Perbedaan Active Voice Dan Passive Voice

Diposting pada

perbedaan active voice dan passive voice –

Active voice adalah struktur kalimat dimana subjek melakukan aksi yang dinyatakan oleh kata kerja. Sebagai contoh, “John membeli kue”. Sementara itu, passive voice adalah struktur kalimat dimana subjek menerima aksi yang dinyatakan oleh kata kerja. Sebagai contoh, “Kue dibeli oleh John”. Perbedaan utama antara active voice dan passive voice adalah subjek dari kalimat yang diposisikan sebagai pelaku atau penerima aksi.

Saat menulis, active voice membuat kalimat lebih singkat dan jelas. Ini membuat kalimat lebih mudah dibaca dan dipahami. Selain itu, active voice membuat kalimat lebih kuat dan penuh energi. Sebagai contoh, “Dia menulis novel yang luar biasa”. Sebagai gantinya, passive voice membuat kalimat lebih panjang dan rumit. Ini membuat kalimat lebih sulit dibaca dan dipahami. Sebagai contoh, “Novel yang luar biasa telah ditulis olehnya”.

Beberapa kalimat dapat ditulis dengan active voice atau passive voice. Meskipun begitu, terkadang active voice adalah pilihan yang lebih baik daripada passive voice. Sebagai contoh, active voice adalah cara yang lebih efektif untuk menyampaikan informasi. Selain itu, active voice dapat digunakan untuk menciptakan suasana yang lebih menarik dan menyenangkan.

Dengan demikian, active voice dan passive voice memiliki perbedaan yang jelas. Active voice adalah struktur kalimat dimana subjek melakukan aksi yang dinyatakan oleh kata kerja, sedangkan passive voice adalah struktur kalimat dimana subjek menerima aksi yang dinyatakan oleh kata kerja. Active voice membuat kalimat lebih singkat dan jelas, sementara passive voice membuat kalimat lebih panjang dan rumit. Beberapa kalimat dapat ditulis dengan active voice atau passive voice, namun active voice adalah pilihan yang lebih efektif untuk menyampaikan informasi.

Daftar Isi :

Baca Juga :   Perbedaan Recount Text Dan Narrative Text

Penjelasan Lengkap: perbedaan active voice dan passive voice

1. Active voice adalah struktur kalimat dimana subjek melakukan aksi yang dinyatakan oleh kata kerja.

Active Voice adalah struktur kalimat di mana subjek melakukan aksi yang dinyatakan oleh kata kerja. Subjek dapat berupa orang, hewan, benda, atau abstrak. Kata kerja dalam active voice biasanya mengikuti pola subjek-kata kerja-objek. Contoh:

John menulis surat.

Di sini, John adalah subjek, menulis adalah kata kerja, dan surat adalah objek. Active voice membuat kalimat lebih jelas dan mudah dimengerti, karena kalimat yang menggunakan active voice menyoroti subjek dan kata kerja secara eksplisit.

Passive voice adalah struktur kalimat dimana objek aksi yang dinyatakan oleh kata kerja menjadi subjek. Kata kerja dalam passive voice biasanya mengikuti pola objek-kata kerja-subjek. Contohnya:

Surat ditulis oleh John.

Di sini, surat adalah objek, ditulis adalah kata kerja, dan John adalah subjek. Passive voice membuat kalimat menjadi lebih sopan dan formal karena fokus kalimat lebih pada objek daripada subjek. Namun, karena kata kerja dalam passive voice secara implisit, kalimat ini mungkin lebih susah dimengerti.

2. Passive voice adalah struktur kalimat dimana subjek menerima aksi yang dinyatakan oleh kata kerja.

Passive Voice merupakan salah satu struktur kalimat yang berbeda dari Active Voice. Sebagai struktur kalimat, Passive Voice memiliki subjek yang menerima aksi yang dinyatakan oleh kata kerja. Dalam Passive Voice, subjek tidak menjadi fokus dari kalimat. Sebaliknya, subjek ditempatkan di belakang kata kerja dan diperlukan objek untuk mengungkapkan aksi yang dilakukan.

Baca Juga :   Mengapa Genotipe Suatu Organisme Selalu Disimbolkan Dengan Huruf Rangkap

Untuk menggunakan Passive Voice, kata kerja yang digunakan harus dapat diubah menjadi bentuk past participle. Contohnya, kata kerja “melihat” dapat diubah menjadi “dilihat”. Selain itu, Passive Voice juga menggunakan penolong seperti “oleh” atau “dengan” untuk menunjukkan siapa yang melakukan aksi. Seperti contoh, “Dia dilihat oleh saya”.

Perbedaannya dengan Active Voice adalah bahwa dalam Active Voice, fokus dari kalimat adalah subjek yang melakukan aksi. Kata kerja yang digunakan tidak perlu diubah menjadi bentuk past participle dan tidak membutuhkan penolong untuk menunjukkan siapa yang melakukan aksi. Contohnya, “Saya melihat dia”.

Di dalam penulisan, Passive Voice sering digunakan untuk menekankan objek yang melakukan aksi. Sementara Active Voice lebih sering digunakan untuk menekankan subjek yang melakukan aksi. Walaupun keduanya memiliki perbedaan, baik Active Voice maupun Passive Voice dapat berguna dalam penulisan, tergantung situasi yang ada.

3. Perbedaan utama antara active voice dan passive voice adalah subjek dari kalimat yang diposisikan sebagai pelaku atau penerima aksi.

Active voice adalah sebuah cara berbicara di mana subjek yang berada di awal kalimat adalah pelaku aksi. Contohnya, “John membuat kopi”. Di sini, subjek “John” adalah pelaku aksi, yaitu membuat kopi. Kalimat ini akan berbeda jika dinyatakan dalam passive voice.

Passive voice adalah sebuah cara berbicara di mana subjek yang berada di awal kalimat adalah penerima aksi. Contohnya, “Kopi dibuat oleh John”. Di sini, subjek “Kopi” adalah penerima aksi, yaitu dibuat oleh John. Jadi, perbedaan utama antara active voice dan passive voice adalah subjek dari kalimat yang diposisikan sebagai pelaku atau penerima aksi.

Namun, ada beberapa kekurangan dari active voice dan passive voice. Pada active voice, subjek yang berada di awal kalimat mungkin tidak menjadi fokus utama, dan kalimat yang dibuat mungkin tidak menyampaikan informasi yang cukup. Pada passive voice, kalimat yang dihasilkan mungkin menjadi terlalu bertele-tele dan tidak jelas.

Baca Juga :   Bagaimana Kesepakatan Itu Terjadi

Oleh karena itu, penting untuk memahami perbedaan antara active voice dan passive voice dan menggunakan keduanya dengan tepat. Active voice lebih cocok untuk membuat kalimat yang singkat dan jelas serta memperjelas subjek dalam kalimat. Sedangkan passive voice lebih cocok untuk menyampaikan informasi yang lebih detail.

4. Active voice membuat kalimat lebih singkat dan jelas, sementara passive voice membuat kalimat lebih panjang dan rumit.

Active voice dan passive voice adalah dua cara untuk mempertimbangkan bagaimana seseorang menulis atau berbicara. Secara sederhana, active voice berarti mengutarakan kalimat dengan menempatkan subjek dan objek dalam urutan yang benar, sementara passive voice berarti menempatkan objek sebelum subjek.

Kedua gaya bahasa ini memiliki beberapa perbedaan yang signifikan. Salah satunya adalah panjang dan kompleksitas kalimatnya. Dalam active voice, kalimat lebih singkat dan jelas karena menempatkan subjek dan objek dalam urutan yang tepat. Sementara itu, passive voice membuat kalimat lebih panjang dan rumit karena menempatkan objek sebelum subjek.

Selain itu, active voice menempatkan fokus pada subjek yang melakukan aksi, sementara passive voice menempatkan fokus pada objek yang menerima aksi. Misalnya, dalam active voice kalimat “John membuat kue” memfokuskan John sebagai subjek yang melakukan aksi, sementara dalam passive voice kalimat “Kue dibuat oleh John” memfokuskan kue sebagai objek yang menerima aksi.

Sikap dan tujuan penulis juga berbeda antara active voice dan passive voice. Active voice lebih menonjolkan aksi yang terjadi, sementara passive voice lebih kaku dan lebih tidak menonjolkan aksi.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa active voice membuat kalimat lebih singkat dan jelas, sementara passive voice membuat kalimat lebih panjang dan rumit. Active voice lebih menonjolkan aksi yang terjadi, sementara passive voice lebih kaku dan lebih tidak menonjolkan aksi.

Baca Juga :   Mengapa Manusia Purba Banyak Tinggal Di Tepi Sungai

5. Beberapa kalimat dapat ditulis dengan active voice atau passive voice, namun active voice adalah pilihan yang lebih efektif untuk menyampaikan informasi.

Active voice dan passive voice adalah dua cara berbeda untuk menyusun kalimat dalam bahasa Inggris. Active voice menggunakan bentuk kalimat yang fokus pada subyek yang melakukan aksi, sementara passive voice menggunakan bentuk kalimat yang fokus pada objek dari aksi.

Cara lain untuk membedakan antara active voice dan passive voice adalah dengan melihat bagaimana kata kerja diposisikan dalam kalimat. Dalam active voice, kata kerja biasanya berada di tengah kalimat. Dalam passive voice, kata kerja akan berada di akhir kalimat. Sebagai contoh, kalimat “She wrote a letter” adalah contoh active voice, karena kata kerja “wrote” berada di tengah kalimat. Sementara itu, “A letter was written by her” adalah contoh passive voice, karena kata kerja “written” berada di akhir kalimat.

Sebagian besar kalimat dapat ditulis dengan active voice atau passive voice, tetapi active voice adalah pilihan yang lebih efektif untuk menyampaikan informasi. Dengan active voice, kalimat biasanya lebih jelas dan efisien. Active voice juga membuat kalimat lebih mudah dibaca dan dipahami. Selain itu, active voice juga dapat menciptakan suasana yang lebih dinamis dan menarik.

Meskipun passive voice dapat digunakan untuk menyampaikan informasi, biasanya tidak digunakan dalam situasi yang mengharuskan seseorang untuk berkomunikasi dengan jelas dan efisien. Hal ini karena passive voice bisa membuat kalimat menjadi lebih rumit dan kurang mudah dipahami. Oleh karena itu, active voice adalah pilihan yang lebih disarankan untuk menyampaikan informasi.

Pos Terkait:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *