Berapakah Jumlah Nukleotida Yang Membangun Benang Dna Tersebut –
Berapakah Jumlah Nukleotida Yang Membangun Benang DNA Tersebut?
DNA (Deoxyribonucleic Acid) adalah molekul yang membawa instruksi genetik yang dibutuhkan untuk mengatur fungsionalitas semua organisme hidup. Benang DNA terdiri dari nukleotida yang berulang. Nukleotida merupakan gabungan dari guanin, adenin, sitosin dan timin. Mereka disebut nukleotida karena mereka memiliki satu atom fosfor yang diketahui sebagai nukleus.
Sebuah benang DNA terdiri dari sekitar dua juta nukleotida. Jumlah nukleotida yang membangun benang DNA berbeda-beda tergantung pada organisme yang bersangkutan. Sebagai contoh, jumlah nukleotida yang membangun benang DNA pada manusia lebih dari tiga miliar.
Jumlah nukleotida yang membangun benang DNA tersebut ditentukan oleh jumlah guanin, adenin, sitosin dan timin yang berulang mewakili urutan dari 4 basa nitrogen. Jumlah nukleotida yang membangun benang DNA ditentukan oleh jumlah guanin, adenin, sitosin dan timin yang ada di sana. Masing-masing benang DNA terdiri dari dua heliks berbalik yang berjalan berlawanan arah.
Rangkaian nukleotida dalam benang DNA dapat disimpulkan menjadi dua kategori, yakni guanin dan sitosin (G-C) dan adenin dan timin (A-T). Umumnya, jumlah G-C berbanding lurus dengan A-T. Jumlah nukleotida yang membangun benang DNA tersebut bergantung pada jumlah basa nitrogen yang terkandung dalam benang DNA.
Kesimpulannya, jumlah nukleotida yang membangun benang DNA tergantung pada jenis organisme yang bersangkutan. Namun, secara umum, benang DNA manusia terdiri dari lebih dari tiga miliar nukleotida. Nukleotida yang membentuk benang DNA terdiri dari guanin, adenin, sitosin dan timin yang berulang. Jumlah nukleotida yang membangun benang DNA ditentukan oleh jumlah basa nitrogen yang terkandung di dalamnya.
Daftar Isi : [hide]
- 1 Penjelasan Lengkap: Berapakah Jumlah Nukleotida Yang Membangun Benang Dna Tersebut
- 1.1 1. DNA (Deoxyribonucleic Acid) adalah molekul yang membawa instruksi genetik yang dibutuhkan untuk mengatur fungsionalitas semua organisme hidup.
- 1.2 2. Benang DNA terdiri dari nukleotida yang berulang yang terdiri dari guanin, adenin, sitosin dan timin.
- 1.3 3. Sebagai contoh, jumlah nukleotida yang membangun benang DNA pada manusia lebih dari tiga miliar.
- 1.4 4. Jumlah nukleotida yang membangun benang DNA ditentukan oleh jumlah guanin, adenin, sitosin dan timin yang ada di sana.
- 1.5 5. Masing-masing benang DNA terdiri dari dua heliks berbalik yang berjalan berlawanan arah.
- 1.6 6. Jumlah nukleotida yang membangun benang DNA tergantung pada jenis organisme yang bersangkutan.
- 1.7 7. Secara umum, benang DNA manusia terdiri dari lebih dari tiga miliar nukleotida.
- 1.8 8. Nukleotida yang membentuk benang DNA terdiri dari guanin, adenin, sitosin dan timin yang berulang.
- 1.9 9. Jumlah nukleotida yang membangun benang DNA ditentukan oleh jumlah basa nitrogen yang terkandung di dalamnya.
Penjelasan Lengkap: Berapakah Jumlah Nukleotida Yang Membangun Benang Dna Tersebut
1. DNA (Deoxyribonucleic Acid) adalah molekul yang membawa instruksi genetik yang dibutuhkan untuk mengatur fungsionalitas semua organisme hidup.
DNA (Deoxyribonucleic Acid) adalah molekul yang membawa instruksi genetik yang dibutuhkan untuk mengatur fungsionalitas semua organisme hidup. DNA adalah molekul yang paling penting di dalam sel, karena mengandung informasi yang dibutuhkan untuk membuat struktur dan mengatur fungsi semua sel hidup. DNA berbentuk benang ganda, dan disebut benang ganda karena ada dua sisi yang tersambung yang disebut heliks. DNA terdiri dari lima komponen utama: guanin, sitosin, fosfat, dan dua jenis basa nitrogen yang disebut adenin dan tirosin.
DNA memiliki lintasan yang berbentuk seperti heliks, dan terdiri dari dua rantai yang berputar berlawanan arah. Kedua rantai ini disebut rantai 5 ‘dan 3’ karena mereka memiliki ujung 5 ‘dan 3’. Masing-masing rantai terdiri dari pasangan basa nitrogen yang dikaitkan ke fosfat dan dua guanin dan dua sitosin. Adenin dan guanin disebut basa purin, dan tirosin dan sitosin disebut basa pirimidin. Pasangan basa dihubungkan oleh ikatan hidrogen dan saling menutupi satu sama lain.
Benang DNA terdiri dari sejumlah nukleotida yang disusun secara berurutan. Nukleotida adalah unit struktural terkecil dari DNA dan RNA, yang terdiri dari sebuah basa nitrogen dan empat atom karbon. Setiap nukleotida terdiri dari sebuah fosfat, sebuah basa nitrogen, dan sebuah gula (desoksiribosa). Jumlah nukleotida yang membangun benang DNA tergantung pada jenis organisme. DNA manusia terdiri dari lebih dari 3 miliar nukleotida yang berurutan, dan jumlah nukleotida yang sama juga ditemukan pada hewan dan tumbuhan.
DNA biasanya dibagi menjadi tiga domain utama yang disebut inti, ekor, dan interkalasi. Inti mengandung informasi genetik dan terdiri dari jutaan nukleotida yang berurutan. Ekor DNA berfungsi untuk mengontrol bagaimana sel merespon inti. Ekor terdiri dari nukleotida berulang yang disebut poli-nukleotida, dan masing-masing nukleotida berulang terdiri dari jutaan nukleotida. Interkalasi adalah bagian DNA yang terletak antara inti dan ekor dan terdiri dari nukleotida yang berulang.
Jadi, jumlah nukleotida yang membangun benang DNA bervariasi tergantung pada jenis organisme yang diteliti. Namun, DNA manusia terdiri dari lebih dari 3 miliar nukleotida yang berurutan. Jumlah ini terdiri dari inti, ekor, dan interkalasi. Inti bertanggung jawab untuk menyimpan informasi genetik, ekor bertanggung jawab untuk mengatur bagaimana sel merespon inti, dan interkalasi berfungsi untuk mengontrol replikasi DNA.
2. Benang DNA terdiri dari nukleotida yang berulang yang terdiri dari guanin, adenin, sitosin dan timin.
Benang DNA (Deoxyribonucleic Acid) adalah molekul yang mengandung informasi genetik yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Ini adalah unsur penting dari semua organisme hidup, mulai dari bakteri hingga manusia. Benang DNA terdiri dari nukleotida yang berulang yang terdiri dari guanin, adenin, sitosin dan timin. Sebuah nukleotida terdiri dari gugus fosfat, glukosa dan basa nitrogen. Guanin, adenin, sitosin dan timin adalah empat basa nitrogen yang berbeda yang disebut purin dan pirimidin.
Guanin dan timin adalah purin, dan adenin dan sitosin adalah pirimidin. Purin dan pirimidin adalah basa nitrogen yang berbeda yang membentuk nukleotida. Guanin dan adenin membentuk ikatan hidrogen bersama untuk membentuk nukleotida. Timin dan sitosin juga melakukan hal yang sama. Guanin berikatan dengan timin, dan adenin berikatan dengan sitosin. Kombinasi ini disebut basa pasangan.
Benang DNA memiliki dua sisi yang berbeda. Sisi ini dihubungkan oleh ikatan hidrogen antara guanin dan timin dan antara adenin dan sitosin. Benang DNA adalah molekul yang panjang dan berbentuk seperti helai. Molekul DNA memiliki dua sisi yang berbeda yang disebut helai kepala dan helai kaki. Benang DNA terdiri dari urutan polinukleotida yang berulang yang terdiri dari nukleotida yang berulang.
Jumlah nukleotida yang membangun benang DNA tergantung pada jenis organisme dan jenis DNA yang bersangkutan. Contohnya, sebuah benang DNA manusia memiliki sekitar 3 miliar nukleotida. Ini berarti bahwa setiap sel manusia memiliki 3 miliar nukleotida yang membentuk benang DNA-nya.
Kesimpulannya, benang DNA terdiri dari guanin, adenin, sitosin dan timin yang berulang. Ini berarti bahwa setiap sel manusia memiliki 3 miliar nukleotida yang membentuk benang DNA-nya. Jumlah nukleotida yang membangun benang DNA tergantung pada jenis organisme dan jenis DNA yang bersangkutan.
3. Sebagai contoh, jumlah nukleotida yang membangun benang DNA pada manusia lebih dari tiga miliar.
Nukleotida merupakan salah satu dari sejumlah besar komponen yang membuat benang DNA. Benang DNA adalah rantai duplex yang mengandung informasi genetik dari organisme hidup. Benang DNA terdiri dari 2 benang yang saling berpasangan yang disebut heliks. Kedua benang tersebut berisi rantai polinukleotida yang terbentuk dari nukleotida. Nukleotida sendiri terdiri dari tiga bagian yaitu guanin, adenin, timin dan sitosin. Masing-masing dari bagian tersebut memiliki posisi spesifik pada heliks dan berpasangan dengan nukleotida lain yang berlawanan.
Jumlah nukleotida yang membangun benang DNA bervariasi tergantung pada organisme yang bersangkutan. Pada organisme yang lebih sederhana, jumlah nukleotida yang membangun benang DNA dapat berada di bawah satu juta. Namun, pada organisme yang lebih kompleks, jumlah nukleotida yang membangun benang DNA dapat menjadi jutaan. Sebagai contoh, jumlah nukleotida yang membangun benang DNA pada manusia lebih dari tiga miliar. Angka ini sesuai dengan jumlah nukleotida yang membangun satu set genom manusia yang terdiri dari sekitar 3 miliar pasang basa.
Karena jumlah komponen yang terlibat dalam benang DNA sangat besar, jumlah nukleotida yang membangun benang tersebut juga akan bervariasi tergantung pada jenis organisme. Organisme yang lebih sederhana memiliki jumlah nukleotida yang lebih kecil, sedangkan organisme yang lebih kompleks memiliki jumlah nukleotida yang lebih besar. Jumlah nukleotida yang membangun benang DNA dapat memberikan informasi tentang jenis organisme yang bersangkutan, seperti manusia yang memiliki jumlah nukleotida yang lebih tinggi dibandingkan dengan organisme lain.
Karena jumlah nukleotida yang membangun benang DNA dapat berbeda-beda pada setiap jenis organisme, peneliti telah mengembangkan berbagai teknik untuk mengukur jumlah nukleotida yang membangun benang DNA. Teknik ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis organisme dan untuk menganalisis informasi genetik yang terkandung di dalam benang DNA. Teknik ini juga memungkinkan peneliti untuk membandingkan jumlah nukleotida yang membangun benang DNA antara organisme yang berbeda. Dengan demikian, teknik ini dapat digunakan untuk menganalisis dan mempelajari jenis dan struktur benang DNA yang berbeda.
4. Jumlah nukleotida yang membangun benang DNA ditentukan oleh jumlah guanin, adenin, sitosin dan timin yang ada di sana.
Deoksiribonukleat atau DNA adalah molekul yang menyimpan informasi genetik yang penting dalam semua organisme yang hidup. DNA terdiri dari dua heliks yang saling berputar yang berbentuk seperti spiral yang saling terhubung satu sama lain. Salah satu komponen utama dari DNA adalah nukleotida. Nukleotida adalah unit terkecil yang membentuk rantai DNA. Mereka juga dikenal sebagai monomer, yang berarti bahwa mereka dapat digabungkan untuk membentuk polimer (rantai). Nukleotida terdiri dari guanin, adenin, sitosin, dan timin. Mereka berbeda satu sama lain dalam bentuk kimia dan struktur. Ketika nukleotida ini disusun secara berurutan, mereka membentuk benang DNA.
Nukleotida sangat penting dalam menentukan struktur dan fungsi DNA. Mereka dapat membantu dalam menentukan struktur DNA, karena nukleotida yang berbeda memiliki struktur molekul yang berbeda. Nukleotida juga membantu dalam menentukan fungsi DNA, karena nukleotida yang berbeda berinteraksi dengan cara yang berbeda. Contohnya, guanin berinteraksi dengan adenin, sementara adenin berinteraksi dengan sitosin.
Jumlah nukleotida yang membangun benang DNA ditentukan oleh jumlah guanin, adenin, sitosin, dan timin yang ada di sana. Jumlah ini akan menentukan panjang DNA, karena setiap nukleotida akan menambah panjang DNA. Jumlah nukleotida juga akan mempengaruhi kepadatan DNA, karena semakin banyak nukleotida yang ada, semakin banyak ruang yang akan diisi oleh mereka.
Ketika DNA disusun melalui proses replikasi, nukleotida-nukleotida ini akan disusun secara berurutan. Setiap nukleotida di sepanjang benang DNA akan memiliki salah satu dari nukleotida guanin, adenin, sitosin, dan timin. Nukleotida-nukleotida ini akan membentuk pasangan yang dikenal sebagai basa dimer, yang menghubungkan benang-benang DNA.
Nukleotida adalah unit terkecil yang membentuk rantai DNA, dan jumlah nukleotida yang ada di sana akan menentukan jumlah guanin, adenin, sitosin, dan timin yang ada di sana. Ini akan mempengaruhi panjang dan kepadatan DNA, dan juga membantu dalam menentukan struktur dan fungsi DNA. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui jumlah nukleotida yang ada di sana, untuk memahami struktur dan fungsi DNA.
5. Masing-masing benang DNA terdiri dari dua heliks berbalik yang berjalan berlawanan arah.
Setiap sel di tubuh kita memiliki benang DNA (Deoxyribonucleic Acid). DNA berfungsi sebagai pengatur utama bagi semua proses biologis di dalam tubuh kita. DNA berbentuk seperti huruf “C” dan terdiri dari dua benang yang berlawanan arah yang disebut heliks. Masing-masing benang DNA terdiri dari dua heliks berbalik yang berjalan berlawanan arah. Kedua heliks ini saling mengikat satu sama lain di tempat yang disebut ikatan ganda.
Setiap benang DNA terdiri dari rangkaian nukleotida. Nukleotida adalah unit struktural terkecil dari DNA. Mereka terdiri dari gugus fosfat dan gula deoksiribosa yang disebut basa. Setiap nukleotida juga memiliki salah satu dari empat basa nitrogen berbeda yang disebut adenin, guanin, timin, dan sitosin. Setiap basa nitrogen berpasangan dengan basa lainnya, adenin berpasangan dengan timin, dan guanin berpasangan dengan sitosin.
Jumlah nukleotida yang membangun benang DNA tergantung pada jenis organisme yang bersangkutan. Namun, pada umumnya benang DNA terdiri dari 3,2 miliar nukleotida. Ini menyediakan ruang yang cukup untuk menyimpan seluruh informasi genetik yang diperlukan untuk membentuk organisme yang rumit. Jumlah nukleotida yang ada dalam benang DNA juga berfungsi untuk membantu sistem kekebalan tubuh kita.
Kedua heliks DNA yang berbalik dan berlawanan arah saling mengikat satu sama lain di tempat yang disebut ikatan ganda. Ikatan ganda ini terdiri dari pertemuan antara dua basa nitrogen, yang disebut basa pemasangan. Ini terjadi ketika basa nitrogen yang berpasangan berinteraksi dengan satu sama lain melalui ikatan hidrogen. Ikatan ini sangat kuat dan membentuk struktur kuat yang menjaga benang DNA tetap utuh.
Kedua heliks DNA yang berlawanan arah juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan informasi genetik. Informasi genetik tersimpan dalam urutan nukleotida yang berbeda pada benang DNA. Urutan nukleotida ini menyediakan informasi yang diperlukan untuk mengatur proses biologis di sel, seperti pembuatan protein.
Jadi, untuk menjawab pertanyaan, jumlah nukleotida yang membangun benang DNA tergantung pada jenis organisme yang bersangkutan. Namun, pada umumnya benang DNA terdiri dari 3,2 miliar nukleotida. Setiap benang DNA terdiri dari dua heliks berbalik yang berjalan berlawanan arah, yang saling mengikat satu sama lain di tempat yang disebut ikatan ganda. Ikatan ganda ini memungkinkan benang DNA untuk tetap utuh dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan informasi genetik.
6. Jumlah nukleotida yang membangun benang DNA tergantung pada jenis organisme yang bersangkutan.
Jumlah nukleotida yang membangun benang DNA merupakan aspek penting dalam seluruh organisme. Nukleotida adalah molekul yang membentuk benang DNA dan RNA. DNA adalah molekul yang memiliki informasi genetik yang dibawa oleh seluruh organisme. Benang DNA terdiri dari empat jenis nukleotida, yaitu adenin (A), guanin (G), sitosin (C), dan timin (T). Masing-masing nukleotida tersebut memiliki kode untuk menyimpan informasi genetik yang berbeda.
Nukleotida membangun benang DNA dengan cara menggabungkan ikatan hidrogen antara guanin dan sitosin, serta antara adenin dan timin. Benang DNA memiliki empat komponen utama, yaitu suatu rantai polinukleotida, rantai invers, rantai utama, dan rantai komplemen. Rantai polinukleotida terdiri dari rantai monomer yang mengandung nukleotida. Rantai invers terdiri dari rantai monomer yang terbalik. Rantai utama terdiri dari rantai monomer yang bergerak searah dengan rantai polinukleotida. Rantai komplemen terdiri dari rantai monomer yang bergerak berlawanan arah dengan rantai polinukleotida.
Jumlah nukleotida yang membangun benang DNA tergantung pada jenis organisme yang bersangkutan. Genom manusia memiliki 3 miliar nukleotida, sedangkan genom tanaman memiliki lebih dari 100 miliar nukleotida. Jumlah nukleotida dalam organisme lainnya juga berbeda-beda. Namun, jumlah nukleotida yang terlibat dalam benang DNA untuk semua organisme adalah empat: adenin, guanin, sitosin, dan timin.
Benang DNA memiliki sifat yang unik karena ia dapat menyimpan banyak informasi genetik. Benang DNA juga memiliki sifat yang fleksibel karena ia memiliki rantai polinukleotida yang dapat mengubah bentuknya. Ini memungkinkan benang DNA untuk mengirim informasi genetik melalui jalur berbeda. Sifat-sifat ini membuat benang DNA sangat penting bagi semua organisme.
Jadi, jumlah nukleotida yang membangun benang DNA tergantung pada jenis organisme yang bersangkutan. Genom manusia memiliki 3 miliar nukleotida, sedangkan genom tanaman memiliki lebih dari 100 miliar nukleotida. Benang DNA memiliki sifat fleksibel dan dapat menyimpan banyak informasi genetik. Masing-masing organisme memiliki jumlah nukleotida yang berbeda, tetapi semua organisme memiliki empat nukleotida utama yang terlibat dalam benang DNA: adenin, guanin, sitosin, dan timin.
7. Secara umum, benang DNA manusia terdiri dari lebih dari tiga miliar nukleotida.
Secara umum, benang DNA manusia terdiri dari lebih dari tiga miliar nukleotida. Nukleotida adalah unit terkecil yang membentuk benang DNA. Mereka adalah struktur molekul yang memungkinkan informasi genetik untuk disimpan dan ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Setiap nukleotida terdiri dari satu fosfat, satu gugus karbonil, dan satu basa nitrogen. Basa nitrogen yang membentuk nukleotida disebut purin atau pirimidin.
Purin adalah guanin dan adenin. Guanin berpasangan dengan adenin, dan pirimidin berpasangan dengan timin. Ini berarti bahwa ketika tiga miliar nukleotida tersebut digabungkan, mereka menciptakan dua helai benang DNA. Satu helai terdiri dari guanin dan adenin, dan helai kedua terdiri dari timin dan pirimidin. Kedua benang DNA ini kemudian berpilin satu sama lain untuk membentuk sebuat struktur spiral yang disebut double helix.
Double helix ini merupakan struktur yang memungkinkan informasi genetik untuk disimpan dan ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Informasi genetik ini disimpan dalam urutan nukleotida yang kompleks. Setiap urutan nukleotida berisi informasi tentang bagaimana sel harus berperilaku. Jadi, jumlah nukleotida yang membentuk benang DNA manusia adalah tiga miliar.
Nukleotida dalam benang DNA dapat diubah oleh berbagai faktor, termasuk radiasi, obat-obatan, dan zat kimia. Ini mengubah informasi genetik yang disimpan dalam benang DNA dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami bagaimana nukleotida bekerja dan bagaimana informasi genetik disimpan dan ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dengan demikian, nukleotida yang membentuk benang DNA manusia adalah tiga miliar.
8. Nukleotida yang membentuk benang DNA terdiri dari guanin, adenin, sitosin dan timin yang berulang.
Nukleotida adalah komponen utama dari DNA dan RNA. Mereka adalah ‘blok bangunan’ yang membentuk struktur rantai DNA dan RNA. Nukleotida terdiri dari satu gugus fosfat, satu gugus pentosa (ribosa untuk RNA dan deoksiribosa untuk DNA) dan satu gugus basa nitrogen. Gugus basa nitrogen terdiri dari guanin, adenin, sitosin dan timin.
Dua rantai polinukleotida yang membentuk benang DNA tersusun dari nukleotida-nukleotida yang saling berpasangan. Kedua rantai DNA ditumpangkan satu sama lain secara berpasangan jenis. Kedua rantai pasangan ini disebut basa homopirimidin. Basa homopirimidin terdiri dari pasangan guanin-sitosin dan adenin-timin. Jadi, jika ada satu guanin di satu rantai, maka di rantai lainnya akan ada satu sitosin. Demikian juga, jika ada satu adenin di rantai, maka di rantai lainnya akan ada satu timin.
Guanin dan adenin adalah basa nitrogen purin. Keduanya memiliki struktur dua pirimidin yang disatukan oleh ikatan hidrogen. Pada guanin, ikatan hidrogen terjadi antara atom nitrogen di gugus pirimidin dan atom karbon di gugus pirimidin. Pada adenin, ikatan hidrogen terjadi antara atom nitrogen di gugus pirimidin dan atom nitrogen di gugus pirimidin.
Sitosin dan timin adalah basa nitrogen pirimidin. Keduanya memiliki struktur satu pirimidin. Ikatan hidrogen pada sitosin terjadi antara atom nitrogen di gugus pirimidin dan atom karbon di gugus pirimidin. Pada timin, ikatan hidrogen terjadi antara atom nitrogen di gugus pirimidin dan atom karbon di gugus pirimidin.
Nukleotida yang membentuk benang DNA terdiri dari guanin, adenin, sitosin dan timin yang berulang. Setiap nukleotida memiliki satu gugus fosfat, satu gugus pentosa (ribosa untuk RNA dan deoksiribosa untuk DNA) dan satu gugus basa nitrogen. Guanin dan adenin adalah basa nitrogen purin, sedangkan sitosin dan timin adalah basa nitrogen pirimidin. Kedua rantai DNA terdiri dari guanin dan sitosin yang berpasangan, dan adenin dan timin yang berpasangan. Setiap satu nukleotida memiliki gugus phosphate, gugus pentosa dan gugus basa nitrogen.
Jadi, jumlah nukleotida yang membangun benang DNA tergantung pada panjang benang DNA. Jika benang DNA memiliki panjang 1000 nukleotida, maka jumlah nukleotida yang membentuknya adalah 1000. Panjang benang DNA bervariasi antara organisme. Panjang benang DNA pada sel manusia biasanya antara 3 miliar hingga 4 miliar nukleotida. Jadi, jumlah nukleotida yang membangun benang DNA untuk sel manusia adalah antara 3 miliar hingga 4 miliar nukleotida.
Dari uraian di atas, jelas bahwa jumlah nukleotida yang membangun benang DNA bervariasi tergantung pada panjang benang DNA. Setiap nukleotida terdiri dari satu gugus fosfat, satu gugus pentosa dan satu gugus basa nitrogen. Kedua rantai DNA terdiri dari guanin dan sitosin yang berpasangan, dan adenin dan timin yang berpasangan.
9. Jumlah nukleotida yang membangun benang DNA ditentukan oleh jumlah basa nitrogen yang terkandung di dalamnya.
DNA (Deoxyribonucleic acid) merupakan molekul unik yang memiliki kemampuan untuk menyimpan informasi genetik yang dibutuhkan organisme untuk berkembang dan beradaptasi. Benang DNA terdiri dari dua rantai heliks yang saling berputar satu sama lain dan bergerak sepanjang untaian nukleotida. Nukleotida adalah subunit dasar yang membangun DNA, dan setiap rantai benang DNA terdiri dari jutaan nukleotida. Jumlah nukleotida yang membangun benang DNA ditentukan oleh jumlah basa nitrogen yang terkandung di dalamnya.
Nukleotida merupakan monomer yang terdiri dari rantai basa nitrogen, gugus fosfat, dan gula deoksiribosa. Setiap nukleotida memiliki satu basa nitrogen. Terdapat empat jenis basa nitrogen yang berbeda yaitu adenin (A), guanin (G), sitosin (C) dan timin (T). Masing-masing basa nitrogen akan mengikat dengan basa lainnya dalam sebuah ikatan hidrogen untuk membentuk rantai benang DNA.
Benang DNA terdiri atas jumlah nukleotida yang tetap, yaitu sebanyak 4.3 miliar nukleotida. Di dalam jumlah tersebut, adenin akan berikatan dengan timin, sedangkan guanin akan berikatan dengan sitosin. Jadi, jumlah nukleotida yang membangun benang DNA ditentukan oleh jumlah basa nitrogen yang terkandung di dalamnya. Kombinasi berbagai basa nitrogen yang berbeda akan membentuk berbagai polimer yang menyusun benang DNA.
Rantai benang DNA yang terbentuk dari kombinasi berbagai basa nitrogen ini memiliki kemampuan untuk menyimpan informasi genetik. Informasi ini akan menentukan bentuk dan fungsi dari seluruh sel dalam organisme. Informasi ini akan dibawa oleh benang DNA dari satu generasi ke generasi berikutnya, memungkinkan organisme untuk beradaptasi dengan lingkungannya.
Jadi, jumlah nukleotida yang membangun benang DNA ditentukan oleh jumlah basa nitrogen yang terkandung di dalamnya. Setiap nukleotida yang berbeda memiliki basa nitrogen yang berbeda yang akan mengikat dengan basa lainnya untuk membentuk rantai benang DNA. Rantai benang DNA ini akan membawa informasi genetik yang penting bagi organisme untuk beradaptasi dengan lingkungannya.