Perbedaan Pre Eksperimen Dan Quasi Eksperimen

Diposting pada

Perbedaan Pre Eksperimen Dan Quasi Eksperimen –

Perbedaan antara Pre Eksperimen dan Quasi Eksperimen dapat menjadi bingung bagi banyak orang. Namun, dengan memahami kedua jenis metode penelitian ini, kita dapat mengetahui cara terbaik untuk mengevaluasi sebuah situasi. Pre eksperimen adalah jenis penelitian yang melibatkan observasi dan tes cepat untuk mengumpulkan data sebelum eksperimen. Hal ini biasanya dilakukan untuk mengetahui apakah eksperimen lebih lanjut akan menghasilkan hasil yang berarti. Quasi eksperimen adalah jenis penelitian yang juga menggunakan observasi dan tes cepat untuk mengumpulkan data, tetapi pengamatannya tidak dikontrol oleh peneliti.

Kedua jenis penelitian ini memiliki kesamaan dalam pengumpulan data melalui observasi dan tes cepat. Namun, ada beberapa perbedaan yang mencolok antara pre eksperimen dan quasi eksperimen. Pertama, pre eksperimen lebih cocok untuk melihat hasil dari situasi yang dikontrol oleh peneliti, sementara quasi eksperimen lebih cocok untuk melihat hasil dari situasi yang tidak dikontrol oleh peneliti.

Kedua, pre eksperimen memberikan peneliti kontrol yang lebih baik atas hasil eksperimen, karena mereka dapat mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi hasil. Sementara itu, quasi eksperimen memberikan peneliti lebih sedikit kontrol atas hasil eksperimen, karena mereka tidak dapat mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi hasil.

Ketiga, pre eksperimen memungkinkan peneliti untuk menguji hipotesis lebih akurat, karena mereka dapat mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi hasil. Sementara itu, quasi eksperimen memberikan peneliti lebih sedikit kesempatan untuk menguji hipotesis dengan akurasi, karena mereka tidak dapat mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi hasil.

Keempat, pre eksperimen memerlukan biaya lebih banyak daripada quasi eksperimen, karena mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi hasil eksperimen memerlukan biaya tambahan. Di sisi lain, quasi eksperimen menghabiskan biaya lebih sedikit, karena pengamatannya tidak dikontrol oleh peneliti.

Sebagian besar perbedaan antara pre eksperimen dan quasi eksperimen datang dari tingkat kontrol yang diberikan oleh peneliti. Pre eksperimen memberikan peneliti kontrol yang lebih baik atas situasi, karena mereka dapat mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi hasil. Quasi eksperimen memberikan peneliti lebih sedikit kontrol atas situasi, karena mereka tidak dapat mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi hasil. Ini juga berdampak pada biaya, karena pre eksperimen memerlukan lebih banyak biaya daripada quasi eksperimen.

Pre eksperimen dan quasi eksperimen merupakan dua jenis penelitian yang berbeda yang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pre eksperimen memberikan peneliti kontrol yang lebih baik atas situasi, karena mereka dapat mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi hasil. Namun, pre eksperimen memerlukan biaya lebih banyak daripada quasi eksperimen. Di sisi lain, quasi eksperimen memberikan peneliti lebih sedikit kontrol atas situasi dan memerlukan biaya lebih sedikit.

Penjelasan Lengkap: Perbedaan Pre Eksperimen Dan Quasi Eksperimen

– Pre eksperimen adalah jenis penelitian yang melibatkan observasi dan tes cepat untuk mengumpulkan data sebelum eksperimen.

Pre eksperimen adalah jenis penelitian yang melibatkan observasi dan tes cepat untuk mengumpulkan data sebelum eksperimen. Pre eksperimen memiliki karakteristik dan tujuan yang berbeda dari jenis penelitian lain, seperti eksperimen dan eksperimen kuasi. Namun, kedua jenis penelitian ini memiliki beberapa kesamaan.

Baca Juga :   Cara Memindahkan File Dari Hp Vivo Ke Flashdisk

Pre eksperimen digunakan untuk memahami atau membuat hipotesis tentang perilaku seseorang atau subjek tertentu. Dengan menggunakan pre eksperimen, peneliti bisa mengumpulkan data yang dapat digunakan untuk mengukur suatu peristiwa atau perilaku. Pre eksperimen juga dapat digunakan untuk melihat bagaimana suatu peristiwa atau perilaku dapat mempengaruhi subjek.

Eksperimen kuasi adalah jenis penelitian yang memungkinkan peneliti untuk mempelajari hubungan antara dua atau lebih variabel tanpa harus mengubah variabel tersebut. Peneliti dapat mengumpulkan data observasional dan menggunakan tes cepat untuk mengukur hubungan antara variabel. Tujuan dari eksperimen kuasi adalah untuk menguji sejauh mana variabel dengan variabel lain mempengaruhi suatu peristiwa atau perilaku.

Kedua jenis penelitian ini memiliki beberapa kesamaan, namun juga memiliki beberapa perbedaan. Pre eksperimen menekankan pada pengumpulan data observasional dan tes cepat untuk menguji hipotesis atau mengukur sesuatu. Kebalikannya, eksperimen kuasi menekankan pada pengumpulan data observasional dan tes cepat untuk menguji hubungan antara dua atau lebih variabel.

Selain itu, pre eksperimen bertujuan untuk memahami atau membuat hipotesis tentang perilaku seseorang atau subjek tertentu. Namun, eksperimen kuasi bertujuan untuk menguji sejauh mana variabel dengan variabel lain mempengaruhi suatu peristiwa atau perilaku. Terakhir, pre eksperimen biasanya menggunakan desain pre-post, sedangkan eksperimen kuasi biasanya menggunakan desain cross-sectional.

Kesimpulannya, pre eksperimen dan eksperimen kuasi adalah jenis penelitian yang memiliki beberapa persamaan dan perbedaan. Pre eksperimen menekankan pada pengumpulan data observasional dan tes cepat untuk menguji hipotesis atau mengukur sesuatu, dan bertujuan untuk memahami atau membuat hipotesis tentang perilaku seseorang atau subjek tertentu. Sedangkan eksperimen kuasi menekankan pada pengumpulan data observasional dan tes cepat untuk menguji hubungan antara dua atau lebih variabel, dan bertujuan untuk menguji sejauh mana variabel dengan variabel lain mempengaruhi suatu peristiwa atau perilaku.

– Quasi eksperimen adalah jenis penelitian yang juga menggunakan observasi dan tes cepat untuk mengumpulkan data, tetapi pengamatannya tidak dikontrol oleh peneliti.

Perbedaan antara pre eksperimen dan quasi eksperimen dapat dilihat dari cara mereka mengumpulkan data. Pre eksperimen adalah jenis penelitian yang menggunakan observasi dan tes cepat untuk mengumpulkan data. Metode ini juga dapat digunakan untuk mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi hasil eksperimen. Dengan pre eksperimen, peneliti dapat mengontrol variabel-variabel yang akan mempengaruhi hasil eksperimen dan mengukur hasilnya.

Quasi eksperimen adalah jenis penelitian yang juga menggunakan observasi dan tes cepat untuk mengumpulkan data, tetapi pengamatannya tidak dikontrol oleh peneliti. Dalam quasi eksperimen, peneliti tidak dapat mengontrol variabel yang akan mempengaruhi hasil eksperimen. Peneliti hanya dapat mengumpulkan data tentang variabel-variabel yang ada dan melihat bagaimana variabel-variabel tersebut mempengaruhi hasil eksperimen.

Kedua jenis penelitian ini juga berbeda dalam cara mereka menganalisis hasil eksperimen. Pre eksperimen menggunakan analisis statistik untuk menganalisis hasil eksperimen. Dengan analisis ini, peneliti dapat mengetahui seberapa besar pengaruh variabel-variabel yang dikontrolnya terhadap hasil eksperimen.

Sedangkan quasi eksperimen tidak menggunakan analisis statistik untuk menganalisis hasil eksperimen. Dengan quasi eksperimen, peneliti hanya dapat melihat bagaimana variabel-variabel yang ada mempengaruhi hasil eksperimen. Dengan cara ini, peneliti dapat membuat kesimpulan tentang bagaimana variabel-variabel yang ada berinteraksi dan mempengaruhi hasil eksperimen.

Kesimpulannya, pre eksperimen dan quasi eksperimen berbeda dalam cara mereka mengumpulkan data dan menganalisis hasil eksperimen. Pre eksperimen menggunakan observasi dan tes cepat untuk mengumpulkan data dan menggunakan analisis statistik untuk menganalisis hasil eksperimen. Sedangkan quasi eksperimen menggunakan observasi dan tes cepat untuk mengumpulkan data, tetapi pengamatannya tidak dikontrol oleh peneliti. Quasi eksperimen juga tidak menggunakan analisis statistik untuk menganalisis hasil eksperimen.

– Pre eksperimen lebih cocok untuk melihat hasil dari situasi yang dikontrol oleh peneliti, sementara quasi eksperimen lebih cocok untuk melihat hasil dari situasi yang tidak dikontrol oleh peneliti.

Pre eksperimen dan quasi eksperimen adalah dua jenis desain penelitian yang digunakan untuk menganalisis situasi dan menghasilkan data yang dapat digunakan untuk menarik kesimpulan. Desain pre eksperimen dan quasi eksperimen memiliki banyak persamaan dan perbedaan. Perbedaan utama antara kedua desain adalah bahwa pre eksperimen lebih cocok untuk melihat hasil dari situasi yang dikontrol oleh peneliti, sementara quasi eksperimen lebih cocok untuk melihat hasil dari situasi yang tidak dikontrol oleh peneliti.

Pre eksperimen dapat didefinisikan sebagai desain penelitian yang menangani situasi di mana peneliti dapat secara aktif mempengaruhi perilaku subjek. Ini berarti bahwa pre eksperimen merupakan desain di mana peneliti dapat mengubah variabel independen untuk melihat dampaknya pada variabel dependen. Desain ini juga dapat digunakan untuk meneliti pengaruh suatu intervensi atau program terhadap subjek. Pre eksperimen juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi hubungan antara variabel, misalnya antara variabel kontrol dan variabel independen.

Baca Juga :   Cara Mengunci Messenger

Quasi eksperimen adalah desain penelitian yang didasarkan pada asumsi bahwa peneliti tidak dapat secara aktif mempengaruhi perilaku subjek. Desain ini sering digunakan untuk meneliti situasi di mana kontrol eksperimental tidak memungkinkan. Misalnya, jika peneliti ingin meneliti perbedaan antara dua kelompok, mereka dapat menggunakan desain quasi eksperimen. Dengan desain ini, peneliti dapat menganalisis perbedaan antara dua kelompok tanpa harus memasukkan variabel kontrol.

Kesimpulan utama yang dapat diambil dari kedua jenis desain ini adalah bahwa pre eksperimen lebih cocok untuk melihat hasil dari situasi yang dikontrol oleh peneliti, sementara quasi eksperimen lebih cocok untuk melihat hasil dari situasi yang tidak dikontrol oleh peneliti. Kedua jenis desain ini memiliki kelebihan dan kekurangan mereka sendiri dan pastikan bahwa peneliti memilih desain yang sesuai dengan tujuan penelitian mereka.

– Pre eksperimen memberikan peneliti kontrol yang lebih baik atas hasil eksperimen, karena mereka dapat mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi hasil.

Pre eksperimen dan quasi eksperimen adalah dua bentuk eksperimen yang digunakan untuk menguji hipotesis dengan mengumpulkan data empiris. Pre eksperimen memungkinkan peneliti untuk mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi hasil dalam sebuah eksperimen, sedangkan quasi eksperimen tidak. Pre eksperimen memberikan peneliti kontrol yang lebih baik atas hasil eksperimen, karena mereka dapat mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi hasil.

Pre eksperimen adalah jenis eksperimen yang mengikuti aturan yang ketat. Sebelum eksperimen dimulai, peneliti harus berupaya untuk mengontrol semua faktor yang mempengaruhi hasil. Peneliti harus menyusun percobaan dengan cermat dan memastikan bahwa faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi hasil dikontrol. Pre eksperimen dapat menghasilkan hasil yang lebih dapat diandalkan karena peneliti dapat mengontrol semua faktor yang mempengaruhi hasil.

Quasi eksperimen adalah jenis eksperimen yang tidak mengikuti aturan yang ketat. Pada quasi eksperimen, peneliti tidak dapat mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi hasil secara langsung. Peneliti harus berupaya untuk menganalisis data secara teliti dan mencari tahu apakah faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi hasil. Hasil quasi eksperimen mungkin tidak dapat diandalkan karena faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi hasil tidak dikontrol.

Kedua jenis eksperimen dapat digunakan untuk menguji hipotesis. Namun, pre eksperimen memberikan peneliti kontrol yang lebih baik atas hasil eksperimen, karena mereka dapat mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi hasil. Pre eksperimen dapat menghasilkan hasil yang lebih dapat diandalkan daripada quasi eksperimen. Pre eksperimen juga membutuhkan waktu dan usaha yang lebih banyak untuk disiapkan.

– Quasi eksperimen memberikan peneliti lebih sedikit kontrol atas hasil eksperimen, karena mereka tidak dapat mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi hasil.

Eksperimen adalah studi yang dirancang untuk menguji hipotesis, yang menggunakan sampel yang dirancang secara sistematis untuk mengukur efek variabel terhadap satu sama lain. Ada dua jenis eksperimen yang digunakan dalam penelitian: pre-eksperimen dan quasi-eksperimen. Pada dasarnya, pre-eksperimen adalah jenis eksperimen yang memungkinkan peneliti untuk mengontrol variabel yang berpengaruh pada hasil, sedangkan quasi-eksperimen hanya memungkinkan peneliti untuk memperkirakan pengaruh variabel.

Pre-eksperimen adalah jenis eksperimen yang dirancang untuk mengontrol variabel-variabel yang mempengaruhi hasil. Pre-eksperimen memungkinkan peneliti untuk mengatur sampel dengan cara yang sistematis dan mengontrol variabel yang dapat mempengaruhi hasil. Hal ini memungkinkan peneliti untuk menentukan secara pasti efek dari variabel yang diteliti. Pre-eksperimen biasanya melibatkan pengontrolan variabel (seperti variabel latar belakang, variabel waktu, variabel kelompok, dll.) dan pengukuran respons yang disebabkan oleh variabel yang dikontrol.

Quasi-eksperimen adalah jenis eksperimen yang tidak mengontrol variabel-variabel yang mempengaruhi hasil. Quasi-eksperimen memberikan peneliti lebih sedikit kontrol atas hasil eksperimen, karena mereka tidak dapat mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi hasil. Quasi-eksperimen biasanya menggunakan sampel yang sudah ada, seperti sampel populasi yang sudah ada. Peneliti tidak dapat mengontrol variabel-variabel yang mempengaruhi hasil, sehingga peneliti hanya bisa memperkirakan pengaruh variabel terhadap hasil. Quasi-eksperimen biasanya melibatkan pengamatan dari sampel yang sudah ada, dan pengukuran respons yang disebabkan oleh variabel yang ada.

Baca Juga :   Kenapa Kamera Iphone 7 Plus Buram

Kesimpulannya, pre-eksperimen adalah jenis eksperimen yang dirancang untuk mengontrol variabel-variabel yang mempengaruhi hasil, sedangkan quasi-eksperimen hanya memungkinkan peneliti untuk memperkirakan pengaruh variabel. Pre-eksperimen memungkinkan peneliti untuk mengatur sampel dengan cara yang sistematis dan mengontrol variabel yang dapat mempengaruhi hasil, sedangkan quasi-eksperimen hanya memungkinkan peneliti untuk mengandalkan sampel yang sudah ada untuk mengukur efek variabel. Pre-eksperimen memungkinkan peneliti untuk menentukan secara pasti efek dari variabel yang diteliti, sedangkan quasi-eksperimen hanya memungkinkan peneliti untuk memperkirakan pengaruh variabel.

– Pre eksperimen memungkinkan peneliti untuk menguji hipotesis lebih akurat, karena mereka dapat mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi hasil.

Pre eksperimen dan Quasi eksperimen merupakan dua jenis eksperimen yang sering digunakan oleh peneliti untuk menguji hipotesis. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk menguji hipotesis dengan mengumpulkan data yang dapat diuji secara statistik, ada beberapa perbedaan antara keduanya.

Perbedaan utama antara pre eksperimen dan quasi eksperimen adalah pada tingkat kontrol yang diberikan oleh peneliti. Pre eksperimen adalah jenis eksperimen di mana peneliti memiliki kendali atas faktor-faktor yang mempengaruhi hasil. Peneliti dapat menetapkan variabel-variabel yang akan diuji dan mengontrol faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi hasil eksperimen. Dengan demikian, pre eksperimen sangat penting ketika peneliti ingin memastikan bahwa hasil eksperimen tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

Quasi eksperimen adalah jenis eksperimen di mana peneliti tidak dapat mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi hasil. Peneliti tidak dapat memilih variabel yang akan diuji dan faktor-faktor lain mungkin tidak dapat dikontrol. Meskipun demikian, peneliti masih dapat menganalisis data yang diperoleh dan menyimpulkan hasil yang dapat dipercaya.

Namun, karena pre eksperimen memungkinkan peneliti untuk mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi hasil, hasilnya lebih akurat dan dapat dipercaya dibandingkan dengan hasil yang didapat dari quasi eksperimen. Hal ini karena pre eksperimen memungkinkan peneliti untuk menjamin bahwa variabel-variabel yang diuji dan faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi hasil eksperimen telah dikontrol. Dengan demikian, peneliti dapat yakin bahwa hasil eksperimen tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

Kesimpulannya, pre eksperimen memungkinkan peneliti untuk menguji hipotesis lebih akurat, karena mereka dapat mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi hasil. Ini memungkinkan peneliti untuk memastikan bahwa hasil yang diperoleh hanya dipengaruhi oleh variabel-variabel yang diuji dan faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi hasil tidak dipertimbangkan. Namun, pre eksperimen memerlukan waktu dan usaha yang lebih banyak karena peneliti harus mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi hasil.

– Pre eksperimen memerlukan biaya lebih banyak daripada quasi eksperimen.

Perbedaan antara pre eksperimen dan quasi eksperimen adalah proses yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Pre eksperimen adalah penelitian yang dilakukan sebelum eksperimen sebenarnya dimulai. Ini biasanya mencakup pengumpulan data awal, penentuan variabel, dan pengukuran variabel. Pre eksperimen merupakan tahap yang penting dalam penelitian eksperimental karena membantu mengarahkan penelitian selanjutnya.

Quasi eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mengamati hasil dari suatu intervensi tanpa mengontrol variabel. Ini mengacu pada desain penelitian yang menggunakan data yang sudah ada untuk membandingkan kelompok yang menerima intervensi dengan kelompok yang tidak menerimanya. Quasi eksperimen digunakan ketika ada keterbatasan dalam mengontrol variabel dan menghindari bias dalam penelitian.

Kedua jenis penelitian ini memiliki beberapa kesamaan, tetapi juga beberapa perbedaan. Pre eksperimen berfokus pada pengumpulan data awal, sedangkan quasi eksperimen berfokus pada perbandingan antara kelompok yang menerima intervensi dengan yang tidak. Pre eksperimen lebih cenderung mengontrol variabel untuk meminimalkan bias, sementara quasi eksperimen menggunakan data yang sudah ada untuk melacak perubahan yang dihasilkan oleh intervensi.

Namun, salah satu perbedaan utama antara kedua jenis penelitian adalah biaya. Pre eksperimen memerlukan biaya lebih banyak daripada quasi eksperimen. Ini karena pre eksperimen memerlukan lebih banyak waktu dan usaha untuk melakukan pengumpulan data awal dan menentukan variabel. Selain itu, biaya pre eksperimen juga mencakup biaya untuk mengontrol variabel dan menghindari bias.

Di sisi lain, biaya yang diperlukan untuk melakukan quasi eksperimen relatif lebih rendah. Hal ini karena hanya memerlukan waktu dan usaha untuk menganalisis data yang sudah ada. Sebagai contoh, biaya untuk menganalisis data industri yang sudah ada akan jauh lebih rendah daripada biaya untuk melakukan pre eksperimen dengan mengumpulkan data baru. Biaya ini lebih rendah karena tidak ada pengumpulan data awal yang diperlukan.

Baca Juga :   Cara Setting Cartridge Canon Ip2770

Dalam kesimpulan, pre eksperimen memerlukan biaya lebih banyak daripada quasi eksperimen. Ini disebabkan oleh keterbatasan dalam mengontrol variabel, serta waktu dan usaha yang diperlukan untuk melakukan pengumpulan data awal. Namun, kedua jenis penelitian ini merupakan alat yang berguna bagi para peneliti untuk mempelajari suatu intervensi dan mengidentifikasi hasilnya.

– Pre eksperimen memberikan peneliti kontrol yang lebih baik atas situasi, karena mereka dapat mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi hasil.

Pre eksperimen dan Quasi eksperimen adalah dua metode yang digunakan dalam penelitian ilmiah. Pre eksperimen adalah suatu metode penelitian yang mencoba memprediksi atau mengukur perubahan dalam situasi yang akan terjadi sebelum eksperimen yang sebenarnya dimulai. Metode ini biasanya digunakan untuk menguji hipotesis atau untuk menentukan kondisi yang tepat untuk dilakukan eksperimen. Quasi eksperimen adalah metode penelitian yang melibatkan pengambilan data dari suatu populasi tanpa mengontrol variabel yang dapat mempengaruhi hasil. Metode ini biasanya digunakan untuk menilai efektivitas program atau intervensi dengan cara membandingkan hasil antara kelompok yang menerima intervensi dengan kelompok yang tidak.

Kedua metode ini memiliki beberapa perbedaan mendasar. Pre eksperimen memberikan peneliti kontrol yang lebih baik atas situasi, karena mereka dapat mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi hasil. Pre eksperimen juga dapat menjadi pengukuran awal yang akurat, karena peneliti dapat memastikan bahwa kondisi awal yang sama ada di tempat untuk semua partisipan. Dengan demikian, peneliti dapat mengukur perbedaan yang dicapai dengan lebih akurat.

Quasi eksperimen tidak memiliki tingkat kontrol yang sama seperti pre eksperimen. Peneliti tidak dapat mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi hasil dan tidak dapat memastikan bahwa kondisi awal yang sama ada di tempat untuk semua partisipan. Namun, karena quasi eksperimen memungkinkan peneliti untuk mengukur hasil tanpa mengontrol variabel yang dapat mempengaruhi hasil, ini dapat menyediakan informasi tentang bagaimana faktor luar dapat mempengaruhi hasil.

Kesimpulannya, pre eksperimen dan quasi eksperimen merupakan metode penelitian yang berbeda. Pre eksperimen memberikan peneliti kontrol yang lebih baik atas situasi, karena mereka dapat mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi hasil. Quasi eksperimen tidak memiliki tingkat kontrol yang sama, tetapi dapat menyediakan informasi tentang bagaimana faktor luar dapat mempengaruhi hasil. Pemilihan metode yang tepat untuk penelitian bergantung pada tujuan penelitian dan informasi yang diharapkan dari penelitian.

– Quasi eksperimen memberikan peneliti lebih sedikit kontrol atas situasi, karena mereka tidak dapat mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi hasil.

Eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan dengan menciptakan situasi yang memungkinkan peneliti untuk mengontrol variabel dalam penelitian. Ada dua jenis eksperimen yang sering digunakan oleh para peneliti: pre eksperimen dan quasi eksperimen.

Pre eksperimen adalah jenis eksperimen di mana peneliti memiliki kontrol yang lebih besar atas variabel yang berbeda yang mempengaruhi hasil. Dengan pre eksperimen, peneliti mengontrol variabel dengan menciptakan keadaan yang memungkinkan mereka untuk membandingkan antara dua kelompok yang berbeda. Peneliti dapat memilih kelompok yang akan diteliti, memastikan bahwa kedua kelompok ini memiliki karakteristik yang sama dan menerapkan tindakan yang sama pada kedua kelompok. Pre eksperimen juga memungkinkan peneliti untuk membuat kesimpulan yang lebih kuat karena mereka dapat mengontrol variabel yang berbeda dengan lebih baik.

Quasi eksperimen, di sisi lain, adalah jenis eksperimen di mana peneliti memiliki sedikit kontrol atas situasi. Quasi eksperimen memungkinkan peneliti untuk membandingkan antara dua kelompok yang berbeda, tetapi mereka tidak dapat mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi hasil. Dalam quasi eksperimen, peneliti tidak dapat memilih kelompok yang akan diteliti, memastikan kedua kelompok ini memiliki karakteristik yang sama, atau menerapkan tindakan yang sama pada kedua kelompok. Hal ini membuat kesimpulan yang dibuat dalam quasi eksperimen lebih lemah dibandingkan dengan pre eksperimen.

Kesimpulannya, pre eksperimen memberikan peneliti lebih banyak kontrol atas variabel yang akan diteliti, menyebabkan kesimpulan yang lebih kuat. Quasi eksperimen, di sisi lain, memberikan peneliti lebih sedikit kontrol atas situasi, karena mereka tidak dapat mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi hasil. Oleh karena itu, kesimpulan yang dibuat dalam quasi eksperimen lebih lemah dibandingkan dengan pre eksperimen.

Pos Terkait:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *