Bagaimana Proses Pengangkatan Khalifah Utsman Bin Affan –
Bagaimana Proses Pengangkatan Khalifah Utsman Bin Affan
Pengangkatan Khalifah Utsman bin Affan menjadi salah satu pengangkatan yang paling penting dalam sejarah Islam. Hal ini karena Utsman adalah calon pertama yang secara resmi dipilih oleh khalifah pertama, Abu Bakar, untuk menggantikannya dan menjadi khalifah kedua. Sebelum Utsman, tidak ada mekanisme yang jelas untuk pemilihan khalifah baru.
Pengangkatan Utsman terjadi pada tahun 644 M. Abu Bakar, khalifah pertama, bertekad untuk memastikan bahwa calon penerusnya adalah orang yang benar-benar layak untuk mengambil alih kekuasaannya. Setelah menimbang beberapa kandidat, ia akhirnya memilih Utsman.
Utsman adalah seorang yang berlatar belakang Quraisy, yaitu kelompok tertua di Makkah. Ia juga merupakan paman Rasulullah saw. Pada waktu itu, ia telah menjadi pemimpin yang terkenal di kalangan muslim dan dihormati di seluruh muslim. Hal ini membuat Utsman menjadi pilihan yang tepat untuk menggantikan Abu Bakar.
Keputusan Abu Bakar untuk memilih Utsman untuk menggantikannya telah disahkan oleh para sahabat. Utsman pun secara resmi dipilih sebagai khalifah kedua dalam sejarah Islam. Pada saat itu, Utsman memiliki beberapa tugas penting, yaitu meluruskan kembali perselisihan antara kelompok muslim, mengatur pengelolaan keuangan, meningkatkan kemakmuran negara, dan meningkatkan lagi efisiensi pemerintahan.
Setelah Utsman menjadi khalifah, ia memastikan bahwa seluruh muslim di bawahnya mendapat hak yang sama tanpa membedakan suku, ras, agama, ataupun kebangsaan. Ia juga memastikan bahwa semua penduduk berhak mendapatkan pendidikan. Utsman juga memerintahkan untuk menyusun kembali Al-Quran menjadi mushaf untuk menghindari salah persepsi bacaan ayat-ayat Al-Quran.
Semua hal yang dilakukan Utsman telah berhasil membawa perubahan yang signifikan bagi umat muslim. Akhirnya, Utsman meninggal pada tahun 656 M. Ia telah menjadi khalifah yang sangat disegani oleh seluruh muslim dan telah melakukan banyak peningkatan dalam pemerintahan dan pengembangan agama Islam. Dengan demikian, proses pengangkatan Utsman bin Affan sebagai khalifah kedua dalam sejarah Islam diketahui sebagai salah satu proses pemilihan khalifah yang paling penting.
Daftar Isi :
- 1 Penjelasan Lengkap: Bagaimana Proses Pengangkatan Khalifah Utsman Bin Affan
- 1.1 1. Utsman bin Affan dipilih oleh Abu Bakar sebagai calon pertama untuk menggantikan khalifah pertama.
- 1.2 2. Utsman adalah seorang yang berlatar belakang Quraisy dan paman Rasulullah saw.
- 1.3 3. Keputusan Abu Bakar untuk memilih Utsman telah disahkan oleh para sahabat.
- 1.4 4. Utsman memiliki tugas penting untuk meluruskan perselisihan antara kelompok muslim, mengatur pengelolaan keuangan, meningkatkan kemakmuran negara, dan meningkatkan efisiensi pemerintahan.
- 1.5 5. Utsman memastikan bahwa seluruh muslim di bawahnya mendapat hak yang sama tanpa membedakan suku, ras, agama, ataupun kebangsaan.
- 1.6 6. Utsman juga memerintahkan untuk menyusun kembali Al-Quran menjadi mushaf untuk menghindari salah persepsi bacaan ayat-ayat Al-Quran.
- 1.7 7. Utsman telah menjadi khalifah yang disegani oleh seluruh muslim dan telah melakukan banyak peningkatan dalam pemerintahan dan pengembangan agama Islam.
- 1.8 8. Utsman meninggal pada tahun 656 M.
Penjelasan Lengkap: Bagaimana Proses Pengangkatan Khalifah Utsman Bin Affan
1. Utsman bin Affan dipilih oleh Abu Bakar sebagai calon pertama untuk menggantikan khalifah pertama.
Utsman bin Affan dipilih oleh Abu Bakar sebagai calon pertama untuk menggantikan khalifah pertama. Hal ini menandakan bahwa Abu Bakar sangat menghormati Utsman dan menganggapnya sebagai salah satu pemimpin terbaik untuk menggantikan khalifah pertama.
Utsman bin Affan adalah salah satu sahabat Nabi yang paling dicintai. Dia sangat mencintai Nabi Muhammad SAW dan berusaha untuk memperjuangkan agama Islam. Dia juga merupakan pemimpin yang dihormati dan dipercaya oleh orang-orang di sekitarnya.
Setelah kematian Abu Bakar, Utsman bin Affan dipilih sebagai khalifah berikutnya. Pemilihan ini didasarkan pada pilihan unanimous oleh para sahabat. Mereka mencintai Utsman karena kesetiaannya terhadap Islam, keteguhannya, dan kemampuannya untuk memimpin.
Setelah dipilih sebagai khalifah, Utsman bin Affan meletakkan fondasi yang kuat untuk kestabilan dan kemajuan dinasti Umayyah. Dia menyatukan wilayah yang terpecah-pecah di seluruh kerajaan Umayyah dan mengembangkan kota Madinah menjadi pusat pemerintahan.
Dia juga memimpin ekspedisi perang yang menghasilkan sejumlah besar pembesaran wilayah dan kemenangan atas musuh-musuh Islam. Dia juga mendorong penyebaran agama Islam dengan cara yang sopan dan damai.
Khalifah Utsman sendiri dikenal sebagai orang yang sangat bijaksana. Dia melakukan beberapa kebijakan yang dianggap kontroversial oleh beberapa orang, namun hal tersebut membantu dalam mengembangkan kerajaan Umayyah.
Utsman bin Affan berkuasa selama 12 tahun dan memiliki banyak pengikut yang loyal. Dia meninggal dunia pada tahun 656 M dan dia disebut sebagai salah satu khalifah terbaik dalam sejarah Islam.
Khalifah Utsman Bin Affan membawa banyak perubahan positif dalam kehidupan orang di seluruh dunia. Dia berhasil memperluas pengaruh Islam dan membangun komunitas yang lebih bersatu. Dia juga dikenal sebagai salah satu pemimpin paling sukses dalam sejarah Islam.
2. Utsman adalah seorang yang berlatar belakang Quraisy dan paman Rasulullah saw.
Utsman bin Affan adalah seorang yang berlatar belakang Quraisy dan paman Rasulullah saw. Dia merupakan salah satu dari para sahabat Nabi Muhammad saw. yang ikut serta dalam perjalanan dakwah Islam, dan bahkan ia adalah salah satu dari tiga orang yang dipilih untuk menjadi pemimpin umat Islam setelah wafatnya Rasulullah saw. Utsman terlahir pada tahun 576 Masehi dan berasal dari klan Bani Umayyah. Dia adalah salah satu dari 10 orang yang pertama masuk Islam, bersama dengan Abu Bakar, Ali, Umar dan beberapa orang lainnya. Dia juga merupakan keturunan dari Quraisy, sebuah klan yang berasal dari Makkah (sekarang Arab Saudi).
Utsman adalah paman dari Nabi Muhammad saw. yang merupakan keturunan dari ibu Nabi saw., Aminah binti Wahab. Oleh karena itu, ia memiliki hubungan keluarga dekat dengan Nabi saw. dan ia sangat menghormatinya. Selain itu, ia juga menjadi saksi dari pernikahan Nabi saw. dengan Khadijah. Dia juga menjadi sahabat Nabi saw. saat Nabi saw. mengajak para sahabatnya untuk mengikuti dakwahnya.
Utsman menjadi Khalifah ketiga setelah Abu Bakar dan Umar. Pada tahun 644 Masehi, Umar memilih Utsman untuk menggantikannya sebagai Khalifah. Sebelum memilih Utsman, Umar berdiskusi dengan para sahabat yang ada di masa itu untuk menentukan pilihan yang tepat. Beberapa di antaranya menyarankan Ali, tetapi Umar menolaknya karena ia tidak ingin ada perpecahan di antara para sahabat. Setelah itu, Umar memilih Utsman untuk menggantikannya sebagai Khalifah.
Setelah dipilih, Utsman mengambil tindakan-tindakan untuk memperkuat kekuasaannya. Dia membentuk beberapa lembaga untuk mengatur pemerintahan dan menunjuk beberapa orang yang dianggap berpengaruh untuk membantunya dalam menangani masalah pemerintahan. Utsman juga memfokuskan perhatiannya pada masalah keuangan, pendidikan dan agama. Dia berusaha untuk menegakkan hukum-hukum Islam dan menyebarkan ajaran Islam ke berbagai daerah.
Utsman juga memiliki beberapa kebijakan yang dapat membantu umat Islam dalam mencapai tujuan mereka. Salah satu kebijakan yang paling terkenal adalah ketika ia memerintahkan untuk menulis Al-Quran dalam bahasa Arab yang sama. Ini membantu untuk menyampaikan pesan Allah yang sama pada semua orang dan menghapus campur tangan manusia.
Utsman menjadi salah satu pemimpin umat Islam yang terbesar. Ia membawa stabilitas dan kemajuan bagi umat Islam, dan ia juga membawa nilai-nilai moral dan etika yang luhur. Ia juga berhasil menyebarluaskan ajaran Islam ke berbagai daerah dan membantu membangun pemerintahan yang kuat serta menegakkan hukum-hukum Islam. Meskipun ia telah meninggal di tahun 656 Masehi, kontribusinya bagi umat Islam masih terasa hingga hari ini.
3. Keputusan Abu Bakar untuk memilih Utsman telah disahkan oleh para sahabat.
Keputusan Abu Bakar untuk memilih Utsman Bin Affan sebagai Khalifah telah disahkan oleh para sahabat. Abu Bakar, Khalifah pertama Islam, meninggal tak lama setelah ia menyerahkan kedudukannya kepada Utsman Bin Affan. Setelah kematiannya, para sahabat berkumpul untuk mendiskusikan siapa yang akan mengambil alih kedudukan tersebut.
Para sahabat bersepakat bahwa Utsman Bin Affan memenuhi kriteria untuk menjadi Khalifah, dan mereka bersedia untuk memberikan dukungan penuh kepadanya. Mereka juga menyetujui bahwa Utsman memiliki pengalaman yang cukup untuk mengatur negara dan memimpin umat Islam. Selain itu, Utsman juga dikenal sebagai seorang yang berakhlak dan beradab, yang dianggap sebagai sifat penting untuk seorang Khalifah.
Ketika para sahabat setuju untuk mendukung Utsman, Umar Bin Khattab mengatur untuk acara pengangkatan, yang disaksikan oleh para sahabat dan warga Madinah. Di acara ini, Utsman diminta untuk mengucapkan sumpah kesetiaan yang akan ia pegang teguh selama masa kekhilafahannya. Acara ini juga digunakan sebagai momentum untuk mengesahkan Utsman sebagai Khalifah.
Setelah Utsman diangkat menjadi Khalifah, para sahabat mengirimkan surat kepada komunitas Islam di seluruh dunia untuk mengumumkan pengangkatan Utsman dan berpesan bahwa semua orang harus mendukung dan mematuhi keputusan ini. Utsman pun kemudian diterima sebagai Khalifah yang sah dan ia mulai menggalang dukungan dari orang-orang di seluruh jazirah Arab.
Dalam kurun waktu tiga tahun, Utsman berhasil menyelesaikan banyak permasalahan yang dihadapi oleh umat Islam. Ia juga berhasil memperluas wilayah kekuasaannya dan meningkatkan kemakmuran dan stabilitas di kawasan ini. Ini telah membantu untuk membangun kepercayaan terhadap keputusan para sahabat untuk mengangkat Utsman menjadi Khalifah.
Keputusan Abu Bakar untuk memilih Utsman Bin Affan menjadi Khalifah telah disetujui oleh para sahabat. Mereka setuju bahwa Utsman memenuhi semua kriteria untuk menjadi Khalifah dan berjanji untuk mendukung dia sepenuhnya. Setelah pengangkatan Utsman, ia berhasil mencapai berbagai keberhasilan dalam mengatur negara dan memperluas wilayah kekuasaannya. Ini telah membantu untuk meningkatkan kepercayaan para sahabat terhadap keputusan mereka untuk mengangkat Utsman menjadi Khalifah.
4. Utsman memiliki tugas penting untuk meluruskan perselisihan antara kelompok muslim, mengatur pengelolaan keuangan, meningkatkan kemakmuran negara, dan meningkatkan efisiensi pemerintahan.
Utsman bin Affan adalah salah satu Khalifah dari Dinasti Umayyah dan juga merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang terkenal dengan kejujuran dan ketulusannya. Setelah kematian Khalifah Abu Bakar, Utsman bin Affan diangkat menjadi khalifah oleh para sahabat Nabi Muhammad SAW. Ia memegang jabatan sebagai khalifah untuk 11 tahun, dari tahun 644 M hingga 656 M.
Selama memegang jabatan sebagai khalifah, Utsman bin Affan memiliki tugas penting untuk meluruskan perselisihan antara kelompok muslim, mengatur pengelolaan keuangan negara, meningkatkan kemakmuran negara, dan meningkatkan efisiensi pemerintahan.
Dalam upaya untuk meluruskan perselisihan antara kelompok muslim, Utsman bin Affan membuat beberapa kebijakan yang bertujuan untuk memperbaiki hubungan antara kaum muslim. Dia mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin untuk mencari solusi yang tepat dari masalah yang dihadapi. Dia juga berusaha membangun jembatan komunikasi dengan para pemimpin yang berbeda pandangan agama.
Selain itu, Utsman juga mengatur pengelolaan keuangan negara dengan menciptakan sistem pengelolaan keuangan yang efisien dan efektif. Ia juga membuat sejumlah peraturan yang dapat membantu dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dia juga mempromosikan pengembangan ekonomi dengan meningkatkan investasi di berbagai bidang, seperti pertanian, perdagangan, dan perindustrian.
Utsman juga meningkatkan kemakmuran negara dengan memberikan penghargaan dan hadiah kepada para pejuang yang telah melayani Islam dengan setia. Ia juga meningkatkan pengelolaan pendapatan negara dengan menciptakan sistem pajak yang berbeda untuk berbagai jenis barang dan jasa.
Terakhir, Utsman juga meningkatkan efisiensi pemerintahan dengan mengatur pengelolaan administrasi negara. Ia juga membuat sejumlah peraturan yang menyederhanakan proses pengambilan keputusan pemerintahan. Hal ini memungkinkan pemerintah untuk membuat keputusan yang lebih cepat dan efisien.
Secara keseluruhan, Utsman bin Affan adalah salah satu khalifah yang sangat berpengaruh dalam sejarah Islam. Ia memiliki tugas penting untuk meluruskan perselisihan antara kelompok muslim, mengatur pengelolaan keuangan, meningkatkan kemakmuran negara, dan meningkatkan efisiensi pemerintahan. Semua ini merupakan upaya Utsman untuk memajukan Islam dan membuat banyak orang lebih baik.
5. Utsman memastikan bahwa seluruh muslim di bawahnya mendapat hak yang sama tanpa membedakan suku, ras, agama, ataupun kebangsaan.
Utsman bin Affan adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang terkenal. Beliau adalah ketiga khalifah Islam yang bertanggung jawab atas pengangkatan beliau. Pada tahun 644 M, Utsman bin Affan dipilih untuk menggantikan khalifah yang saat itu berkuasa. Khalifah Utsman bin Affan adalah orang yang sangat dihormati dan dihargai di kalangan muslim.
Utsman bin Affan menjalankan tugas khalifah secara profesional dan berkeadilan. Beliau berupaya untuk memastikan bahwa seluruh muslim di bawahnya mendapat hak yang sama tanpa membedakan suku, ras, agama, ataupun kebangsaan. Utsman memastikan bahwa semua muslim diwakili di setiap tingkatan pemerintahan, termasuk di tingkat pemerintahan nasional maupun daerah. Utsman juga menghormati hak-hak non-muslim yang tinggal di dalam wilayah kerajaannya.
Utsman juga memastikan bahwa hukum yang berlaku adalah hukum Islam. Beliau mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa semua muslim diwakili dalam pembuatan hukum dan bahwa semua hukum yang dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Selain itu, Utsman juga menyediakan pendidikan agama dan sosial untuk seluruh muslim di bawah pemerintahannya. Hal ini memastikan bahwa semua muslim mendapatkan pendidikan yang sama dan hak-hak yang sama.
Utsman juga memastikan bahwa semua muslim yang tinggal di bawah pemerintahannya mendapatkan hak-hak yang sama tanpa membedakan suku, ras, agama, ataupun kebangsaan. Beliau juga berupaya untuk menghapuskan perbedaan sosial dan ekonomi di antara muslim dengan menyediakan bantuan keuangan, pendidikan, dan kesehatan bagi semua orang.
Selain itu, Utsman juga menjalankan pemerintahannya dengan adil. Beliau memastikan bahwa semua orang yang berada di bawah pemerintahannya mendapatkan pengadilan yang adil dan hak-hak yang sama tanpa pengaruh kepentingan pribadi. Ini memastikan bahwa setiap orang dapat mengajukan keluhan dan memperoleh hak-hak yang sesuai.
Dengan langkah-langkah yang diambil oleh Utsman bin Affan, dia berhasil menegakkan pemerintahan yang adil, berkeadilan, dan bersifat inklusif. Ini memastikan bahwa semua muslim di bawah pemerintahannya mendapatkan hak-hak yang sama tanpa membedakan suku, ras, agama, ataupun kebangsaan. Dengan ini, Utsman memastikan bahwa pemerintahannya menjadi pemerintahan yang inklusif dan berkeadilan.
6. Utsman juga memerintahkan untuk menyusun kembali Al-Quran menjadi mushaf untuk menghindari salah persepsi bacaan ayat-ayat Al-Quran.
Sebagaimana disebutkan, Utsman bin Affan adalah khalifah yang ditunjuk untuk memimpin Umat Islam sejak tahun 644 H/23 AH. Setelah dipilih, ia memulai proses pengangkatannya, yang diawali dengan pemilihan para gubernur wilayah dan pengangkatan menteri. Ia juga meningkatkan perdamaian, keadilan, dan keamanan di wilayah-wilayah yang dia pimpin.
Selain itu, Utsman juga memerintahkan untuk menyusun kembali Al-Quran menjadi mushaf. Hal ini dilakukan untuk menghindari salah persepsi bacaan ayat-ayat Al-Quran. Ia menyadari bahwa sebagian besar orang Arab asli yang tinggal di kota-kota Yaman saat itu belum mengetahui beberapa bacaan yang benar dari ayat-ayat Al-Quran. Jadi, Utsman mengirimkan surat kepada gubernur Yaman, Zaid bin Thabit, untuk menyusun ulang Al-Quran dan menyebarkannya di wilayah-wilayah yang dia pimpin.
Dalam proses pengumpulan ayat-ayat Al-Quran, Utsman juga memerintahkan para sahabat Nabi Muhammad SAW untuk menulis ayat-ayat itu di atas kulit kambing dan dihafalkan. Setelah itu, ayat-ayat itu akan dipesan dan dikumpulkan oleh Zaid. Setelah semua ayat dikumpulkan, Utsman memerintahkan untuk menyusun Al-Quran dalam bentuk mushaf.
Mushaf yang disusun berisi ayat-ayat yang dipilih oleh Utsman. Ia memerintahkan agar ayat-ayat yang melekati antara satu sama lain dihapus. Ia juga memerintahkan agar semua ayat yang dipilihnya ditulis dalam bahasa Arab dan dialokasikan sebagai bagian dari Al-Quran. Setelah itu, mushaf itu disebarkan ke seluruh wilayah yang dipimpinnya.
Dengan demikian, proses pengangkatan Utsman sebagai khalifah juga melibatkan penyusunan kembali Al-Quran. Hal ini dilakukan untuk menghindari salah persepsi bacaan ayat-ayat Al-Quran. Meskipun proses ini membutuhkan waktu yang cukup lama, Utsman berhasil menyelesaikannya dan menyebarkan mushaf yang disusunnya di seluruh wilayah yang dipimpinnya. Dengan demikian, ia berhasil menjaga kesatuan dan keseragaman bacaan Al-Quran di kalangan umat Islam.
7. Utsman telah menjadi khalifah yang disegani oleh seluruh muslim dan telah melakukan banyak peningkatan dalam pemerintahan dan pengembangan agama Islam.
Utsman bin Affan adalah ketiga khalifah Islam yang diangkat setelah Abu Bakar dan Umar bin Khattab. Utsman merupakan salah satu sahabat kepada Nabi Muhammad, dan merupakan salah satu dari dua sahabat yang masih hidup ketika ia diangkat menjadi khalifah. Utsman menjadi khalifah pada tahun 644 M dan menjabat selama 12 tahun. Dia adalah khalifah yang dihormati dan disegani oleh seluruh muslim. Ia juga bertanggung jawab atas peningkatan pemerintahan dan pengembangan agama Islam.
Proses pengangkatan Utsman untuk menjadi khalifah dimulai dengan syarat-syarat yang ditetapkan oleh wakil-wakil rakyat. Mereka menentukan bahwa khalifah harus memiliki kedekatan dengan Nabi Muhammad, dihormati oleh semua orang, memiliki kebijaksanaan dan kebijaksanaan, dan memiliki kesetiaan yang kuat terhadap agama Islam. Utsman memenuhi semua syarat ini, sehingga ia dipilih untuk menjadi khalifah.
Utsman dipilih oleh para wakil rakyat dan para sahabat Nabi Muhammad, dan ia diangkat oleh wakil-wakil rakyat pada hari Jumat ketiga bulan Jumadil Akhir tahun 644 M. Sejak saat itu, Utsman telah menjadi khalifah yang disegani oleh seluruh muslim. Ia menjadi khalifah yang bijaksana dan berdedikasi, serta berusaha untuk memperbaiki pemerintahan dan mengembangkan agama Islam.
Utsman telah membuat banyak peningkatan dalam pemerintahan dan pengembangan agama Islam. Ia mengirim para penulis untuk mengumpulkan hadits yang dapat dipercaya, yang kemudian dikumpulkan dalam sebuah buku yang dikenal sebagai Kitab Hadits. Ia juga mendirikan sekolah-sekolah untuk mengajarkan agama Islam. Ia meningkatkan sistem keuangan dan pajak, dan memperluas wilayah kerajaannya melalui serangkaian ekspansi militer.
Utsman juga membuat banyak peningkatan dalam pembangunan dan pengembangan agama Islam. Ia mengizinkan penyebaran agama Islam ke berbagai wilayah di dunia, termasuk Asia Tengah, Persia, Afrika Utara, dan Eropa. Ia juga mengizinkan terjemahan Al Quran dalam bahasa-bahasa Arab dan menyebarluaskannya ke seluruh dunia.
Pengangkatan Utsman bin Affan sebagai khalifah telah membawa dampak yang besar bagi pemerintahan dan pengembangan agama Islam. Ia telah menjadi khalifah yang disegani oleh seluruh muslim dan telah melakukan banyak peningkatan dalam pemerintahan dan pengembangan agama Islam. Dengan demikian, pengangkatan Utsman telah menjadi salah satu titik balik dalam sejarah Islam.
8. Utsman meninggal pada tahun 656 M.
Pada tahun 632 M, Umar bin Khattab meninggal dan berakhirlah masa pemerintahan beliau. Pada saat itu, Umar telah mengatur pengangkatan khalifah berikutnya dengan mengambil tiga orang yaitu Ali bin Abi Thalib, Utsman bin Affan, dan Abdurrahman bin Auf. Setelah melalui proses pemungutan suara, Utsman bin Affan yang terpilih sebagai khalifah. Utsman adalah laki-laki ketiga yang ditunjuk oleh Umar bin Khattab dan merupakan khalifah ketiga dari umat Islam.
Utsman bin Affan menjadi khalifah pada tahun 644 M. Selama masa pemerintahannya, beliau banyak melakukan kebijakan yang menyebabkan kesuksesan bagi komunitas Islam. Beliau meningkatkan kesejahteraan para pekerja, membangun infrastruktur, meningkatkan keamanan wilayah, dan menyederhanakan sistem pajak. Utsman juga menyebarkan Al-Quran ke seluruh wilayah yang dijajah oleh umat Islam dan menerapkan hukum yang adil. Utsman juga memperluas wilayah kekaisaran Islam ke India dan Afrika.
Utsman bin Affan meninggal pada tahun 656 M setelah berjuang melawan kaum Muslimin yang mengklaim bahwa beliau melakukan korupsi. Kebuntingan Utsman sebagai khalifah menyebabkan kerusuhan di antara para pendukung Ali dan Utsman. Selama masa pemerintahannya, Utsman banyak berbuat kebajikan, tetapi kontroversi seputar korupsi yang ada pada masa pemerintahannya juga menyebabkan permusuhan.
Setelah kematian Utsman, Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah berikutnya. Beliau menjadi khalifah ketiga dan masa pemerintahannya dianggap sebagai masa pemerintahan yang paling kontroversial dalam sejarah Islam. Masa pemerintahan Ali menyebabkan pemisahan umat Islam antara Sunni dan Syiah.
Pengangkatan Utsman bin Affan sebagai khalifah berlangsung dari tahun 644 M sampai 656 M. Selama masa pemerintahannya, beliau melakukan banyak kebijakan yang menyebabkan kemajuan bagi komunitas Islam. Namun, setelah kematian Utsman, permusuhan antara kaum Muslimin menyebabkan perpecahan umat Islam.