Perbedaan Kurikulum 1994 Dan Ktsp 2006 –
Kurikulum 1994 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 (K-13) adalah dua kurikulum yang telah digunakan di Indonesia untuk mengatur pendidikan di sekolah. Kedua kurikulum tersebut memiliki beberapa perbedaan yang signifikan. Pertama, Kurikulum 1994 didasarkan pada sistem pendidikan yang berbasis kelas, di mana semua siswa dalam kelas yang sama harus menyelesaikan tugas-tugas yang sama. Kurikulum K-13, di sisi lain, didasarkan pada pendidikan yang berbasis pada kebutuhan individu. Siswa dapat menggunakan waktu yang lebih banyak untuk menyelesaikan tugas-tugas yang lebih sulit dan mendapatkan lebih banyak waktu untuk belajar materi-materi yang dianggap lebih mudah.
Kedua, Kurikulum 1994 menekankan pada pembelajaran konseptual, di mana siswa akan mempelajari sejumlah konsep dan aplikasinya ke dalam kehidupan sehari-hari. Kurikulum K-13 menekankan pada pembelajaran keterampilan, di mana siswa akan diajarkan keterampilan yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan konteks. Kurikulum K-13 juga mencakup beberapa materi yang tidak diajarkan dalam Kurikulum 1994, seperti teknologi informasi, pemrograman, dan pengembangan diri.
Ketiga, Kurikulum 1994 menekankan pada pembelajaran klasikal, di mana siswa akan mendapatkan pelajaran melalui proses ceramah dan diskusi di kelas. Kurikulum K-13 lebih menekankan pada pembelajaran inkuiri, di mana siswa dapat menemukan jawaban melalui proses penelitian dan eksplorasi. Kurikulum K-13 juga menggunakan metode pembelajaran yang berbeda, seperti pembelajaran kooperatif, pembelajaran proyek, dan pembelajaran berbasis masalah.
Keempat, Kurikulum 1994 menekankan pada pembelajaran teori, di mana siswa akan diajarkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang harus dipelajari. Kurikulum K-13 menekankan pada pembelajaran praktis, di mana siswa akan diajarkan cara menggunakan konsep dan prinsip dalam situasi nyata. Kurikulum K-13 juga mencakup pengenalan terhadap teknologi informasi dan komunikasi, serta pengembangan kompetensi teknologi.
Kurikulum 1994 dan Kurikulum K-13 memiliki beberapa perbedaan yang signifikan. Perbedaan utama antara kedua kurikulum adalah bahwa Kurikulum 1994 berfokus pada pembelajaran konseptual, sedangkan Kurikulum K-13 lebih menekankan pada pembelajaran keterampilan dan praktis. Kurikulum K-13 juga menyediakan materi yang lebih luas dan menggunakan berbagai metode pembelajaran yang efektif. Namun demikian, kedua kurikulum ini bertujuan untuk menyediakan pendidikan yang berkualitas bagi siswa di Indonesia untuk mencapai tujuan pendidikan Indonesia.
Daftar Isi :
- 1 Penjelasan Lengkap: Perbedaan Kurikulum 1994 Dan Ktsp 2006
- 1.1 1. Kurikulum 1994 didasarkan pada sistem pendidikan yang berbasis kelas, sedangkan Kurikulum K-13 didasarkan pada pendidikan yang berbasis pada kebutuhan individu.
- 1.2 2. Kurikulum 1994 menekankan pada pembelajaran konseptual, sedangkan Kurikulum K-13 menekankan pada pembelajaran keterampilan.
- 1.3 3. Kurikulum 1994 menekankan pada pembelajaran klasikal, sedangkan Kurikulum K-13 lebih menekankan pada pembelajaran inkuiri.
- 1.4 4. Kurikulum 1994 menekankan pada pembelajaran teori, sedangkan Kurikulum K-13 menekankan pada pembelajaran praktis.
- 1.5 5. Kurikulum K-13 mencakup beberapa materi yang tidak diajarkan dalam Kurikulum 1994, seperti teknologi informasi, pemrograman, dan pengembangan diri.
- 1.6 6. Kurikulum K-13 menggunakan berbagai metode pembelajaran yang efektif, seperti pembelajaran kooperatif, pembelajaran proyek, dan pembelajaran berbasis masalah.
- 1.7 7. Kurikulum K-13 juga mencakup pengenalan terhadap teknologi informasi dan komunikasi, serta pengembangan kompetensi teknologi.
Penjelasan Lengkap: Perbedaan Kurikulum 1994 Dan Ktsp 2006
1. Kurikulum 1994 didasarkan pada sistem pendidikan yang berbasis kelas, sedangkan Kurikulum K-13 didasarkan pada pendidikan yang berbasis pada kebutuhan individu.
Kurikulum 1994 dan Kurikulum K-13 adalah dua jenis kurikulum yang berbeda yang digunakan dalam sistem pendidikan Indonesia. Meskipun ini tidak berarti bahwa kedua kurikulum ini sama, ada beberapa perbedaan penting yang perlu diperhatikan. Pertama-tama, Kurikulum 1994 didasarkan pada sistem pendidikan yang berbasis kelas, yang berarti bahwa guru mengajar kelas secara keseluruhan dan mengajarkan materi yang sama kepada semua siswa. Kurikulum K-13, di sisi lain, didasarkan pada pendidikan yang berbasis pada kebutuhan individu. Ini berarti bahwa guru dapat menyesuaikan pembelajaran mereka untuk memenuhi kebutuhan setiap siswa, dan mengajarkan materi yang berbeda untuk setiap kelas.
Kedua, Kurikulum 1994 lebih tertutup dan menekankan pada materi yang diajarkan, sedangkan Kurikulum K-13 lebih terbuka dan menekankan pada proses belajar. Dengan kurikulum 1994, guru mengajarkan materi yang telah ditentukan dan siswa diharapkan menyerap materi tersebut. Dengan kurikulum K-13, guru mengajarkan materi yang lebih luas dan menekankan pada proses belajar dan mengembangkan keterampilan siswa. Oleh karena itu, Kurikulum K-13 lebih fleksibel dibandingkan dengan Kurikulum 1994.
Ketiga, Kurikulum 1994 berfokus pada subjek-subjek akademik seperti matematika, sains, dan bahasa. Kurikulum K-13 juga memiliki unsur akademik, tetapi juga mencakup keterampilan sosial dan profesional seperti kepemimpinan, etika profesional, dan keterampilan digital. Ini membantu siswa mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk bersaing di pasar kerja.
Keempat, Kurikulum 1994 lebih bersifat teoritis, sedangkan Kurikulum K-13 lebih bersifat praktis. Kurikulum 1994 menekankan pada teori dan konsep yang diajarkan oleh guru, sementara Kurikulum K-13 memfokuskan pada penerapan teori dan konsep dalam situasi nyata. Ini memungkinkan siswa untuk mengembangkan keterampilan dan keterampilan yang relevan dengan dunia nyata.
Kesimpulannya, Kurikulum 1994 dan Kurikulum K-13 memiliki beberapa perbedaan penting. Kurikulum 1994 didasarkan pada sistem pendidikan yang berbasis kelas, sedangkan Kurikulum K-13 didasarkan pada pendidikan yang berbasis pada kebutuhan individu. Kurikulum 1994 lebih tertutup dan menekankan pada materi yang diajarkan, sedangkan Kurikulum K-13 lebih terbuka dan menekankan pada proses belajar. Kurikulum 1994 berfokus pada subjek-subjek akademik seperti matematika, sains, dan bahasa, sedangkan Kurikulum K-13 juga mencakup keterampilan sosial dan profesional. Kurikulum 1994 lebih bersifat teoritis, sedangkan Kurikulum K-13 lebih bersifat praktis.
2. Kurikulum 1994 menekankan pada pembelajaran konseptual, sedangkan Kurikulum K-13 menekankan pada pembelajaran keterampilan.
Kurikulum 1994 dan Kurikulum K-13 adalah dua kurikulum yang digunakan di sekolah-sekolah di Indonesia saat ini. Meskipun keduanya memiliki banyak kesamaan dalam hal tujuan dan filosofi, mereka juga memiliki beberapa perbedaan penting dalam hal pendekatan pembelajaran. Kurikulum 1994 menekankan pada pembelajaran konseptual, sementara Kurikulum K-13 menekankan pada pembelajaran keterampilan.
Kurikulum 1994 adalah kurikulum yang digunakan di sekolah-sekolah Indonesia sejak tahun 1994 hingga saat ini. Pendekatannya berfokus pada pembelajaran konseptual, yang berarti bahwa para siswa dituntut untuk mengerti konsep dasar dari topik yang sedang dipelajari. Kurikulum ini memiliki tujuan untuk membantu siswa membangun konsep dasar dan memahami aspek teoritis dari subjek yang dipelajari.
Kurikulum K-13 adalah kurikulum yang digunakan di sekolah-sekolah Indonesia sejak tahun 2013. Pendekatannya berfokus pada pembelajaran keterampilan, yang berarti bahwa para siswa dituntut untuk menguasai keterampilan praktis dari topik yang sedang dipelajari. Kurikulum ini memiliki tujuan untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan praktis dan mengimplementasikan konsep yang dipelajari dalam situasi nyata.
Meskipun keduanya memiliki tujuan dan pendekatan yang berbeda, kurikulum 1994 dan Kurikulum K-13 tidak saling bertentangan. Kurikulum 1994 masih dapat digunakan di sekolah-sekolah saat ini, dan Kurikulum K-13 mengintegrasikan beberapa aspek dari Kurikulum 1994 ke dalam pendekatannya. Namun, perbedaan pendekatan pembelajaran konseptual dan keterampilan membuat kedua kurikulum ini unik dan menawarkan pendidikan yang berbeda, tergantung pada kebutuhan siswa dan tujuan pendidikan yang ingin dicapai.
3. Kurikulum 1994 menekankan pada pembelajaran klasikal, sedangkan Kurikulum K-13 lebih menekankan pada pembelajaran inkuiri.
Kurikulum 1994 adalah kurikulum yang digunakan di Indonesia sejak tahun 1994 hingga 2006. Kurikulum ini merupakan skema pendidikan yang menekankan pada pembelajaran klasikal. Pembelajaran klasikal berfokus pada pengajaran yang didasarkan pada pengetahuan yang telah ada, dengan sedikit atau tanpa kemungkinan untuk mengeksplorasi topik-topik baru. Tujuan utama dari pembelajaran klasikal adalah mengajarkan pelajar tentang konsep-konsep tertentu dan menguji pengetahuan mereka melalui ujian-ujian. Dalam pembelajaran klasikal, guru berperan sebagai pemimpin, menjelaskan materi kepada siswa dan menguji pengetahuan mereka dengan menggunakan tes.
Kurikulum K-13, yang juga dikenal sebagai Kurikulum 2013, adalah skema pendidikan yang dikembangkan di Indonesia pada tahun 2013. Kurikulum K-13 lebih menekankan pada pembelajaran inkuiri. Pembelajaran inkuiri adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada penemuan dan penyelidikan melalui eksplorasi dan diskusi. Inkuiri berfokus pada pengembangan keterampilan berpikir kritis dan kreatif, mengembangkan kemampuan untuk memecahkan masalah, dan meningkatkan kemampuan siswa untuk menemukan dan menerapkan pengetahuan. Dalam pembelajaran inkuiri, guru berperan sebagai fasilitator, membantu siswa untuk mengeksplorasi, menganalisis, dan menyimpulkan topik-topik yang diajarkan.
Kedua kurikulum memiliki tujuan yang berbeda dan memiliki pendekatan yang berbeda dalam pengajaran. Kurikulum 1994 menekankan pada pembelajaran klasikal, yang berfokus pada mengajarkan pelajar tentang konsep-konsep tertentu dan menguji pengetahuan mereka melalui ujian-ujian. Sementara itu, Kurikulum K-13 lebih menekankan pada pembelajaran inkuiri, yang berfokus pada pengembangan keterampilan berpikir kritis dan kreatif, mengembangkan kemampuan untuk memecahkan masalah, dan meningkatkan kemampuan siswa untuk menemukan dan menerapkan pengetahuan.
Kedua kurikulum juga memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kurikulum 1994 mengajarkan konsep-konsep dasar dan menguji pengetahuan pelajar dengan baik. Namun, kurikulum ini terkadang terlalu teori dan kaku, dan tidak meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif. Kurikulum K-13, di sisi lain, berfokus pada mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif dan meningkatkan kemampuan pelajar untuk menemukan dan menerapkan pengetahuan. Namun, kurikulum ini mungkin terlalu fleksibel dan kurang cocok untuk ujian-ujian akademis.
Dalam kesimpulan, Kurikulum 1994 dan Kurikulum K-13 memiliki tujuan yang berbeda dan memiliki pendekatan yang berbeda dalam pengajaran. Kurikulum 1994 menekankan pada pembelajaran klasikal, sedangkan Kurikulum K-13 lebih menekankan pada pembelajaran inkuiri. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun, untuk mencapai tujuan pendidikan yang efektif, kedua kurikulum harus dipadukan secara bijaksana.
4. Kurikulum 1994 menekankan pada pembelajaran teori, sedangkan Kurikulum K-13 menekankan pada pembelajaran praktis.
Kurikulum 1994 dan Kurikulum K-13 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006) merupakan dua jenis kurikulum yang berbeda yang diterapkan di Indonesia. Kedua kurikulum ini memiliki perbedaan dalam beberapa domain penting, termasuk dalam cara menekankan pembelajaran.
Pembelajaran teori adalah proses mengajar yang menekankan pada pengetahuan teoritis dan konsep. Ini berfokus pada konsep baku dan asumsi, serta mengajarkan prinsip-prinsip dan teori dasar yang berkaitan dengan materi. Kurikulum 1994 lebih menekankan pada pembelajaran teori, dengan menekankan pada pengetahuan teoritis dan konsep, serta mengajarkan prinsip-prinsip dan teori dasar yang berkaitan dengan materi.
Sebaliknya, pembelajaran praktis adalah proses mengajar yang menekankan pada penerapan pengetahuan dan keterampilan. Kurikulum K-13 lebih menekankan pada pembelajaran praktis, dengan menekankan pada aplikasi pengetahuan dan keterampilan untuk menyelesaikan masalah nyata. Kurikulum K-13 juga lebih menekankan pada pembelajaran kooperatif, yang menekankan pada kerja tim dan kerja sama antar siswa.
Kedua jenis kurikulum ini memiliki kelebihan dalam meningkatkan pemahaman siswa. Kurikulum 1994 menekankan pada pengetahuan teoritis dan konsep, yang dapat membantu siswa memahami materi lebih dalam. Sementara, Kurikulum K-13 menekankan pada aplikasi pengetahuan dan keterampilan, yang dapat membantu siswa menyelesaikan masalah nyata.
Ketika memilih antara kedua kurikulum, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan unik dan tujuan pendidikan sekolah. Kurikulum 1994 dapat cocok untuk siswa yang ingin mengembangkan pengetahuan teoritis dan konsep, sedangkan Kurikulum K-13 dapat cocok untuk siswa yang ingin mengembangkan keterampilan praktis dan kerjasama. Sebagai contoh, Kurikulum K-13 dapat lebih cocok untuk siswa yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi atau masuk ke dunia kerja, karena dapat membantu mereka mempersiapkan diri untuk beradaptasi dengan lingkungan berubah.
Kesimpulannya, Kurikulum 1994 dan Kurikulum K-13 memiliki perbedaan dalam cara menekankan pembelajaran. Kurikulum 1994 lebih menekankan pada pembelajaran teori, sementara Kurikulum K-13 lebih menekankan pada pembelajaran praktis. Pembelajaran teori dapat membantu siswa memahami materi lebih dalam, sedangkan pembelajaran praktis dapat membantu siswa menyelesaikan masalah nyata. Ketika memilih antara kedua kurikulum, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan unik dan tujuan pendidikan sekolah.
5. Kurikulum K-13 mencakup beberapa materi yang tidak diajarkan dalam Kurikulum 1994, seperti teknologi informasi, pemrograman, dan pengembangan diri.
Kurikulum 1994 dan Kurikulum 2006 (KTSP) adalah kurikulum yang diterapkan di sekolah Indonesia. Keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh negeri. Namun, ada beberapa perbedaan antara kedua kurikulum ini. Berikut ini adalah lima perbedaan utama antara Kurikulum 1994 dan KTSP 2006:
1. Struktur: Kurikulum 1994 dibangun berdasarkan prinsip pendidikan tradisional, di mana guru mengajar materi secara teratur. Sementara itu, KTSP 2006 menekankan pada suatu sistem pendidikan yang lebih fleksibel, di mana guru memberikan materi berdasarkan kebutuhan dan kemampuan siswa.
2. Fokus: Kurikulum 1994 lebih fokus pada materi yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan, sedangkan KTSP 2006 menekankan pada pembentukan karakter siswa.
3. Tujuan: Tujuan utama Kurikulum 1994 adalah untuk menciptakan generasi yang memiliki pengetahuan luas dan keterampilan yang diperlukan untuk hidup mandiri. Sementara itu, tujuan utama KTSP 2006 adalah untuk menciptakan generasi yang berpendidikan, berbudi luhur, dan berkepribadian baik.
4. Metode pembelajaran: Kurikulum 1994 lebih menekankan pada metode pembelajaran klasik, di mana guru mengajarkan materi kepada siswa secara teratur. Sementara itu, KTSP 2006 menggunakan berbagai metode pembelajaran inovatif, seperti pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran kolaboratif, dan pembelajaran berbasis teknologi.
5. Materi: Kurikulum K-13 mencakup beberapa materi yang tidak diajarkan dalam Kurikulum 1994, seperti teknologi informasi, pemrograman, dan pengembangan diri. Hal ini penting untuk mempersiapkan siswa agar lebih siap untuk menghadapi tantangan di masa depan.
Kesimpulannya, ada beberapa perbedaan antara Kurikulum 1994 dan KTSP 2006. Perbedaan utama antara kedua kurikulum adalah dalam struktur, fokus, tujuan, metode pembelajaran, dan materi. Kedua kurikulum ini memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh negeri. Namun, Kurikulum K-13 mencakup beberapa materi baru yang tidak diajarkan dalam Kurikulum 1994, seperti teknologi informasi, pemrograman, dan pengembangan diri.
6. Kurikulum K-13 menggunakan berbagai metode pembelajaran yang efektif, seperti pembelajaran kooperatif, pembelajaran proyek, dan pembelajaran berbasis masalah.
Kurikulum K-13 adalah kurikulum yang diperkenalkan pada tahun 2013 untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang telah berlaku sejak 2006. Kurikulum K-13 diluncurkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, meningkatkan kesetaraan pendidikan, dan membentuk karakter yang berkualitas. Kurikulum K-13 juga menekankan pada pendidikan karakter yang diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang berbakat, berkarakter, dan berprestasi.
Perbedaan antara Kurikulum 1994 dan Kurikulum K-13 adalah terutama dalam hal pembelajaran. Kurikulum 1994 menekankan pada pendidikan yang berfokus pada pengetahuan dan informasi, sementara Kurikulum K-13 menekankan pada pembelajaran yang berfokus pada keterampilan. Kurikulum K-13 menggunakan berbagai metode pembelajaran yang efektif, seperti pembelajaran kooperatif, pembelajaran proyek, dan pembelajaran berbasis masalah.
Metode pembelajaran kooperatif merupakan metode pembelajaran yang menekankan pada pembelajaran dengan bekerja sama dalam kelompok kecil. Dalam metode ini, anak-anak mengerjakan tugas bersama-sama, membantu satu sama lain, dan bekerja sama untuk menyelesaikan tujuan. Metode ini dianggap efektif untuk membangun relasi antar siswa dan meningkatkan keterampilan sosial.
Metode pembelajaran proyek merupakan metode pembelajaran yang menekankan pada pembelajaran dengan mengerjakan proyek. Dalam metode ini, keterampilan intelektual, sosial, dan kreatif anak ditingkatkan melalui mengerjakan proyek-proyek yang melibatkan penelitian, diskusi, pemecahan masalah, dan presentasi. Metode ini dianggap efektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa.
Metode pembelajaran berbasis masalah adalah metode pembelajaran yang menekankan pada pembelajaran dengan menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi. Dalam metode ini, anak-anak diberi masalah untuk diselesaikan. Mereka diminta untuk menganalisis masalah, mencari solusi, dan mengevaluasi hasilnya. Metode ini dianggap efektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa.
Secara keseluruhan, Kurikulum K-13 berusaha untuk memastikan bahwa anak-anak mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan meningkatkan keterampilan mereka. Metode-metode pembelajaran yang diperkenalkan, seperti pembelajaran kooperatif, pembelajaran proyek, dan pembelajaran berbasis masalah, dianggap efektif dalam meningkatkan keterampilan intelektual, sosial, dan kreatif anak.
7. Kurikulum K-13 juga mencakup pengenalan terhadap teknologi informasi dan komunikasi, serta pengembangan kompetensi teknologi.
Kurikulum 1994 dan Kurikulum 2006 (KTSp) adalah kurikulum yang berbeda yang diterapkan di sekolah-sekolah di Indonesia. Kurikulum 1994 lebih berfokus pada pengetahuan akademik dan berfokus pada materi pelajaran yang diajarkan di kelas. Kurikulum 2006 (KTSp) menekankan pada keterampilan kehidupan yang relevan dengan dunia kerja dan mencakup banyak materi pelajaran yang tidak diajarkan di kelas. Kurikulum K-13 merupakan kurikulum yang menggabungkan kedua kurikulum tersebut. Kurikulum K-13 menekankan pada pengembangan keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan untuk sukses di kehidupan modern.
Kurikulum 1994 berfokus pada pengetahuan akademik. Materi pelajaran yang diajarkan di kelas termasuk matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, sains, sejarah, dan seni. Kurikulum K-13 mengikuti kurikulum 1994 dengan penekanan pada pengembangan keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses di kehidupan modern. Kurikulum K-13 mencakup bidang-bidang seperti kepemimpinan dan manajemen, teknologi informasi dan komunikasi, dan pengembangan diri.
Kurikulum 2006 (KTSp) menekankan pada keterampilan kehidupan yang relevan dengan dunia kerja. Materi pelajaran yang diajarkan di kelas termasuk matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, sains, sejarah, dan seni, serta berbagai keterampilan kehidupan seperti manajemen waktu, kepemimpinan, dan teknologi informasi dan komunikasi. Kurikulum K-13 mengikuti kurikulum 2006 (KTSp) dengan penekanan pada pengembangan keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan untuk sukses di kehidupan modern. Kurikulum K-13 juga mencakup pengenalan terhadap teknologi informasi dan komunikasi, serta pengembangan kompetensi teknologi.
Kurikulum K-13 menggabungkan kedua kurikulum, yaitu kurikulum 1994 dan 2006 (KTSp). Kurikulum K-13 menekankan pada pengembangan keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan untuk sukses di kehidupan modern. Kurikulum K-13 mencakup materi pelajaran yang diajarkan di kelas, seperti matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, sains, sejarah, dan seni, serta berbagai keterampilan kehidupan seperti manajemen waktu, kepemimpinan, dan teknologi informasi dan komunikasi. Kurikulum K-13 juga mencakup pengenalan terhadap teknologi informasi dan komunikasi, serta pengembangan kompetensi teknologi.
Kurikulum 1994 lebih berfokus pada pengetahuan akademik, sementara Kurikulum 2006 (KTSp) lebih berfokus pada keterampilan kehidupan yang relevan dengan dunia kerja. Kurikulum K-13 menggabungkan kedua kurikulum dengan penekanan pada pengembangan keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan untuk sukses di kehidupan modern. Kurikulum K-13 mencakup materi pelajaran yang diajarkan di kelas, serta berbagai keterampilan kehidupan dan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan demikian, Kurikulum K-13 menawarkan pendidikan yang lebih komprehensif dan relevan dengan kebutuhan dunia saat ini.