Cara Hardisk Internal Menjadi External –
Hardisk internal merupakan sebuah media penyimpanan yang sering digunakan untuk menyimpan data digital, termasuk dokumen, gambar, video, dan lain-lain. Namun, beberapa orang membutuhkan kemampuan untuk memindahkan data mereka ke media penyimpanan lain, seperti hardisk eksternal. Jika Anda ingin menggunakan hardisk internal Anda sebagai hardisk eksternal, maka Anda harus mengikuti beberapa langkah.
Pertama, Anda perlu membeli kabel USB 3.0 yang dapat dipasang pada hardisk internal Anda. Kabel ini dapat Anda temukan di toko-toko komputer dan di situs web yang berhubungan dengan teknologi. Jika Anda membeli kabel USB 3.0 yang tidak kompatibel dengan hardisk internal Anda, maka Anda mungkin akan mengalami masalah saat menghubungkan hardisk Anda ke komputer.
Kedua, Anda harus memastikan bahwa hardisk internal Anda telah di-mount. Anda dapat melakukan ini dengan masuk ke Pengelola Disk di Windows dan memastikan bahwa hardisk internal Anda terlihat. Jika Anda tidak melihat hardisk internal Anda, maka Anda mungkin harus menghubungkan kembali kabel data dan power ke hardisk Anda sebelum mem-mount-nya.
Ketiga, Anda harus menghubungkan kabel USB Anda ke hardisk internal Anda. Pastikan bahwa konektor berada di posisi yang benar. Jika Anda menghubungkan kabel USB secara salah, maka komputer mungkin tidak dapat mendeteksi hardisk internal Anda.
Keempat, Anda harus mem-boot komputer dengan boot device yang tepat. Hardisk internal Anda harus menjadi perangkat yang Anda boot dari, sehingga Anda dapat menggunakannya sebagai hardisk eksternal.
Kelima, Anda harus mengatur pengaturan BIOS agar dapat melihat hardisk internal Anda. Anda harus mengaktifkan pilihan “Allow Hot Plug” dalam menu pengaturan BIOS. Jika Anda tidak dapat melihat hardisk internal Anda di menu pengaturan BIOS, pastikan bahwa Anda telah menghubungkan kabel power dan data ke hardisk internal Anda dengan benar.
Setelah Anda mengikuti semua langkah di atas, maka Anda sekarang dapat menggunakan hardisk internal Anda sebagai hardisk eksternal. Anda dapat menggunakan hardisk eksternal untuk memindahkan data dari satu komputer ke komputer lain atau untuk menyimpan data yang tidak dapat Anda simpan di komputer Anda. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat dengan mudah mengubah hardisk internal Anda menjadi hardisk eksternal.
Penjelasan Lengkap: Cara Hardisk Internal Menjadi External
1. Membeli kabel USB 3.0 yang kompatibel dengan hardisk internal.
Cara hardisk internal menjadi external dapat dilakukan dengan membeli kabel USB 3.0 yang kompatibel dengan hardisk internal. Kabel USB 3.0 yang sesuai harus memenuhi standar USB 3.0 dan dipastikan kompatibel dengan hardisk internal. Kabel ini memiliki empat konektor berwarna yang berbeda, yakni konektor hitam, biru, oranye, dan hijau.
Konektor hitam adalah untuk power, konektor biru untuk transfer data, dan konektor oranye dan hijau adalah untuk komunikasi. Pastikan bahwa kabel yang dipilih memiliki semua empat konektor ini. Setelah membeli kabel, selanjutnya adalah menghubungkan kabel ke hardisk internal dan port USB pada komputer.
Konektor hitam dari kabel USB 3.0 harus dihubungkan ke port power di hardisk internal. Kemudian, konektor data biru dari kabel harus dihubungkan ke SATA data port di hardisk internal. Konektor hijau dan oranye harus dihubungkan ke port komunikasi di hardisk internal.
Setelah semua konektor tersambung dengan benar, hardisk internal siap untuk digunakan sebagai hardisk eksternal. Selanjutnya, tinggal menghubungkan kabel USB 3.0 ke port USB pada komputer. Hardisk internal akan terdeteksi sebagai hardisk eksternal dan siap digunakan.
2. Memastikan bahwa hardisk internal telah di-mount.
Mount adalah proses menyambungkan perangkat keras ke sistem operasi. Hardisk internal harus di mount sebelum digunakan pada komputer. Secara sederhana, mount berarti menghubungkan perangkat keras ke sistem operasi agar dapat diakses.
Untuk memastikan hardisk internal telah di-mount, kita dapat memeriksa dalam Pengelola File. Di sini kita akan dapat melihat daftar drive yang terpasang pada komputer. Jika drive hardisk internal yang akan diubah menjadi eksternal muncul di daftar ini, maka kita dapat menyimpulkan bahwa drive telah di-mount dengan benar.
Setelah hardisk internal telah di-mount, kita dapat melanjutkan proses mengubahnya menjadi drive eksternal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memasang konektor hardisk ke soket yang tersedia di komputer atau laptop. Setelah konektor hardisk terpasang, hardisk internal akan siap untuk diubah menjadi drive eksternal.
Mount hardisk internal adalah langkah awal untuk mengubahnya menjadi drive eksternal. Tanpa proses mount, drive hardisk internal tidak akan dapat diakses oleh komputer. Oleh karena itu, memastikan bahwa drive telah di-mount adalah hal yang penting untuk dilakukan.
3. Menghubungkan kabel USB ke hardisk internal.
Menghubungkan kabel USB ke hardisk internal adalah tahap terakhir dalam proses mengubah hardisk internal menjadi external. Ini juga merupakan tahap yang paling penting karena akan menghubungkan hardisk internal dengan komputer Anda. Ini akan memungkinkan Anda mengakses datanya dengan lebih mudah dan cepat.
Untuk menghubungkan kabel USB ke hardisk internal, Anda harus memastikan bahwa kabel tersebut sesuai dengan hardisk internal yang Anda miliki. Terkadang, hardisk internal memiliki konektor USB 2.0 atau yang lebih baru. Pastikan bahwa Anda membeli kabel USB yang sesuai dengan konektor hardisk internal Anda. Setelah Anda memastikan bahwa kabel USB yang Anda beli sesuai dengan hardisk internal, Anda dapat menghubungkan satu ujung kabel USB ke port USB di komputer Anda, dan ujung lainnya ke port USB di hardisk internal.
Setelah Anda menghubungkan kabel USB ke hardisk internal, cobalah untuk mengaksesnya melalui My Computer atau Windows Explorer di komputer Anda. Jika hardisk internal Anda dapat terdeteksi, maka Anda telah berhasil mengubah hardisk internal menjadi external. Jika tidak, maka Anda harus memeriksa kabel USB apakah masih berfungsi atau tidak, atau memeriksa hardisk internal apakah dapat berfungsi dengan baik atau tidak.
4. Mem-boot komputer dengan boot device yang tepat.
Mem-boot komputer dengan boot device yang tepat adalah langkah terakhir yang harus dilakukan untuk menjadikan hardisk internal menjadi external. Proses ini membutuhkan boot device yang tepat, seperti USB atau CD/DVD. Boot device digunakan untuk memulai sistem operasi komputer. Hardisk internal yang telah dipasangkan ke komputer harus diatur sebelumnya agar dapat dilakukan booting. Setelah boot device telah dipasangkan, Anda harus mengonfigurasi BIOS untuk mengatur boot device. Ini bisa dilakukan dengan menggunakan tombol yang tercantum di bagian bawah layar, tergantung pada jenis komputer yang digunakan. Setelah itu, Anda dapat memilih boot device yang ingin digunakan. Setelah boot device terpasang dan dikonfigurasi, Anda dapat memulai proses booting. Komputer akan melakukan booting dari boot device yang Anda pilih. Jika booting berhasil, Anda dapat mengakses hardisk internal yang telah Anda pasangkan sebagai external drive. Hardisk internal sekarang dapat digunakan untuk menyimpan dan mengakses file dari komputer lain.
5. Mengatur pengaturan BIOS agar dapat melihat hardisk internal.
Mengatur pengaturan BIOS agar dapat melihat hardisk internal adalah salah satu langkah penting dalam mengubah hardisk internal menjadi hardisk eksternal. BIOS (Basic Input Output System) adalah sistem untuk mengatur dan mengontrol komponen hardware yang terkait dengan booting sistem operasi. Ini berfungsi sebagai antarmuka antara sistem operasi dan hardware yang terpasang pada komputer.
Untuk mengatur pengaturan BIOS agar dapat melihat hardisk internal, Anda harus memulai dengan masuk ke BIOS pada sistem Anda. Anda dapat melakukannya dengan menekan tombol tertentu saat sistem Anda menyala. Tombol yang harus ditekan biasanya dicantumkan di layar saat sistem menyala. Setelah masuk ke BIOS, Anda perlu menemukan pengaturan yang disebut hard disk boot priority. Anda harus memastikan bahwa pengaturan ini diatur untuk hard disk internal. Jika tidak, Anda harus mengatur prioritasnya agar dapat melihat hardisk internal.
Selain itu, Anda harus memastikan bahwa kabel power dan data hardisk internal tersambung dengan benar. Jika kabel tidak tersambung dengan benar, BIOS tidak akan melihat hardisk internal. Anda juga perlu memeriksa jenis port yang terhubung pada hardisk internal. Jika hardisk terhubung ke port SATA, Anda harus memastikan bahwa port ini terbuka di BIOS.
Kemudian, Anda harus menyimpan semua perubahan yang telah Anda buat dengan menekan tombol Save & Exit. Jika Anda melakukan semua langkah di atas dengan benar, hardisk internal Anda sekarang akan dikenali oleh BIOS dan dapat digunakan sebagai hardisk eksternal. Namun, Anda masih harus menginstal driver hardisk yang sesuai agar dapat digunakan dengan benar.