Bagaimana Pertambangan Yang Ada Di Filipina

Bagaimana Pertambangan Yang Ada Di Filipina –

Filipina merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang kaya akan sumber daya mineral. Sejak bertahun-tahun lalu, Filipina telah menjadi salah satu negara dengan hasil tambang terbesar di dunia, karena lokasinya yang berada di sepanjang litosfer Banda dan Kuvasing. Pertambangan di Filipina telah menjadi salah satu penyumbang ekonomi terbesar negara, menyumbang lebih dari 20% dari produk domestik bruto.

Filipina memiliki berbagai macam sumber daya mineral yang berlimpah, termasuk berlian, emas, tembaga, bauksit, dan nikel. Pertambangan ini telah menjadi salah satu sumber kekayaan dan pembangunan ekonomi yang penting di negara ini. Ada banyak perusahaan tambang yang beroperasi di Filipina, menghasilkan berbagai macam jenis mineral.

Meskipun pertambangan di Filipina telah menjadi salah satu penyumbang ekonomi terbesar bagi negara, namun juga telah menimbulkan beberapa masalah lingkungan. Pertambangan yang tidak berkelanjutan dan tidak berwawasan lingkungan telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang serius. Pertambangan telah menyebabkan pencemaran air, tanah, dan udara di sekitar tambang. Hal ini telah membuat beberapa masyarakat di sekitar tambang mengalami masalah kesehatan dan kekurangan air bersih.

Untuk mengurangi masalah lingkungan yang disebabkan oleh pertambangan, pemerintah Filipina telah mengeluarkan beberapa peraturan dan regulasi yang dirancang untuk meningkatkan kualitas lingkungan di sekitar tambang. Beberapa peraturan ini berfokus pada pencegahan pencemaran air, tanah, dan udara serta meningkatkan keselamatan kerja untuk pekerja tambang. Pemerintah juga telah menetapkan beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan tambang untuk memastikan bahwa mereka mematuhi standar lingkungan yang ditetapkan.

Meskipun masalah lingkungan masih menjadi isu yang sensitif terkait pertambangan di Filipina, namun pemerintah telah melakukan banyak upaya untuk mengurangi dampak buruk dari pertambangan. Dengan memperhatikan peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah, diharapkan dapat mengurangi dampak lingkungan yang disebabkan oleh pertambangan dan dapat memperkuat ekonomi Filipina. Dengan demikian, pertambangan di Filipina dapat menjadi sumber kekayaan dan pembangunan ekonomi yang lebih berkelanjutan.

Penjelasan Lengkap: Bagaimana Pertambangan Yang Ada Di Filipina

– Filipina merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang kaya akan sumber daya mineral.

Filipina merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang kaya akan sumber daya mineral. Filipina telah lama mengeksplorasi dan memanfaatkan sumber daya mineralnya. Sejak abad ke-16, Filipina telah mengeksplorasi dan memanfaatkan berbagai macam sumber daya mineral yang ada di wilayahnya. Ini termasuk emas, perak, tembaga, mangan, bijih besi, dan lainnya.

Pertambangan merupakan salah satu sektor ekonomi utama di Filipina. Kegiatan tambang di Filipina telah meningkat dengan pesat sejak tahun 2000. Pada tahun 2007, sektor tambang menyumbang sekitar 4,7% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Filipina. Pada tahun itu, sektor tambang menyumbang sekitar US$ 4,5 miliar ke ekonomi Filipina.

Filipina menjadi salah satu produsen mineral terbesar di dunia. Pada tahun 2015, Filipina menjadi salah satu dari tujuh produsen mineral terbesar di dunia. Pada tahun itu, Filipina menyumbang sekitar US$ 8,9 miliar ke PDB-nya melalui ekspor mineral.

Ada beberapa tambang yang terkenal di Filipina. Salah satunya adalah tambang Diwalwal di Provinsi Davao del Sur. Tambang Diwalwal adalah tambang emas terkemuka di Filipina. Tambang ini telah beroperasi sejak tahun 1980-an dan merupakan salah satu tambang emas terbesar di Asia Tenggara.

Baca Juga :   Perbedaan Ilmu Kalam Dan Filsafat

Selain tambang Diwalwal, ada juga tambang bijih besi yang terkenal di Filipina. Tambang bijih besi terbesar di Filipina adalah tambang Itogon di Provinsi Benguet. Tambang itu merupakan tambang bijih besi terbesar di Filipina.

Selain tambang Diwalwal dan Itogon, ada juga tambang-tambang lain yang terkenal di Filipina. Tambang-tambang itu termasuk Tambang Canatuan di Provinsi Zamboanga del Norte, Tambang Padcal di Provinsi Benguet, Tambang Rapu Rapu di Provinsi Albay, dan Tambang Masinloc di Provinsi Zambales.

Kegiatan tambang di Filipina telah banyak memberikan manfaat bagi masyarakat Filipina. Kegiatan tambang telah menciptakan banyak lapangan pekerjaan dan telah menciptakan sumber pendapatan bagi masyarakat setempat. Selain itu, kegiatan tambang juga telah banyak membantu pembangunan ekonomi di Filipina.

Namun, kegiatan tambang juga telah menimbulkan banyak masalah. Masalah yang sering terjadi akibat kegiatan tambang adalah kerusakan lingkungan, pencemaran air, dan gangguan keseimbangan ekosistem. Oleh karena itu, negara Filipina telah banyak melakukan tindakan yang bertujuan untuk mengurangi dampak buruk kegiatan tambang di wilayahnya.

Kesimpulannya, Filipina merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang kaya akan sumber daya mineral. Pertambangan merupakan salah satu sektor ekonomi utama di Filipina. Kegiatan tambang telah menciptakan banyak lapangan pekerjaan dan telah menciptakan sumber pendapatan bagi masyarakat setempat. Namun, kegiatan tambang juga telah menimbulkan banyak masalah yang harus diantisipasi oleh Filipina.

– Sejak bertahun-tahun lalu, Filipina telah menjadi salah satu negara dengan hasil tambang terbesar di dunia.

Pertambangan di Filipina telah menjadi bagian dari ekonomi negara sejak bertahun-tahun lalu. Dengan luas wilayah sekitar 300.000 kilometer persegi dan berbagai sumber daya tak ternilai, Filipina telah menjadi salah satu negara dengan hasil tambang terbesar di dunia.

Industri pertambangan di Filipina telah menjadi pendorong penting bagi pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi, menyumbang sekitar 1,3% dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Pertambangan juga menyediakan lapangan pekerjaan dan sumber pendapatan bagi ribuan orang di seluruh negeri.

Berbagai jenis sumber daya tambang yang ada di Filipina, termasuk mineral, logam, batu bara, dan bahan tambang lainnya. Berbagai sumber daya ini telah lama menjadi aset penting untuk ekonomi dan pembangunan nasional. Negara ini memiliki beberapa industri pertambangan terbesar di dunia, termasuk industri emas, perak, nikel, tembaga, bauksit, dan timah.

Pemerintah Filipina telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan dari industri pertambangan. Upaya ini termasuk mengadopsi regulasi yang kuat untuk menjamin keselamatan tenaga kerja dan lingkungan, serta mempromosikan investasi asing di industri pertambangan.

Selain itu, pemerintah juga telah berupaya untuk meningkatkan kesadaran tentang isu lingkungan yang berhubungan dengan pertambangan, termasuk memastikan bahwa standar keselamatan dan keamanan yang tinggi diikuti oleh perusahaan tambang di seluruh negeri.

Industri pertambangan di Filipina juga telah mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Dengan meningkatnya permintaan dunia untuk mineral dan logam, Filipina telah meningkatkan produksi dan penjualan hasil tambangnya.

Pemerintah telah berupaya untuk mempromosikan investasi di industri pertambangan, dengan menawarkan berbagai insentif fiskal, pajak, dan investasi untuk perusahaan tambang. Ini telah membuat Filipina salah satu tempat yang menarik untuk investasi di industri pertambangan.

Secara keseluruhan, berkat sumber daya tak ternilainya dan upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas pertambangan di negara ini, Filipina telah berhasil menjadi salah satu negara dengan hasil tambang terbesar di dunia selama bertahun-tahun. Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah, kemungkinan besar pertambangan di Filipina akan terus mengalami perkembangan di masa depan.

– Pertambangan di Filipina telah menyumbang lebih dari 20% dari produk domestik bruto.

Pertambangan di Filipina telah lama menjadi salah satu penyumbang utama pendapatan negara. Sebagian besar eksploitasi sumber daya alam di negara ini terkait dengan pertambangan, khususnya pertambangan emas, nikel dan bijih besi. Industri pertambangan ini telah menyumbang lebih dari 20 persen dari Produk Domestik Bruto Filipina.

Baca Juga :   Apa Perbedaan Seni Murni Dan Seni Terapan

Pertambangan di Filipina telah menjadi salah satu andalan ekonomi utama sejak zaman kolonial. Sebagian besar produksi pertambangan di negara ini diarahkan ke ekspor, dengan bijih besi, nikel dan emas sebagai tiga produk ekspor utama. Selain itu, Filipina juga mengekspor barang seperti bauksit, mangan, tembaga, timah, batu bara dan garam.

Pertambangan di Filipina telah menghasilkan pendapatan dalam jumlah besar untuk pemerintah. Berdasarkan data dari Kementerian Pertambangan dan Energi, sektor ini telah menyumbang lebih dari 20% dari Produk Domestik Bruto Filipina selama beberapa tahun terakhir.

Selain menghasilkan pendapatan dalam jumlah besar untuk negara, pertambangan juga telah memberikan banyak manfaat bagi komunitas lokal di sekitar lokasi tambang. Pertambangan di sejumlah wilayah telah menciptakan lapangan kerja bagi penduduk setempat, serta meningkatkan kesejahteraan komunitas mereka. Pemerintah juga telah memberikan bantuan keuangan dan teknik kepada komunitas untuk membantu mereka memanfaatkan sumber daya alam di wilayah tersebut.

Walaupun pertambangan telah menyumbang banyak manfaat bagi Filipina, ada juga beberapa masalah yang harus dihadapi. Pertama, sumber daya alam di negara ini tidak tersedia dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan domestik. Kedua, kualitas sumber daya alam yang tersedia di banyak wilayah juga rendah. Akhirnya, tingkat kesadaran masyarakat tentang kelestarian lingkungan juga masih rendah, yang berarti bahwa ada beberapa dampak yang harus ditanggung oleh pemerintah.

Meskipun ada beberapa masalah yang harus dihadapi, pertambangan di Filipina masih menjadi salah satu penyumbang utama pendapatan negara. Sebagian besar pendapatan ini berasal dari ekspor produk tambang. Selain itu, pertambangan juga telah memberikan banyak manfaat bagi komunitas lokal di sekitar lokasi tambang. Pertambangan di Filipina telah menyumbang lebih dari 20% dari Produk Domestik Bruto Filipina selama beberapa tahun terakhir.

– Filipina memiliki berbagai macam sumber daya mineral yang berlimpah, termasuk berlian, emas, tembaga, bauksit, dan nikel.

Pertambangan di Filipina telah menjadi bagian penting dari ekonomi negara sejak abad ke-17. Pada saat itu, tambang emas dan berlian di Filipina sangat populer dalam pasar internasional, dan ini banyak membantu dalam peningkatan ekonomi. Pertambangan juga menjadi salah satu kontributor terbesar untuk produksi domestik bruto (PDB) Filipina.

Filipina memiliki berbagai macam sumber daya mineral yang berlimpah, termasuk berlian, emas, tembaga, bauksit, dan nikel. Mineral ini ditemukan di seluruh negeri, dan tambang-tambang di Filipina telah menghasilkan berbagai macam produk yang dikirim ke seluruh dunia. Berlian dan emas biasanya ditemukan di wilayah Luzon, di mana ada banyak tambang emas dan berlian yang beroperasi. Tembaga, bauksit, dan nikel biasanya ditemukan di wilayah Mindanao, yang merupakan salah satu wilayah pertambangan terbesar di Filipina.

Kontribusi Filipina dalam pertambangan telah berkembang lebih jauh dari hanya ekspor mineral. Sekarang, tambang-tambang di Filipina juga telah menghasilkan berbagai produk teknologi tinggi, seperti logam berat, bahan kimia, dan batu bara. Selain itu, tambang-tambang di Filipina juga telah membuka jalan untuk eksplorasi dan penggalian baru.

Pemerintah Filipina telah banyak berupaya untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan melalui berbagai undang-undang. Pemerintah telah mengadopsi berbagai regulasi, di antaranya adalah Undang-Undang Lingkungan Hidup, yang menyediakan regulasi yang ketat untuk menjaga sumber daya mineral dan lingkungan.

Karena ekonomi Filipina terutama didorong oleh pertambangan, pemerintah telah berupaya untuk meningkatkan pendapatan dari sektor ini dengan memperkenalkan berbagai jenis insentif pajak untuk menarik lebih banyak investor. Ini bertujuan untuk memberikan lebih banyak peluang eksplorasi, investasi, dan produksi bagi para investor.

Pertambangan di Filipina telah banyak memberikan manfaat bagi ekonomi dan penduduk negara. Meskipun ada beberapa masalah lingkungan yang terkait dengan pertambangan, pemerintah Filipina telah berupaya untuk meminimalkan dampaknya dengan mengadopsi berbagai regulasi. Dengan berbagai sumber daya mineral yang berlimpah dan kontribusi yang signifikan dari sektor pertambangan, Filipina harus terus berupaya untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya mineral dan lingkungan untuk masa depan yang lebih cerah.

– Pertambangan ini telah menjadi salah satu sumber kekayaan dan pembangunan ekonomi yang penting di negara ini.

Pertambangan di Filipina telah menjadi salah satu sumber kekayaan dan pembangunan ekonomi yang penting bagi negara ini. Pertambangan yang terjadi di Filipina meliputi banyak jenis mineral dan bahan tambang, termasuk logam berharga, batu bara, batu, pasir, semen, garam, dan lain-lain. Pertambangan di Filipina telah berlangsung sejak abad ke-16 ketika Spanyol mendirikan koloni di negara tersebut. Selama berabad-abad, pertambangan telah menjadi salah satu sumber utama pendapatan Filipina.

Baca Juga :   Perbedaan Fardhu Dan Wajib

Pertambangan di Filipina meliputi berbagai jenis mineral dan bahan tambang, dan menyumbang sekitar 10% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Filipina. Selain itu, sektor pertambangan juga menyumbang sekitar 20% dari total ekspor negara. Di antara mineral yang paling berharga yang diekspor dari Filipina adalah logam berharga seperti emas, perak, tembaga, nikel, dan timah. Pertambangan emas dan perak telah menjadi salah satu sumber utama bagi kekayaan Filipina selama berabad-abad.

Selain logam berharga, batu bara juga merupakan salah satu mineral dan bahan tambang yang sangat penting di Filipina. Batu bara diperoleh dari lokasi-lokasi tambang di berbagai bagian negara. Batu bara diproduksi di sebagian besar provinsi Filipina, dengan Bataan dan Negros Occidental menjadi dua provinsi terbesar penghasil batu bara. Batu bara menyumbang sekitar 8% dari total produksi energi di Filipina.

Selain batu bara, Filipina juga memiliki potensi pasir, semen, garam, dan bahan tambang industri lainnya. Pasir dan semen diproduksi di berbagai bagian negara. Di sisi lain, garam diproduksi di beberapa provinsi di Filipina, termasuk Cebu, Negros Occidental, dan Bohol. Selain itu, bahan tambang industri lainnya juga diperoleh di Filipina, termasuk bijih besi, tembaga, timah, dan lain-lain.

Pertambangan di Filipina telah menjadi salah satu sumber utama kekayaan dan pembangunan ekonomi yang penting bagi negara tersebut. Selama bertahun-tahun, berbagai jenis mineral dan bahan tambang telah diproduksi di Filipina dan diekspor ke berbagai bagian dunia. Pertambangan telah menyumbang sekitar 10% dari PDB Filipina, serta 20% dari total ekspor negara. Selain itu, pertambangan juga telah memberikan sumber utama bagi pengembangan sektor energi dan industri Filipina.

– Pertambangan di Filipina juga telah menimbulkan beberapa masalah lingkungan, seperti pencemaran air, tanah, dan udara di sekitar tambang.

Pertambangan di Filipina telah menjadi sebuah kegiatan yang berkembang pesat sejak beberapa dekade terakhir. Ini karena Filipina memiliki sejumlah bahan tambang yang berharga, seperti nikel, tembaga, mangan, emas, dan berlian. Pertambangan di Filipina juga telah menimbulkan beberapa masalah lingkungan, seperti pencemaran air, tanah, dan udara di sekitar tambang.

Pertama, pencemaran air telah menjadi masalah yang dihadapi oleh masyarakat di sekitar tambang di Filipina. Ini karena limbah berbahaya yang dihasilkan oleh tambang ini dapat menyebabkan tercemarnya air yang digunakan oleh masyarakat untuk minum, mandi, dan kebutuhan lainnya. Selain itu, limbah tambang dapat mengandung berbagai macam bahan kimia beracun, seperti arsenik dan logam berat yang dapat merusak lingkungan.

Kedua, pencemaran tanah juga merupakan salah satu masalah yang ditimbulkan oleh tambang di Filipina. Ini karena terutama di daerah pertambangan, tanah dapat menjadi sangat kontaminasi karena pengelolaan limbah yang buruk. Peralatan tambang dan proses pengolahan limbah yang kurang efisien dapat menyebabkan tercemarnya tanah di sekitar lokasi tambang. Ini dapat menyebabkan kerusakan lahan pertanian dan juga menurunkan kualitas air tanah di sekitar daerah tambang.

Ketiga, pencemaran udara juga merupakan salah satu masalah yang ditimbulkan oleh tambang di Filipina. Ini karena proses penambangan yang berlebihan, serta penggunaan alat berat yang berlebihan, dapat menyebabkan pencemaran udara di sekitar lokasi tambang. Polutan udara seperti debu, asap, dan bahan kimia beracun dapat dipancarkan ke udara oleh alat-alat tambang, yang dapat merusak kualitas udara dan menyebabkan masalah kesehatan di sekitar daerah tambang.

Kesimpulannya, pertambangan di Filipina telah menimbulkan beberapa masalah lingkungan, seperti pencemaran air, tanah, dan udara di sekitar tambang. Masalah ini dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan kesehatan masyarakat di sekitar daerah tambang. Oleh karena itu, penting untuk mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh pertambangan di Filipina. Ini dapat dilakukan dengan meningkatkan efisiensi proses tambang, meningkatkan pengelolaan limbah, dan mengambil tindakan untuk mengurangi polutan udara.

Baca Juga :   Sebutkan Tiga Analisis Weakness Dalam Wirausaha Bidang Sistem Teknik

– Pemerintah Filipina telah mengeluarkan beberapa peraturan dan regulasi yang dirancang untuk meningkatkan kualitas lingkungan di sekitar tambang.

Pertambangan di Filipina telah menjadi sektor penting dalam ekonomi, tetapi banyak masalah lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas tambang. Pemerintah Filipina telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan di sekitar tambang. Salah satu cara yang telah mereka lakukan adalah dengan mengeluarkan beberapa peraturan dan regulasi.

Peraturan dan regulasi ini ditujukan untuk mengurangi dampak lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas tambang. Peraturan ini juga dirancang untuk memastikan bahwa tambang di Filipina dioperasikan secara aman dan ramah lingkungan. Beberapa contoh regulasi yang telah dikeluarkan oleh pemerintah Filipina termasuk batasan tingkat kandungan logam berat dalam air, batasan tingkat debu di udara, dan peraturan tentang pembuangan limbah.

Kebijakan juga telah dikeluarkan untuk memastikan bahwa semua tambang di Filipina dioperasikan secara aman dan ramah lingkungan. Beberapa contoh kebijakan ini termasuk kewajiban untuk menjaga kualitas air dan udara, mengawasi gambut, dan mengawasi tingkat emisi gas rumah kaca. Pemerintah Filipina juga telah membentuk Tim Reklamasi Tambang untuk memastikan bahwa tambang dioperasikan secara aman dan ramah lingkungan.

Selain itu, pemerintah Filipina juga telah mengesahkan beberapa peraturan baru yang dikenal sebagai “Peraturan Ekstraktor”. Peraturan ini didesain untuk meningkatkan kualitas lingkungan di sekitar tambang. Peraturan Ekstraktor mengharuskan semua tambang untuk mengikuti standar kualitas lingkungan yang ketat dan memastikan bahwa tambang dioperasikan secara aman dan ramah lingkungan.

Peraturan dan regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah Filipina telah membantu meningkatkan kualitas lingkungan di sekitar tambang. Meskipun ada masalah lingkungan yang disebabkan oleh tambang, upaya pemerintah Filipina telah membantu mengendalikan dampak lingkungan. Dengan menerapkan standar kualitas lingkungan yang ketat dan memastikan bahwa semua tambang dioperasikan secara aman dan ramah lingkungan, maka kualitas lingkungan di sekitar tambang di Filipina akan terus meningkat.

– Dengan memperhatikan peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah, diharapkan dapat mengurangi dampak lingkungan yang disebabkan oleh pertambangan dan dapat memperkuat ekonomi Filipina.

Pertambangan di Filipina telah menjadi kekuatan ekonomi yang penting selama bertahun-tahun. Banyak perusahaan tambang terbesar di dunia tumbuh di Filipina, menghasilkan logam berharga seperti emas, perak, timah, tembaga, dan bijih besi. Mereka juga menambang batu bara, biji-bijian, dan bahan mineral lainnya yang digunakan untuk membuat produk komersial.

Tetapi, seiring dengan pertumbuhan tambang, dampak lingkungan di Filipina telah meningkat pesat. Penambangan di banyak daerah telah memicu degradasi lingkungan, menyebabkan erosi tanah, pencemaran air dan udara, serta kerusakan habitat hewan. Selain itu, banyak wilayah di Filipina yang dulunya merupakan tanah pertanian, saat ini sudah dikonversi menjadi lokasi penambangan yang menghilangkan sumber daya alam yang sebelumnya dimiliki.

Untuk mengurangi dampak lingkungan yang disebabkan oleh pertambangan, pemerintah Filipina telah menetapkan berbagai peraturan dan regulasi. Ini termasuk mengatur lokasi tambang, membatasi jumlah bahan yang dapat ditambang, dan mengatur cara tambang beroperasi. Selain itu, pemerintah juga telah menetapkan standar kualitas air, udara, dan tanah untuk memastikan bahwa bahan yang ditambang oleh perusahaan tambang tidak akan merusak lingkungan.

Perusahaan tambang juga harus mematuhi aturan-aturan yang ditetapkan pemerintah mengenai pembelian lahan, penanganan limbah, dan pengelolaan air limbah. Mereka juga harus mematuhi standar industri yang ditetapkan, seperti meningkatkan efisiensi energi dan bahan bakar, meminimalkan penggunaan bahan kimia, dan menghilangkan limbah berbahaya.

Dengan memperhatikan ketat semua peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah, diharapkan dapat mengurangi dampak lingkungan yang disebabkan oleh pertambangan dan dapat memperkuat ekonomi Filipina. Hal ini dapat meningkatkan kualitas hidup penduduk di sekitar wilayah tambang dan memperkuat ekonomi nasional. Selain itu, pemerintah juga dapat menghemat biaya pemeliharaan lingkungan melalui pengelolaan yang lebih baik dari pertambangan. Dengan demikian, dan dengan memperhatikan peraturan yang ditetapkan, Filipina akan menikmati manfaat dari pertambangannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

close