Cara Penulisan Php –
Cara penulisan PHP merupakan hal yang sangat penting untuk memudahkan pembuatan program. PHP adalah bahasa skrip yang digunakan untuk membuat halaman web. PHP berbeda dengan HTML atau CSS yang hanya berfungsi untuk menampilkan halaman web. Dengan menggunakan PHP, kita dapat menambahkan fitur tambahan, seperti membuat formulir, mengambil data dari database, dan lain-lain.
Untuk dapat menulis PHP, Anda harus menggunakan editor teks yang mendukung bahasa PHP. Banyak editor teks yang tersedia, seperti Notepad++, Atom, atau Sublime Text. Setelah membuat file baru, Anda bisa menyimpan file tersebut dalam format .php. Kemudian, Anda bisa mulai menuliskan kode PHP.
Kode PHP harus ditulis dengan kode yang sesuai. PHP adalah bahasa yang case-sensitive (membedakan huruf besar dan kecil). Maka, ketika menulis variabel, atau nama fungsi, pastikan Anda menuliskannya dengan benar.
Setelah Anda menulis kode PHP, Anda perlu menyimpannya. Kemudian, Anda perlu mengupload file ke server. Setelah Anda mengupload file, Anda dapat mengakses file tersebut dari browser Anda.
Ketika menulis kode PHP, pastikan Anda menggunakan komentar. Komentar berfungsi untuk menjelaskan tujuan dari kode yang Anda tulis. Dengan menggunakan komentar, Anda dapat menjelaskan setiap fungsi dan bagaimana fungsi tersebut menangani masalah.
Itulah cara untuk menulis kode PHP. Dengan menggunakan kode yang benar dan menggunakan komentar, Anda dapat dengan mudah membuat program dengan PHP. Selamat mencoba!
Daftar Isi :
- 1 Penjelasan Lengkap: Cara Penulisan Php
- 1.1 1. Membuat file baru dan menyimpan file dalam format .php.
- 1.2 2. Menggunakan editor teks yang mendukung bahasa PHP.
- 1.3 3. Menuliskan kode PHP dengan benar, dengan memperhatikan case-sensitivity.
- 1.4 4. Menyimpan file dan menguploadnya ke server.
- 1.5 5. Mengakses file PHP dari browser.
- 1.6 6. Menggunakan komentar untuk menjelaskan tujuan dari kode yang ditulis.
Penjelasan Lengkap: Cara Penulisan Php
1. Membuat file baru dan menyimpan file dalam format .php.
Penulisan PHP dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan membuat file baru dan menyimpan file dalam format .php.
Pertama, Anda harus membuka editor teks atau editor kode yang Anda gunakan. Biasanya, editor teks yang terkenal seperti Notepad, Notepad ++, atau Sublime Text digunakan untuk menulis kode PHP. Kemudian, Anda harus membuat file baru dengan mengklik menu File > New atau dengan menekan tombol Ctrl + N.
Kemudian, Anda perlu menambahkan ekstensi .php pada nama file yang akan Anda buat. Ini penting karena ini memungkinkan browser untuk mengenali file tersebut sebagai file PHP. Jadi, misalnya Anda membuat file bernama index, maka nama file yang harus Anda simpan adalah index.php.
Setelah itu, Anda dapat mulai menulis kode PHP Anda di dalam file tersebut. Pastikan untuk menuliskannya dengan benar dan mengikuti aturan penulisan yang benar. Setelah selesai menulis, Anda dapat menyimpan file dengan mengklik menu File > Save atau dengan menekan tombol Ctrl + S.
Ketika Anda menyimpan file, jangan lupa untuk menambahkan ekstensi .php pada nama file Anda. Ini penting agar browser dapat mengenali file tersebut sebagai file PHP. Setelah Anda menyimpan file, Anda dapat membukanya di browser dan melihat hasilnya. Itu adalah cara penulisan PHP yang sederhana.
2. Menggunakan editor teks yang mendukung bahasa PHP.
Cara Penulisan PHP menggunakan editor teks yang mendukung bahasa PHP adalah cara termudah dan paling fleksibel untuk menulis kode PHP. Penggunaan editor teks memungkinkan Anda untuk menulis kode PHP dengan lebih mudah dan cepat. Anda dapat menggunakan berbagai macam editor teks seperti Notepad ++, Sublime Text, Atom, Vim, dan lainnya.
Editor teks yang mendukung PHP akan memungkinkan Anda untuk melakukan hal-hal seperti :
1. Syntax highlighting. Editor teks akan menerangkan syntax dari bahasa pemrograman PHP. Ini akan membantu Anda menulis kode dengan lebih mudah dan cepat.
2. Autocomplete. Editor teks akan secara otomatis menyelesaikan kode yang Anda tulis. Ini akan membuat Anda tidak perlu menulis kode dari awal setiap kali Anda menulis kode.
3. Debugging. Editor teks akan membantu Anda menemukan dan memperbaiki bug yang mungkin ada di dalam kode Anda. Ini akan membuat Anda dapat mencari dan memperbaiki bug lebih cepat.
Dengan menggunakan editor teks yang mendukung bahasa PHP, Anda dapat menulis kode dengan lebih mudah dan cepat. Anda dapat menggunakan berbagai macam editor teks untuk memudahkan Anda dalam menulis kode.
3. Menuliskan kode PHP dengan benar, dengan memperhatikan case-sensitivity.
Penulisan PHP dapat dibagi menjadi 3 bagian utama, yaitu menuliskan kode PHP dengan benar, memperhatikan case sensitivity dan memastikan kode dapat berjalan dengan benar.
Menuliskan kode PHP dengan benar adalah salah satu aspek yang paling penting dalam penulisan kode PHP. Hal ini karena PHP adalah bahasa yang sensitif terhadap kasus (case-sensitivity). Artinya, jika Anda menuliskan suatu variabel atau perintah dengan huruf besar dan kecil yang berbeda, PHP akan memperlakukannya sebagai perintah atau variabel yang berbeda. Misalnya, jika Anda menuliskan variabel dengan nama “nama”, PHP akan menganggapnya sebagai variabel yang berbeda dari yang ditulis dengan nama “Nama”.
Karena PHP sensitif terhadap kasus, sangat penting untuk memperhatikan case-sensitivity saat menuliskan kode Anda. Praktek yang dianjurkan adalah untuk menuliskan semua nama variabel, fungsi, dan label dengan huruf kecil. Jika Anda menuliskan kata-kata yang lebih panjang, Anda dapat memisahkan kata-kata dengan garis bawah (_).
Selain memperhatikan case-sensitivity, Anda juga harus memastikan bahwa kode Anda dapat berjalan dengan benar. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan debugger atau dengan memeriksa kode secara manual. Jika Anda menemukan kesalahan, Anda dapat memperbaikinya sebelum mencoba untuk menjalankannya.
Dengan memperhatikan case-sensitivity, menuliskan kode dengan benar dan memastikan kode dapat berjalan dengan benar, Anda akan dapat menulis kode PHP dengan lebih efisien. Ini akan memungkinkan Anda untuk menghasilkan kode yang lebih berkualitas, yang akan lebih mudah dimengerti dan dimodifikasi oleh orang lain.
4. Menyimpan file dan menguploadnya ke server.
Penyimpanan file dan menguploadnya ke server adalah salah satu cara penting dalam penulisan PHP. Tidak peduli apa yang Anda tulis, Anda harus menyimpan file dan menguploadnya ke server untuk menjalankan skrip.
Pertama, Anda harus membuat file yang berisi kode PHP. Anda dapat melakukannya dengan menggunakan aplikasi pengeditan teks, seperti Notepad di Windows atau TextEdit di Mac. Anda juga dapat menggunakan program khusus seperti Dreamweaver atau Sublime Text. Setelah Anda selesai menulis kode PHP, Anda harus menyimpan file dengan menggunakan ekstensi .php.
Kedua, Anda harus mengupload file ke server. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi FTP (File Transfer Protocol). Aplikasi FTP ini akan memungkinkan Anda untuk mengunggah file dari komputer Anda ke server web. Anda dapat menggunakan aplikasi gratis seperti FileZilla atau CuteFTP.
Ketiga, Anda harus menyetel hak akses file. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi FTP. Anda dapat menentukan hak akses file dan folder yang berbeda. Anda harus mengatur hak akses file sehingga hanya orang yang dapat mengaksesnya dari luar.
Keempat, Anda harus mengakses skrip. Ini dapat dilakukan dengan mengakses URL file. Ketika Anda mengakses URL, server web akan menjalankan skrip dan menghasilkan output.
Dengan demikian, ini adalah cara penulisan PHP yang harus Anda lakukan untuk menyimpan file dan menguploadnya ke server. Anda harus membuat file dengan ekstensi .php, menggunakan aplikasi FTP untuk mengunggah file ke server, mengatur hak akses file, dan mengakses skrip melalui URL.
5. Mengakses file PHP dari browser.
Cara Penulisan PHP adalah sebuah bahasa pemrograman yang digunakan untuk menulis aplikasi web. PHP dapat digunakan untuk membuat halaman web dinamis yang dapat berinteraksi dengan pengguna. Dalam artikel ini, akan dijelaskan cara untuk mengakses file PHP dari browser.
Pertama, pastikan Anda sudah memiliki file PHP yang ingin Anda akses. File PHP akan berisi kode yang akan dieksekusi oleh server web untuk menghasilkan output yang diinginkan. File PHP dapat disimpan di direktori web Anda atau di folder lain yang diakses oleh webserver.
Kedua, buat URL yang akan digunakan untuk mengakses file PHP. URL ini akan menunjukkan ke file yang ingin Anda akses. Jika Anda ingin mengakses file PHP dari folder web Anda, URL akan mengikuti format sebagai berikut: http://nama_domain/nama_file.php.
Ketiga, jalankan URL di browser Anda. Setelah URL dibuka, server web akan memproses file PHP yang telah dimuat dan menghasilkan output yang diinginkan. Output ini akan ditampilkan di browser Anda.
Keempat, jika terdapat error, cek kode PHP Anda untuk mencari tahu apa yang salah. Jika Anda masih mengalami kesulitan, Anda dapat memeriksa file error log untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang error yang terjadi.
Kelima, gunakan debugger PHP untuk menemukan kesalahan kode dan memperbaiki kode Anda. Debugger PHP akan membantu Anda melacak kode yang salah dan memperbaikinya. Hal ini akan memungkinkan Anda untuk mengakses file PHP dari browser dengan benar.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat mengakses file PHP dari browser dengan benar. Namun, pastikan Anda memeriksa kode PHP Anda secara berkala untuk memastikan bahwa tidak ada kesalahan yang terjadi.
6. Menggunakan komentar untuk menjelaskan tujuan dari kode yang ditulis.
Komentar sangat berguna ketika menulis kode PHP. Tujuannya adalah untuk menjelaskan apa yang dilakukan setiap blok kode. Ini membantu Anda dan orang lain yang kemudian meninjau kode Anda untuk memahami apa yang sedang Anda lakukan. Ada dua jenis komentar yang dapat Anda gunakan dalam PHP – satu baris dan multi-baris.
Satu baris komentar diawali dengan tanda pagar pada awal baris. Ini akan menandai kode sebagai komentar dan mengabaikan apa pun yang berada di baris itu saat dieksekusi. Ini adalah cara yang ideal untuk meninggalkan komentar singkat yang dapat menjelaskan fungsi dari sepotong kode.
Multi-baris komentar biasanya digunakan untuk meninggalkan deskripsi yang lebih detail dan lebih panjang dari apa yang sedang Anda lakukan. Ini dimulai dengan /* dan diakhiri dengan */. Semua yang berada di antara kedua ekspresi ini akan ditandai sebagai komentar dan dieksekusi.
Ketika menulis kode PHP, gunakan komentar untuk menjelaskan tujuan dari kode yang Anda tulis. Ini akan membantu Anda sendiri dan orang lain memahami apa yang sedang Anda lakukan, dan membuat proses debugging lebih mudah. Komentar juga membantu menghindari kesalahan saat memodifikasi kode di masa depan, dan meningkatkan portabilitas dari kode Anda.