Perbedaan Pola Pengembangan Kedua Teks Tersebut Adalah

Diposting pada

Perbedaan Pola Pengembangan Kedua Teks Tersebut Adalah –

Pembuatan teks adalah salah satu bentuk ekspresi yang dapat dilakukan oleh seseorang. Dengan membuat teks, seseorang dapat mengekspresikan apa yang diinginkannya dan membagikannya kepada orang lain. Namun, tidak semua teks yang dibuat memiliki pola pengembangan yang sama. Pola pengembangan adalah bagaimana seseorang membangun teks yang dibuatnya, mulai dari awal hingga akhir. Perbedaan pola pengembangan kedua teks tersebut adalah merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh seseorang yang ingin membuat teks.

Pola pengembangan yang pertama adalah pola pengembangan terarah. Dalam pola ini, seseorang membangun teksnya dengan menggunakan informasi yang berkaitan dan bertahap. Seseorang dapat memulai teksnya dengan menyampaikan informasi umum, lalu menjelaskan informasi yang terkait dengan informasi tersebut secara kronologis. Pola ini menekankan pada sebuah tema yang dibahas dan membuat teks tersebut lebih mudah untuk dipahami.

Pola pengembangan yang kedua adalah pola pengembangan bercerita. Dalam pola ini, seseorang membangun teksnya dengan menggambarkan kejadian atau peristiwa secara rinci. Pola ini menekankan pada tujuan yang ingin dicapai oleh pembuat teks. Seseorang dapat menggunakan pola ini untuk menceritakan kisah atau cerita yang dapat menarik perhatian para pembacanya.

Perbedaan pola pengembangan kedua teks tersebut adalah penting untuk diperhatikan oleh seseorang yang ingin membuat teks. Meskipun keduanya menggunakan informasi yang terkait dengan tujuan pembuat teks, namun cara mereka membangun teksnya berbeda. Pola pengembangan terarah lebih bersifat umum dan dapat digunakan untuk membuat teks yang mudah dipahami. Pola pengembangan bercerita lebih bersifat spesifik dan dapat digunakan untuk menceritakan kisah yang menarik perhatian para pembaca. Sebelum seseorang membuat teks, ia harus memperhatikan perbedaan pola pengembangan kedua teks tersebut agar teks yang dibuatnya dapat memiliki tujuan yang ingin dicapainya.

Penjelasan Lengkap: Perbedaan Pola Pengembangan Kedua Teks Tersebut Adalah

-Pembuatan teks adalah salah satu bentuk ekspresi yang dapat dilakukan oleh seseorang.

Pembuatan teks adalah salah satu bentuk ekspresi yang dapat dilakukan oleh seseorang. Ekspresi ini memungkinkan seseorang untuk mengekspresikan gagasan, pemikiran, dan perasaannya melalui tulisan. Pembuatan teks juga memungkinkan seseorang untuk menyampaikan pesan atau ide yang dapat disampaikan dengan cara yang lebih jelas. Namun, ada beberapa perbedaan yang harus dipertimbangkan dalam pola pengembangan kedua jenis teks.

Pertama, jenis teks yang dipilih untuk dibuat tergantung pada tujuan yang ingin dicapai. Teks deskripsi lebih cocok untuk menjelaskan ide dan gagasan secara rinci. Misalnya, teks deskripsi dapat digunakan untuk menggambarkan suasana, karakter, atau lokasi dalam sebuah cerita. Sementara itu, teks naratif lebih cocok untuk menceritakan kisah atau peristiwa, baik fiktif maupun nyata. Dengan memilih teks naratif, seseorang dapat menyampaikan pesan yang lebih kuat dan bermakna, karena teks naratif dapat menyampaikan konflik dan kompleksitas dalam sebuah kisah.

Kedua, ada perbedaan dalam cara mengembangkan teks deskripsi dan naratif. Dalam teks deskripsi, seseorang harus menggunakan bahasa yang ekspresif, yang dapat membantu mereka menggambarkan ide dan gagasan dengan jelas. Misalnya, seseorang dapat menggunakan kata-kata yang menarik untuk menggambarkan suasana. Sementara itu, teks naratif memerlukan seseorang untuk membangun cerita menggunakan alur, tokoh, dan konflik. Alur mencakup serangkaian peristiwa yang saling berkaitan, yang membantu membangun narasi. Tokoh adalah karakter yang terlibat dalam cerita, sedangkan konflik adalah permasalahan yang dihadapi oleh tokoh dan harus diatasi sebelum cerita tersebut selesai.

Baca Juga :   Perbedaan Probability Dan Possibility

Ketiga, pola pengembangan kedua jenis teks membutuhkan pendekatan yang berbeda. Dalam teks deskripsi, seseorang harus menggunakan bahasa yang ekspresif untuk menggambarkan ide dan gagasan. Pemilihan kata yang tepat merupakan bagian penting untuk mengembangkan teks deskripsi. Sementara itu, teks naratif harus menggunakan alur, tokoh, dan konflik untuk menyusun cerita yang menarik. Penting untuk mengembangkan alur yang menarik dan menciptakan tokoh yang kuat, yang dapat membantu seseorang membangun konflik dan menyampaikan pesan yang kuat.

Keempat, ada perbedaan dalam jumlah detail yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kedua jenis teks. Dalam teks deskripsi, seseorang harus menggunakan detail yang cukup untuk menggambarkan ide atau gagasannya dengan jelas. Sementara itu, teks naratif dapat membutuhkan lebih banyak detail untuk membangun cerita yang menarik. Detail yang tepat dapat membantu seseorang membangun konflik dan menciptakan suasana yang menarik.

Dari semua perbedaan di atas, jelas bahwa pola pengembangan kedua jenis teks berbeda. Teks deskripsi adalah cara yang baik untuk menggambarkan ide dan gagasan secara ekspresif, sedangkan teks naratif memerlukan seseorang untuk membangun cerita yang menarik dan konflik yang kuat. Dengan memahami perbedaan ini, seseorang dapat mengembangkan teks dengan lebih baik dan menyampaikan pesan yang kuat dan bermakna.

-Perbedaan pola pengembangan kedua teks tersebut adalah merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh seseorang yang ingin membuat teks.

Pola pengembangan teks merupakan bagian penting dari proses pembuatan teks. Hal ini penting karena mempengaruhi struktur, rasa, dan jenis informasi yang terkandung dalam teks. Pola pengembangan adalah cara penulis menyusun dan menyajikan ide-ide dan informasi-informasi dalam teks. Pola pengembangan berhubungan dengan topik teks, tujuannya, dan jenis informasi yang akan ditampilkan.

Dalam pembuatan teks, pola pengembangan dapat berupa alur cerita, urutan dan sistematika, kronologi, dan lain-lain. Perbedaan pola pengembangan kedua teks tersebut adalah merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh seseorang yang ingin membuat teks.

Perbedaan pola pengembangan kedua teks tergantung pada jenis teks yang akan dibuat. Sebagai contoh, pola pengembangan untuk teks cerita akan berbeda dengan pola pengembangan untuk teks informatif. Dalam teks cerita, pola pengembangan bisa berupa alur cerita yang berisi informasi tentang karakter, latar belakang, tokoh, dan lain-lain. Namun, dalam teks informatif, pola pengembangan bisa berupa urutan kronologi, sistematika, atau urutan topik-subtopik.

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam memilih pola pengembangan adalah tujuan teks. Sebagai contoh, tujuan teks informatif adalah untuk memberikan informasi. Oleh karena itu, pola pengembangan yang dipilih harus mampu menyampaikan informasi dengan jelas dan tepat. Pola pengembangan yang bisa dipilih adalah urutan kronologi, sistematika, atau urutan topik-subtopik.

Pola pengembangan juga akan mempengaruhi struktur teks. Struktur teks yang baik akan memudahkan pembaca mengikuti dan memahami informasi yang disampaikan. Struktur teks yang baik akan memiliki kesatuan dan keteraturan yang memudahkan pembaca untuk mengikuti alur cerita, memahami informasi, dan mengingat informasi yang telah disampaikan.

Akhirnya, perbedaan pola pengembangan kedua teks tersebut adalah merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh seseorang yang ingin membuat teks. Pemilihan pola pengembangan yang tepat akan membantu seseorang untuk menyajikan informasi dengan jelas dan tepat serta membuat struktur teks yang baik. Dengan mempertimbangkan jenis teks yang akan dibuat, tujuan teks, dan informasi yang akan disampaikan, seseorang dapat memilih pola pengembangan yang tepat dan membuat teks yang baik.

-Pola pengembangan yang pertama adalah pola pengembangan terarah.

Pola pengembangan terarah adalah salah satu pola pengembangan yang paling umum digunakan untuk teks. Pola pengembangan ini berkonsentrasi pada satu topik dan menggunakan alur yang berurutan dari poin pertama hingga poin terakhir. Pola ini dapat digunakan untuk menjelaskan topik secara sistematis, terutama jika teks tersebut berupa uraian atau esai.

Pola pengembangan terarah biasanya dimulai dengan pengenalan topik, mengikuti dengan rincian dan penjelasan tentang topik yang dibahas. Penjelasan ini akan berfokus pada sub-topik yang berbeda yang berkaitan dengan poin utama. Setiap sub-topik akan disajikan dengan jelas dan dukungan bukti yang kuat, yang dapat berupa fakta, contoh, informasi, dan sebagainya.

Baca Juga :   Perbedaan Boring Dan Bored

Setelah penjelasan sub-topik selesai, pola pengembangan terarah biasanya akan menyimpulkan poin utama. Penyimpulan ini dapat berupa kesimpulan dari semua sub-topik yang telah disajikan atau saran yang berdasarkan pada analisis topik. Penyimpulan ini akan memberi penulis kesempatan untuk meyakinkan pembaca bahwa teks tersebut telah ditulis dengan benar dan telah menyimpulkan topik dengan tepat.

Begitu juga dengan pola pengembangan yang kedua, namun dengan pola ini, penulis akan berfokus pada satu atau beberapa aspek tertentu dari topik yang dibahas. Pola pengembangan ini disebut pola pengembangan kontras, dan akan menyoroti perbedaan antara dua hal atau lebih. Misalnya, pola pengembangan yang kontras ini akan menyoroti perbedaan antara dua pendapat, dua kondisi, dua teori, dan lainnya.

Kontras biasanya diawali dengan penjelasan tentang dua sisi topik yang dibahas. Setiap sisi akan ditinjau secara individual dan dukungan yang kuat dari contoh-contoh yang relevan akan disajikan. Setelah menjelaskan perbedaan-perbedaan mendasar antara kedua sisi, penulis akan menyimpulkan poin utama dan memberikan saran berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan.

Kedua pola pengembangan yang berbeda ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pola pengembangan terarah lebih cocok untuk teks yang lebih sistematis dan konseptual, sedangkan pola pengembangan kontras lebih cocok untuk teks yang lebih argumentatif. Penulis harus mempertimbangkan keduanya dan menentukan pola pengembangan yang paling sesuai dengan tujuan teks yang akan ditulis.

-Pola pengembangan yang kedua adalah pola pengembangan bercerita.

Pola pengembangan adalah sebuah strategi yang digunakan oleh penulis untuk mengembangkan ide dan menyampaikan pesan kepada pembaca. Pola pengembangan yang kedua adalah pola pengembangan bercerita, yang menggunakan narasi untuk mengembangkan ide dan menyampaikan pesan. Pola pengembangan bercerita umumnya menggunakan sebuah cerita dengan sebuah plot, karakter, dan latar belakang untuk menyampaikan ide.

Ketika menggunakan pola pengembangan bercerita, penulis menggunakan sebuah cerita untuk menyampaikan ide. Cerita dapat dalam bentuk fiksi atau non-fiksi dan dapat berupa sebuah narasi, legenda, cerita rakyat, dongeng, skenario, atau sebuah cerita pendek. Cerita ini dapat memiliki sebuah plot, yang merupakan rangkaian kejadian yang terjadi dalam cerita. Plot biasanya memiliki sebuah konflik, yang merupakan masalah utama di dalam cerita yang harus diselesaikan. Cerita juga dapat memiliki karakter, yang merupakan tokoh-tokoh yang memainkan peran dalam cerita. Karakter ini dapat menjadi protagonis, antagonis, atau tokoh pendukung. Cerita juga dapat memiliki latar belakang, yang merupakan sejarah, budaya, sosial, atau geografis dari cerita.

Setiap cerita yang ditulis menggunakan pola pengembangan bercerita akan memiliki struktur yang sama. Struktur ini terdiri dari serangkaian bagian yang saling terhubung. Bagian-bagian ini adalah pengenalan, perkembangan cerita, puncak, dan penyelesaian. Pengenalan adalah bagian pertama dari cerita, yang menetapkan latar belakang, mengatur tokoh utama, dan menyajikan masalah utama. Perkembangan cerita adalah bagian kedua, di mana penulis mengembangkan plot dan konflik lebih lanjut. Puncak adalah bagian ketiga, di mana konflik mencapai puncaknya dan penyelesaian adalah bagian terakhir, di mana konflik diselesaikan dan cerita berakhir.

Pola pengembangan bercerita berbeda dengan pola pengembangan yang lain karena menggunakan sebuah cerita untuk menyampaikan ide. Penulis harus memastikan bahwa cerita yang mereka buat memiliki sebuah plot yang kuat, karakter yang kuat, dan latar belakang yang kuat. Penulis juga harus memastikan bahwa cerita memiliki struktur yang tepat dan bahwa setiap bagiannya saling terhubung satu sama lain. Dengan demikian, pola pengembangan bercerita adalah cara yang efektif untuk menyampaikan ide dan pesan kepada pembaca.

-Perbedaan pola pengembangan kedua teks tersebut penting untuk diperhatikan oleh seseorang yang ingin membuat teks.

Pola pengembangan adalah cara seseorang menulis sebuah teks sehingga bisa menyampaikan pesan atau menyampaikan informasi secara efektif. Pola pengembangan yang baik dapat membantu membuat teks yang jelas, informatif, dan menarik untuk dibaca. Namun, kadang-kadang, pola pengembangan yang berbeda-beda dapat digunakan untuk menyampaikan informasi yang sama. Perbedaan pola pengembangan kedua teks tersebut penting untuk diperhatikan oleh seseorang yang ingin membuat teks.

Baca Juga :   Jelaskan Perbedaan Gelombang Transversal Dan Gelombang Longitudinal

Perbedaan pola pengembangan kedua teks tersebut dapat dibagi menjadi tiga kategori utama, yaitu pengembangan tema, pengembangan alur, dan pengembangan penjelasan.
Pengembangan tema merupakan cara seseorang menuliskan sebuah teks dengan menggunakan gaya, bahasa, dan struktur yang berbeda untuk menyampaikan satu atau lebih tema. Pengembangan alur menggambarkan cara seseorang menuliskan sebuah teks dengan membuat sebuah alur cerita atau sebuah jalan cerita. Di sisi lain, pengembangan penjelasan menggambarkan cara seseorang menuliskan sebuah teks dengan menggunakan berbagai macam fakta, contoh, dan analogi untuk menjelaskan suatu topik.

Selain pengembangan tema, alur, dan penjelasan, perbedaan pola pengembangan kedua teks juga dapat dibagi menjadi beberapa subkategori lain. Beberapa subkategori ini meliputi pengembangan deskripsi, pengembangan komparasi, pengembangan narasi, pengembangan argumentatif, dan pengembangan ekspositori. Pengembangan deskripsi adalah cara seseorang menuliskan sebuah teks dengan menggambarkan secara detail suatu objek atau situasi. Pengembangan komparasi menggambarkan cara seseorang menuliskan sebuah teks dengan menggunakan perbandingan untuk membuat suatu kesimpulan. Pengembangan narasi menggambarkan cara seseorang menuliskan sebuah teks dengan menggunakan cerita untuk menyampaikan pesan. Sedangkan pengembangan argumentatif menggambarkan cara seseorang menuliskan sebuah teks dengan menggunakan alasan untuk membuat suatu kesimpulan. Terakhir, pengembangan ekspositori adalah cara seseorang menuliskan sebuah teks dengan menggunakan fakta dan informasi untuk menjelaskan suatu topik.

Kesimpulannya, perbedaan pola pengembangan kedua teks penting untuk diperhatikan oleh seseorang yang ingin membuat teks. Perbedaan pola pengembangan dapat dibagi menjadi tiga kategori utama, yaitu pengembangan tema, pengembangan alur, dan pengembangan penjelasan. Selain itu, perbedaan pola pengembangan juga dapat dibagi menjadi beberapa subkategori lain, yaitu pengembangan deskripsi, pengembangan komparasi, pengembangan narasi, pengembangan argumentatif, dan pengembangan ekspositori. Dengan memahami perbedaan pola pengembangan kedua teks, seseorang dapat membuat teks yang jelas, informatif, dan menarik untuk dibaca.

-Pola pengembangan terarah lebih bersifat umum dan dapat digunakan untuk membuat teks yang mudah dipahami.

Pola pengembangan terarah adalah salah satu cara untuk membuat teks lebih mudah dipahami. Pola ini menggunakan alur berurutan yang dimulai dengan pengenalan tema, dilanjutkan dengan informasi yang berkaitan dengan tema tersebut, dan disimpulkan dengan kesimpulan yang tepat. Pola ini berbeda dengan pola pengembangan tidak terarah, yang tidak memiliki alur berurutan dan tidak memiliki kesimpulan.

Pola pengembangan terarah lebih bersifat umum karena dapat digunakan untuk membuat teks yang mudah dipahami. Dengan pola ini, penulis dapat memulai dengan menyajikan tema utama dan menambahkan informasi yang diperlukan untuk menerangkan tema tersebut. Kemudian, penulis dapat menyimpulkan dengan menyimpulkan kesimpulan yang tepat dari informasi yang telah diberikan. Pola ini dapat digunakan untuk menulis teks apa pun, mulai dari esai hingga artikel.

Sebaliknya, pola pengembangan tidak terarah lebih spesifik dan berfokus pada satu aspek tertentu. Pola ini menggunakan alur acak yang tidak memiliki kesimpulan. Dengan pola ini, penulis dapat menggunakan informasi yang relevan untuk menjelaskan suatu ide. Penulis juga dapat menyimpulkan dengan menyimpulkan berbagai informasi yang telah diberikan. Pola ini cocok untuk teks yang berfokus pada satu aspek tertentu, seperti puisi, cerpen, atau karangan fiksi.

Kesimpulannya, pola pengembangan terarah lebih bersifat umum dan dapat digunakan untuk membuat teks yang mudah dipahami. Pola ini menggunakan alur berurutan yang dimulai dengan pengenalan tema, dilanjutkan dengan informasi yang berkaitan dengan tema tersebut, dan disimpulkan dengan kesimpulan yang tepat. Sebaliknya, pola pengembangan tidak terarah lebih spesifik dan berfokus pada satu aspek tertentu. Pola ini menggunakan alur acak yang tidak memiliki kesimpulan. Keduanya berguna dalam situasi tertentu, namun pilihan tergantung pada jenis teks yang akan dibuat.

-Pola pengembangan bercerita lebih bersifat spesifik dan dapat digunakan untuk menceritakan kisah yang menarik perhatian para pembaca.

Pola pengembangan bercerita adalah cara penulis untuk mengembangkan ide-ide mereka menjadi kisah naratif yang menarik. Dengan cara ini, penulis dapat mengambil ide-ide mereka dan menjadikannya menjadi sebuah cerita yang memiliki plot, tokoh, dan alur. Pola pengembangan bercerita dapat digunakan dalam berbagai bentuk tulisan, seperti cerpen, novel, skenario, dan drama. Ini berbeda dengan pola pengembangan lainnya, yang lebih bersifat umum dan umumnya berfokus pada pengujian fakta atau penjelasan teoritis.

Baca Juga :   Sebutkan Benda Mati Ciptaan Allah Swt

Pola pengembangan bercerita lebih spesifik daripada pola pengembangan lainnya. Ini berarti bahwa penulis harus membuat komitmen untuk mengembangkan sebuah cerita dari awal hingga akhir. Ini berarti bahwa setiap bagian dari cerita harus memiliki tujuan yang jelas, berlangsung secara alami, dan memiliki keterkaitan dengan bagian-bagian lain. Ini juga berarti bahwa penulis harus menggunakan alat-alat seperti penempatan, karakterisasi, dan konflik untuk membantu mereka mengembangkan cerita mereka.

Pola pengembangan bercerita juga dapat meningkatkan minat para pembaca. Dengan menggunakan alur yang jelas dan tujuan yang jelas, penulis dapat menciptakan kisah yang menarik dan membuat pembaca tertarik untuk terus membaca. Selain itu, penggunaan alat-alat seperti konflik, karakterisasi, dan penempatan dapat membantu menciptakan kisah yang menarik dan memiliki plot yang kuat.

Pola pengembangan bercerita juga dapat membantu penulis untuk menciptakan dunia yang kaya dan memikat. Dengan menggunakan alat-alat seperti sudut pandang, latar belakang, dan detil, penulis dapat membuat dunia yang menarik dan menarik bagi para pembacanya. Hal ini dapat membantu para pembaca untuk lebih memahami dan merasakan cerita yang ditulis penulis.

Kesimpulannya, pola pengembangan bercerita lebih spesifik dan dapat digunakan untuk menceritakan kisah yang menarik perhatian para pembaca. Dengan menggunakan alat-alat seperti konflik, karakterisasi, dan penempatan, penulis dapat menciptakan kisah yang menarik dan memiliki plot yang kuat. Selain itu, dengan menggunakan sudut pandang, latar belakang, dan detil, penulis dapat membuat dunia yang menarik dan memikat bagi para pembacanya. Dengan cara ini, para pembaca dapat lebih memahami dan merasakan cerita yang ditulis penulis.

-Sebelum seseorang membuat teks, ia harus memperhatikan perbedaan pola pengembangan kedua teks tersebut agar teks yang dibuatnya dapat memiliki tujuan yang ingin dicapainya.

Memahami perbedaan pola pengembangan kedua teks adalah salah satu hal penting yang harus diperhatikan sebelum seseorang membuat teks. Hal ini penting agar tujuan yang ingin dicapai dapat tercapai sehingga teks yang dibuat dapat berguna dan memiliki nilai. Pemahaman ini juga akan membantu dalam menyusun teks agar dapat sesuai dengan format yang diinginkan.

Pola pengembangan terdiri dari dua jenis yaitu argumentatif dan deskriptif. Argumentatif adalah pola pengembangan yang menggunakan bukti untuk mendukung sebuah pendapat atau argumen. Sementara itu, deskriptif adalah pola pengembangan yang menggambarkan, mendeskripsikan, atau menguraikan suatu hal secara detail.

Perbedaan pola pengembangan kedua teks tersebut dapat dilihat dari tujuan dan cara penulisan yang berbeda. Argumentatif digunakan untuk menyampaikan sebuah argumen dengan cara menggunakan bukti-bukti untuk mendukung pendapat yang ingin disampaikan. Sementara itu, deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan, menggambarkan, atau menguraikan suatu hal secara detail tanpa harus menggunakan bukti untuk mendukung pendapat.

Argumentatif biasanya menggunakan frase seperti “Hal ini membuktikan”, “Hal ini benar”, atau “Hal ini salah”. Sementara itu, deskriptif lebih menekankan pada menggambarkan dan mendeskripsikan. Deskriptif biasanya menggunakan frase seperti “Hal ini terlihat”, “Hal ini berwarna”, atau “Hal ini berbentuk”.

Perbedaan pola pengembangan kedua teks tersebut juga dapat dilihat dari struktur dan panjang teks yang berbeda. Argumentatif biasanya berisi pendapat yang disertai bukti, sementara deskriptif biasanya lebih panjang dan berisi deskripsi yang mendetail. Argumentatif juga biasanya lebih pendek dan berisi argumen yang disertai bukti.

Perbedaan pola pengembangan kedua teks tersebut juga dapat dilihat dari gaya bahasa yang digunakan. Argumentatif menggunakan bahasa yang formal dan logis, sementara deskriptif menggunakan bahasa yang lebih santai dan imajinatif.

Oleh karena itu, sebelum membuat teks, seseorang harus memahami perbedaan pola pengembangan kedua teks tersebut agar teks yang dibuatnya dapat memiliki tujuan yang ingin dicapainya. Dengan memahami perbedaan kedua jenis teks tersebut, seseorang dapat menyusun teks yang sesuai dengan format yang diinginkan. Dengan begitu, tujuan yang ingin dicapai dapat tercapai sehingga teks yang dibuat dapat berguna dan memiliki nilai.

Pos Terkait:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *