa imam adalah pemimpin yang dipilih secara demokratis oleh komunitas Islam, sementara Syiah menganggap bahwa imam harus berasal dari keturunan Nabi Muhammad.

Kedua, Sunni dan Syiah memiliki perbedaan pendapat tentang peran wanita dalam agama. Sunni menganggap wanita bisa mengikuti ibadah yang sama dengan laki-laki, sementara Syiah memiliki pandangan yang lebih ketat tentang bagaimana wanita harus beribadah.

Ketiga, Sunni dan Syiah berbeda dalam hal kontrol lokal. Sunni mengizinkan setiap pemimpin untuk mengatur masalah lokal, sedangkan Syiah mengacu kepada pemimpin sentral untuk mengatur masalah lokal.

Keempat, Sunni dan Syiah berbeda dalam hal teologi. Sunni menganggap bahwa tidak ada tuhan selain Allah, sedangkan Syiah menganggap bahwa ada aspek lain dari tuhan yang harus dihormati dan dipuja.

Kelima, Sunni dan Syiah berbeda dalam hal pandangan tentang hadits. Sunni mengikuti perbedaan pendapat tentang hadits, sementara Syiah mengikuti satu pandangan hadits.

Keenam, Sunni dan Syiah berbeda dalam hal hukum dan peraturan yang diterapkan. Sunni mengikuti hukum syariah, sedangkan Syiah mengikuti hukum yang dibentuk oleh pemimpin mereka.

Ketujuh, Sunni dan Syiah berbeda dalam hal cara mengamalkan agama. Sunni mengikuti cara yang ditentukan oleh ayat-ayat Al-Quran dan hadits, sementara Syiah memiliki pemahaman yang lebih luas tentang bagaimana agama harus dijalankan.

Kedelapan, Sunni dan Syiah berbeda dalam hal perayaan. Sunni mengikuti hari-hari yang ditentukan dalam Al-Quran, sementara Syiah mengikuti perayaan yang berbeda yang berasal dari tradisi mereka.

Kesembilan, Sunni dan Syiah berbeda dalam hal pandangan tentang jihad. Sunni menganggap jihad bisa dilakukan untuk melawan kejahatan, sedangkan Syiah menganggap jihad sebagai upaya untuk melindungi ajaran Islam.

Kesepuluh, Sunni dan Syiah berbeda dalam hal pandangan tentang shalat. Sunni menganggap bahwa shalat harus dilakukan sesuai dengan sunnah, sedangkan Syiah menganggap bahwa shalat bisa dilakukan sesuai dengan keinginan seseorang.

Dari sepuluh perbedaan di atas, dapat disimpulkan bahwa Sunni dan Syiah memiliki berbagai perbedaan yang mendasar, mulai dari teologi, hukum, dan praktik keagamaan. Perbedaan terbesar adalah ketika Sunni mengikuti perbedaan pendapat tentang hadits, sementara Syiah mengikuti satu pandangan hadits.

Pos Terkait:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *