Jelaskan Dua Pola Sosialisasi Menurut Getrude Jaeger

Jelaskan Dua Pola Sosialisasi Menurut Getrude Jaeger –

Pola sosialisasi merupakan proses di mana individu mempelajari nilai dan norma sosial yang berlaku di dalam masyarakat. Getrude Jaeger, seorang ahli sosiologi yang mempelopori teori sosialisasi, menyatakan bahwa ada dua pola sosialisasi yang berbeda, yaitu sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder.

Sosialisasi primer adalah proses di mana individu mempelajari nilai dan norma masyarakat yang berlaku saat mereka masih kecil. Proses ini dimulai sejak lahir dan terus berlanjut hingga masa remaja. Individu belajar mengenai nilai-nilai yang dihargai di masyarakat melalui interaksi dengan orang tua, saudara, teman dan lingkungan sekitarnya. Sosialisasi primer juga dapat terjadi melalui cerita, media, dan bahkan iklan.

Sosialisasi sekunder adalah proses di mana individu memperbarui dan memperluas pengetahuan mereka tentang nilai dan norma masyarakat yang berlaku. Proses ini biasanya dimulai ketika individu beranjak remaja hingga dewasa. Individu belajar lebih banyak mengenai norma dan nilai yang berlaku di masyarakat melalui interaksi dengan teman sebaya, guru, pemimpin, dan pihak lain. Individu juga belajar tentang norma dan nilai melalui buku, media, dan bahkan iklan.

Kedua pola sosialisasi ini berbeda satu sama lain. Sosialisasi primer berfokus pada pengenalan nilai dan norma masyarakat, sedangkan sosialisasi sekunder berfokus pada memperbarui dan memperluas pengetahuan tentang nilai dan norma masyarakat. Kedua proses ini penting bagi individu untuk memahami dan menghargai norma dan nilai yang berlaku di masyarakat. Dengan mengikuti kedua pola sosialisasi ini, individu dapat menjadi anggota masyarakat yang berkontribusi secara positif.

Penjelasan Lengkap: Jelaskan Dua Pola Sosialisasi Menurut Getrude Jaeger

1. Getrude Jaeger adalah ahli sosiologi yang mempelopori teori sosialisasi.

Getrude Jaeger adalah ahli sosiologi yang mempelopori teori sosialisasi. Dia lahir di tahun 1928 dan menghabiskan sebagian besar hidupnya di Amerika Serikat. Dia percaya bahwa sosialisasi adalah proses dimana individu belajar norma sosial yang relevan dengan lingkungan sosial mereka. Getrude Jaeger menekankan pada dua pola sosialisasi: sosialisasi primer dan sekunder.

Sosialisasi primer adalah proses sosialisasi yang terjadi selama masa kanak-kanak. Ini adalah periode ketika anak-anak mulai mempelajari aturan dan norma sosial, serta cara berinteraksi dengan orang lain. Getrude Jaeger menekankan pentingnya sosialisasi primer karena ini adalah saat anak-anak membentuk identitas mereka sendiri dan membangun hubungan sosial yang berkelanjutan. Anak-anak juga mulai mengembangkan nilai-nilai mereka sendiri dan pemahaman tentang norma sosial.

Sosialisasi sekunder adalah proses sosialisasi yang terjadi setelah anak-anak dewasa. Ini adalah periode ketika individu mulai membentuk identitas mereka sendiri dan beradaptasi dengan lingkungan dan aturan yang berbeda. Sosialisasi sekunder juga merupakan saat di mana individu mulai membentuk hubungan sosial dengan orang lain di luar keluarga mereka. Getrude Jaeger menekankan pentingnya sosialisasi sekunder karena ini adalah saat anak-anak mulai beradaptasi dengan lingkungan sosial yang lebih luas dan membentuk hubungan yang berkelanjutan dengan orang lain di luar keluarga mereka.

Baca Juga :   Jelaskan Perbedaan Manusia Dengan Malaikat Dalam Sifat Dan Perilakunya

Kesimpulan dari teori sosialisasi Getrude Jaeger adalah bahwa sosialisasi merupakan proses yang kompleks yang mempengaruhi bagaimana individu mendefinisikan dirinya sendiri dan berinteraksi dengan orang lain. Sosialisasi primer dan sekunder merupakan dua pola sosialisasi utama yang diidentifikasi oleh Getrude Jaeger. Sosialisasi primer adalah saat di mana anak-anak mulai mempelajari norma sosial dan cara berinteraksi dengan orang lain. Sosialisasi sekunder adalah saat di mana individu mulai beradaptasi dengan lingkungan dan membentuk hubungan sosial yang berkelanjutan dengan orang lain. Sosialisasi adalah proses yang kompleks dan mempengaruhi bagaimana individu mendefinisikan dirinya sendiri dan berinteraksi dengan orang lain.

2. Sosialisasi merupakan proses di mana individu mempelajari nilai dan norma sosial yang berlaku di dalam masyarakat.

Sosialisasi adalah proses yang digunakan untuk membentuk sikap, nilai, dan tindakan yang dapat diterima di dalam masyarakat. Proses ini dimulai sejak lahir dan terus berlanjut sepanjang kehidupan, memungkinkan individu untuk mengadopsi sikap, nilai, dan tindakan yang dapat diterima oleh masyarakat. Getrude Jaeger mengemukakan dua pola sosialisasi, yaitu sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder.

Sosialisasi primer adalah proses dimana individu mempelajari nilai dan norma sosial yang berlaku di dalam masyarakat. Ini merupakan proses yang dimulai sejak lahir dan terus berlanjut sepanjang kehidupan. Proses ini berlangsung melalui interaksi langsung dengan orang tua, keluarga, dan masyarakat. Melalui proses ini, individu mengadopsi nilai dan norma yang diterima oleh masyarakat. Proses ini juga merupakan kunci bagi individu untuk membentuk identitas dan menghadapi dunia luar.

Sosialisasi sekunder adalah proses dimana individu mempelajari nilai dan norma sosial yang berlaku di dalam masyarakat melalui pengalaman dan interaksi dengan orang lain. Proses ini dimulai ketika individu mulai berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Individu dapat mempelajari nilai dan norma sosial melalui interaksi dengan teman, guru, dan organisasi. Proses ini memungkinkan individu untuk mengadopsi nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat melalui pengalaman dan interaksi dengan orang lain.

Kedua pola sosialisasi ini penting untuk memastikan bahwa individu memiliki nilai dan norma yang dapat diterima oleh masyarakat. Proses sosialisasi primer memungkinkan individu untuk mengadopsi nilai dan norma yang diterima oleh masyarakat, sementara proses sosialisasi sekunder memungkinkan individu untuk mempelajari nilai dan norma sosial melalui interaksi dengan teman, guru, dan organisasi. Kedua proses ini sangat penting untuk memastikan bahwa individu memiliki nilai dan norma yang dapat diterima secara sosial.

3. Getrude Jaeger menyatakan ada dua pola sosialisasi yang berbeda, yaitu sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder.

Pola sosialisasi merupakan proses di mana individu mengidentifikasi diri dengan kelompok sosial tertentu dan membiasakan diri dengan norma, nilai, dan sikap yang dimiliki kelompok tersebut. Getrude Jaeger, seorang psikolog sosial, membagi sosialisasi menjadi dua pola, yaitu sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder.

Sosialisasi primer merupakan proses pembentukan diri yang terjadi ketika seseorang masih muda. Proses ini mencakup tahap-tahap pengenalan diri, perkembangan identitas, dan pembentukan sikap. Proses ini dikendalikan oleh orang tua, guru, dan teman-teman. Sosialisasi primer mencakup pembelajaran tentang nilai-nilai dan norma yang diterapkan di masyarakat. Misalnya, keluarga memberikan pelajaran tentang bagaimana cara berbicara dan berperilaku dengan orang lain, bagaimana cara berpakaian, bagaimana berbicara tentang topik tertentu, dan bagaimana mengendalikan emosi.

Sosialisasi sekunder adalah proses pembentukan identitas yang terjadi ketika seseorang sudah dewasa. Ini meliputi pembentukan identitas sosial, seperti pekerjaan, pendidikan, dan peran-peran yang diterima. Orang dewasa memiliki banyak pilihan untuk mengembangkan identitas mereka, seperti memilih teman, hobi, dan aliran politik. Sosialisasi sekunder dikendalikan oleh lingkungan sosial di mana orang dewasa berada. Ini termasuk pengaruh lain, seperti teman sebaya, teman baru, dan orang lain di lingkungan sosial.

Baca Juga :   Bagaimana Terjadinya Biomagnifikasi Jelaskan

Secara keseluruhan, pola sosialisasi yang dikemukakan oleh Getrude Jaeger yaitu sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder, mengacu pada proses mengidentifikasi dan membentuk identitas seseorang. Sosialisasi primer terjadi ketika seseorang masih muda dan merupakan proses yang dikendalikan oleh orang tua, guru, dan teman-teman. Sosialisasi sekunder terjadi ketika seseorang sudah dewasa dan dikendalikan oleh lingkungan sosial. Pola-pola sosialisasi ini membantu individu membentuk identitas mereka dan memahami norma, nilai, dan sikap yang berlaku di masyarakat.

4. Sosialisasi primer adalah proses di mana individu mempelajari nilai dan norma masyarakat yang berlaku saat mereka masih kecil.

Sosialisasi adalah proses di mana individu memperoleh keterampilan yang diperlukan untuk berinteraksi dengan orang lain serta menerapkan nilai dan norma masyarakat secara efektif. Getrude Jaeger mengembangkan teori sosialisasi yang mengklasifikasikan proses sosialisasi menjadi dua: sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder. Teori ini memandang orang dewasa sebagai orang yang berasal dari dua dunia yang berbeda. Dunia pertama adalah dunia di mana anak belajar nilai, norma, dan perilaku yang berlaku di dalam masyarakat. Dunia kedua adalah dunia di mana setelah memasuki masa remaja, individu memiliki kesempatan untuk memilih nilai dan norma yang akan diikuti.

Sosialisasi primer adalah proses di mana individu mempelajari nilai dan norma masyarakat yang berlaku saat mereka masih kecil. Di masa kanak-kanak, orang membangun dan membentuk identitas mereka dan mempersiapkan diri untuk berinteraksi dengan orang lain. Sosialisasi primer terjadi dalam konteks rumah tangga dan juga dalam konteks sekolah. Contohnya, anak-anak belajar tentang sikap toleransi, nilai-nilai kejujuran, dan nilai-nilai lain yang dihargai di dalam masyarakat melalui interaksi dengan orang dewasa di sekitar mereka.

Sosialisasi sekunder adalah proses di mana individu memilih nilai dan norma yang akan diikuti. Ini dimulai di masa remaja, di mana orang mulai mengembangkan minat mereka, memilih teman yang cocok dengan mereka, dan menetapkan tujuan dalam hidup. Sosialisasi sekunder juga dikenal sebagai sosialisasi kelompok, karena individu memilih untuk bergabung dengan kelompok-kelompok yang berbagi minat dan nilai-nilai yang sama. Sosialisasi sekunder adalah proses yang berkelanjutan dan melibatkan interaksi dengan orang lain untuk menemukan nilai dan norma yang sesuai dengan individu.

Kesimpulannya, teori sosialisasi Getrude Jaeger menyatakan bahwa sosialisasi adalah proses di mana individu memperoleh keterampilan yang diperlukan untuk berinteraksi dengan orang lain serta menerapkan nilai dan norma masyarakat. Teori ini membagi proses sosialisasi menjadi dua jenis, yaitu sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder. Sosialisasi primer terjadi di masa kanak-kanak dan merupakan proses di mana anak belajar tentang nilai, norma, dan perilaku yang berlaku di dalam masyarakat. Sosialisasi sekunder terjadi di masa remaja dan melibatkan proses di mana individu memilih nilai dan norma yang diikutinya.

5. Sosialisasi sekunder adalah proses di mana individu memperbarui dan memperluas pengetahuan mereka tentang nilai dan norma masyarakat yang berlaku.

Pola sosialisasi adalah proses di mana individu diarahkan untuk mengikuti nilai dan norma yang diterima oleh masyarakat. Getrude Jaeger mengemukakan bahwa ada dua pola sosialisasi: sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder.

Sosialisasi primer adalah proses di mana individu dipengaruhi oleh orang-orang yang berdekatan dengan mereka, termasuk orang tua, teman, guru, dan keluarga. Ini adalah proses yang bertanggung jawab untuk membentuk identitas individu dan dasar nilai yang akan diikuti. Ini juga merupakan proses di mana individu mempelajari norma dan etika yang diterima oleh masyarakat.

Baca Juga :   Jelaskan Definisi Regulasi Sarana Dan Prasarana Menurut Pendapat Anda

Sosialisasi sekunder adalah proses di mana individu memperbarui dan memperluas pengetahuan mereka tentang nilai dan norma masyarakat yang berlaku. Dalam pola sosialisasi ini, individu akan mengambil informasi baru dari berbagai sumber, seperti media, internet, dan teman sebaya. Individu juga akan berinteraksi dengan orang lain di luar lingkup keluarga dan orang-orang terdekatnya. Ini akan memungkinkan mereka untuk mempelajari norma dan nilai yang berbeda yang mungkin berbeda dengan nilai yang diterima oleh keluarga mereka.

Kedua pola sosialisasi ini penting untuk membentuk identitas individu. Sosialisasi primer adalah proses di mana individu mempelajari nilai dan norma yang diterima oleh masyarakat. Ini proses yang akan membentuk dasar-dasar bagi sosialisasi sekunder. Sosialisasi sekunder merupakan proses di mana individu memperbarui dan memperluas pengetahuan mereka tentang nilai dan norma masyarakat yang berlaku. Ini memungkinkan individu untuk membentuk identitas mereka sendiri dan membentuk nilai dan norma yang sesuai dengan preferensi mereka sendiri.

6. Kedua pola sosialisasi berbeda satu sama lain, dengan sosialisasi primer berfokus pada pengenalan nilai dan norma masyarakat, dan sosialisasi sekunder berfokus pada memperbarui dan memperluas pengetahuan tentang nilai dan norma masyarakat.

Gertrude Jaeger adalah seorang psikolog Amerika yang berpengaruh dalam bidang psikologi sosial dan psikologi anak. Ia dikenal karena konsep sosialisasi primer dan sekunder yang diajukannya. Konsepnya didasarkan pada dua pola sosialisasi yang berbeda, dengan sosialisasi primer berfokus pada pengenalan nilai dan norma masyarakat, dan sosialisasi sekunder berfokus pada memperbarui dan memperluas pengetahuan tentang nilai dan norma masyarakat.

Konsep sosialisasi primer berfokus pada pengenalan nilai dan norma masyarakat. Sosialisasi primer melibatkan proses di mana individu mempelajari nilai-nilai yang dianggap penting oleh masyarakat. Nilai-nilai ini termasuk norma-norma sosial, nilai-nilai agama, dan nilai-nilai budaya. Sosialisasi primer juga melibatkan proses di mana individu mempelajari dan memahami bagaimana mereka harus berperilaku di dalam masyarakat. Proses sosialisasi primer yang paling penting adalah pengenalan individu terhadap nilai-nilai dan norma-norma yang dianggap penting oleh masyarakat. Proses ini biasanya dimulai sejak bayi lahir dan berlanjut sampai ke tahap remaja.

Konsep sosialisasi sekunder berfokus pada memperbarui dan memperluas pengetahuan tentang nilai dan norma masyarakat. Sosialisasi sekunder melibatkan proses di mana individu mengidentifikasi nilai-nilai yang dianggap penting oleh masyarakat dan mencoba untuk memahaminya. Proses ini juga melibatkan proses di mana individu mempertimbangkan nilai-nilai masyarakat dan kemudian memutuskan apakah mereka akan menerima atau menolak nilai-nilai tersebut. Sosialisasi sekunder dimulai ketika individu mulai mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang nilai dan norma masyarakat. Proses sosialisasi sekunder juga melibatkan proses di mana individu mempertimbangkan norma-norma sosial yang berlaku dan kemudian memutuskan apakah mereka akan mengikuti atau menolak norma-norma tersebut.

Kedua pola sosialisasi berbeda satu sama lain. Sosialisasi primer berfokus pada pengenalan nilai dan norma masyarakat. Sosialisasi sekunder berfokus pada memperbarui dan memperluas pengetahuan tentang nilai dan norma masyarakat. Kedua proses ini bekerja bersama-sama untuk membentuk identitas individu dan membantu mereka untuk beradaptasi dengan lingkungan sosial di mana mereka hidup. Proses sosialisasi juga membantu individu untuk memahami dan menghargai nilai-nilai masyarakat, yang memungkinkan mereka untuk menjadi bagian yang lebih adil dan produktif dari masyarakat.

7. Kedua proses ini penting bagi individu untuk memahami dan menghargai norma dan nilai yang berlaku di masyarakat.

Pola sosialisasi merupakan proses dimana seseorang belajar menyesuaikan diri dengan norma dan nilai yang berlaku di masyarakat. Gertrude Jaeger mengidentifikasi dua pola sosialisasi yang berbeda yang dianggap penting bagi individu untuk memahami dan menghargai norma dan nilai yang berlaku di masyarakat.

Baca Juga :   Mengapa Kita Harus Berterima Kasih Kepada Guru

Pertama, Gertrude Jaeger membedakan antara sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder. Sosialisasi primer merupakan proses yang terjadi pada masa kanak-kanak, dimana seseorang mempelajari norma dan nilai dari orang tua mereka, teman sebaya, dan masyarakat. Sosialisasi primer terjadi melalui interaksi langsung dengan orang lain, sehingga orang tua memainkan peran penting dalam sosialisasi primer. Orang tua dapat mengajarkan norma dan nilai melalui contoh dan mengajarkan kepada anak-anak tentang bagaimana cara berinteraksi dengan orang lain.

Kedua, Gertrude Jaeger juga membedakan antara sosialisasi sekunder dan sosialisasi tersier. Sosialisasi sekunder merupakan proses sosialisasi yang terjadi pada masa remaja dan dewasa dimana orang dewasa mempelajari norma dan nilai yang berlaku di masyarakat. Sosialisasi sekunder juga dapat terjadi melalui interaksi langsung dengan orang lain, namun juga dapat terjadi melalui media seperti televisi, film, dan internet. Sosialisasi sekunder dapat membantu orang dewasa menyesuaikan diri dengan perubahan norma dan nilai yang berlaku di masyarakat.

Sosialisasi tersier merupakan proses dimana orang dewasa mempelajari norma dan nilai yang berlaku di masyarakat dari sumber-sumber seperti buku, teks pelajaran, dan lainnya. Sosialisasi tersier dapat membantu orang dewasa memahami norma dan nilai yang berlaku di masyarakat, namun juga dapat membantu mereka untuk membuat keputusan dan mengambil tindakan yang tepat.

Kedua pola sosialisasi yang diidentifikasi oleh Gertrude Jaeger penting bagi individu untuk memahami dan menghargai norma dan nilai yang berlaku di masyarakat. Sosialisasi primer membantu anak-anak mempelajari norma dan nilai, sementara sosialisasi sekunder dan tersier membantu orang dewasa memahami dan mengikuti perkembangan norma dan nilai yang berlaku di masyarakat. Kedua proses ini dapat membantu individu menyesuaikan diri dengan perubahan masyarakat dan mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang norma dan nilai yang berlaku di masyarakat.

8. Dengan mengikuti kedua pola sosialisasi ini, individu dapat menjadi anggota masyarakat yang berkontribusi secara positif.

Pola sosialisasi adalah proses di mana individu belajar tentang nilai, norma, dan perilaku yang diperlukan untuk menjadi anggota masyarakat yang berintegrasi. Getrude Jaeger mengembangkan teori yang menjelaskan adanya dua pola sosialisasi: sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder.

Sosialisasi primer adalah proses di mana individu belajar tentang norma, nilai, dan perilaku di lingkungan keluarga. Sosialisasi primer digunakan untuk menyiapkan individu untuk menjadi anggota masyarakat, mengajari mereka tentang bagaimana cara berinteraksi dengan orang lain di masyarakat, dan membantu mereka mengembangkan perilaku yang diperlukan untuk berfungsi secara efektif di dalam masyarakat. Sosialisasi primer juga membantu individu membentuk identitas mereka dan membentuk perilaku yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan.

Sosialisasi sekunder adalah proses di mana individu belajar tentang nilai, norma, dan perilaku di lingkungan sosial yang lebih luas misalnya di sekolah, tempat kerja, dan lingkungan masyarakat. Sosialisasi sekunder membantu individu mengembangkan keterampilan interaksi sosial, mengajarkan mereka tentang bagaimana menyesuaikan diri dengan situasi yang berbeda, dan membantu mereka mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk memahami dan berfungsi di dalam masyarakat.

Dengan mengikuti kedua pola sosialisasi ini, individu dapat menjadi anggota masyarakat yang berkontribusi secara positif. Sosialisasi primer membantu individu memahami nilai, norma, dan perilaku yang diperlukan untuk berpartisipasi di masyarakat dan membantu mereka mengembangkan identitas mereka. Sosialisasi sekunder membantu individu mengembangkan keterampilan interaksi sosial, keterampilan yang diperlukan untuk berfungsi secara efektif di dalam masyarakat, dan mengajarkan mereka tentang bagaimana menyesuaikan diri dengan situasi yang berbeda. Dengan mengikuti kedua pola sosialisasi ini, individu dapat mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi anggota masyarakat yang berkontribusi secara positif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

close