Perbedaan Psak 45 Dan Isak 35 –
Perbedaan Psak 45 dan Isak 35 adalah dua standar akuntansi yang mengatur tentang bagaimana menyajikan laporan keuangan dari suatu perusahaan. Masing-masing standar memiliki metode yang berbeda untuk menghasilkan laporan keuangan yang dapat diandalkan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan.
PSAK 45 adalah standar yang digunakan di Indonesia yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Standar ini menentukan bagaimana laporan keuangan harus disusun untuk menghasilkan informasi yang dapat diandalkan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan. PSAK 45 menetapkan bahwa laporan keuangan harus mengungkapkan informasi tentang posisi keuangan dan kinerja finansial perusahaan, termasuk aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan biaya. Standar ini juga menyatakan bahwa aset harus dicatat pada nilai wajar, dan laporan keuangan harus mengungkapkan secara jelas jumlah aset dan kewajiban perusahaan.
ISAK 35 adalah standar yang digunakan di Indonesia yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK). Standar ini memiliki tujuan yang sama dengan PSAK 45, yaitu untuk menghasilkan informasi yang dapat diandalkan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan. Namun, standar ini memiliki beberapa perbedaan penting dari PSAK 45.
Pertama, standar ini memiliki ketentuan yang lebih ketat tentang pengungkapan informasi. Hal ini berarti bahwa laporan keuangan yang disusun harus mengungkapkan informasi lebih detail tentang aset dan kewajiban perusahaan. Standar ini juga menyatakan bahwa aset harus dicatat pada nilai buku, dan laporan keuangan harus mengungkapkan secara jelas jumlah aset dan kewajiban perusahaan.
Kedua, ISAK 35 memiliki prinsip akuntansi yang berbeda yang berfokus pada pengungkapan informasi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan investor. Standar ini menyatakan bahwa laporan keuangan harus mengungkapkan informasi penting tentang aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan. Standar ini juga memiliki aturan lebih ketat tentang pengungkapan informasi yang berkaitan dengan laporan arus kas, laporan laba rugi, laporan posisi keuangan, dan laporan perubahan ekuitas.
Ketiga, ISAK 35 memiliki prinsip akuntansi yang berbeda yang berfokus pada penyajian informasi dengan cara yang konsisten dan dapat diterima secara umum. Standar ini menyatakan bahwa laporan keuangan harus disusun dengan cara yang konsisten, yang berarti bahwa informasi yang disajikan harus sama untuk periode yang berbeda. Standar ini juga menyatakan bahwa laporan keuangan harus disusun dengan cara yang dapat diterima secara umum, yang berarti bahwa laporan keuangan harus disusun dengan cara yang mudah dipahami oleh berbagai pihak.
Tentu saja, ada banyak perbedaan lain antara PSAK 45 dan ISAK 35. Namun, dua standar utama yang membedakan keduanya adalah pengungkapan informasi yang lebih ketat dan penyajian informasi yang konsisten dan dapat diterima secara umum. Dengan memahami kedua standar ini, investor dan pemegang saham dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang bagaimana mengevaluasi kinerja perusahaan.
Daftar Isi :
- 1 Penjelasan Lengkap: Perbedaan Psak 45 Dan Isak 35
- 1.1 1. PSAK 45 adalah standar yang digunakan di Indonesia yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
- 1.2 2. ISAK 35 adalah standar yang digunakan di Indonesia yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK).
- 1.3 3. PSAK 45 menentukan bagaimana laporan keuangan harus disusun untuk menghasilkan informasi yang dapat diandalkan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan.
- 1.4 4. ISAK 35 memiliki tujuan yang sama dengan PSAK 45, yaitu untuk menghasilkan informasi yang dapat diandalkan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan.
- 1.5 5. ISAK 35 memiliki ketentuan yang lebih ketat tentang pengungkapan informasi.
- 1.6 6. ISAK 35 memiliki prinsip akuntansi yang berbeda yang berfokus pada pengungkapan informasi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan investor.
- 1.7 7. ISAK 35 memiliki prinsip akuntansi yang berbeda yang berfokus pada penyajian informasi dengan cara yang konsisten dan dapat diterima secara umum.
Penjelasan Lengkap: Perbedaan Psak 45 Dan Isak 35
1. PSAK 45 adalah standar yang digunakan di Indonesia yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
PSAK 45 atau Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan adalah standar akuntansi yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Standar ini dikembangkan untuk menggantikan standar akuntansi yang sebelumnya ada di Indonesia yaitu Standar Akuntansi Keuangan (SAK). PSAK 45 memiliki tujuan untuk menyediakan standar akuntansi yang berkualitas tinggi yang dapat digunakan oleh para praktisi akuntansi dan pemangku kepentingan lainnya untuk menilai keuangan korporasi dan individual.
PSAK 45 menyediakan struktur yang memungkinkan para pelaku akuntansi untuk membuat laporan keuangan yang dapat dibandingkan dengan laporan keuangan dari perusahaan lain di Indonesia. PSAK 45 memiliki beberapa karakteristik yang menonjol, yaitu mengharuskan para pelaku akuntansi untuk menggunakan basis akuntansi historis, menganjurkan untuk menggunakan basis akuntansi berbasis aset dan mengatur penyajian laporan keuangan. PSAK 45 juga menyediakan petunjuk tentang cara menyajikan informasi keuangan, seperti menetapkan jenis informasi yang harus disajikan dan cara menyajikannya.
ISAK 35 adalah standar akuntansi yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Standar ini dikembangkan untuk memberikan standar akuntansi yang konsisten dan berkualitas tinggi untuk pengungkapan informasi keuangan di Indonesia. ISAK 35 memiliki karakteristik yang berbeda dari PSAK 45. ISAK 35 memiliki tujuan untuk menyediakan standar akuntansi yang konsisten untuk meningkatkan kualitas informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.
ISAK 35 menyediakan petunjuk tentang cara menyajikan informasi keuangan, yaitu menetapkan jenis informasi yang harus disajikan dan cara menyajikannya. ISAK 35 juga menyediakan ketentuan tentang aspek akuntansi, seperti akuntansi konservatif, akuntansi komprehensif, dan akuntansi komprehensif dan konservatif. ISAK 35 juga menetapkan persyaratan tentang pengungkapan informasi keuangan dan persyaratan tentang pengungkapan informasi lainnya yang diperlukan untuk melengkapi laporan keuangan.
Perbedaan antara PSAK 45 dan ISAK 35 adalah bahwa PSAK 45 memberikan instruksi tentang cara menyajikan informasi keuangan, sementara ISAK 35 memberikan ketentuan tentang aspek akuntansi dan pengungkapan informasi yang diperlukan untuk melengkapi laporan keuangan. PSAK 45 juga mengharuskan para praktisi akuntansi untuk menggunakan basis akuntansi historis, sementara ISAK 35 menganjurkan penggunaan basis akuntansi berbasis aset. PSAK 45 juga mengatur cara menyajikan laporan keuangan, sementara ISAK 35 memiliki ketentuan tentang pengungkapan informasi keuangan.
2. ISAK 35 adalah standar yang digunakan di Indonesia yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK).
ISAK 35 adalah standar akuntansi keuangan yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK). Standar ini dikeluarkan untuk membantu para akuntan dalam menyusun dan melaporkan laporan keuangan yang transparan, akurat, dan terpercaya. ISAK 35 berfokus pada menyediakan standar yang konsisten untuk praktik akuntansi di Indonesia.
Standar ini berbeda dengan PSAK 45 karena memiliki tujuan yang berbeda. PSAK 45 diterbitkan oleh International Accounting Standards Board (IASB) dan ditujukan untuk menyediakan standar akuntansi internasional yang konsisten. Standar ini bertujuan untuk membantu para akuntan dalam menyusun dan melaporkan laporan keuangan yang akurat dan terpercaya di seluruh dunia.
Di Indonesia, PSAK 45 dan ISAK 35 sama-sama digunakan untuk menyusun dan melaporkan laporan keuangan. Namun, karena diterbitkan oleh organisasi yang berbeda, standar yang digunakan oleh kedua organisasi ini berbeda.
PSAK 45 memberikan standar internasional untuk menyusun dan melaporkan laporan keuangan. Standar ini mencakup proses akuntansi yang berkaitan dengan penyusunan neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan lainnya, pengakuan transaksi, estimasi, dan pengungkapan. Standar ini juga mencakup informasi tentang bagaimana laporan keuangan harus diungkapkan dalam bentuk yang sama di seluruh dunia.
ISAK 35, di sisi lain, diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dan memberikan standar akuntansi khusus untuk praktik akuntansi di Indonesia. Standar ini mencakup aturan akuntansi yang harus dipatuhi oleh para akuntan di Indonesia. Standar ini juga mencakup aturan tentang informasi penjelasan yang harus disertakan dalam laporan keuangan di Indonesia.
Kesimpulannya, PSAK 45 adalah standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh IASB, sedangkan ISAK 35 adalah standar akuntansi keuangan yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan untuk praktik akuntansi di Indonesia. Standar yang diberikan oleh kedua organisasi ini berbeda karena memiliki tujuan yang berbeda.
3. PSAK 45 menentukan bagaimana laporan keuangan harus disusun untuk menghasilkan informasi yang dapat diandalkan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan.
PSAK 45 (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) adalah standar akuntansi yang mengatur cara laporan keuangan harus disusun dan diaudit agar memberikan informasi yang dapat diandalkan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan. PSAK 45 menggantikan ISAK 35 (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan). PSAK 45 dipublikasikan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) untuk menyediakan standar akuntansi yang komprehensif dan konsisten untuk penyusunan laporan keuangan. Perbedaan utama antara PSAK 45 dan ISAK 35 adalah bahwa PSAK 45 menyediakan standar akuntansi yang lebih presisi dan komprehensif.
PSAK 45 menyediakan standar akuntansi yang lebih komprehensif dibandingkan ISAK 35. PSAK 45 memiliki konsep yang lebih presisi daripada ISAK 35, yang menyediakan tingkat ketepatan yang lebih tinggi dan lebih komprehensif dalam penyusunan laporan keuangan. PSAK 45 juga menentukan bagaimana laporan keuangan harus disusun untuk menghasilkan informasi yang dapat diandalkan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan. PSAK 45 memberikan rekomendasi untuk penyusunan laporan keuangan yang lebih detail dan komprehensif, yang mencakup aspek-aspek seperti pengakuan pendapatan, penilaian aset, pengungkapan risiko, dan pengakuan pengeluaran.
PSAK 45 menyediakan standar akuntansi yang lebih presisi daripada ISAK 35. PSAK 45 menyediakan konsep yang lebih presisi dan komprehensif dalam penyusunan laporan keuangan. PSAK 45 menetapkan aturan dan prosedur yang lebih presisi untuk penyusunan laporan keuangan, termasuk aturan untuk mengukur aset, pengakuan pendapatan, dan pengungkapan risiko. PSAK 45 juga menetapkan standar untuk analisis dan penilaian aset, yang memungkinkan investor untuk memahami informasi yang tersedia dalam laporan keuangan.
PSAK 45 dapat membantu perusahaan menyediakan informasi yang dapat diandalkan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan. PSAK 45 menyediakan standar akuntansi yang lebih presisi dan komprehensif untuk penyusunan laporan keuangan, yang memungkinkan investor untuk memahami informasi yang tersedia dalam laporan keuangan. PSAK 45 juga menyediakan standar untuk analisis dan penilaian aset dan pengakuan pendapatan dan pengungkapan risiko, yang memungkinkan investor untuk mengevaluasi kinerja perusahaan. Dengan standar akuntansi yang presisi dan komprehensif yang diberikan oleh PSAK 45, investor dapat membuat keputusan yang lebih baik dan lebih informatif tentang kinerja perusahaan.
4. ISAK 35 memiliki tujuan yang sama dengan PSAK 45, yaitu untuk menghasilkan informasi yang dapat diandalkan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan.
Perbedaan Psak 45 dan Isak 35 merupakan perbedaan antara dua standar akuntansi keuangan, yang masing-masing dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan International Accounting Standards Board (IASB). Kedua standar akuntansi ini didesain untuk membantu perusahaan dan entitas lainnya dalam mempersiapkan laporan keuangan yang akurat dan dapat diandalkan. Meskipun tujuan kedua standar akuntansi ini serupa, ada beberapa perbedaan penting yang dapat Anda temukan antara Psak 45 dan Isak 35.
Pertama, Psak 45 dikeluarkan oleh PSAK, yang merupakan badan standar akuntansi di Indonesia. Sementara Isak 35 dikeluarkan oleh International Accounting Standards Board yang berbasis di London. Kedua standar akuntansi ini mengatur cara laporan keuangan di Indonesia, dan memiliki beberapa perbedaan mengenai persyaratan akuntansi yang harus dipenuhi.
Kedua, Psak 45 menekankan bersikap konservatif dalam menyajikan informasi keuangan. Ini berarti bahwa ketika ada keraguan mengenai pengakuan pendapatan atau pengurangan aset, Psak 45 mengharuskan para akuntan untuk menyajikan informasi keuangan dengan cara yang paling konservatif. Sementara itu, Isak 35 menekankan penggunaan strategi akuntansi yang lebih progresif. Ini berarti bahwa ketika ada keraguan mengenai pengakuan pendapatan atau pengurangan aset, Isak 35 mengharuskan para akuntan untuk menyajikan informasi keuangan dengan cara yang lebih progresif.
Ketiga, Psak 45 memberikan tingkat presisi yang lebih tinggi daripada Isak 35. Psak 45 memerlukan akuntan untuk mengikuti prinsip akuntansi yang lebih ketat dan mengharuskan laporan keuangan lebih detail. Sementara itu, Isak 35 lebih menekankan pada konseptualitas daripada presisi, dan tidak mengharuskan laporan keuangan yang terlalu detil.
Keempat, ISAK 35 memiliki tujuan yang sama dengan PSAK 45, yaitu untuk menghasilkan informasi yang dapat diandalkan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan. Tujuan utama dari Isak 35 dan Psak 45 adalah untuk membantu para investor, kreditor, dan pemangku kepentingan lainnya untuk membuat keputusan yang tepat berdasarkan informasi keuangan yang akurat dan dapat diandalkan.
Secara keseluruhan, Psak 45 dan Isak 35 adalah dua standar akuntansi yang berbeda yang didesain untuk membantu perusahaan dan entitas lainnya dalam mempersiapkan laporan keuangan yang akurat dan dapat diandalkan. Meskipun tujuan kedua standar akuntansi ini sama, ada beberapa perbedaan penting yang terlihat antara Psak 45 dan Isak 35, yaitu di tempat asal standar akuntansi, cara menyajikan informasi keuangan, tingkat presisi yang diperlukan, dan tujuan utama yang sama yaitu untuk menghasilkan informasi yang dapat diandalkan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan.
5. ISAK 35 memiliki ketentuan yang lebih ketat tentang pengungkapan informasi.
ISAK 35 merupakan standar akuntansi keuangan yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pada tahun 1982. Standar ini menetapkan cara bagaimana laporan keuangan harus dibuat dan diungkapkan. Sebelum ISAK 35, standar akuntansi yang digunakan di Indonesia adalah Psak 45. Sejak tahun 2007, ISAK 35 telah diganti dengan standar akuntansi keuangan yang lebih baru dan lebih ketat, yaitu Psak 45.
Perbedaan utama antara ISAK 35 dan Psak 45 adalah bahwa Psak 45 telah mengadopsi standar internasional terbaru untuk akuntansi keuangan, yaitu International Financial Reporting Standard (IFRS). Ini berarti bahwa Psak 45 menetapkan bahwa laporan keuangan harus dibuat dan diungkapkan sesuai dengan standar internasional terbaru.
Salah satu perbedaan penting antara ISAK 35 dan Psak 45 adalah bahwa ISAK 35 memiliki ketentuan yang lebih ketat tentang pengungkapan informasi. ISAK 35 mengharuskan perusahaan untuk secara jelas mengungkapkan informasi yang berkaitan dengan laporan keuangan. Misalnya, perusahaan harus mengungkapkan informasi tentang aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan biaya.
Selain itu, ISAK 35 juga mengharuskan perusahaan untuk mengungkapkan informasi tentang aktivitas finansial. Misalnya, perusahaan harus menyajikan informasi tentang pinjaman, dividen, dan transaksi lainnya. ISAK 35 juga mengharuskan perusahaan untuk mengungkapkan informasi tentang risiko dan manajemen risiko yang terkait dengan laporan keuangan.
Psak 45 juga mengharuskan perusahaan untuk mengungkapkan informasi yang berkaitan dengan laporan keuangan, namun ketentuannya tidak seketat yang ditentukan dalam ISAK 35. Psak 45 mengharuskan perusahaan untuk mengungkapkan informasi tentang aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan biaya, serta informasi tentang aktivitas finansial, seperti pinjaman dan dividen. Namun, Psak 45 tidak mengharuskan perusahaan untuk mengungkapkan informasi tentang risiko dan manajemen risiko yang terkait dengan laporan keuangan.
Kesimpulannya, ISAK 35 memiliki ketentuan yang lebih ketat tentang pengungkapan informasi dibandingkan dengan Psak 45. ISAK 35 mengharuskan perusahaan untuk secara jelas mengungkapkan informasi yang berkaitan dengan laporan keuangan, termasuk informasi tentang aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, biaya, aktivitas finansial, dan risiko dan manajemen risiko yang terkait dengan laporan keuangan. Psak 45 mengharuskan perusahaan untuk mengungkapkan informasi yang berkaitan dengan laporan keuangan, namun ketentuannya tidak seketat yang ditentukan dalam ISAK 35.
6. ISAK 35 memiliki prinsip akuntansi yang berbeda yang berfokus pada pengungkapan informasi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan investor.
ISAK 35 (International Standard on Auditing 35) adalah sebuah standar akuntansi yang dirancang untuk menyediakan informasi yang dapat diandalkan dan relevan mengenai laporan keuangan. Standar ini diterbitkan oleh International Federation of Accountants (IFAC) dan ditujukan untuk auditor yang melakukan audit laporan keuangan dan memberikan opini audit. Penerapan standar ini dapat meningkatkan tingkat keandalan laporan keuangan dan memperbaiki transparansi informasi.
PSAK 45 (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) adalah standar akuntansi Indonesia yang dirilis oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) untuk memaksimalkan relevansi dan kesesuaian laporan keuangan. Standar ini berfokus pada penyajian informasi yang tepat dan dapat diandalkan tentang posisi keuangan, perubahan posisi keuangan, dan hasil usaha sebuah entitas. Standar ini juga berfokus pada pengungkapan informasi yang relevan untuk memahami laporan keuangan.
Meskipun kedua standar ini serupa, ISAK 35 dan PSAK 45 memiliki beberapa perbedaan penting. Perbedaan yang paling penting adalah bahwa PSAK 45 berfokus pada penyajian informasi yang tepat dan dapat diandalkan tentang posisi keuangan, perubahan posisi keuangan, dan hasil usaha sebuah entitas, sedangkan ISAK 35 berfokus lebih pada pengungkapan informasi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan investor.
ISAK 35 memiliki prinsip akuntansi yang berbeda yang berfokus pada pengungkapan informasi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan investor. Contohnya, auditor harus memastikan bahwa informasi yang diberikan kepada investor dapat diandalkan dan relevan untuk membantu investor menilai risiko investasi dan membuat keputusan investasi yang bijaksana.
PSAK 45, sebaliknya, lebih berfokus pada penyajian informasi yang tepat dan dapat diandalkan tentang posisi keuangan, perubahan posisi keuangan, dan hasil usaha sebuah entitas. Standar ini memastikan bahwa informasi yang disajikan dapat diandalkan dan relevan dalam menilai kinerja dan risiko entitas.
Kesimpulannya, ISAK 35 dan PSAK 45 merupakan standar akuntansi yang berbeda. ISAK 35 berfokus pada pengungkapan informasi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan investor, sementara PSAK 45 berfokus pada penyajian informasi yang tepat dan dapat diandalkan tentang posisi keuangan, perubahan posisi keuangan, dan hasil usaha sebuah entitas.
7. ISAK 35 memiliki prinsip akuntansi yang berbeda yang berfokus pada penyajian informasi dengan cara yang konsisten dan dapat diterima secara umum.
ISAK 35 (International Standard on Accounting for Agriculture) adalah standar akuntansi pertanian yang diterbitkan oleh International Accounting Standards Board (IASB). Standar ini diterbitkan untuk menyediakan standar pengungkapan akuntansi internasional untuk penghitungan dan pelaporan keuangan yang berhubungan dengan pertanian. Standar ini berfokus pada meningkatkan kualitas informasi akuntansi yang disajikan oleh perusahaan pertanian dan menyediakan pedoman yang konsisten untuk mengungkapkan informasi keuangan di laporan keuangan.
ISAK 35 berbeda dengan PSAK 45 (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan). PSAK 45 merupakan standar akuntansi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia (DSAK). Standar ini diterbitkan untuk menyediakan standar umum untuk penghitungan dan pelaporan keuangan bagi semua perusahaan. Standar ini mencakup semua aspek akuntansi yang relevan untuk perusahaan dan berfokus pada meningkatkan kualitas informasi keuangan yang disajikan di laporan keuangan.
Perbedaan utama antara ISAK 35 dan PSAK 45 adalah bahwa ISAK 35 hanya berfokus pada pertanian, sementara PSAK 45 berfokus pada semua perusahaan. Dengan demikian, ISAK 35 menyediakan standar akuntansi yang lebih spesifik untuk perusahaan pertanian daripada PSAK 45.
Selain itu, ISAK 35 memiliki prinsip akuntansi yang berbeda yang berfokus pada penyajian informasi dengan cara yang konsisten dan dapat diterima secara umum. Prinsip ini berbeda dengan PSAK 45, yang berfokus pada meningkatkan kualitas informasi keuangan yang disajikan di laporan keuangan. Dengan demikian, ISAK 35 mendorong penyajian informasi yang dapat diterima secara umum, sementara PSAK 45 berfokus pada meningkatkan kualitas informasi keuangan yang disajikan di laporan keuangan.
Secara keseluruhan, ISAK 35 dan PSAK 45 merupakan standar akuntansi yang berbeda yang diterbitkan oleh IASB dan DSAK, masing-masing. ISAK 35 berfokus pada pertanian, sementara PSAK 45 berfokus pada semua perusahaan. Selain itu, ISAK 35 memiliki prinsip akuntansi yang berbeda yang berfokus pada penyajian informasi dengan cara yang konsisten dan dapat diterima secara umum, sementara PSAK 45 berfokus pada meningkatkan kualitas informasi keuangan yang disajikan di laporan keuangan.