Bagaimana Penyusunan Laporan Wawancara Dalam Bentuk Dialog

Diposting pada

Bagaimana Penyusunan Laporan Wawancara Dalam Bentuk Dialog –

Laporan hasil wawancara dalam bentuk dialog penting untuk menyampaikan informasi yang diperoleh dengan tepat. Untuk menyusun laporan hasil wawancara dalam bentuk dialog yang baik, perlu memperhatikan beberapa hal.

Pertama, kamu harus menentukan tujuan wawancara. Apakah kamu ingin mencari informasi tentang sebuah topik tertentu atau memahami perasaan seseorang tentang suatu masalah? Tujuan wawancara juga dapat memberi tahu kamu bagaimana cara terbaik untuk menyusun laporan.

Kedua, kamu harus menyiapkan daftar pertanyaan yang akan diajukan. Ini berguna untuk memastikan bahwa semua informasi penting yang diperlukan akan dikumpulkan. Jika kamu menyiapkan pertanyaan sebelumnya, kamu juga akan lebih mudah mengikuti alur percakapan dengan narasumber.

Ketiga, kamu harus menentukan bentuk wawancara yang akan digunakan. Apakah kamu akan melakukan wawancara secara lisan atau tertulis? Sesuaikan dengan tujuan dan jenis informasi yang ingin kamu dapatkan.

Keempat, kamu harus menyiapkan format laporan wawancara dalam bentuk dialog. Format ini harus mencakup urutan pertanyaan dan jawaban yang telah didapatkan. Selain itu, kamu juga harus menyertakan kontekstualisasi informasi yang penting, seperti asal dan latar belakang narasumber.

Kelima, kamu harus mencatat semua informasi yang penting. Catat semua informasi yang diperoleh dari wawancara, termasuk tindakan yang dilakukan oleh narasumber. Ini berguna untuk mencerminkan perasaan dan tanggapan narasumber.

Keenam, kamu harus menyusun hasil wawancara dalam bentuk dialog. Mulailah dengan menuliskan pertanyaan dan jawaban dalam bentuk dialog. Sertakan juga informasi kontekstual yang diperoleh.

Ketujuh, kamu harus melakukan penyuntingan. Pastikan semua informasi yang diberikan akurat dan sesuai dengan tujuan awal wawancara. Jika ada informasi yang salah, hapus dan sesuaikan dengan benar.

Kedelapan, kamu harus menyimpulkan laporan wawancara dalam bentuk dialog. Tuliskan inti dari hasil wawancara dan sertakan saran atau rekomendasi yang bisa diambil. Ini akan memberikan gambaran yang lebih baik tentang hasil wawancara.

Itulah bagaimana cara menyusun laporan hasil wawancara dalam bentuk dialog. Dengan memperhatikan langkah-langkah di atas, kamu dapat memastikan bahwa laporan wawancara dalam bentuk dialog yang kamu buat akan akurat dan sesuai dengan tujuan wawancara.

Penjelasan Lengkap: Bagaimana Penyusunan Laporan Wawancara Dalam Bentuk Dialog

– Menentukan tujuan wawancara

Penentuan tujuan wawancara adalah salah satu aspek penting dalam penyusunan laporan wawancara dalam bentuk dialog. Tujuan wawancara adalah menentukan topik wawancara, tujuan wawancara, dan informasi yang dicari dari responden. Tujuan wawancara juga dapat memberikan pemahaman lebih lanjut tentang topik yang dibahas.

Tujuan wawancara berguna untuk mengidentifikasi apa yang akan dibahas dan bagaimana informasi tersebut akan dikumpulkan. Tujuan wawancara dapat ditentukan berdasarkan pertanyaan yang akan diajukan, jumlah responden yang akan diwawancarai, jenis informasi yang akan dikumpulkan, dan lokasi wawancara.

Pertama, pertanyaan yang akan diajukan adalah kunci untuk menentukan tujuan wawancara. Pertanyaan yang diajukan harus spesifik dan relevan dengan topik yang dibahas. Pertanyaan yang tepat dapat memandu pembicaraan dan membantu mengumpulkan informasi yang diperlukan.

Kedua, jumlah responden yang akan diwawancarai juga penting untuk dipertimbangkan dalam menentukan tujuan wawancara. Jumlah responden yang diwawancarai harus cukup untuk menggambarkan populasi sasaran dengan tepat dan mengumpulkan informasi yang berguna.

Ketiga, jenis informasi yang akan dikumpulkan harus jelas. Menentukan jenis informasi yang akan dikumpulkan akan membantu menentukan pertanyaan yang tepat dan mengidentifikasi informasi yang diperlukan untuk tujuan wawancara.

Keempat, lokasi wawancara juga penting untuk dipertimbangkan. Banyak lokasi wawancara yang tersedia, seperti di telepon, di lokasi, atau secara daring. Pemilihan lokasi wawancara juga harus sesuai dengan tujuan wawancara.

Setelah tujuan wawancara ditentukan, langkah selanjutnya adalah menyusun laporan wawancara dalam bentuk dialog. Laporan wawancara dalam bentuk dialog harus mencakup inti wawancara, serta menyajikan informasi yang akurat, bermanfaat, dan sesuai dengan tujuan wawancara. Laporan wawancara dalam bentuk dialog juga harus menggambarkan percakapan dengan tepat dan jelas.

Dalam menyusun laporan wawancara dalam bentuk dialog, penting untuk mengikuti aturan konvensi bahasa dan memilih kata-kata yang tepat untuk menggambarkan percakapan. Hal ini juga penting untuk menggunakan kutipan langsung dari responden dalam laporan.

Baca Juga :   Apakah Kelebihannya Yahoo Untuk Search Engine

Untuk menyusun laporan wawancara dalam bentuk dialog, sangat penting untuk menentukan tujuan wawancara. Penentuan tujuan wawancara dapat membantu dalam menentukan pertanyaan yang tepat, jumlah responden yang diwawancarai, jenis informasi yang akan dikumpulkan, dan lokasi wawancara. Menentukan tujuan wawancara juga membantu dalam menentukan struktur laporan wawancara dalam bentuk dialog yang akan disusun.

– Menyiapkan daftar pertanyaan

Penyusunan laporan wawancara dalam bentuk dialog merupakan salah satu cara untuk membuat laporan wawancara. Dalam wawancara ini, seorang wawancara akan melakukan obrolan dengan subjek untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan. Dalam proses ini, penting untuk mempersiapkan daftar pertanyaan sebelum memulai wawancara.

Pertama, Anda harus menentukan tujuan wawancara. Pertanyaan yang Anda ajukan harus berfokus pada tujuan wawancara. Ini akan membantu Anda menyiapkan daftar pertanyaan yang tepat dan memastikan bahwa Anda dapat mengumpulkan informasi yang diperlukan. Selain itu, Anda juga harus menentukan jenis wawancara yang akan dilakukan. Jika Anda akan melakukan wawancara biografi, misalnya, maka Anda harus menyiapkan pertanyaan yang berfokus pada riwayat hidup subjek.

Kedua, Anda harus menyiapkan daftar pertanyaan yang Anda ajukan kepada subjek. Daftar pertanyaan harus memiliki tujuan yang jelas dan bermanfaat untuk dijawab oleh subjek. Jika Anda bertanya tentang hal-hal yang tidak penting, maka Anda akan kehilangan waktu dan energi yang tidak perlu. Selain itu, pertanyaan yang Anda ajukan harus jelas dan tidak ambigu. Ini akan membantu Anda untuk mengumpulkan informasi yang akurat dan jelas.

Ketiga, Anda harus menyiapkan daftar pertanyaan dengan mengacu pada tujuan wawancara. Misalnya, jika Anda melakukan wawancara biografi, Anda harus menyiapkan pertanyaan yang berfokus pada riwayat hidup subjek. Ini akan membantu Anda mengumpulkan informasi yang Anda butuhkan. Selain itu, Anda juga harus menyiapkan pertanyaan yang membantu Anda mengumpulkan informasi yang lebih mendalam dan akurat.

Keempat, Anda harus menyiapkan daftar pertanyaan yang sesuai dengan kemampuan subjek. Anda harus menyesuaikan pertanyaan Anda dengan kemampuan subjek untuk menjawabnya. Jika Anda bertanya tentang hal-hal yang terlalu rumit, maka subjek mungkin tidak dapat menjawabnya dengan benar. Oleh karena itu, Anda harus menyiapkan daftar pertanyaan yang sesuai dengan kemampuan subjek.

Kelima, Anda harus menyiapkan daftar pertanyaan yang efektif. Pertanyaan yang Anda ajukan harus bermanfaat untuk membuat laporan wawancara yang akurat. Pertanyaan yang efektif akan membantu Anda mengumpulkan informasi yang Anda butuhkan dengan cepat dan akurat.

Keenam, Anda harus menyiapkan daftar pertanyaan yang bisa diulang. Ini akan membantu Anda mengumpulkan informasi yang akurat dan konsisten. Pertanyaan yang bisa diulang juga akan memungkinkan Anda untuk mendapatkan informasi lebih mendalam dari subjek.

Ketujuh, Anda harus menyiapkan daftar pertanyaan yang fleksibel. Ini akan memungkinkan Anda untuk menyesuaikan pertanyaan dengan situasi wawancara. Pertanyaan fleksibel dapat memungkinkan Anda untuk mengajukan pertanyaan yang tepat pada saat yang tepat.

Penyusunan daftar pertanyaan yang tepat penting untuk dilakukan sebelum memulai wawancara. Dengan menyiapkan daftar pertanyaan yang tepat, Anda akan dapat mengumpulkan informasi yang diperlukan dengan cepat dan akurat. Pada akhirnya, ini akan membantu Anda membuat laporan wawancara yang baik.

– Menentukan bentuk wawancara (lisan atau tertulis)

Penyusunan laporan wawancara dalam bentuk dialog dapat membantu Anda menyampaikan informasi yang Anda peroleh selama wawancara dengan jelas dan tepat. Meskipun laporan wawancara ini ditulis dalam bentuk dialog, Anda masih harus memastikan bahwa informasi yang Anda berikan akurat dan benar. Hal ini penting untuk memastikan bahwa laporan wawancara Anda dapat menyampaikan informasi yang tepat.

Salah satu hal penting yang harus Anda pertimbangkan ketika merencanakan laporan wawancara adalah menentukan bentuk wawancara yang akan Anda lakukan: lisan atau tertulis. Wawancara lisan adalah jenis wawancara di mana Anda bertanya langsung kepada responden. Wawancara tertulis adalah jenis wawancara di mana Anda meminta responden untuk menjawab pertanyaan Anda melalui dokumen tertulis.

Ketika Anda memutuskan bentuk wawancara yang akan Anda gunakan, Anda harus mempertimbangkan faktor seperti ketersediaan informasi, tujuan wawancara, dan biaya. Misalnya, jika Anda ingin mengumpulkan informasi yang akurat dan komprehensif dari responden, wawancara lisan mungkin lebih sesuai untuk Anda. Wawancara lisan juga memungkinkan Anda untuk mendapatkan tanggapan yang lebih mendalam dan bertindak sebagai pembimbing dalam proses wawancara.

Baca Juga :   Mengapa Tanaman Yang Mengalami Klorosis Ditandai Dengan Gejala Daunnya Menguning

Namun, wawancara tertulis juga memiliki keuntungannya sendiri. Wawancara tertulis dapat menjadi lebih efisien daripada wawancara lisan dan dapat menyediakan informasi yang lebih akurat dan komprehensif. Wawancara tertulis juga lebih mudah diakses oleh para responden karena mereka dapat mengerjakannya kapan pun yang mereka inginkan.

Ketika Anda telah memutuskan bentuk wawancara yang akan Anda gunakan, Anda harus menyusun daftar pertanyaan yang akan Anda tanyakan kepada responden. Berkonsultasilah dengan orang lain yang mengetahui tentang masalah yang Anda wawancarai dan pastikan bahwa Anda memiliki pertanyaan yang tepat untuk membantu Anda mencapai tujuan wawancara.

Setelah Anda menyelesaikan wawancara, Anda harus segera menuliskan laporan wawancara. Tulislah laporan wawancara Anda dalam bentuk dialog, agar orang lain dapat dengan mudah memahami informasi yang Anda sampaikan. Pastikan Anda menyertakan informasi yang diperoleh dari wawancara, termasuk tanggapan responden, dalam laporan Anda.

Penyusunan laporan wawancara dalam bentuk dialog adalah cara yang efektif untuk menyampaikan informasi yang Anda dapatkan dari wawancara. Penting untuk memastikan bahwa Anda menentukan bentuk wawancara yang sesuai dengan tujuan Anda dan membuat pertanyaan yang tepat untuk mencapai tujuan Anda. Setelah wawancara selesai, pastikan untuk menuliskan laporan wawancara Anda dengan jelas dan tepat dalam bentuk dialog.

– Menyiapkan format laporan wawancara dalam bentuk dialog

Penyusunan laporan wawancara dalam bentuk dialog adalah sebuah proses yang memungkinkan seseorang untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan menggunakan metode wawancara. Dalam laporan wawancara dalam bentuk dialog, keterangan yang diperoleh dari wawancara harus disajikan dalam bentuk dialog yang jelas.

Format laporan wawancara dalam bentuk dialog harus disiapkan sebelum memulai proses wawancara. Format ini akan memungkinkan Anda untuk menyajikan informasi yang diperoleh dengan jelas dan akurat. Format ini juga membantu Anda untuk mengatur informasi yang diperoleh secara logis dan mudah dibaca.

Pertama-tama, Anda harus menentukan tujuan wawancara. Hal ini dapat membantu Anda untuk menentukan format laporan yang sesuai. Tujuan wawancara dapat bervariasi, mulai dari mendapatkan informasi tertentu, menilai situasi, atau mencari solusi untuk masalah tertentu. Setelah tujuan wawancara ditetapkan, Anda dapat menentukan bagaimana Anda akan menyajikan informasi yang diperoleh.

Setelah tujuan wawancara ditetapkan, Anda harus menyiapkan daftar pertanyaan yang akan diajukan pada responden. Pertanyaan harus dirancang dengan baik dan harus ditujukan untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan wawancara. Pertanyaan yang diajukan harus mendukung laporan yang akan dibuat.

Kemudian, Anda harus menyiapkan format laporan wawancara dalam bentuk dialog. Format ini harus mencakup bagian seperti nama, alamat, informasi kontak, dan tujuan wawancara. Setelah itu, Anda harus menambahkan daftar pertanyaan yang akan diajukan dan bagian untuk menyajikan jawaban. Hal ini akan membantu Anda untuk menyajikan informasi yang diperoleh secara jelas dan terstruktur.

Setelah format laporan wawancara dalam bentuk dialog disiapkan, Anda dapat mulai proses wawancara. Hal ini penting untuk memastikan bahwa Anda menyimpan catatan yang akurat dan jelas dari wawancara. Catatan ini akan membantu Anda untuk menyajikan informasi dengan benar dalam laporan.

Setelah wawancara selesai, Anda harus menyusun laporan berdasarkan format yang telah disiapkan. Jawaban yang diperoleh dari wawancara harus disajikan dalam bentuk dialog yang jelas dan akurat. Jika diperlukan, Anda dapat menambahkan komentar pribadi dan analisis Anda pada laporan.

Setelah laporan wawancara selesai, Anda harus meninjau kembali laporan untuk memastikan bahwa semua informasi yang disajikan akurat. Hal ini penting untuk memastikan bahwa laporan yang disajikan dapat diandalkan dan dipercaya.

Penyusunan laporan wawancara dalam bentuk dialog dapat membantu Anda untuk mengumpulkan informasi yang relevan dan menyajikannya dengan jelas. Ini memungkinkan Anda untuk membuat laporan yang bermanfaat dan dapat diandalkan. Namun, penting untuk memastikan bahwa Anda menyiapkan format laporan wawancara dengan baik sebelum Anda mulai proses wawancara.

– Mencatat semua informasi yang penting

Penyusunan laporan wawancara dalam bentuk dialog adalah salah satu cara yang efektif untuk menyajikan informasi yang telah Anda dapatkan dari wawancara. Laporan wawancara dalam bentuk dialog memungkinkan Anda untuk menyajikan informasi dari wawancara dengan mudah dan jelas. Selain itu, format ini juga menyediakan ruang bagi Anda untuk melakukan penggalian lebih lanjut terkait topik yang diwawancarai.

Salah satu langkah penting dalam penyusunan laporan wawancara dalam bentuk dialog adalah mencatat semua informasi yang penting. Catatan ini akan membantu Anda untuk mengingat dan menyusun informasi yang telah Anda peroleh. Anda dapat membuat catatan dengan menggunakan berbagai metode, seperti menulis di kertas, mengambil foto, atau merekam wawancara Anda.

Baca Juga :   Perbedaan Paragraf Dan Alinea

Selain itu, Anda juga perlu melakukan penelitian sebelumnya untuk memastikan bahwa Anda memahami topik yang akan dibahas. Ini akan membantu Anda untuk mengajukan pertanyaan yang tepat dan mencari informasi yang relevan dengan subjek yang dibahas.

Ketika Anda bersiap untuk melakukan wawancara, pastikan Anda menyiapkan daftar pertanyaan yang akan Anda ajukan dan menyiapkan catatan yang relevan. Ini akan membantu Anda untuk menghindari pertanyaan yang tidak relevan dan memastikan bahwa Anda mencakup semua informasi penting yang perlu Anda dapatkan.

Selama wawancara, pastikan Anda mendengarkan dengan saksama. Anda juga harus mencatat informasi yang penting yang diberikan oleh subjek wawancara. Anda dapat mencatat informasi menggunakan teknik menulis, mengambil foto, atau merekam percakapan.

Ketika Anda telah selesai melakukan wawancara, pastikan Anda meluangkan waktu untuk menyusun laporan yang Anda dapatkan dari wawancara. Anda dapat menyusun laporan dengan menggunakan format dialog. Anda dapat memulai laporan dengan menuliskan nama subjek wawancara dan memulai dialog dengan menuliskan pertanyaan yang telah Anda ajukan dan jawaban yang diberikan oleh subjek wawancara.

Ketika Anda menyusun laporan, pastikan Anda menyertakan informasi yang relevan dan menghindari menggunakan pertanyaan yang tidak relevan. Jika Anda ingin menyertakan informasi lebih lanjut, pastikan Anda menuliskan sumber dari mana Anda mendapatkan informasi itu.

Penyusunan laporan wawancara dalam bentuk dialog adalah cara yang efektif untuk menyajikan informasi yang Anda dapatkan dari wawancara. Untuk memastikan bahwa Anda mendapatkan informasi yang tepat dan akurat, pastikan Anda mencatat semua informasi yang penting selama wawancara. Pastikan Anda juga melakukan penelitian sebelumnya untuk memastikan bahwa Anda mengajukan pertanyaan yang tepat. Ketika Anda telah selesai melakukan wawancara, pastikan Anda menyusun laporan dengan menggunakan format dialog dan menyertakan informasi yang relevan.

– Menyusun hasil wawancara dalam bentuk dialog

Penyusunan laporan wawancara dalam bentuk dialog adalah suatu cara untuk menyampaikan hasil wawancara dalam bentuk yang mudah dipahami. Laporan wawancara dalam bentuk dialog menggunakan bentuk dialog yang sama seperti pada wawancara yang sebenarnya. Laporan wawancara dalam bentuk dialog ini dapat membantu membuat laporan wawancara lebih bernilai dan mudah dibaca.

Dalam menyusun laporan wawancara dalam bentuk dialog, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, pastikan untuk mengikuti format yang sama seperti wawancara asli. Ini berarti bahwa setiap bidang di laporan wawancara dalam bentuk dialog harus mencerminkan pertanyaan yang diajukan pada wawancara asli. Kedua, pastikan bahwa bentuk dialog yang Anda gunakan sesuai dengan aslinya. Pastikan untuk menggunakan kata-kata yang sama seperti yang digunakan pada wawancara asli untuk menghindari kesalahpahaman.

Ketiga, jangan lupa untuk menyertakan kutipan daripada wawancara asli. Ini akan membantu pembaca untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang apa yang sebenarnya dikatakan oleh responden dalam wawancara. Ini juga akan membantu memperkuat laporan wawancara dalam bentuk dialog.

Keempat, pastikan untuk menggunakan gaya bahasa yang sesuai dengan topik yang sedang dibahas. Ini akan membantu membuat laporan wawancara lebih mudah dipahami. Selain itu, gaya bahasa yang sesuai akan membuat laporan wawancara lebih menarik untuk dibaca.

Kelima, pastikan untuk menyertakan kesimpulan yang sesuai. Ini akan membantu membuat laporan wawancara lebih bermakna. Ini juga akan membantu memberikan gambaran yang lebih luas tentang topik yang sedang dibahas.

Keenam, pastikan untuk menggunakan sumber yang sah. Ini akan membantu memvalidasi hasil wawancara dan membuat laporan wawancara lebih kredibel.

Tujuh, pastikan untuk menggunakan tata bahasa yang tepat. Ini akan membantu memberikan citra yang baik tentang laporan wawancara dan membuatnya lebih mudah dipahami.

Terakhir, pastikan untuk memeriksa laporan wawancara sebelum menyerahkannya. Ini akan membantu memastikan bahwa laporan wawancara dalam bentuk dialog Anda lebih sempurna dan bernilai bagi audiens Anda.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda akan dapat menyusun laporan wawancara dalam bentuk dialog dengan lebih mudah. Ini akan membantu menyampaikan hasil wawancara dalam bentuk yang mudah dipahami dan bernilai. Laporan wawancara dalam bentuk dialog ini dapat meningkatkan kualitas laporan wawancara Anda dan membantu Anda mencapai tujuan Anda.

Baca Juga :   Bagaimanakah Langkah Persiapan Melakukan Splicing

– Melakukan penyuntingan

Penyuntingan adalah proses memodifikasi teks untuk membuatnya mudah dibaca dan dimengerti. Ini bisa termasuk penambahan, penghapusan, atau perubahan kata, frasa, atau kalimat. Penyuntingan juga dapat mencakup modifikasi tata bahasa dan gaya, atau memperbaiki kesalahan tata bahasa dan gramatikal. Penyuntingan merupakan bagian penting dari proses penulisan laporan wawancara dalam bentuk dialog.

Ketika menyusun laporan wawancara dalam bentuk dialog, penting untuk mengedit dan menyempurnakan hasil wawancara dengan membuang kesalahan tata bahasa dan gramatikal, menyatukan struktur kalimat, dan menghapus informasi yang tidak perlu. Ini akan membuat laporan lebih rapi dan mudah dimengerti.

Pertama, pastikan untuk melakukan penyuntingan di setiap tahap proses pengisian. Sangat penting untuk menghapus kesalahan tata bahasa dan gramatikal yang dibuat oleh para narasumber. Ini akan membuat laporan lebih rapi dan dapat dipahami dengan mudah.

Kedua, pastikan untuk menyatukan struktur kalimat. Jika narasumber memiliki banyak kalimat yang berbeda, pastikan untuk menggabungkannya menjadi satu kalimat yang lebih sederhana dan mudah dipahami. Ini akan membuat laporan lebih rapi dan mudah dibaca.

Ketiga, pastikan untuk menghapus informasi yang tidak penting. Jika ada informasi yang tidak relevan atau tidak perlu, pastikan untuk menghapusnya. Ini akan membantu membuat laporan lebih pendek dan lebih mudah dimengerti.

Penyuntingan adalah bagian penting dari proses penyusunan laporan wawancara dalam bentuk dialog. Dengan melakukan penyuntingan yang tepat, Anda dapat membuat laporan yang rapi, mudah dimengerti, dan mudah dibaca. Ini akan membantu Anda menyampaikan informasi lebih efektif kepada pembaca dan membuat laporan lebih menarik.

– Menyimpulkan laporan wawancara dalam bentuk dialog

Penyusunan laporan wawancara dalam bentuk dialog adalah cara yang efektif untuk menyimpan dan menyebarluaskan informasi yang diperoleh dari wawancara. Dengan menyusun laporan wawancara dalam bentuk dialog, Anda dapat membuat semua informasi yang dikumpulkan dari wawancara tersedia dengan mudah untuk orang lain. Ini akan sangat membantu orang lain untuk mengerti informasi yang Anda dapatkan dari wawancara.

Untuk menyusun laporan wawancara dalam bentuk dialog, Anda harus memastikan bahwa Anda terlebih dahulu menyusun semua informasi yang diperoleh dari wawancara. Ini termasuk mencatat setiap pertanyaan yang diajukan, jawaban yang diberikan, dan juga komentar atau tanggapan yang diberikan oleh subjek. Selain itu, Anda juga harus memastikan bahwa Anda mencatat setiap informasi yang diperoleh dari wawancara, termasuk informasi yang tidak terkait dengan wawancara namun yang diberikan oleh subjek.

Ketika Anda sudah mencatat semua informasi yang diperoleh dari wawancara, Anda dapat mulai menyusun laporan wawancara dalam bentuk dialog. Proses ini akan melibatkan Anda mengatur dan menyusun informasi yang diperoleh dari wawancara menjadi bentuk dialog yang mudah dipahami. Anda dapat memulai dengan mengatur pertanyaan dan jawaban yang diberikan oleh subjek wawancara. Setelah itu, Anda dapat menambahkan informasi yang diperoleh dari wawancara untuk membuat laporan wawancara dalam bentuk dialog yang lebih lengkap dan kaya.

Ketika Anda telah selesai menyusun laporan wawancara dalam bentuk dialog, Anda dapat mulai menyimpulkan laporan tersebut. Ini bisa dilakukan dengan menyimpulkan informasi yang diperoleh dari wawancara dan juga menyimpulkan kemajuan yang telah Anda lakukan selama proses wawancara. Anda juga bisa menyertakan rekomendasi yang Anda berikan yang berhubungan dengan wawancara yang Anda lakukan.

Setelah semua informasi yang diperoleh dari wawancara telah disusun ke dalam bentuk dialog, Anda dapat menyimpulkan laporan wawancara dalam bentuk dialog dengan menyatakan secara umum hasil yang telah Anda dapatkan dari wawancara. Anda juga dapat menyertakan kesimpulan Anda tentang hasil wawancara tersebut dan juga informasi yang diperoleh dari wawancara. Ini akan membantu orang lain yang membaca laporan wawancara dalam bentuk dialog untuk lebih mudah memahami informasi yang diambil dari wawancara.

Dengan menyusun laporan wawancara dalam bentuk dialog, Anda dapat membuat semua informasi yang diperoleh dari wawancara tersedia dengan mudah bagi orang lain. Ini akan memudahkan orang lain untuk memahami informasi yang Anda dapatkan dari wawancara, dan juga membantu mereka untuk menyimpulkan hasil wawancara yang telah Anda lakukan. Dengan demikian, penyusunan laporan wawancara dalam bentuk dialog adalah cara yang efektif untuk menyimpan dan menyebarluaskan informasi yang diperoleh dari wawancara.

Pos Terkait:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *