Bagaimana Cara Kerja Ecu Ketika Terjadi Knocking Pada Mesin –
Kendaraan modern memiliki sistem yang rumit yang dikenal sebagai Electronic Control Unit (ECU). ECU merupakan komputer yang mengendalikan berbagai sistem di kendaraan, termasuk sistem pengapian, sistem bahan bakar, dan lain-lain. Salah satu fungsi utama dari ECU adalah untuk mengendalikan jumlah bahan bakar yang dibutuhkan mesin untuk menghasilkan performa yang optimal. Namun, mesin mobil juga dapat mengalami masalah yang disebut ‘knocking’.
Knocking adalah suara yang berasal dari mesin yang dihasilkan oleh pembakaran yang tidak sempurna di bagian dalam mesin. Suara ini biasanya terjadi jika ada kesalahan dalam penyaluran bahan bakar dan atau kesalahan dalam pengaturan pengapian. Kondisi ini dapat menyebabkan mesin menjadi rusak dan mengakibatkan kerusakan yang lebih parah jika tidak segera diperbaiki.
ECU memiliki peran penting dalam mencegah terjadinya knocking pada mesin. ECU melakukan ini dengan bekerja sama dengan komponen-komponen lain di dalam mesin. Terlebih dahulu, ECU akan memperhatikan jumlah bahan bakar yang dibutuhkan mesin untuk melakukan proses pembakaran. ECU juga akan memonitor jumlah oksigen yang ada di ruang bakar, serta waktu pengapian.
ECU akan mengontrol jumlah bahan bakar yang dibutuhkan mesin dengan cara mengatur jumlah bahan bakar yang masuk ke ruang bakar. Hal ini bertujuan untuk menjaga agar jumlah bahan bakar yang masuk ke ruang bakar tidak mencapai jumlah yang berlebihan. Jika ECU mendeteksi bahwa terlalu banyak bahan bakar yang masuk ke ruang bakar, ECU akan mengurangi jumlah bahan bakar yang masuk.
Selain itu, ECU juga akan mengontrol jumlah oksigen yang ada di ruang bakar. Hal ini penting karena oksigen adalah salah satu komponen utama dalam proses pembakaran. Jika jumlah oksigen yang ada di ruang bakar terlalu rendah, ECU akan mengatur sistem pengapian sehingga mesin akan menghasilkan lebih banyak oksigen. Dengan demikian, ECU akan memastikan bahwa jumlah oksigen yang ada di ruang bakar cukup untuk melakukan proses pembakaran dengan sempurna.
ECU juga mengatur waktu pengapian untuk memastikan bahwa mesin menghasilkan tenaga tanpa masalah. ECU akan memonitor waktu pengapian dan mengatur waktu pengapian sesuai dengan kondisi mesin. Dengan cara ini, ECU akan memastikan bahwa mesin hanya menghasilkan tenaga yang diperlukan dan tidak ada masalah yang disebabkan oleh pembakaran yang tidak sempurna.
Ketika ECU berhasil melakukan tugasnya dengan sempurna, maka mesin akan berjalan dengan sempurna dan tanpa masalah. ECU akan terus berjalan dan memonitor kondisi mesin, sehingga mesin dapat berjalan dengan optimal dan tanpa masalah. Dengan cara ini, ECU dapat mencegah terjadinya knocking pada mesin dan memastikan agar mesin berkinerja dengan baik.
Daftar Isi :
- 1 Penjelasan Lengkap: Bagaimana Cara Kerja Ecu Ketika Terjadi Knocking Pada Mesin
- 1.1 1. ECU (Electronic Control Unit) adalah komputer yang mengendalikan berbagai sistem di kendaraan, termasuk sistem pengapian, sistem bahan bakar, dan lain-lain.
- 1.2 2. Knocking adalah suara yang berasal dari mesin yang dihasilkan oleh pembakaran yang tidak sempurna di bagian dalam mesin.
- 1.3 3. ECU memiliki fungsi utama untuk mengendalikan jumlah bahan bakar yang dibutuhkan mesin untuk menghasilkan performa yang optimal.
- 1.4 4. ECU akan mengontrol jumlah bahan bakar yang masuk ke ruang bakar agar jumlahnya tidak berlebihan.
- 1.5 5. ECU juga akan mengontrol jumlah oksigen yang ada di ruang bakar.
- 1.6 6. ECU akan mengatur waktu pengapian untuk memastikan bahwa mesin menghasilkan tenaga tanpa masalah.
- 1.7 7. ECU akan terus berjalan dan memonitor kondisi mesin, sehingga mesin dapat berjalan dengan optimal dan tanpa masalah.
- 1.8 8. Dengan cara ini, ECU dapat mencegah terjadinya knocking pada mesin dan memastikan agar mesin berkinerja dengan baik.
Penjelasan Lengkap: Bagaimana Cara Kerja Ecu Ketika Terjadi Knocking Pada Mesin
1. ECU (Electronic Control Unit) adalah komputer yang mengendalikan berbagai sistem di kendaraan, termasuk sistem pengapian, sistem bahan bakar, dan lain-lain.
ECU (Electronic Control Unit) adalah komputer yang mengendalikan berbagai sistem di kendaraan, termasuk sistem pengapian, sistem bahan bakar, dan lain-lain. ECU berfungsi sebagai pusat kontrol di mana semua informasi dikumpulkan dan diproses untuk mengatur berbagai sistem di kendaraan. ECU dapat memonitor suhu, tekanan, kecepatan, dan posisi komponen mekanikal, serta mengendalikan pengoperasian komponen elektronik dan mekanikal.
Seiring dengan perkembangan teknologi, ECU telah menjadi komponen penting dalam mesin modern. ECU dapat mengakses, memonitor, dan memodifikasi parameter kinerja mesin untuk mencapai hasil optimal. Salah satu fungsi utama ECU adalah untuk mencegah knocking pada mesin. Knocking adalah suara berdering yang dihasilkan ketika bahan bakar terbakar terlalu cepat dan menghasilkan suara bising.
Ketika mesin beroperasi, ECU akan memonitor parameter seperti tekanan, suhu, dan kecepatan mesin. Jika ECU mendeteksi adanya knocking pada mesin, ECU akan mengubah parameter mesin seperti tingkat bahan bakar, suplai udara, dan suhu mesin untuk mengurangi atau mematikan knocking. ECU juga dapat melakukan hal ini dengan menyesuaikan waktu pengapian atau mengubah jumlah bahan bakar yang disuplai ke mesin.
ECU juga dapat menggunakan informasi yang dikumpulkan untuk mengontrol kinerja mesin secara real time. ECU dapat mengontrol kinerja mesin dengan menyesuaikan parameter seperti tingkat kompresi, tingkat pergeseran campuran bahan bakar, dan tingkat suplai udara. ECU juga dapat mengontrol suhu mesin dengan mengatur parameter seperti tingkat kompresi, tingkat suplai udara, dan tingkat pembakaran.
ECU juga memungkinkan mesin untuk mengontrol emisi gas buang. ECU dapat mengatur parameter seperti suplai bahan bakar, tingkat kompresi, dan tingkat pembakaran untuk mengurangi emisi gas buang dan meningkatkan efisiensi bahan bakar.
Secara keseluruhan, ECU memainkan peran penting dalam mengontrol kinerja mesin dan mencegah knocking. ECU mendeteksi dan mengontrol parameter seperti tekanan, suhu, dan kecepatan mesin untuk memastikan bahwa mesin beroperasi secara efisien dan menghasilkan hasil yang optimal. ECU juga dapat mengontrol emisi gas buang dan meningkatkan efisiensi bahan bakar.
2. Knocking adalah suara yang berasal dari mesin yang dihasilkan oleh pembakaran yang tidak sempurna di bagian dalam mesin.
Knocking adalah suara berisik yang dihasilkan oleh mesin berkendara saat pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna terjadi di bagian dalam mesin. Suara ini berasal dari kerusakan pada bahan bakar yang mengakibatkan adanya pembakaran yang tidak efisien pada mesin. Hal ini menyebabkan tekanan yang lebih tinggi dalam mesin, yang menghasilkan suara yang berisik.
Knocking yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada mesin, sehingga penting bagi pemilik mesin untuk mengetahui bagaimana cara kerja ECU ketika terjadi knocking. ECU (Electronic Control Unit) adalah unit kontrol elektronik di dalam mesin yang merupakan kontroler utama untuk berbagai sistem kendaraan. Unit ini mengontrol semua sistem yang terkait dengan mesin, termasuk pengaturan bahan bakar dan suplai bahan bakar ke mesin.
Saat terjadi knocking, ECU akan mengirimkan sinyal ke sensor pada mesin. Sinyal ini akan memicu sensor untuk membaca parameter-parameter yang terkait dengan pembakaran bahan bakar, seperti suhu, tekanan, dan jumlah bahan bakar yang disuplai ke mesin. Sensor ini juga akan membaca data suara yang dihasilkan oleh mesin.
Setelah membaca semua data, ECU akan mengontrol kinerja mesin dengan menyesuaikan sistem bahan bakar. ECU akan meningkatkan jumlah bahan bakar yang disuplai ke mesin, yang akan mengurangi pembakaran yang tidak sempurna. ECU juga akan menurunkan suplai bahan bakar dari mesin saat suhu mesin naik. Hal ini akan membantu mengurangi berisiknya suara yang dihasilkan oleh mesin.
ECU juga dapat memperbaiki kinerja mesin dengan mengubah rasio kompresi mesin. Dengan mengurangi rasio kompresi, ECU akan mengurangi tekanan yang dibutuhkan mesin untuk membakar bahan bakar, yang akan membantu mengurangi knocking yang terjadi.
Knocking yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada mesin, sehingga penting bagi pemilik mesin untuk mengetahui bagaimana cara kerja ECU ketika terjadi knocking. ECU akan membantu mengurangi knocking dengan menyesuaikan sistem bahan bakar dan mengubah rasio kompresi mesin. Dengan mengikuti rekomendasi dari produsen mesin, pemilik kendaraan dapat menjaga kinerja mesin dan menghindari kerusakan yang permanen.
3. ECU memiliki fungsi utama untuk mengendalikan jumlah bahan bakar yang dibutuhkan mesin untuk menghasilkan performa yang optimal.
ECU atau Electronic Control Unit merupakan sebuah sistem kontrol elektronik yang berfungsi sebagai pengendali utama pada mesin kendaraan. ECU bertanggung jawab untuk mengatur berbagai komponen mesin yang berbeda, seperti aliran bahan bakar, sistem suplai udara, dan suhu mesin. ECU juga berfungsi sebagai kontrol sensor yang berfungsi untuk mengontrol jalannya mesin.
ECU memiliki fungsi utama untuk mengendalikan jumlah bahan bakar yang dibutuhkan mesin untuk menghasilkan performa yang optimal. Hal ini dilakukan dengan mengontrol suplai bahan bakar sehingga mesin mampu beroperasi dengan efisiensi yang lebih tinggi. ECU juga berfungsi untuk mengontrol kebisingan dan kebocoran bahan bakar yang mungkin terjadi di dalam mesin.
Ketika terjadi knocking pada mesin, ECU akan mengevaluasi situasi dan menyesuaikan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan ke dalam mesin. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi tekanan yang diberikan pada mesin sehingga mesin dapat beroperasi dengan lebih stabil dan lebih lancar. ECU juga akan mengatur sistem suplai udara agar mesin dapat beroperasi dengan optimal.
ECU juga memiliki fungsi untuk mengontrol suhu mesin. Ketika terjadi knocking pada mesin, ECU akan mengatur suhu mesin agar tetap stabil. Hal ini bertujuan untuk menjaga mesin agar tidak terlalu panas atau terlalu dingin sehingga mesin dapat beroperasi dengan optimal. ECU juga akan mengontrol tingkat kebisingan mesin untuk menghindari kerusakan mesin.
ECU memiliki berbagai fungsi penting yang berhubungan dengan pengendalian mesin. Fungsi utama ECU adalah mengendalikan jumlah bahan bakar yang dibutuhkan mesin untuk menghasilkan performa yang optimal. ECU juga berfungsi sebagai kontrol sensor untuk mengontrol jalannya mesin, mengatur suplai bahan bakar dan suhu mesin, serta mengontrol tingkat kebisingan mesin. Dengan ECU, mesin dapat beroperasi dengan optimal dan efisien.
4. ECU akan mengontrol jumlah bahan bakar yang masuk ke ruang bakar agar jumlahnya tidak berlebihan.
Ecu (Electronic Control Unit) adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk mengontrol berbagai sistem di sebuah mesin. Secara khusus, ECU digunakan untuk mengontrol sistem bahan bakar mesin dan dapat digunakan untuk mengontrol jumlah bahan bakar yang masuk ke dalam ruang bakar. Ketika terjadi knocking pada mesin, ECU akan mengontrol jumlah bahan bakar yang masuk ke ruang bakar untuk mencegah berlebihan.
Knocking adalah suara berderik yang dihasilkan oleh mesin saat bahan bakar yang kurang terbakar menggelegar dalam ruang bakar. Biasanya hal ini terjadi ketika bahan bakar yang masuk ke dalam ruang bakar terlalu kaya atau berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan mesin menjadi tidak efisien dan meningkatkan risiko kerusakan pada mesin.
ECU akan berfungsi untuk membaca data dari sensor, yang akan memberi tahu ECU apakah bahan bakar yang masuk ke dalam ruang bakar terlalu kaya. Jika ECU mendeteksi bahwa bahan bakar terlalu kaya, ECU akan mengurangi jumlah bahan bakar yang masuk ke dalam ruang bakar, sehingga mengurangi risiko knocking. ECU juga dapat mengontrol jumlah bahan bakar yang masuk ke dalam ruang bakar dengan cara lain, seperti mengubah saat timing.
ECU juga dapat menggunakan metode lain untuk mengontrol jumlah bahan bakar yang masuk ke dalam ruang bakar. Metode ini disebut sistem injeksi bahan bakar. Sistem ini menggunakan injektor untuk menyemprotkan bahan bakar ke dalam ruang bakar di waktu yang tepat. Hal ini memungkinkan ECU untuk mengontrol jumlah bahan bakar yang masuk ke dalam ruang bakar dengan tepat dan mengurangi risiko knocking.
Ketika ECU mengontrol jumlah bahan bakar yang masuk ke dalam ruang bakar, ECU juga dapat mengontrol jumlah bahan bakar yang dihasilkan oleh mesin. Dengan mengontrol jumlah bahan bakar yang masuk ke dalam ruang bakar, ECU dapat menjaga agar mesin beroperasi dengan efisien dan mencegah terjadinya knocking.
Secara keseluruhan, ECU berfungsi untuk mengontrol jumlah bahan bakar yang masuk ke dalam ruang bakar untuk mencegah terjadinya knocking. ECU akan membaca data dari sensor dan beradaptasi dengan cepat untuk mengontrol jumlah bahan bakar yang masuk ke dalam ruang bakar agar jumlahnya tidak berlebihan. ECU juga dapat menggunakan metode lain seperti sistem injeksi bahan bakar untuk mengontrol jumlah bahan bakar yang masuk ke dalam ruang bakar. Dengan demikian, ECU dapat memastikan bahwa mesin beroperasi dengan efisien dan mencegah terjadinya knocking.
5. ECU juga akan mengontrol jumlah oksigen yang ada di ruang bakar.
Ecu adalah singkatan dari Electronic Control Unit. Unit ini dapat didefinisikan sebagai sistem komputer yang digunakan untuk mengatur berbagai aspek kinerja mesin mobil. ECU terutama bertanggung jawab untuk mengontrol jumlah bahan bakar yang dikonsumsi mesin dan memastikan bahwa bahan bakar tersebut terbakar secara efisien dan tanpa gangguan. Ketika terjadi knocking pada mesin, ECU akan mengambil alih kontrol dan melakukan berbagai macam tindakan untuk memperbaiki masalah.
Pertama, ECU akan memeriksa level bahan bakar yang ada di ruang bakar. Jika level bahan bakar berlebihan, ECU akan membatasi jumlah bahan bakar yang masuk ke mesin. ECU juga akan mengatur suplai bahan bakar dengan cara mengontrol katup bahan bakar. Ini akan membantu mengurangi jumlah bahan bakar yang masuk ke mesin.
Kedua, ECU akan mengontrol jumlah oksigen yang ada di ruang bakar. ECU akan memberi tahu katup oksigen apakah harus membuka atau menutup. Jika ECU mendeteksi bahwa ada jumlah oksigen yang berlebihan di ruang bakar, ECU akan menutup katup oksigen untuk membatasi jumlah oksigen yang masuk ke mesin. Dengan demikian, ECU dapat membantu menjaga oksigen dalam jumlah yang tepat untuk mencapai kinerja yang optimal.
Ketiga, ECU juga akan mengontrol jumlah udara yang masuk ke mesin. ECU akan mengatur jumlah udara yang masuk ke mesin dengan membuka atau menutup katup udara. Dengan cara ini, ECU dapat memastikan bahwa jumlah udara yang masuk ke mesin adalah jumlah yang tepat.
Keempat, ECU akan mengontrol jumlah gas buang yang dihasilkan mesin. ECU akan menggunakan sensor untuk memonitor jumlah gas buang yang dihasilkan oleh mesin. Jika ECU mendeteksi bahwa jumlah gas buang yang dihasilkan mesin melebihi batas yang telah ditentukan, ECU akan membuka katup gas buang untuk mengeluarkan gas buang dari mesin.
Kelima, ECU juga akan mengontrol jumlah oksigen yang ada di ruang bakar. Dengan mengontrol jumlah oksigen yang ada di ruang bakar, ECU dapat memastikan bahwa bahan bakar yang masuk ke mesin terbakar dengan baik dan tanpa gangguan. Dengan demikian, ECU dapat membantu menjaga kinerja mesin agar optimal.
Dengan demikian, ECU memainkan peran penting dalam mengontrol kinerja mesin ketika terjadi knocking. ECU akan memonitor berbagai aspek kinerja mesin, termasuk jumlah bahan bakar, oksigen, dan gas buang. ECU juga akan mengatur suplai bahan bakar dan membuka atau menutup katup untuk mengontrol jumlah udara yang masuk ke mesin. Selain itu, ECU juga akan mengontrol jumlah oksigen yang ada di ruang bakar untuk memastikan bahwa bahan bakar terbakar secara efisien dan tanpa gangguan.
6. ECU akan mengatur waktu pengapian untuk memastikan bahwa mesin menghasilkan tenaga tanpa masalah.
Ecu atau Electronic Control Unit merupakan perangkat elektronik yang mengontrol berbagai sistem pada kendaraan. ECU dapat mengatur berbagai hal seperti pengapian, bahan bakar, suhu, tekanan oli, dan banyak lagi. Salah satu fungsi utama dari ECU adalah untuk mengatur pengapian untuk memastikan bahwa mesin berjalan dengan normal.
Ketika mesin mengalami knocking, ECU akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengendalikan masalah. Knocking adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bunyi yang berasal dari mesin. Kemungkinan penyebabnya adalah perbedaan tekanan bahan bakar, suhu bahan bakar atau suhu mesin yang berlebihan, atau karena adanya kontaminan di dalam mesin.
ECU akan mengenali adanya knocking dan akan menyesuaikan waktu pengapian untuk memastikan bahwa mesin menghasilkan tenaga dengan benar. Waktu pengapian yang disesuaikan dapat berupa pengaturan waktu saat pembakaran dalam silinder, jumlah bahan bakar yang terbakar, atau kombinasi dari keduanya. Dengan menyesuaikan waktu pengapian, ECU akan memastikan bahwa mesin berjalan dengan baik dan menghasilkan tenaga tanpa masalah.
Selain mengatur waktu pengapian, ECU juga akan mentolerir adanya knocking dengan cara mengurangi tekanan bahan bakar, menurunkan suhu mesin, atau mengubah jumlah bahan bakar yang terbakar. Dengan demikian, ECU dapat memastikan bahwa mesin berjalan dengan baik dan menghasilkan tenaga dengan benar.
Karena ECU dapat mengatur semua parameter yang terkait dengan mesin, ia adalah alat yang sangat penting untuk menjaga kinerja mesin. Dengan mengatur waktu pengapian secara tepat, ECU dapat memastikan bahwa mesin menghasilkan tenaga dengan benar dan tanpa masalah. Dengan demikian, ECU memungkinkan kendaraan untuk berjalan dengan baik dan dapat menghindari masalah yang terkait dengan knocking.
7. ECU akan terus berjalan dan memonitor kondisi mesin, sehingga mesin dapat berjalan dengan optimal dan tanpa masalah.
ECU atau Electronic Control Unit merupakan komponen penting yang berfungsi untuk mengontrol kinerja sebuah mesin. ECU berfungsi untuk mengontrol, menganalisis, dan memonitor kinerja mesin saat berjalan. ECU juga bertanggung jawab untuk mengontrol komponen mesin lainnya, seperti sistem bahan bakar, sistem pengapian, dan sistem transmisi. Dengan menggunakan ECU, Anda dapat memastikan bahwa mesin berjalan dengan optimal dan tanpa masalah.
Knocking merupakan masalah yang sering terjadi pada mesin. Knocking adalah kondisi yang disebabkan oleh pembakaran tidak sempurna pada mesin. Pada kondisi ini, gas buang mesin akan mengalami kerusakan akibat kompresi yang berlebihan. Hal ini bisa menyebabkan mesin menjadi tidak efisien, menghasilkan banyak asap, dan menurunkan efisiensi bahan bakar.
ECU akan terus berjalan dan memonitor kondisi mesin saat ini. ECU akan mengontrol semua komponen mesin, termasuk sistem pengapian, sistem bahan bakar, dan sistem transmisi. Saat mesin mengalami knocking, ECU akan beraksi untuk memperbaiki kondisi mesin. ECU akan mengubah kondisi sistem pengapian, bahan bakar dan transmisi untuk menghindari pembakaran tidak sempurna. ECU juga akan memonitor kondisi mesin dan menyesuaikan kinerjanya agar mesin dapat berjalan dengan optimal tanpa masalah.
ECU juga akan memberikan sinyal kepada pengemudi untuk mengetahui apa yang sedang terjadi dengan mesin. Seperti yang disebutkan sebelumnya, mesin dapat mengalami knocking. Ketika hal ini terjadi, ECU akan memberi tahu pengemudi dengan menampilkan sinyal yang memberi tahu apa yang sedang terjadi. Arus listrik yang disalurkan ke mesin juga akan dikontrol oleh ECU. ECU akan memonitor arus listrik yang masuk ke mesin dan menyesuaikan arus listrik untuk memastikan bahwa mesin berjalan dengan optimal.
Ketika mesin mengalami masalah, ECU juga dapat memberikan petunjuk untuk memperbaiki masalah tersebut. ECU akan memberikan saran kepada pengemudi tentang cara mengatasi masalah yang sedang terjadi. Dengan menggunakan ECU, pengemudi dapat dengan mudah memperbaiki mesin dan menjaga kinerjanya agar tetap optimal.
Dengan demikian, ECU akan terus berjalan dan memonitor kondisi mesin, sehingga mesin dapat berjalan dengan optimal dan tanpa masalah. ECU akan memberi tahu pengemudi ketika mesin mengalami masalah, dan akan memberikan saran tentang cara memperbaikinya. ECU juga akan mengontrol semua komponen mesin, seperti sistem bahan bakar, sistem pengapian, dan sistem transmisi, untuk memastikan bahwa mesin berjalan dengan optimal.
8. Dengan cara ini, ECU dapat mencegah terjadinya knocking pada mesin dan memastikan agar mesin berkinerja dengan baik.
Ketika terjadi knocking pada mesin, Electronic Control Unit (ECU) bertindak sebagai kontrol terhadap komponen sistem bahan bakar. ECU akan mengumpulkan data dari sensor, menganalisisnya dan mengirimkan sinyal ke komponen mesin yang relevan. ECU menggunakan sinyal untuk mengatur komponen mesin seperti fuel injection, ignition timing, dan throttle position. ECU juga dapat meningkatkan performa mesin dengan mengendalikan suhu udara yang masuk ke mesin.
Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh ECU, ECU dapat menentukan apakah mesin sedang mengalami knocking atau tidak. Ketika ECU mendeteksi bahwa mesin sedang mengalami knocking, ECU akan mengirimkan sinyal ke komponen mesin untuk mengurangi atau menghilangkan knock.
Sinyal yang dikirimkan oleh ECU akan mengaktifkan Fuel Management System (FMS). FMS akan mengontrol sistem bahan bakar dengan mengubah jumlah bahan bakar yang diberikan ke mesin. FMS akan mengurangi jumlah bahan bakar yang diberikan ke mesin, memperlambat waktu pengapian dan mengontrol suhu udara yang masuk ke mesin.
Setelah FMS membuat perubahan konfigurasi bahan bakar, ECU akan mengirimkan sinyal ke sistem pengapian untuk menyesuaikan timing pengapian mesin. ECU akan mengatur kapan spark plug harus melepaskan arus listrik untuk menyalaan campuran bahan bakar. ECU juga akan mengatur waktu pengapian untuk menghindari knock.
Dengan cara ini, ECU dapat mencegah terjadinya knocking pada mesin dan memastikan agar mesin berkinerja dengan baik. ECU akan mengumpulkan data dari sensor dan mengirimkan sinyal ke komponen mesin untuk membuat perubahan konfigurasi bahan bakar dan pengapian. ECU juga akan mengatur waktu pengapian untuk menghindari knock. Dengan demikian, ECU akan memastikan agar mesin dapat berkinerja dengan optimal dan tanpa kendala.