Jelaskan Dua Jenis Mobilitas Sosial Lateral

Diposting pada

Jelaskan Dua Jenis Mobilitas Sosial Lateral –

Mobilitas sosial adalah proses perubahan posisi sosial seseorang dalam sebuah hierarki sosial. Mobilitas sosial dibagi dalam dua jenis, yaitu mobilitas vertikal dan mobilitas lateral. Mobilitas vertikal berkenaan dengan proses perubahan posisi seseorang ke atas maupun ke bawah skala sosial, yang mencerminkan perubahan tingkat status sosial. Sedangkan mobilitas lateral mengacu pada perubahan posisi seseorang dalam hierarki sosial tanpa mengubah status sosial.

Mobilitas sosial lateral adalah proses perubahan posisi sosial seseorang tanpa mengubah status sosialnya. Mobilitas sosial lateral dapat terjadi antar berbagai kelompok sosial seperti kelas, etnis, gender, atau orientasi seksual. Ini biasanya terjadi ketika seseorang pindah dari satu kelompok sosial ke kelompok lain, tanpa adanya perubahan status sosial. Mobilitas sosial lateral dapat terjadi karena beberapa alasan, seperti pengalaman baru atau peluang yang baru tersedia.

Contohnya, seorang laki-laki mungkin pindah dari kelas menengah ke kelas atas tanpa perubahan status sosialnya. Ini disebabkan oleh faktor ekonomi, seperti ketika orang tersebut mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dengan gaji yang lebih tinggi. Ini akan meningkatkan mobilitas sosial lataralnya tanpa mengubah status sosialnya.

Selain itu, mobilitas sosial lateral juga bisa terjadi karena konversi agama atau migrasi dari satu wilayah ke wilayah lain. Contohnya, seorang warga negara dari satu negara yang pindah ke negara lain. Meskipun mereka meninggalkan kelas sosialnya di negara asal, mereka tidak akan mengalami perubahan status sosial ketika pindah ke negara baru.

Kedua jenis mobilitas sosial, yaitu mobilitas vertikal dan lateral, memiliki implikasi yang berbeda bagi individu dan masyarakat. Mobilitas vertikal memiliki dampak yang lebih luas dalam hal status sosial, sementara mobilitas lateral memiliki dampak yang lebih terbatas pada perubahan lokasi sosial saja. Karena mobilitas lateral menciptakan kesempatan baru bagi individu untuk bergerak dari satu kelompok sosial ke kelompok lain tanpa adanya perubahan status sosial, ini memungkinkan individu untuk mengeksplorasi kehidupan baru. Ini dapat meningkatkan peluang mereka untuk berkembang secara sosial dan ekonomi.

Penjelasan Lengkap: Jelaskan Dua Jenis Mobilitas Sosial Lateral

1. Mobilitas sosial adalah proses perubahan posisi sosial seseorang dalam sebuah hierarki sosial.

Mobilitas sosial adalah proses perubahan posisi sosial seseorang dalam sebuah hierarki sosial. Banyak jenis mobilitas sosial yang dapat dilihat dalam masyarakat, salah satunya adalah mobilitas sosial lateral. Mobilitas sosial lateral adalah pergerakan sosial yang terjadi di antara dua kelompok sosial yang berbeda secara ekonomi, sosial, atau budaya.

Kebanyakan mobilitas sosial lateral dapat digambarkan sebagai pergerakan yang berlawanan arah antara dua kelompok sosial yang berbeda. Misalnya, mobilitas sosial lateral dapat terjadi antara kelompok yang berada di tingkat ekonomi yang lebih tinggi dan yang berada di tingkat yang lebih rendah. Mobilitas sosial lateral juga dapat terjadi di antara kelompok yang mengikuti agama atau budaya yang berbeda.

Ada dua jenis mobilitas sosial lateral. Pertama adalah mobilitas sosial lateral vertikal. Ini adalah mobilitas sosial yang terjadi antara kelompok yang berada di tingkat ekonomi yang lebih tinggi dan yang berada di tingkat yang lebih rendah. Contohnya, mobilitas sosial lateral vertikal terjadi ketika orang yang berada di tingkat ekonomi yang lebih rendah bergerak ke tingkat yang lebih tinggi melalui bekerja lebih keras, mengambil pelatihan, atau memperoleh pendidikan yang lebih baik.

Kedua adalah mobilitas sosial lateral horisontal. Ini adalah mobilitas sosial yang terjadi antara kelompok yang berbeda secara budaya atau sosial. Contohnya, mobilitas sosial lateral horisontal terjadi ketika orang yang mengikuti budaya atau agama yang berbeda bergerak dari satu kelompok ke yang lain. Ini dapat terjadi ketika orang memeluk agama atau budaya yang berbeda, meninggalkan negara asal mereka, atau mencari pekerjaan di luar negeri.

Mobilitas sosial lateral merupakan proses yang sangat penting dalam masyarakat. Ini memungkinkan seseorang untuk bergerak dari satu status sosial ke status yang lain. Ini juga memungkinkan orang untuk meningkatkan kondisi ekonomi mereka, memperoleh pendidikan yang lebih baik, dan memperluas jaringan sosial mereka. Ini juga dapat membantu orang menjadi lebih terbuka terhadap budaya dan agama yang berbeda.

Baca Juga :   Contoh Kalimat Although Dan Even Though

Untuk mencapai mobilitas sosial lateral, orang harus bersedia belajar dan beradaptasi dengan budaya dan lingkungan sosial yang baru. Mereka juga harus mampu menyesuaikan diri dengan situasi ekonomi yang berbeda dan mencari cara untuk memperbaiki kondisi mereka. Ini dapat membantu orang mencapai mobilitas sosial lateral.

Kesimpulannya, mobilitas sosial lateral adalah proses pergerakan sosial yang terjadi di antara dua kelompok sosial yang berbeda secara ekonomi, sosial, atau budaya. Ada dua jenis mobilitas sosial lateral, yaitu mobilitas sosial lateral vertikal dan mobilitas sosial lateral horisontal. Mobilitas sosial lateral dapat membantu orang mencapai mobilitas sosial dan meningkatkan kondisi ekonomi mereka serta memperluas jaringan sosial mereka.

2. Mobilitas sosial dibagi dalam dua jenis, yaitu mobilitas vertikal dan mobilitas lateral.

Mobilitas sosial merupakan proses perubahan status sosial seseorang atau kelompok. Jika proses ini terjadi, maka posisi sosial mereka akan berubah dalam jangka waktu tertentu. Mobilitas sosial dibagi dalam dua jenis, yaitu mobilitas vertikal dan mobilitas lateral.

Kedua jenis mobilitas sosial ini memiliki karakteristik yang berbeda. Mobilitas vertikal adalah proses perubahan status sosial yang mengarah ke atas atau ke bawah. Jika seseorang berpindah ke status sosial yang lebih tinggi, maka ini disebut mobilitas vertikal naik. Di sisi lain, jika seseorang berpindah ke status sosial yang lebih rendah, maka ini disebut mobilitas vertikal turun.

Mobilitas lateral, di sisi lain, adalah proses perubahan status sosial yang mengarah ke samping. Ini berarti bahwa orang yang melakukan mobilitas lateral tidak berpindah ke status sosial yang lebih tinggi atau lebih rendah. Mereka hanya berpindah ke status sosial yang berbeda dari sebelumnya. Misalnya, seseorang yang bergerak dari posisi pekerja kasar ke posisi pekerja profesional.

Kedua jenis mobilitas sosial ini memiliki konsekuensi yang berbeda. Mobilitas vertikal dapat meningkatkan atau menurunkan kemampuan seseorang untuk memperoleh sumber daya. Di sisi lain, mobilitas lateral tidak terlalu mempengaruhi kemampuan seseorang untuk memperoleh sumber daya. Akan tetapi, mobilitas lateral dapat membantu orang untuk memperoleh pengalaman baru dan mengembangkan keterampilan baru.

Kedua jenis mobilitas sosial ini juga memiliki konsekuensi yang berbeda terhadap kemampuan seseorang untuk bertahan di posisi sosialnya. Mobilitas vertikal dapat meningkatkan atau menurunkan stabilitas posisi sosial seseorang. Di sisi lain, mobilitas lateral dapat meningkatkan stabilitas posisi sosial seseorang karena dapat membantu mereka untuk memperoleh pengalaman dan keterampilan yang dibutuhkan untuk bertahan di posisi sosialnya.

Secara keseluruhan, mobilitas sosial dibagi menjadi dua jenis, yaitu mobilitas vertikal dan mobilitas lateral. Kedua jenis mobilitas ini memiliki karakteristik yang berbeda dan konsekuensi yang berbeda terhadap kemampuan seseorang untuk memperoleh sumber daya dan bertahan di posisi sosialnya.

3. Mobilitas sosial lateral adalah proses perubahan posisi sosial seseorang tanpa mengubah status sosialnya.

Mobilitas sosial lateral adalah proses perubahan posisi sosial seseorang tanpa mengubah status sosialnya. Secara sederhana, jenis mobilitas sosial ini dapat didefinisikan sebagai perpindahan dari satu kelompok sosial ke kelompok lain tanpa adanya perubahan status sosial. Mobilitas sosial lateral dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu mobilitas sosial ascenden dan mobilitas sosial descenden.

Mobilitas sosial ascenden adalah perpindahan seseorang dari kelompok yang lebih rendah ke kelompok yang lebih tinggi dalam struktur sosial. Dalam hal ini, seseorang dapat memperoleh posisi yang lebih tinggi dan lebih banyak kemampuan untuk mencapai tujuannya. Ini dapat terjadi dengan cara mencari pekerjaan yang lebih baik, memperoleh pendidikan yang lebih tinggi, atau mengubah gaya hidup seseorang.

Mobilitas sosial descenden adalah perpindahan seseorang dari kelompok yang lebih tinggi ke kelompok yang lebih rendah dalam struktur sosial. Dalam hal ini, seseorang dapat memperoleh posisi yang lebih rendah dan berbagai keterbatasan. Ini dapat terjadi dengan cara mengambil pekerjaan yang lebih buruk, meninggalkan pendidikan, atau mengubah gaya hidup seseorang.

Kedua jenis mobilitas sosial lateral dapat terjadi secara alami atau dapat dipicu oleh kejadian eksternal. Dalam kasus yang pertama, perubahan posisi sosial terjadi secara alami tanpa adanya intervensi dari luar. Mobilitas sosial lateral juga dapat dipicu oleh kejadian eksternal seperti perubahan politik atau ekonomi.

Kedua jenis mobilitas sosial lateral dapat memiliki dampak yang berbeda tergantung pada kondisi dan situasi tertentu. Mobilitas sosial ascenden dapat memberikan seseorang kesempatan untuk mencapai tujuan mereka dengan lebih mudah, sementara mobilitas sosial descenden dapat menyebabkan seseorang mengalami kemiskinan dan keterbatasan.

Meskipun mobilitas sosial lateral dapat memberikan kesempatan untuk mencapai tujuan seseorang, ada banyak tantangan yang harus dihadapi juga. Mobilitas sosial lateral dapat menimbulkan perasaan frustrasi dan kegagalan karena harus menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Seseorang juga harus mengambil risiko yang terkait dengan meninggalkan posisi sosial yang sudah dibangun.

Ketika mempertimbangkan mobilitas sosial lateral, penting untuk mempertimbangkan berbagai faktor seperti tujuan seseorang, kondisi sosial dan ekonomi, dan risiko yang terkait dengan perpindahan sosial. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, seseorang akan dapat membuat keputusan yang tepat untuk mencapai tujuannya.

4. Mobilitas sosial lateral dapat terjadi antar berbagai kelompok sosial seperti kelas, etnis, gender, atau orientasi seksual.

Mobilitas sosial lateral adalah proses perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lain yang memiliki status dan kelas yang relatif sama. Mobilitas sosial lateral berbeda dengan mobilitas sosial vertikal, di mana individu pindah ke kelas sosial yang lebih tinggi atau lebih rendah. Mobilitas sosial ini berfokus pada migrasi sosial antar kelas sosial yang relatif setara, sehingga tidak ada perubahan secara signifikan dalam kelas sosial.

Baca Juga :   Jelaskan Pengertian Potensial Listrik

Ada dua jenis mobilitas sosial lateral yang dikenal, yaitu mobilitas sosial intragenerasi dan mobilitas sosial intergenerasi. Mobilitas sosial intragenerasi melibatkan perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas lain di dalam generasi yang sama. Misalnya, seseorang dapat pindah dari kelas menengah ke kelas atas atau ke kelas bawah, meskipun masih di dalam generasi yang sama.

Mobilitas sosial intergenerasi melibatkan perpindahan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Contohnya, anak dari keluarga berpenghasilan rendah yang berhasil mendapatkan pendidikan yang baik dan kemudian mampu mencapai prestasi yang lebih tinggi daripada orang tuanya. Ini merupakan contoh mobilitas sosial intergenerasi, di mana seseorang berpindah dari kelas sosial yang lebih rendah ke kelas sosial yang lebih tinggi.

Mobilitas sosial lateral juga dapat terjadi antar berbagai kelompok sosial seperti kelas, etnis, gender, atau orientasi seksual. Misalnya, seseorang yang berasal dari kelas sosial menengah yang kemudian menikahi seorang wanita dari kelas sosial atas. Ini merupakan contoh mobilitas sosial lateral, di mana seseorang berpindah dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya.

Mobilitas sosial lateral juga dapat terjadi antar generasi yang berbeda. Contohnya, seorang laki-laki dari keluarga yang miskin yang kemudian memiliki anak yang menikah dengan orang kaya. Ini merupakan contoh mobilitas sosial lateral, di mana seseorang berpindah dari satu generasi ke generasi berikutnya tanpa mengalami perubahan signifikan dalam kelas sosial.

Kesimpulannya, mobilitas sosial lateral adalah proses perpindahan sosial antar kelas sosial yang relatif setara. Ada dua jenis mobilitas sosial lateral yang dikenal, yaitu mobilitas sosial intragenerasi dan mobilitas sosial intergenerasi. Mobilitas sosial lateral juga dapat terjadi antar berbagai kelompok sosial seperti kelas, etnis, gender, atau orientasi seksual.

5. Mobilitas sosial lateral dapat terjadi karena beberapa alasan, seperti pengalaman baru atau peluang yang baru tersedia.

Mobilitas sosial lateral adalah perubahan status sosial yang tidak meningkatkan atau menurunkan sosial kelas seseorang. Perubahan status ini umumnya terjadi antara kelas sosial yang setara. Mobilitas sosial lateral berbeda dengan mobilitas sosial vertikal, di mana seseorang pindah dari satu tingkat sosial ke tingkat sosial yang lebih tinggi atau lebih rendah.

Ada dua jenis mobilitas sosial lateral yang umum terjadi, yaitu mobilitas intergenerasi dan mobilitas intragenerasi. Mobilitas intergenerasi terjadi ketika seseorang pindah dari satu kelas sosial ke kelas sosial lain di generasi berikutnya. Contohnya, anak yang lahir dari keluarga miskin bisa mengalami mobilitas intergenerasi dan bergerak ke kelas sosial yang lebih tinggi.

Di sisi lain, mobilitas intragenerasi terjadi ketika seseorang pindah dari satu kelas sosial ke kelas sosial lain di generasi yang sama. Contohnya, seorang pekerja kantoran yang pindah dari kelas sosial menengah ke kelas sosial atas. Mobilitas intragenerasi biasanya terjadi dalam jangka waktu yang lebih pendek daripada mobilitas intergenerasi.

Mobilitas sosial lateral dapat terjadi karena beberapa alasan, seperti pengalaman baru atau peluang yang baru tersedia. Ketika seseorang memiliki keterampilan dan pengetahuan baru, mereka dapat membuat keputusan untuk memulai perjalanan baru. Misalnya, seseorang mungkin memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan mereka yang lama dan mencari pekerjaan baru yang lebih menguntungkan. Hal ini dapat menyebabkan mobilitas sosial lateral.

Selain itu, peluang yang baru tersedia juga dapat menyebabkan mobilitas sosial lateral. Contohnya, ketika peluang investasi baru muncul, seseorang mungkin memutuskan untuk mengambil risiko untuk mencoba dan menghasilkan keuntungan dari investasi tersebut. Ini dapat menyebabkan mereka bergerak ke kelas sosial yang lebih tinggi.

Kesimpulannya, mobilitas sosial lateral adalah perubahan status sosial yang tidak meningkatkan atau menurunkan sosial kelas seseorang. Ada dua jenis mobilitas sosial lateral yang umum terjadi, yaitu mobilitas intergenerasi dan mobilitas intragenerasi. Mobilitas sosial lateral dapat terjadi karena beberapa alasan, seperti pengalaman baru atau peluang yang baru tersedia.

6. Contohnya, seorang laki-laki mungkin pindah dari kelas menengah ke kelas atas tanpa perubahan status sosialnya.

Mobilitas sosial adalah proses perubahan dalam struktur sosial seseorang atau kelompok. Ini dapat mencakup perubahan posisi sosial, kelas sosial, hirarki sosial, dan status sosial. Mobilitas sosial dibagi menjadi dua jenis: mobilitas vertikal dan lateral. Mobilitas vertikal adalah perpindahan dari satu posisi sosial ke posisi lain di hirarki sosial yang sama. Mobilitas lateral adalah perpindahan dari suatu kelompok sosial ke kelompok lain di hirarki sosial yang sama.

Ada dua jenis mobilitas sosial lateral. Pertama, mobilitas intragenerational, yang merupakan perpindahan dari satu kelompok sosial ke kelompok lain di hirarki sosial yang sama dalam satu generasi. Intragenerational mobilitas sosial mencakup perpindahan seperti dari kelas menengah ke kelas atas atau dari kelas bawah ke kelas menengah. Intragenerational mobilitas sosial dapat mencakup perubahan dalam pendidikan, pekerjaan, atau kekayaan seseorang. Contohnya, seorang laki-laki mungkin pindah dari kelas menengah ke kelas atas tanpa perubahan status sosialnya.

Kedua, mobilitas intergenerational, yaitu perpindahan dari satu kelompok sosial ke kelompok lain di hirarki sosial yang sama dari satu generasi ke generasi berikutnya. Intergenerational mobilitas sosial dapat mencakup perpindahan seperti dari kelas menengah ke kelas atas atau dari kelas bawah ke kelas menengah. Intergenerational mobilitas sosial dapat mencakup perubahan dalam pendidikan, pekerjaan, atau kekayaan seseorang. Contohnya, anak seorang pekerja dapat melanjutkan pendidikan dan mendapatkan pekerjaan di luar kelas sosial orang tua mereka.

Baca Juga :   Jelaskan Hubungan Antara Gen Dna Dan Kromosom

Mobilitas sosial lateral juga dapat mencakup perubahan status sosial. Contohnya, seorang laki-laki mungkin pindah dari kelas menengah ke kelas atas tanpa perubahan status sosialnya. Namun, jika laki-laki tersebut mendapatkan pekerjaan yang lebih baik atau meningkatkan pendidikannya, maka dia mungkin akan meningkatkan status sosialnya. Perubahan status sosial dapat mencakup perubahan dalam jenis pekerjaan, pendidikan, dan posisi sosial yang lebih tinggi.

Mobilitas sosial lateral adalah proses perubahan dalam struktur sosial seseorang atau kelompok. Ini dapat mencakup perpindahan dari satu kelompok sosial ke kelompok lain di hirarki sosial yang sama. Mobilitas sosial lateral dibagi menjadi dua jenis: mobilitas intragenerational dan mobilitas intergenerational. Mobilitas intragenerational adalah perpindahan dari satu kelompok sosial ke kelompok lain di hirarki sosial yang sama dalam satu generasi. Mobilitas intergenerational adalah perpindahan dari satu kelompok sosial ke kelompok lain di hirarki sosial yang sama dari satu generasi ke generasi berikutnya. Mobilitas sosial lateral dapat mencakup perubahan dalam pendidikan, pekerjaan, atau kekayaan seseorang, serta perubahan status sosial.

7. Selain itu, mobilitas sosial lateral juga bisa terjadi karena konversi agama atau migrasi dari satu wilayah ke wilayah lain.

Mobilitas sosial lateral adalah perubahan posisi sosial seseorang tanpa meningkatkan atau menurunkan statusnya secara umum. Mobilitas sosial ini dapat terjadi karena berbagai alasan, termasuk karena perubahan kebiasaan, norma, nilai, dan budaya dari masyarakat. Mobilitas sosial lateral dapat terjadi melalui dua cara utama: horizontal dan vertikal.

Horizontal Mobilitas sosial lateral adalah perubahan yang terjadi karena pergeseran dan perubahan dalam budaya dan nilai-nilai sosial. Perubahan budaya ini dapat mencakup perubahan gaya hidup, perubahan dalam cara berpikir, dan perubahan dalam kebiasaan masyarakat. Sebagai contoh, jika masyarakat memiliki budaya yang sangat tradisional, maka pergeseran nilai-nilai sosial dan budaya yang terjadi dapat menyebabkan perubahan dalam kebiasaan dan gaya hidup masyarakat.

Vertikal Mobilitas sosial lateral adalah perubahan yang terjadi karena perubahan dalam struktur sosial. Perubahan struktur sosial ini dapat mencakup perubahan dalam sistem kelas, posisi politik, atau struktur kekuasaan. Sebagai contoh, jika ada perubahan yang terjadi dalam struktur kelas masyarakat, maka orang-orang yang berada di kelas masyarakat yang lebih tinggi dapat mengalami mobilitas sosial lateral dalam bentuk perubahan dalam kekayaan dan kekuasaan mereka.

Selain itu, mobilitas sosial lateral juga bisa terjadi karena konversi agama atau migrasi dari satu wilayah ke wilayah lain. Konversi agama adalah proses dimana seseorang memutuskan untuk meninggalkan agama lama mereka dan beralih ke agama baru. Migrasi dari satu wilayah ke wilayah lain adalah proses dimana seseorang memutuskan untuk pindah dari satu wilayah ke wilayah lain, yang umumnya terjadi karena alasan ekonomi atau politik. Konversi agama dan migrasi dapat menyebabkan perubahan dalam bentuk mobilitas sosial lateral, karena keduanya dapat mengubah posisi sosial seseorang.

Kesimpulannya, mobilitas sosial lateral adalah perubahan posisi sosial seseorang tanpa meningkatkan atau menurunkan statusnya secara umum. Mobilitas sosial ini dapat terjadi melalui dua cara utama: horizontal dan vertikal. Selain itu, mobilitas sosial lateral juga bisa terjadi karena konversi agama atau migrasi dari satu wilayah ke wilayah lain. Konversi agama dan migrasi dapat menyebabkan perubahan dalam bentuk mobilitas sosial lateral, karena keduanya dapat mengubah posisi sosial seseorang.

8. Kedua jenis mobilitas sosial, yaitu mobilitas vertikal dan lateral, memiliki implikasi yang berbeda bagi individu dan masyarakat.

Mobilitas sosial adalah perubahan posisi sosial yang terjadi dalam sebuah masyarakat. Mobilitas sosial dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu mobilitas vertikal dan lateral.

Mobilitas vertikal didefinisikan sebagai perubahan status sosial dari satu kelas sosial ke kelas lain. Perubahan ini dapat berupa promosi atau degradasi sosial. Ini berarti bahwa orang dapat naik atau turun dalam struktur sosial yang ada.

Sebaliknya, mobilitas lateral adalah perubahan status sosial dalam kelas sosial yang sama. Ini berarti bahwa seseorang dapat pindah dari satu status sosial ke yang lain dalam kelas sosial yang sama. Contohnya, seseorang yang berasal dari keluarga petani miskin dapat pindah ke keluarga petani yang lebih kaya.

Kedua jenis mobilitas sosial ini memiliki implikasi yang berbeda bagi individu dan masyarakat. Mobilitas vertikal memberikan kesempatan bagi individu untuk meningkatkan status sosial mereka dengan cara yang lebih cepat dan efektif. Ini berarti bahwa orang yang berasal dari latar belakang sosial yang rendah dapat mengubah kehidupan mereka dengan cepat.

Selain itu, mobilitas vertikal juga memungkinkan masyarakat untuk bergerak dalam arah yang lebih merata. Ini berarti bahwa mobilitas vertikal membantu masyarakat untuk mengurangi ketimpangan sosial dan meningkatkan kesempatan yang sama bagi semua orang.

Sedangkan mobilitas lateral memberikan kesempatan bagi individu untuk meningkatkan status sosial mereka tanpa harus meninggalkan kelas sosial mereka yang sekarang. Ini berarti bahwa orang yang berasal dari latar belakang sosial yang rendah dapat mendapatkan kesempatan yang lebih baik untuk naik kelas sosial tanpa harus pindah dari lingkungan mereka.

Selain itu, mobilitas lateral juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk meningkatkan kesetaraan sosial dengan cara yang lebih efisien. Ini berarti bahwa mobilitas lateral dapat membantu masyarakat mengurangi ketimpangan sosial dan meningkatkan kesempatan bagi semua orang.

Baca Juga :   Mengapa Tni Selalu Bersiap Siaga Dengan Senjata Ditangan

Kesimpulannya, kedua jenis mobilitas sosial, yaitu mobilitas vertikal dan lateral, memiliki implikasi yang berbeda bagi individu dan masyarakat. Mobilitas vertikal memberikan kesempatan bagi individu untuk meningkatkan status sosial mereka dengan cara yang lebih cepat dan efektif, sementara mobilitas lateral memberikan kesempatan bagi individu untuk meningkatkan status sosial mereka tanpa harus meninggalkan kelas sosial mereka yang sekarang. Kedua jenis mobilitas ini juga memungkinkan masyarakat untuk meningkatkan kesetaraan sosial dan mengurangi ketimpangan sosial.

9. Mobilitas lateral memiliki dampak yang lebih terbatas pada perubahan lokasi sosial saja.

Mobilitas sosial lateral adalah upaya seseorang untuk berpindah dari satu kasta, kelas atau status sosial ke status yang sama. Mobilitas sosial lateral biasanya terjadi jika seseorang ingin mempertahankan status sosial mereka. Dalam kebudayaan modern, mobilitas sosial lateral terjadi karena proses perubahan sosial yang berkelanjutan. Ada dua jenis mobilitas sosial lateral yaitu mobilitas intragenerasi dan intergenerasi.

Mobilitas intragenerasi adalah proses perubahan status sosial yang terjadi pada satu generasi. Mobilitas intragenerasi sering terjadi sebagai akibat dari pergeseran struktur sosial yang berkelanjutan. Faktor-faktor seperti partisipasi dalam pendidikan, akses terhadap sumber daya, tingkat pendapatan, dan kesempatan lainnya dapat mempengaruhi mobilitas intragenerasi. Secara umum, mobilitas intragenerasi memungkinkan seseorang berpindah dari satu kelas sosial ke kelas lain (misalnya dari kelas menengah ke kelas atas).

Mobilitas intergenerasi adalah proses perubahan status sosial yang terjadi dari satu generasi ke generasi berikutnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi mobilitas intergenerasi meliputi pendidikan, pendapatan, tingkat kekayaan, dan akses terhadap sumber daya. Secara umum, mobilitas intergenerasi memungkinkan sebuah keluarga berpindah dari satu kelas sosial ke kelas sosial lain (misalnya dari kelas menengah ke kelas atas).

Kedua jenis mobilitas sosial lateral memiliki dampak yang lebih terbatas pada perubahan lokasi sosial saja. Perubahan lokasi sosial ini mencakup pergeseran dari satu status sosial ke status yang sama. Hal ini berarti bahwa mobilitas lateral tidak memiliki dampak yang signifikan pada jumlah orang yang berada dalam kelas sosial tertentu. Sebagai contoh, meskipun mobilitas lateral mungkin membantu seseorang berpindah dari kelas menengah ke kelas atas, jumlah orang yang berada dalam kelas menengah akan tetap sama.

Kesimpulannya, mobilitas sosial lateral merupakan proses perubahan status sosial yang terjadi dari satu kasta, kelas atau status sosial ke status yang sama. Ada dua jenis mobilitas sosial lateral, yaitu mobilitas intragenerasi dan intergenerasi. Namun, mobilitas lateral memiliki dampak yang lebih terbatas pada perubahan lokasi sosial saja. Hal ini berarti bahwa mobilitas lateral tidak memiliki dampak yang signifikan pada jumlah orang yang berada dalam kelas sosial tertentu.

10. Mobilitas lateral menciptakan kesempatan baru bagi individu untuk bergerak dari satu kelompok sosial ke kelompok lain tanpa adanya perubahan status sosial.

Mobilitas sosial lateral adalah proses perpindahan populasi antar kelompok sosial yang tidak diikuti oleh perubahan status sosial. Ini biasanya dicirikan oleh peralihan populasi antara dua kelompok yang secara ekonomi dan sosial berkualitas sama. Mobilitas lateral menciptakan kesempatan baru bagi individu untuk bergerak dari satu kelompok sosial ke kelompok lain tanpa adanya perubahan status sosial.

Secara umum, ada dua jenis mobilitas lateral yang dikenal. Pertama, mobilitas horizontal. Mobilitas horizontal merujuk pada pergerakan di antara kelompok sosial yang secara ekonomi dan sosial setara. Contohnya, seorang yang memiliki gelar sarjana dapat pindah dari pekerjaan di sebuah perusahaan ke pekerjaan di perusahaan lain tanpa adanya perubahan status sosial.

Kedua, mobilitas vertikal. Mobilitas vertikal merujuk pada pergerakan antara kelompok sosial yang secara ekonomi dan sosial tidak setara. Contohnya, seorang yang bekerja sebagai tukang kebun dapat pindah dari pekerjaan di sebuah peternakan ke pekerjaan di sebuah perkebunan tanpa adanya perubahan status sosial.

Mobilitas lateral dapat menciptakan kesempatan baru bagi individu untuk meningkatkan pendapatan mereka. Hal ini karena mobilitas lateral dapat memberikan individu kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dan pengalaman yang diperlukan untuk meningkatkan gaji mereka. Mobilitas lateral juga dapat membantu individu untuk meningkatkan kesempatan mereka untuk mencari pekerjaan yang lebih baik.

Selain itu, mobilitas lateral juga dapat membantu individu untuk mengembangkan hubungan yang lebih luas dengan orang lain di masyarakat. Dengan beralih dari satu kelompok sosial ke kelompok lainnya, individu akan memiliki kesempatan untuk bertemu orang-orang baru dan membangun jaringan yang lebih luas.

Namun, mobilitas lateral juga memiliki beberapa kekurangan. Pertama, mobilitas lateral dapat mengurangi jumlah orang yang tinggal di sebuah kelompok sosial. Hal ini karena banyak orang yang memilih untuk pindah ke kelompok lain dengan harapan meningkatkan pendapatannya. Kedua, mobilitas lateral juga dapat menyebabkan ketidakstabilan sosial, karena pergerakan populasi antar kelompok dapat menyebabkan adanya ketidakseimbangan antara kelompok-kelompok sosial.

Dengan demikian, mobilitas lateral menciptakan kesempatan baru bagi individu untuk bergerak dari satu kelompok sosial ke kelompok lain tanpa adanya perubahan status sosial. Namun, ada beberapa kekurangan yang harus dipertimbangkan, seperti ketidakstabilan sosial yang mungkin terjadi. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan manfaat dan risiko yang terlibat ketika mempertimbangkan mobilitas lateral sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan sosial.

Pos Terkait:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *