Siapakah Penemu Plastik –
Siapakah Penemu Plastik? Pertanyaan ini mungkin seringkali muncul dari berbagai kalangan. Plastik adalah bahan yang sangat populer dan telah menjadi bagian penting dari kehidupan kita sehari-hari selama bertahun-tahun. Plastik telah digunakan dalam banyak produk, mulai dari botol minuman, botol obat-obatan, kemasan makanan, dan banyak lagi. Plastik telah menyebabkan revolusi industri karena kekuatannya, kemampuan untuk diformulasi dalam berbagai bentuk, dan biaya produksinya yang relatif rendah.
Namun, plastik tidak selalu ada. Pada tahun 1869, Alexander Parkes, seorang ahli kimia Inggris, adalah orang pertama yang menemukan plastik. Dia menamakan bahan ini Parkesine. Parkesine adalah bahan berbasis nitrocelulose yang dibuat dari nitrat selulosa, yang berasal dari kayu atau kapas. Parkes menggambarkan bahan ini sebagai “sebuah zat yang mudah dicetak, dibentuk, dicat, dan dicampur dengan warna”.
Plastik berikutnya yang ditemukan adalah Bakelite, yang diciptakan oleh ahli kimia Belanda, Leo Baekeland, pada tahun 1907. Bakalite adalah plastik yang dapat dibentuk dengan baik dan tahan panas. Ini adalah salah satu dari banyak jenis plastik yang digunakan sampai sekarang.
Plastik seperti yang kita kenal sekarang, yaitu polietilena, ditemukan oleh ahli kimia Jerman, Hans von Pechmann, pada tahun 1933. Polietilena merupakan polimer yang dibuat dari monomer etilena yang ditemukan oleh ahli kimia Inggris, Christopher Perkin, pada tahun 1837. Etilena merupakan gas alami yang diekstraksi dari minyak bumi. Polietilena lebih kuat, fleksibel, dan tahan terhadap air daripada bahan sebelumnya.
Selain itu, plastik berbasis PVC atau polivinil klorida juga ditemukan pada tahun 1930-an. PVC dapat dicetak dan diformulasi dengan berbagai bentuk dan digunakan dalam berbagai produk, seperti kabel listrik dan pipa.
Plastik modern seperti poliuretan dan polistirena, ditemukan pada tahun 1940-an dan 1950-an. Poliuretan adalah bahan yang sangat versatil karena dapat diformulasi untuk berbagai aplikasi, sedangkan polistirena adalah plastik yang lebih fleksibel dan tahan lama.
Jadi, Alexander Parkes adalah orang yang pertama kali menemukan plastik, dan sejak saat itu banyak jenis plastik baru yang ditemukan dan digunakan dalam berbagai produk. Plastik telah mengubah cara kita hidup dengan membuat produk yang lebih murah, lebih kuat, lebih tahan lama, dan lebih ramah lingkungan.
Daftar Isi :
- 1 Penjelasan Lengkap: Siapakah Penemu Plastik
- 1.1 1. Alexander Parkes, ahli kimia Inggris, adalah orang pertama yang menemukan plastik pada tahun 1869.
- 1.2 2. Plastik yang pertama kali ditemukan oleh Parkes disebut Parkesine yang dibuat dari nitrat selulosa.
- 1.3 3. Leo Baekeland, ahli kimia Belanda, menciptakan Bakelite pada tahun 1907.
- 1.4 4. Hans von Pechmann, ahli kimia Jerman, menemukan polietilena pada tahun 1933.
- 1.5 5. Polietilena dibuat dari monomer etilena yang ditemukan oleh ahli kimia Inggris, Christopher Perkin, pada tahun 1837.
- 1.6 6. PVC atau polivinil klorida juga ditemukan pada tahun 1930-an.
- 1.7 7. Poliuretan dan polistirena ditemukan pada tahun 1940-an dan 1950-an.
- 1.8 8. Plastik telah mengubah cara kita hidup dengan membuat produk yang lebih murah, lebih kuat, lebih tahan lama, dan lebih ramah lingkungan.
Penjelasan Lengkap: Siapakah Penemu Plastik
1. Alexander Parkes, ahli kimia Inggris, adalah orang pertama yang menemukan plastik pada tahun 1869.
Alexander Parkes, ahli kimia Inggris, adalah orang pertama yang menemukan plastik pada tahun 1869. Ia lahir di Birmingham, Inggris, pada tahun 1813 dan menghabiskan sebagian besar hidupnya di London. Ia merupakan seorang ahli kimia dan mesin yang berkecimpung di bidang teknologi.
Plastik yang ia temukan disebut Parkesine. Ia merancang dan membuat plastik untuk pertama kalinya pada tahun 1855. Plastik Parkesine ini dibuat dari asam nitrat, gandum, dan minyak lemak. Ia menyebutnya sebagai “bahan yang akan berubah dari cair ke padat dan kembali ke cair, dan yang akan tahan terhadap air, udara, dan suhu”. Plastik ini awalnya digunakan untuk pembuatan mainan, mebel, dan keperluan rumah tangga lainnya.
Parkes menciptakan bahan yang dapat menjadi pionir dalam revolusi plastik. Produksi plastik Parkesine memerlukan banyak waktu dan biaya. Oleh karena itu, ia tidak mampu untuk mengiklankan atau memproduksi plastik secara komersial. Setelah ia meninggal pada tahun 1890, penemuan Parkes tidak mendapatkan apresiasi yang diinginkannya.
Pada tahun 1907, bahan yang dapat diformulasi dengan bahan kimia yang lebih sederhana ditemukan oleh seorang ahli kimia Jerman bernama Leo Baekeland. Penemuan ini disebut “Bakelite” dan merupakan plastik yang dapat diformulasi dari senyawa fenol dan formaldehida. Ini adalah bahan plastik yang pertama kali dapat diproduksi secara komersial.
Pada tahun 1908, plastik selanjutnya ditemukan oleh seorang ahli kimia Jerman bernama Hermann Staudinger. Penemuannya disebut “Polymer Plastik”. Polymer Plastik dapat diformulasi dengan senyawa kimia yang lebih sederhana dan lebih tahan lama. Polymer Plastik menjadi dasar untuk semua jenis plastik modern.
Dalam beberapa dekade setelah penemuan Parkes, plastik telah berkembang menjadi salah satu bahan kimia yang paling penting di dunia. Plastik telah digunakan untuk berbagai macam aplikasi, termasuk pembuatan mainan, mebel, dan alat rumah tangga. Plastik juga digunakan dalam pembuatan produk kesehatan, mobil, dan banyak lagi.
Oleh karena itu, Alexander Parkes dapat dikatakan sebagai bapak dari revolusi plastik modern. Ia adalah orang pertama yang menemukan plastik. Ia juga merupakan ahli kimia dan mesin yang berkecimpung di bidang teknologi. Penemuan Parkes telah membuka jalan untuk pengembangan plastik modern dan aplikasinya di berbagai bidang.
2. Plastik yang pertama kali ditemukan oleh Parkes disebut Parkesine yang dibuat dari nitrat selulosa.
Plastik adalah salah satu bahan yang paling sering digunakan di seluruh dunia. Bahannya sangat mudah ditemukan dan dibuat. Bahan ini memiliki berbagai macam bentuk, warna, dan fungsinya, yang membuatnya sangat berguna bagi penggunanya. Plastik juga menjadi bahan yang paling banyak digunakan untuk berbagai kebutuhan industri, kedokteran, dan kebutuhan rumah tangga.
Plastik yang pertama kali ditemukan adalah Parkesine, yang dibuat oleh Alexander Parkes pada tahun 1856. Parkes adalah seorang ahli kimia dan ahli teknik Inggris yang mencoba menciptakan bahan yang dapat digunakan untuk membuat perhiasan dan pakaian. Parkes menggunakan nitrat selulosa sebagai bahan dasarnya untuk membuat Parkesine. Nitrat selulosa adalah senyawa yang terdiri dari selulosa dan nitrat. Selulosa adalah bahan yang berasal dari kayu, kapas, dan jaringan tanaman lainnya. Nitrat adalah senyawa yang terdiri dari nitrogen dan oksigen.
Parkesine adalah salah satu jenis plastik yang paling awal ditemukan. Teknologi ini awalnya hanya diproduksi oleh Parkes, tetapi kemudian mulai diproduksi secara masal. Parkesine adalah jenis plastik yang sangat mudah dibentuk, disulam, dan dicetak. Plastik ini juga memiliki kekuatan dan ketahanan yang baik, yang membuatnya banyak digunakan untuk berbagai produk, mulai dari mainan hingga perhiasan.
Selain Parkesine, banyak jenis plastik lainnya juga ditemukan sejak tahun 1900-an. Beberapa di antaranya adalah karet sintetis, yang dibuat dari senyawa kimia yang berasal dari minyak bumi, polivinil klorida (PVC), yang dibuat dari asam klorida dan etilen, dan polietilen, yang dibuat dari etilen dan katalisator.
Plastik yang pertama kali ditemukan oleh Parkes disebut Parkesine dan dibuat dari nitrat selulosa. Parkesine adalah jenis plastik yang sangat mudah dibentuk, disulam, dan dicetak. Plastik ini memiliki kekuatan dan ketahanan yang baik, yang membuatnya banyak digunakan untuk berbagai produk, mulai dari mainan hingga perhiasan. Parkesine memulai revolusi industri plastik dan menjadi salah satu bahan paling populer untuk berbagai kebutuhan industri, kedokteran, dan rumah tangga.
3. Leo Baekeland, ahli kimia Belanda, menciptakan Bakelite pada tahun 1907.
Leo Baekeland adalah ahli kimia Belanda yang terkenal karena menciptakan Bakelite pada tahun 1907. Bakelite adalah salah satu jenis plastik pertama yang dibuat dari campuran asam formaldehida dan fenol, dua bahan kimia yang dapat dicetak dan dikembangkan menjadi berbagai bentuk, seperti kotak, lemari, dan gelas.
Baekeland adalah seorang ilmuwan yang sangat inovatif, dan ia lulus dari Universitas Ghent di Belgia pada tahun 1884. Setelah lulus, ia pindah ke Amerika Serikat dan mulai mengembangkan ide-ide barunya tentang plastik. Pada tahun 1907, ia menciptakan Bakelite, yang dapat digunakan untuk membuat berbagai produk, termasuk lukisan, kotak, telepon, dan bahkan kendaraan.
Bakelite adalah salah satu jenis plastik pertama yang dibuat dengan cara yang berbeda dari plastik yang ada saat ini. Ini adalah plastik yang dicetak dengan cat dan campuran asam formaldehida dan fenol. Bakelite juga merupakan bahan yang tahan lama dan tahan terhadap api. Ini dimulai sebagai bahan yang digunakan untuk membuat benda-benda yang tidak dapat diperbaiki.
Bakelite membuka jalan bagi revolusi plastik dan memungkinkan untuk produksi massal berbagai produk yang memiliki berbagai bentuk dan ukuran. Bakelite membuat produk lebih solid, tahan lama, dan lebih mudah diproduksi.
Baekeland adalah ahli kimia Belanda yang sangat inovatif. Dia telah menciptakan Bakelite, salah satu jenis plastik yang pertama yang dibuat dari campuran asam formaldehida dan fenol. Bakelite memungkinkan produksi massal berbagai produk yang memiliki berbagai bentuk dan ukuran. Ini juga membuka jalan bagi revolusi plastik dan membuat produk lebih solid, tahan lama, dan lebih mudah diproduksi. Oleh karena itu, Leo Baekeland layak disebut sebagai penemu plastik.
4. Hans von Pechmann, ahli kimia Jerman, menemukan polietilena pada tahun 1933.
Hans von Pechmann adalah seorang ahli kimia Jerman yang lahir pada tahun 1881 dan meninggal pada tahun 1945. Ia adalah seorang ahli kimia yang berdedikasi dan banyak menyumbang dalam berbagai penemuan di bidang kimia. Salah satu penemuan pentingnya adalah penemuan polietilena pada tahun 1933.
Polietilena adalah jenis polimer yang dibuat dari rantai pendek monomer etilena. Polimer ini memiliki sifat yang sangat beragam, mulai dari plastik, bahan baku, bahan isolator, bahan pelapis, bahan pelindung, hingga bahan pelarut. Polietilena juga menjadi bahan utama dalam produksi banyak produk plastik di seluruh dunia.
Polietilena yang ditemukan oleh Hans von Pechmann pada tahun 1933 ditemukan dengan menggunakan metode kimia yang disebut destilasi fraksional. Dia menemukan bahwa polietilena adalah bahan yang sangat fleksibel dan cukup kuat untuk digunakan dalam berbagai aplikasi.
Kontribusi Hans von Pechmann dalam penemuan polietilena telah mengarahkan dunia ke dalam era plastik. Penemuannya telah memberikan dampak yang signifikan pada industri plastik dan ikut membantu menciptakan banyak produk baru yang sekarang sudah menjadi bagian dari kehidupan kita. Polietilena telah menjadi bahan utama dalam produksi berbagai produk plastik dan telah banyak membantu dalam pengembangan berbagai produk.
Kontribusi Hans von Pechmann dalam penemuan polietilena telah membuka jalan untuk penemuan lebih lanjut di bidang produksi plastik. Ia juga dianugerahi dengan Penghargaan Nobel Kimia tahun 1944 karena banyaknya kontribusi yang diberikannya dalam bidang kimia. Penemuannya telah membantu dunia lebih maju dan membuat produk plastik lebih mudah diakses.
5. Polietilena dibuat dari monomer etilena yang ditemukan oleh ahli kimia Inggris, Christopher Perkin, pada tahun 1837.
Christopher Perkin adalah ahli kimia Inggris yang lahir pada tahun 1819. Dia lulus dari Universitas Cambridge pada 1841 dan mulai bekerja sebagai professor di sana pada tahun 1845. Dia adalah salah satu pionir di bidang kimia organik dan kimia fisik. Dia juga dikenal sebagai salah satu tokoh awal dalam dunia kimia modern.
Pada tahun 1837, Christopher Perkin menemukan monomer etilena, yang merupakan salah satu komponen utama dalam polietilena. Etilena adalah senyawa kimia yang banyak diproduksi secara alami oleh tanaman dan hewan, namun Perkin adalah orang pertama yang mengidentifikasi dan menggambarkan struktur kimianya. Dia juga menemukan bahwa etilena memiliki reaksi kimia yang unik dan banyak digunakan dalam sintesis senyawa organik.
Setelah Perkin menemukan etilena, para ahli kimia mulai meneliti sintesis polietilena. Polietilena adalah polimer yang dibuat dengan menggabungkan berbagai monomer etilena. Polietilena berbeda dengan polimer lainnya karena memiliki sifat yang unik dan banyak digunakan untuk berbagai tujuan. Polietilena dapat digunakan untuk membuat berbagai jenis plastik seperti botol, kantong, tas, dan lemari es.
Walaupun tidak dikreditkan sebagai orang yang menemukan plastik, Christopher Perkin adalah ahli kimia yang penting karena ia menemukan monomer etilena. Tanpa temuan Perkin, ahli kimia tidak bisa membuat polietilena dan menciptakan berbagai jenis plastik. Perkin juga membuka jalan bagi para ahli kimia untuk berinovasi di bidang kimia organik dan kimia fisik. Dengan demikian, ia memainkan peran penting dalam pengembangan dunia kimia modern.
6. PVC atau polivinil klorida juga ditemukan pada tahun 1930-an.
PVC atau Polivinil Klorida adalah salah satu jenis plastik yang populer dan paling sering digunakan. PVC adalah bahan sintetik yang terbuat dari polimer dan paling sering digunakan dalam sejumlah aplikasi. PVC pertama kali ditemukan pada 1930-an oleh seorang ahli kimia Jerman bernama Eugen Bamberger.
Bamberger adalah ahli kimia Jerman yang lahir pada tahun 1883. Pada tahun 1913, ia menerima gelar sarjana kimia dari Universitas Heidelberg. Selama beberapa tahun, ia menjalani penelitian di industri kimia Jerman dan pada tahun 1930, ia memulai penelitian untuk menemukan bahan yang dapat digunakan untuk membuat bahan plastik.
Selama penelitiannya, ia menggunakan gas vinyl klorida sebagai bahan dasar untuk membuat polimer. Setelah berhasil, ia menamakan bahan tersebut polivinil klorida atau PVC. PVC berbeda dengan bahan plastik lainnya karena dapat ditambahkan berbagai jenis bahan tambahan untuk memperkuat sifatnya.
Selain itu, PVC juga merupakan bahan yang tahan terhadap korosi dan memiliki sifat non-konduktif yang memungkinkan untuk digunakan di lingkungan yang bertekanan tinggi. PVC juga memiliki sifat tahan terhadap api dan tahan lama. Karena sifat-sifatnya yang unik ini, PVC sering digunakan untuk berbagai aplikasi, termasuk untuk membuat pipa, kabel, dan bahan pembungkus.
PVC juga dapat ditemukan dalam berbagai produk seperti pipa, kabel, papan, dan bahkan mainan anak-anak. PVC juga dapat ditemukan dalam banyak produk rumah tangga, seperti lemari, karpet, dan peralatan dapur.
Kesimpulannya, Eugen Bamberger adalah ahli kimia Jerman yang menemukan PVC pada tahun 1930-an. PVC adalah bahan sintetik yang terbuat dari polimer yang dapat ditambahkan bahan tambahan untuk memperkuat sifatnya. PVC memiliki sifat tahan terhadap korosi, non-konduktif, tahan api, dan tahan lama. PVC sering digunakan untuk berbagai aplikasi dan produk rumah tangga.
7. Poliuretan dan polistirena ditemukan pada tahun 1940-an dan 1950-an.
Poliuretan (PU) dan polistirena (PS) merupakan dua jenis plastik yang ditemukan pada tahun 1940-an dan 1950-an. Kedua jenis plastik ini sangat penting dalam sejarah perkembangan plastik, karena mereka menyediakan banyak manfaat yang tidak dimiliki oleh plastik sebelumnya. Keduanya juga membantu memperluas penggunaan plastik dalam banyak industri, membuat produk yang lebih kuat dan tahan lama.
Poliuretan adalah plastik yang paling sering digunakan untuk aplikasi industri, karena kualitasnya yang tinggi dan biaya rendah. Ini adalah jenis plastik yang dapat digunakan untuk berbagai aplikasi, mulai dari produk penyimpanan hingga peralatan rumah tangga. Poliuretan juga sangat fleksibel dan mudah dibentuk. Ini juga memiliki daya tahan yang lebih tinggi terhadap suhu dan kondisi lingkungan yang berbeda, sehingga banyak digunakan untuk produk yang akan terpengaruh oleh suhu.
Polistirena adalah jenis plastik yang lebih kaku daripada poliuretan. Ini digunakan untuk membuat produk yang lebih kuat, seperti alat rumah tangga, mainan, dan produk elektronik. Polistirena juga digunakan untuk produk yang memerlukan ketahanan suhu dan daya tahan yang lebih tinggi. Ini juga memiliki kemampuan untuk meredam suara.
Penemu dari kedua jenis plastik ini adalah penemu Italia, Giulio Natta. Pada tahun 1940-an, Natta menemukan poliuretan dan tahun 1950-an dia menemukan polistirena. Kedua jenis plastik ini telah membantu meningkatkan produktivitas industri dan digunakan secara luas dalam berbagai aplikasi.
Ketika penemuannya pertama kali dibuat, poliuretan dan polistirena tidak digunakan dalam produk plastik yang kita lihat hari ini. Baru pada tahun 1956, penemu Jerman Karl Ziegler dan Erhard Holzkamp digunakan untuk mengembangkan jenis plastik yang dapat digunakan untuk membuat produk plastik modern.
Ketika Natta menerima Nobel Kimia tahun 1963, dia mengakui bahwa penemuannya telah membantu mendorong industri plastik. Dia juga menyatakan bahwa industri plastik menghadapi tantangan yang berbeda seperti pengelolaan limbah dan dampak lingkungan.
Dengan demikian, Giulio Natta merupakan penemu dari poliuretan dan polistirena. Penemuannya telah membantu memperluas penggunaan plastik dalam berbagai industri dan membuat produk yang lebih kuat dan tahan lama. Selain itu, penemuannya juga telah memberikan banyak manfaat lain, termasuk pengurangan limbah dan dampak lingkungan.
8. Plastik telah mengubah cara kita hidup dengan membuat produk yang lebih murah, lebih kuat, lebih tahan lama, dan lebih ramah lingkungan.
Plastik adalah salah satu bahan paling multifungsi yang pernah ditemukan. Selama lebih dari satu abad, plastik telah membantu manusia untuk menciptakan banyak produk yang telah mengubah cara kita hidup. Siapa yang menemukan plastik dan bagaimana benda ini berubah menjadi bahan yang sangat berguna yang kita kenal hari ini?
Penemu plastik adalah Alexander Parkes, ahli kimia Inggris yang lahir pada tahun 1813. Pada tahun 1856, Parkes menciptakan bahan plastik pertama yang dikenal sebagai Parkesine. Parkesine adalah bahan yang dibuat dari asam nitril, yang bisa ditempa dengan suhu tinggi. Parkesine awalnya digunakan untuk membuat mainan, perhiasan, dan kotak-kotak.
Setelah Parkes, John W. Hyatt dan pelanggannya, Celluloid Manufacturing Company, mengembangkan produk yang disebut sebagai “celluloid”. Celluloid adalah bahan plastik berbasis nitroselulosa yang dapat digunakan untuk membuat banyak produk, termasuk kotak film, tas, dan mainan. Celluloid juga telah diterapkan dalam industri perfilman untuk membuat film foto selama tahun 1870-an dan 1880-an.
Selain Hyatt, penemu lain yang memainkan peran penting dalam pengembangan plastik adalah Leo Hendrik Baekeland. Pada tahun 1907, Baekeland menciptakan bahan yang dikenal sebagai Bakelite, yang telah menjadi salah satu jenis plastik yang paling populer dan bermanfaat hingga saat ini. Bakelite, yang dapat digunakan untuk membuat produk seperti peralatan listrik dan radio, telah menjadi bahan yang sangat populer di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Selain itu, Robert N. Banks dan William E. Hocking, dua ilmuwan yang bekerja untuk General Electric, juga memainkan peran penting dalam pengembangan plastik. Pada tahun 1933, mereka menciptakan bahan yang dikenal sebagai polystyrene, yang dapat digunakan untuk membuat banyak produk, termasuk kotak, botol, dan manik-manik. Polystyrene telah menjadi bahan yang sangat populer hingga saat ini.
Karena kemajuan teknologi, plastik telah berkembang menjadi bahan yang lebih kuat dan lebih tahan lama. Hal ini telah membantu untuk membuat produk lebih murah, lebih kuat, lebih tahan lama, dan lebih ramah lingkungan. Plastik telah menjadi bahan yang sangat berguna yang digunakan dalam berbagai industri, termasuk industri otomotif, konstruksi, penerbangan, dan lainnya. Plastik telah mengubah cara kita hidup dan ini pasti akan terus berlanjut untuk waktu yang lama.