Jelaskan Hubungan Antara Kerajaan Pajajaran Dan Kerajaan Banten –
Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Banten adalah dua kerajaan yang berdiri di wilayah Jawa Barat di abad ke-16. Meskipun keduanya berdiri di wilayah yang sama, namun terdapat hubungan yang erat antara keduanya. Hubungan antara kedua kerajaan ini dapat dilihat dari sejarah, ekonomi, dan politik.
Sejarah Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Banten menunjukkan bahwa keduanya saling terkait. Pada abad ke-16, Kerajaan Pajajaran merupakan kerajaan Hindu-Buddha yang amat kuat dan berharga. Selama bertahun-tahun, kerajaan ini memperluas wilayahnya di seluruh Jawa. Akhirnya, Kerajaan Pajajaran pun menjadi kerajaan utama di wilayah tersebut.
Kerajaan Banten sendiri, meskipun tidak sekuat dan berharga seperti Kerajaan Pajajaran, namun juga menjadi salah satu kerajaan yang menguasai wilayah Jawa Barat. Selain itu, Kerajaan Banten juga bersahabat dengan Kerajaan Pajajaran. Hubungan baik antara kedua kerajaan tersebut banyak didorong oleh perdagangan. Pada masa itu, kerajaan Pajajaran memiliki akses yang lebih luas ke kawasan Asia Tenggara, sementara Kerajaan Banten juga memiliki akses ke kawasan Eropa. Kedua kerajaan ini saling berdagang dengan negara-negara di sekitarnya sehingga menciptakan hubungan yang erat.
Selain itu, hubungan antara Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Banten juga terkait dengan politik. Pada masa itu, Kerajaan Pajajaran adalah kerajaan utama yang mengontrol wilayah Jawa Barat. Namun, ada upaya oleh Kerajaan Banten untuk memperluas wilayahnya dan menjadi lebih kuat. Hal ini membuat kerajaan-kerajaan lainnya di wilayah Jawa Barat merasa terancam. Untuk menghentikan perjuangan ini, Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Banten pun bersatu dan membentuk sebuah aliansi yang disebut Lautan Darah. Aliansi ini bertujuan untuk melindungi wilayah Jawa Barat dari serangan luar.
Dari sejarah, ekonomi, dan politik, dapat dilihat bahwa hubungan antara Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Banten sangat erat. Pada masa itu, kedua kerajaan ini bersahabat, saling bertukar barang, dan membentuk aliansi untuk melindungi wilayah mereka. Hubungan ini bertahan hingga abad ke-17 dan membantu menciptakan kerajaan-kerajaan yang kuat di wilayah Jawa Barat.
Daftar Isi :
- 1 Penjelasan Lengkap: Jelaskan Hubungan Antara Kerajaan Pajajaran Dan Kerajaan Banten
- 1.1 1. Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Banten adalah dua kerajaan yang berdiri di wilayah Jawa Barat di abad ke-16.
- 1.2 2. Hubungan antara kedua kerajaan dapat dilihat dari sejarah, ekonomi, dan politik.
- 1.3 3. Sejarah Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Banten menunjukkan bahwa keduanya saling terkait.
- 1.4 4. Kerajaan Pajajaran memiliki akses lebih luas ke kawasan Asia Tenggara, sedangkan Kerajaan Banten memiliki akses ke kawasan Eropa.
- 1.5 5. Kedua kerajaan berdagang dengan negara-negara di sekitarnya sehingga menciptakan hubungan yang erat.
- 1.6 6. Hubungan politik antara kedua kerajaan melalui aliansi yang disebut Lautan Darah yang bertujuan untuk melindungi wilayah Jawa Barat dari serangan luar.
- 1.7 7. Hubungan erat antara Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Banten bertahan hingga abad ke-17 dan membantu menciptakan kerajaan-kerajaan yang kuat di wilayah Jawa Barat.
Penjelasan Lengkap: Jelaskan Hubungan Antara Kerajaan Pajajaran Dan Kerajaan Banten
1. Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Banten adalah dua kerajaan yang berdiri di wilayah Jawa Barat di abad ke-16.
Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Banten adalah dua kerajaan yang berdiri di wilayah Jawa Barat di abad ke-16. Kedua kerajaan ini memiliki hubungan yang erat, meskipun tidak selalu harmonis.
Kerajaan Pajajaran, atau disebut juga sebagai Sunda Galuh, adalah kerajaan yang didirikan pada abad ke-14 oleh Sri Jaya Wangsa. Kerajaan ini didirikan di wilayah di sekitar hulu sungai Citarum, di sebelah utara Jawa Barat. Kerajaan Pajajaran menguasai wilayah Jawa Barat selama lebih dari 200 tahun sebelum akhirnya tumbang pada tahun 1579.
Kerajaan Banten adalah kerajaan yang didirikan oleh Sunan Gunung Jati pada abad ke-16. Kerajaan ini didirikan di wilayah sekitar kota Banten, di sebelah selatan Jawa Barat. Kerajaan Banten menjadi salah satu kerajaan terkuat di Jawa Barat pada abad ke-17, dan berhasil bertahan selama lebih dari 300 tahun.
Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Banten memiliki hubungan yang erat. Pada abad ke-16, kedua kerajaan ini bersekutu untuk melawan penjajah Portugis. Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Banten juga bersama-sama menolak penjajahan Belanda pada abad ke-17.
Selain itu, kedua kerajaan ini juga saling bantu mempertahankan wilayahnya. Pada abad ke-17, kerajaan Banten membantu kerajaan Pajajaran dalam menghadapi serangan dari kerajaan-kerajaan Jawa seperti Mataram dan Cirebon. Kerajaan Pajajaran juga membantu kerajaan Banten dalam menghadapi serangan dari kerajaan-kerajaan Jawa yang lain.
Meskipun kerajaan Pajajaran dan kerajaan Banten bersekutu untuk melawan penjajah, mereka juga saling bersaing untuk menguasai wilayah Jawa Barat. Pada abad ke-17, kerajaan Pajajaran berhasil menguasai wilayah yang lebih luas daripada kerajaan Banten. Namun, kerajaan Banten berhasil mengalahkan kerajaan Pajajaran pada tahun 1579 dan menguasai sebagian besar wilayah Jawa Barat.
Kesimpulannya, kerajaan Pajajaran dan kerajaan Banten adalah dua kerajaan yang berdiri di wilayah Jawa Barat di abad ke-16. Mereka memiliki hubungan yang erat karena saling bantu dalam menghadapi musuh bersama dan saling bersaing untuk menguasai wilayah Jawa Barat.
2. Hubungan antara kedua kerajaan dapat dilihat dari sejarah, ekonomi, dan politik.
Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Banten memiliki hubungan yang kuat dan kompleks. Hubungan antara kedua kerajaan dapat dilihat dari sejarah, ekonomi, dan politik. Sejarah menunjukkan bahwa kedua kerajaan telah saling bertukar informasi sejak abad ke-16. Ini membuktikan bahwa hubungan antara kedua kerajaan telah berlangsung selama berabad-abad.
Kerajaan Pajajaran dan Banten juga saling berhubungan secara ekonomi. Salah satu contoh adalah jual beli beras yang dilakukan antara kedua kerajaan. Kerajaan Pajajaran diperkirakan menjual beras kepada Kerajaan Banten sejak abad ke-16. Hal ini membuktikan bahwa hubungan ekonomi antara kedua kerajaan telah berlangsung selama berabad-abad. Di samping itu, Kerajaan Banten juga mengirimkan tanda kehormatan kepada Raja Pajajaran yang dikenal sebagai ‘sumbangsih’ atau ‘sumbang rahmat’. Ini juga menunjukkan hubungan yang kuat antara kedua kerajaan.
Kerajaan Pajajaran dan Banten juga berhubungan secara politik. Pada abad ke-16, Raja Pajajaran berusaha untuk memperkuat hubungan politik dengan Kerajaan Banten. Salah satu usaha ini adalah dengan memperkuat kemitraan militer antara kedua kerajaan. Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Banten juga saling melakukan pertukaran diplomatik. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perjanjian antara kedua kerajaan pada tahun 1606. Perjanjian ini membuat hubungan politik antara kedua kerajaan semakin kuat.
Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Banten memiliki hubungan yang kuat dan kompleks. Hubungan antara kedua kerajaan dapat dilihat dari sejarah, ekonomi, dan politik. Sejarah menunjukkan bahwa hubungan antara kedua kerajaan telah berlangsung selama berabad-abad. Kerajaan Pajajaran dan Banten juga saling berhubungan secara ekonomi, dengan jual beli beras yang telah berlangsung sejak abad ke-16. Hubungan politik antara kedua kerajaan juga telah berkembang sejak abad ke-16, dengan adanya perjanjian antara kedua kerajaan. Ini semua membuktikan bahwa hubungan antara Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Banten telah berkembang secara kuat dan kompleks selama berabad-abad.
Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Banten adalah dua kerajaan bersejarah yang ada di wilayah Indonesia, yang bersama-sama membentuk sebuah sejarah yang panjang. Meskipun keduanya berbeda, keduanya juga saling terkait. Mereka berbagi banyak hal, termasuk sejarah, budaya, dan bahkan kebudayaan.
Kerajaan Pajajaran, dikenal sebagai Kerajaan Sunda, didirikan pada abad ke-16 oleh Prabu Siliwangi, yang menjadi pahlawan sejarah yang dihormati di Indonesia. Berbeda dengan banyak negara di Asia, Kerajaan Pajajaran dipimpin oleh seorang raja yang diangkat oleh pemimpin lokal. Pada masa kepemimpinannya, Prabu Siliwangi menciptakan sebuah kerajaan yang kuat dan berkembang pesat.
Kerajaan Banten, didirikan pada abad ke-15 oleh Sultan Maulana Hasanuddin, yang memiliki klaim atas sebagian wilayah Jawa Barat. Kerajaan Banten terkenal karena menjadi salah satu pusat perdagangan internasional penting yang menghubungkan wilayah Asia dengan benua lain.
Durasi kerajaan kedua kerajaan tersebut berlangsung selama beberapa abad. Walaupun mereka tidak pernah bersatu sebagai satu kerajaan, hubungan keduanya sangat erat. Hubungan mereka didukung oleh banyak aspek, termasuk perdagangan, budaya, dan bahkan politik.
Pada masa pemerintahan Kerajaan Pajajaran, Sultan Banten sering mengirimkan musyawarah ke Kerajaan Pajajaran untuk membicarakan masalah politik dan ekonomi. Selain itu, hubungan di antara kedua kerajaan tersebut juga dibentuk oleh para pemimpin di kedua kerajaan. Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Banten sering mengadakan pertemuan untuk membahas masalah politik, ekonomi, dan budaya.
Selain itu, hubungan kedua kerajaan ini juga terbentuk melalui perdagangan. Pada masa itu, perdagangan antara kedua kerajaan berlangsung dengan lancar. Mereka bertukar produk-produk utama, seperti rempah-rempah, pakaian, dan lain-lain. Selain itu, perdagangan juga membantu menciptakan hubungan budaya antara kedua kerajaan.
Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Banten juga berbagi banyak budaya dan kebudayaan. Beberapa ahli sejarah menyatakan bahwa banyak budaya dan kebudayaan yang ditemukan di wilayah Indonesia berasal dari kedua kerajaan ini. Beberapa bukti menunjukkan bahwa ada banyak kesamaan di antara budaya kedua kerajaan, seperti seni dan arsitektur.
Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Banten memiliki sejarah yang panjang dan erat. Keduanya memiliki hubungan saling terkait yang kuat, terutama dalam hal ekonomi, budaya, dan politik. Hubungan itu telah menciptakan banyak aspek budaya yang masih melekat di wilayah Indonesia hingga saat ini.
4. Kerajaan Pajajaran memiliki akses lebih luas ke kawasan Asia Tenggara, sedangkan Kerajaan Banten memiliki akses ke kawasan Eropa.
Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Banten merupakan kerajaan yang didirikan di wilayah Nusantara yang berdekatan. Keduanya memiliki hubungan yang saling mempengaruhi satu sama lain namun memiliki keunikan tersendiri.
Kerajaan Pajajaran didirikan di Jawa Barat pada abad ke-16 dan diperintah oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo. Kerajaan ini berdiri sebagai kekuatan besar di wilayah Nusantara dan memiliki akses luas ke kawasan Asia Tenggara. Kerajaan ini memiliki jaringan perdagangan yang luas dan dapat mengakses sumber daya yang beragam. Selain itu, kerajaan ini juga memiliki hubungan diplomatik dengan kerajaan-kerajaan lain di Asia Tenggara, seperti Siam, Melayu, dan Makasar.
Kerajaan Banten didirikan di Jawa Barat pada abad ke-17 dan diperintah oleh Sultan Ahmad I. Ini adalah kerajaan yang kuat dan berdiri sebagai kekuatan besar di wilayah Nusantara. Kerajaan ini memiliki akses ke kawasan Eropa melalui perdagangan lintas samudera dan hubungan diplomatik dengan kerajaan-kerajaan Eropa, seperti Belanda, Inggris, dan Perancis. Kerajaan ini juga memiliki hubungan yang kuat dengan kerajaan-kerajaan di wilayah Nusantara, seperti Kerajaan Mataram dan Kerajaan Aceh.
Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Banten memiliki hubungan yang saling mempengaruhi satu sama lain. Keduanya bertukar informasi, teknologi, dan ide-ide yang membantu mereka dalam mengembangkan kekuatan mereka. Namun, keduanya juga memiliki keunikan tersendiri. Kerajaan Pajajaran memiliki akses lebih luas ke kawasan Asia Tenggara, sedangkan Kerajaan Banten memiliki akses ke kawasan Eropa. Keduanya juga memiliki gaya pemerintahan yang berbeda. Pajajaran adalah kerajaan abadi yang diperintah oleh seorang Sultan, sedangkan Banten adalah kerajaan dinasti yang diperintah oleh seorang Sultan dengan seorang Pangeran sebagai wakilnya.
Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Banten adalah dua entitas besar yang berbeda namun saling berhubungan. Keunikan masing-masing kerajaan telah membantu mereka untuk mencapai kesuksesan yang luar biasa dan menjadi salah satu pilar dalam membangun kekuatan di wilayah Nusantara.
5. Kedua kerajaan berdagang dengan negara-negara di sekitarnya sehingga menciptakan hubungan yang erat.
Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Banten merupakan dua kerajaan yang terbentuk di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Kedua kerajaan tersebut berdiri sejak abad ke-16 hingga abad ke-19. Keduanya merupakan kerajaan Hindu-Buddha yang menguasai wilayah pulau Jawa dan menjalankan kegiatan ekonomi, politik, dan budaya yang sangat berpengaruh.
Kerajaan Pajajaran berdiri sejak abad ke-16 dan masih berdiri hingga abad ke-19. Kerajaan ini terletak di Jawa Barat dan menguasai wilayah Sumedang, Cirebon, Bekasi, dan sekitarnya. Raja-raja Pajajaran menguasai wilayah tersebut dan memerintah dengan sistem pemerintahan yang kuat dan stabil. Pajajaran juga dikenal sebagai salah satu kerajaan yang paling kuat di Jawa pada masa itu.
Sementara itu, Kerajaan Banten berdiri di Jawa Tengah sejak abad ke-16 hingga abad ke-19. Kerajaan ini menguasai wilayah Banten, Cilegon, dan sekitarnya. Raja-raja Banten adalah para raja Islam yang berkuasa di Jawa pada masa itu. Mereka memerintah dengan sistem pemerintahan yang kuat dan stabil.
Kedua kerajaan tersebut saling berinteraksi secara diplomatik dan politik. Mereka berkomunikasi antara satu sama lain, berdagang, dan bertukar informasi. Selain itu, keduanya juga berdagang dengan negara-negara di sekitarnya sehingga menciptakan hubungan yang erat.
Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Banten banyak berdagang dengan negara-negara di Asia Tenggara seperti Malaka, Siam, Sumatera, dan Jawa. Mereka juga berdagang dengan negara-negara di Eropa seperti Belanda, Inggris, dan Prancis. Dengan begitu, kedua kerajaan tersebut menciptakan hubungan yang erat dengan negara-negara di sekitarnya.
Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Banten juga memiliki hubungan baik dengan para pedagang dan pelaut asing yang datang ke Jawa. Para pedagang asing menggunakan jasa pelayaran kapal-kapal dari kerajaan tersebut untuk bertransaksi dan berdagang dengan negara-negara di sekitarnya. Dengan begitu, hubungan yang erat antara kedua kerajaan tersebut dengan negara-negara di sekitarnya semakin kuat.
Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Banten juga terlibat dalam perdagangan internasional. Kedua kerajaan tersebut berdagang dengan negara-negara di sekitarnya seperti Cina, Jepang, dan India. Mereka menukarkan barang-barang seperti rempah-rempah, emas, perak, dan tekstil. Dengan begitu, hubungan kedua kerajaan tersebut dengan negara-negara di sekitarnya semakin erat.
Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Banten juga berdagang dengan negara-negara di Eropa, Afrika, dan Amerika. Mereka menjual berbagai barang seperti rempah-rempah, tekstil, emas, dan perak. Dengan begitu, hubungan yang erat antara kedua kerajaan dengan negara-negara di sekitarnya semakin kuat.
Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Banten terbukti memiliki hubungan yang erat dengan negara-negara di sekitarnya. Kedua kerajaan berdagang dengan negara-negara di Asia Tenggara, Eropa, Afrika, dan Amerika. Hubungan yang erat antara kedua kerajaan tersebut dengan negara-negara di sekitarnya membantu meningkatkan perdagangan internasional dan membuat Jawa menjadi pusat perdagangan yang penting.
6. Hubungan politik antara kedua kerajaan melalui aliansi yang disebut Lautan Darah yang bertujuan untuk melindungi wilayah Jawa Barat dari serangan luar.
Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Banten merupakan kerajaan-kerajaan yang berdiri di Jawa Barat. Kedua kerajaan ini berdiri dari era yang berbeda namun terkait erat karena adanya hubungan antara keduanya. Hubungan politik antara kedua kerajaan terjalin melalui aliansi yang disebut Lautan Darah yang bertujuan untuk melindungi wilayah Jawa Barat dari serangan luar.
Aliansi Lautan Darah berasal dari Kerajaan Pajajaran yang melibatkan Kerajaan Banten, Kerajaan Cirebon, Kerajaan Demak, dan Kerajaan Mataram. Aliansi ini ditandatangani oleh Raja Jayakatwang dari Pajajaran dan Sultan Hasanudin dari Banten pada tahun 1527. Tujuan utama dari aliansi ini adalah untuk menghadapi serangan luar dari Portugis dan Belanda yang mengancam wilayah Jawa Barat. Dengan dibentuknya aliansi ini, para raja Jawa Barat bersama-sama menyatakan dukungan untuk melindungi wilayahnya dari ancaman luar.
Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Banten juga menjalin hubungan yang erat dalam bidang ekonomi. Kerajaan Banten menggunakan mata uang yang dikeluarkan oleh Kerajaan Pajajaran dan juga membeli produk-produk yang dihasilkan oleh Kerajaan Pajajaran. Selain itu, Kerajaan Banten juga memiliki hubungan yang erat dengan Kerajaan Pajajaran dalam bidang budaya. Para raja Banten mempelajari dan mengadopsi banyak tradisi dan budaya Pajajaran, termasuk alat musik, tarian, dan seni pertunjukan.
Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Banten juga berpartisipasi dalam peperangan satu sama lain selama bertahun-tahun. Pada tahun 1579, Raja Banten, Sultan Hasanudin, menyerang Kerajaan Pajajaran yang dipimpin oleh Sultan Haji. Perang ini berakhir setelah Sultan Haji menyerah kepada Sultan Hasanudin. Walaupun hubungan antara kedua kerajaan ini sering terjadi konflik, aliansi mereka yang disebut Lautan Darah tetap eksis dan berfungsi untuk melindungi wilayah Jawa Barat dari serangan luar.
Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Banten merupakan kerajaan-kerajaan yang saling terkait dan memiliki hubungan yang erat. Hubungan politik antara kedua kerajaan terjalin melalui aliansi yang disebut Lautan Darah yang bertujuan untuk melindungi wilayah Jawa Barat dari serangan luar. Selain itu, hubungan ekonomi dan budaya juga erat antara kedua kerajaan. Walaupun sering terjadi konflik, aliansi mereka tetap eksis dan berfungsi untuk melindungi wilayah Jawa Barat.
7. Hubungan erat antara Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Banten bertahan hingga abad ke-17 dan membantu menciptakan kerajaan-kerajaan yang kuat di wilayah Jawa Barat.
Hubungan erat antara Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Banten bertahan hingga abad ke-17. Kerajaan Pajajaran didirikan di Jawa Barat pada tahun 1293. Kerajaan ini tidak hanya mengontrol wilayah Jawa Barat tetapi juga mengontrol sebagian besar wilayah Jawa. Kerajaan Pajajaran juga memiliki hubungan yang erat dengan Kerajaan Banten. Hubungan ini dimulai pada tahun 1527 ketika Raja Pajajaran, Prabu Siliwangi, menikahi putri dari Raja Banten, Ratu Siti Hawa.
Hubungan tersebut semakin erat ketika Raja Banten, Sultan Hasanuddin, membantu Raja Pajajaran, Prabu Siliwangi, mengusir Portugis yang menyerang Jawa Barat pada tahun 1596. Hal ini menyebabkan Kerajaan Banten menjadi salah satu mitra utama Kerajaan Pajajaran. Hubungan ini juga membantu menciptakan kerajaan-kerajaan yang kuat di Jawa Barat.
Selain itu, Kerajaan Pajajaran juga memiliki hubungan erat dengan Kerajaan Banten karena perdagangan. Pada tahun 1600-an, Kerajaan Pajajaran mulai mengekspor berbagai barang ke Banten, seperti beras, jagung, teh, dan lain-lain. Pada tahun 1620, Raja Pajajaran, Prabu Siliwangi, juga membuat sebuah perjanjian dengan Kerajaan Banten untuk membantu mengatur perdagangan antara kedua kerajaan.
Hubungan erat antara Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Banten juga menciptakan sebuah kerjasama dalam bidang keagamaan. Pada tahun 1650-an, Raja Banten, Sultan Agung, menerima agama Islam dari Raja Pajajaran, Prabu Siliwangi, dan memperkenalkannya kepada rakyatnya. Hal ini membantu memperkuat hubungan antara kedua kerajaan.
Selain itu, hubungan erat antara Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Banten juga membantu meningkatkan kemajuan wilayah Jawa Barat. Pada tahun 1682, Raja Banten, Sultan Agung, memiliki perjanjian dengan Raja Pajajaran, Prabu Siliwangi, untuk memperbaiki jalan-jalan dan membangun sistem irigasi di wilayah Jawa Barat. Hal ini membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat dan membangun sumber daya lokal di wilayah tersebut.
Hubungan erat antara Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Banten bertahan hingga abad ke-17. Hubungan ini membantu menciptakan kerajaan-kerajaan yang kuat di wilayah Jawa Barat. Hubungan tersebut juga membantu meningkatkan kemajuan wilayah Jawa Barat dengan memperbaiki jalan-jalan dan membangun sistem irigasi. Selain itu, hubungan tersebut juga menciptakan sebuah kerjasama dalam bidang keagamaan dan membantu meningkatkan perdagangan antara kedua kerajaan.