Jelaskan Perbedaan Antara Cultural Shock Dan Cultural Lag

Jelaskan Perbedaan Antara Cultural Shock Dan Cultural Lag –

Cultural shock dan cultural lag adalah konsep yang berbeda namun saling berhubungan. Cultural shock adalah pengalaman yang dialami oleh seseorang ketika beradaptasi dengan budaya baru. Sementara itu, cultural lag adalah ketidakseimbangan antara budaya tradisional dan modern. Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda dan memiliki dampak yang berbeda pada orang yang mengalaminya.

Cultural shock adalah pengalaman yang dialami seseorang ketika beradaptasi dengan budaya baru. Hal ini dapat terjadi ketika seseorang berpindah ke tempat yang berbeda atau ketika ia bertemu dengan orang yang berbeda atau berasal dari tempat yang berbeda. Cultural shock mengacu pada kebingungan, kehilangan, dan ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan budaya baru. Hal ini dapat membuat orang merasa tidak nyaman dan bahkan mungkin merasa terasing. Cultural shock dapat berdampak negatif pada orang yang mengalaminya, termasuk stres, kelelahan, tekanan mental, dan depresi.

Cultural lag adalah ketidakseimbangan antara budaya tradisional dan modern. Ini dapat menyebabkan konflik antara kelompok yang berbeda. Cultural lag dapat menyebabkan kebingungan dan ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Ini juga dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengikuti perubahan dan mengadaptasi diri dengan perkembangan teknologi dan budaya modern. Akibatnya, orang yang mengalami cultural lag dapat mengalami stres, kehilangan identitas, dan kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.

Meskipun keduanya memiliki beberapa kesamaan, cultural shock dan cultural lag adalah konsep yang berbeda. Cultural shock mengacu pada pengalaman yang dialami seseorang ketika beradaptasi dengan budaya baru. Sementara itu, cultural lag adalah ketidakseimbangan antara budaya tradisional dan modern. Cultural shock dapat membuat orang merasa tidak nyaman dan bahkan merasa terasing, sedangkan cultural lag dapat menyebabkan kebingungan dan ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.

Penjelasan Lengkap: Jelaskan Perbedaan Antara Cultural Shock Dan Cultural Lag

1. Cultural shock dan cultural lag adalah konsep yang berbeda namun saling berhubungan.

Cultural shock dan cultural lag adalah konsep yang berbeda namun saling berhubungan. Keduanya menggambarkan perasaan dan respon orang yang mengalami suatu perubahan budaya yang brubah secara signifikan. Kedua konsep ini berhubungan dengan sosiolinguistik, yaitu studi yang mencakup bagaimana bahasa dan budaya dapat memengaruhi kesadaran dan perilaku seseorang.

Cultural shock adalah perasaan yang dialami oleh seseorang ketika mengalami perubahan yang signifikan dalam budaya. Ini biasanya terjadi ketika seseorang berpindah dari satu negara ke negara lain atau ketika mereka berpindah dari satu kelompok sosial ke kelompok lain. Perubahan ini dapat menimbulkan perasaan asing, takut, ketidaknyamanan dan bahkan frustrasi.

Cultural lag adalah perasaan yang dialami oleh seseorang ketika mereka berhadapan dengan budaya yang belum berubah. Ini dapat terjadi ketika seseorang berpindah dari satu kelompok sosial ke kelompok lain dalam negara yang sama, atau ketika seseorang berpindah dari satu kelompok sosial ke kelompok lain di berbagai negara. Perubahan ini dapat menyebabkan perasaan asing, takut, ketidaknyamanan, dan bahkan frustrasi.

Kedua konsep ini memiliki beberapa kesamaan. Keduanya mengacu pada bagaimana perubahan budaya dapat memengaruhi bagaimana seseorang berpikir dan bertindak. Keduanya juga dapat menyebabkan perasaan takut, asing, ketidaknyamanan, dan frustrasi. Namun, terdapat beberapa perbedaan antara keduanya.

Cultural shock mengacu pada perasaan yang dialami oleh seseorang ketika mereka menghadapi perubahan yang signifikan dalam budaya. Hal ini biasanya terjadi ketika seseorang berpindah dari satu negara ke negara lain. Cultural lag mengacu pada perasaan yang dialami seseorang ketika mereka berhadapan dengan budaya yang belum berubah. Ini dapat terjadi ketika seseorang berpindah dari satu kelompok sosial ke kelompok lain di berbagai negara.

Baca Juga :   Apakah Fasilitas Kesejahteraan Dan Perlindungan Tambahan Bagi Tenaga Kerja

Keduanya juga dapat memiliki dampak yang berbeda pada seseorang. Cultural shock dapat menyebabkan seseorang merasa terasing, kehilangan identitas, dan tidak nyaman dengan perubahan budaya yang signifikan. Cultural lag dapat menyebabkan seseorang merasa tertinggal, tidak nyaman dengan perubahan budaya yang lambat, dan bahkan ragu untuk mengikuti perubahan.

Cultural shock dan cultural lag adalah konsep yang berbeda namun saling berhubungan. Keduanya meringkas bagaimana perubahan budaya dapat memengaruhi bagaimana seseorang berpikir dan bertindak. Cultural shock mengacu pada perasaan yang dialami oleh seseorang ketika mereka menghadapi perubahan yang signifikan dalam budaya, sementara cultural lag mengacu pada perasaan yang dialami oleh seseorang ketika mereka berhadapan dengan budaya yang belum berubah. Keduanya dapat memiliki dampak yang berbeda pada seseorang.

2. Cultural shock adalah pengalaman yang dialami oleh seseorang ketika beradaptasi dengan budaya baru.

Cultural shock adalah pengalaman yang dialami oleh seseorang ketika beradaptasi dengan budaya baru. Kondisi ini dapat terjadi ketika seseorang memasuki lingkungan baru, yang mungkin berbeda dari budaya yang dia terbiasa dengan. Cultural shock biasanya terjadi karena perbedaan dalam nilai-nilai, norma dan perilaku budaya. Orang yang mengalami cultural shock akan merasakan perasaan asing dan tidak nyaman saat mencoba menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.

Cultural shock dapat memiliki berbagai efek, termasuk kebingungan, kecemasan, depresi, atau emosi lainnya. Ini dapat menyebabkan orang merasa terasing dan sulit untuk beradaptasi. Penyesuaian diri terhadap budaya baru dapat menjadi proses yang memakan waktu yang panjang dan membutuhkan banyak energi.

Cultural lag adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan ketidakseimbangan antara budaya tradisional dan budaya modern. Istilah ini biasanya digunakan untuk menggambarkan situasi di mana sebuah masyarakat masih mengikuti budaya yang terkait dengan kehidupan tradisional, sementara budaya modern masuk ke dalamnya. Cultural lag dapat menyebabkan masyarakat menghadapi berbagai masalah, seperti kesenjangan sosial, ketimpangan ekonomi, dan kemiskinan.

Perbedaan utama antara cultural shock dan cultural lag adalah bahwa cultural shock terjadi ketika seseorang beradaptasi dengan budaya baru, sementara cultural lag terjadi ketika masyarakat menghadapi perbedaan antara budaya tradisional dan budaya modern. Cultural shock dapat menyebabkan orang merasakan perasaan asing dan tidak nyaman saat menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, sementara cultural lag dapat menyebabkan masyarakat menghadapi berbagai masalah, seperti kesenjangan sosial dan ketimpangan ekonomi. Cultural shock dapat membutuhkan waktu yang panjang untuk beradaptasi dengan budaya baru, sedangkan cultural lag bisa terjadi secara instan ketika budaya modern masuk ke dalam masyarakat.

3. Cultural lag adalah ketidakseimbangan antara budaya tradisional dan modern.

Cultural lag adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan ketidakseimbangan antara budaya tradisional dan modern. Istilah ini diciptakan oleh seorang antropolog Amerika bernama William F. Ogburn pada tahun 1922. Ia menggunakan istilah ini untuk menggambarkan perbedaan antara budaya modern yang berkembang cepat dan budaya tradisional yang lebih lambat untuk mengikutinya.

Cultural lag dapat dilihat dalam banyak aspek budaya, termasuk moral, agama, hukum, kebiasaan, dan bahasa. Contohnya, ada banyak budaya di mana hukum modern berbeda dengan hukum tradisional. Beberapa negara masih menganut hukum yang dibuat berdasarkan agama dan budaya tradisional, meskipun hukum modern telah berkembang lebih jauh. Cultural lag juga dapat terlihat dalam berbicara, karena banyak bahasa kuno yang masih digunakan di beberapa tempat, walaupun bahasa modern telah berkembang.

Sedangkan cultural shock adalah suatu kondisi yang dialami seseorang ketika berhadapan dengan suatu budaya yang sangat berbeda dari budaya asalnya. Cultural shock biasanya dialami orang yang baru tiba di suatu negara atau keluarga dan menghadapi perbedaan budaya yang besar. Misalnya, seseorang dari negara tertentu yang baru tiba di Inggris, harus menyesuaikan diri dengan bahasa dan budaya yang berbeda. Orang tersebut mungkin juga mengalami konflik antara nilai-nilai dan budaya yang telah ia miliki dan nilai-nilai dan budaya baru yang ia temui.

Baca Juga :   Bagaimana Pengarang Mengembangkan Latar Cerita

Perbedaan utama antara cultural shock dan cultural lag adalah bahwa cultural shock adalah respons yang dialami seseorang terhadap perbedaan budaya, sedangkan cultural lag adalah ketidakseimbangan antara budaya tradisional dan modern. Cultural shock biasanya dialami oleh orang yang baru tiba di suatu tempat, sedangkan cultural lag adalah masalah yang terjadi dalam jangka panjang. Cultural shock berfokus pada perubahan budaya yang dialami oleh individu, sedangkan cultural lag berfokus pada perbedaan budaya antara kelompok dan individu. Cultural shock berakibat pada perubahan sikap dan perilaku, sedangkan cultural lag berakibat pada ketidakseimbangan antara budaya tradisional dan modern.

4. Cultural shock dapat menyebabkan stres, kehilangan identitas, dan kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.

Cultural shock adalah rasa ketidaknyamanan yang dialami oleh individu ketika menghadapi perubahan budaya yang besar. Ini biasanya terjadi ketika seseorang pindah dari satu tempat ke tempat lain, baik secara fisik maupun budaya. Jika seseorang pindah ke tempat yang benar-benar berbeda dari yang mereka ketahui, mereka mungkin mengalami cultural shock.

Cultural shock dapat menyebabkan stres, kehilangan identitas, dan kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Mereka yang mengalami cultural shock mungkin merasa bahwa mereka tidak diterima di lingkungan baru mereka. Mereka mungkin merasa bahwa mereka tidak dapat menyesuaikan diri dengan sosial budaya baru dan mungkin akan merasa tidak aman. Stres dapat muncul dari perasaan tidak aman dan kehilangan identitas.

Cultural lag adalah perbedaan antara budaya di lingkungan baru dan lingkungan asal. Hal ini dapat dilihat dalam perbedaan norma, nilai, dan perilaku antara kedua lingkungan. Ini dapat menyebabkan konflik bagi individu yang berpindah dari satu lingkungan ke lingkungan lain. Konflik ini dapat berupa kecemasan, kebingungan, frustrasi, dan stres.

Perbedaan antara cultural shock dan cultural lag adalah bahwa cultural shock adalah rasa ketidaknyamanan yang dialami ketika menghadapi perubahan budaya yang signifikan, sementara cultural lag adalah perbedaan antara budaya di lingkungan baru dan lingkungan asal. Cultural shock dapat menyebabkan stres, kehilangan identitas, dan kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, sedangkan cultural lag dapat menyebabkan konflik, kecemasan, kebingungan, frustrasi, dan stres.

Cultural shock dan cultural lag merupakan konsekuensi dari perubahan budaya. Perubahan budaya yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain dapat menyebabkan individu mengalami cultural shock atau cultural lag. Cultural shock dapat menyebabkan stres, kehilangan identitas, dan kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, sedangkan cultural lag dapat menyebabkan konflik, kecemasan, kebingungan, frustrasi, dan stres. Dalam kedua kasus, individu harus berusaha untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru mereka agar dapat mengatasi cultural shock dan cultural lag.

5. Cultural shock dapat membuat orang merasa tidak nyaman dan bahkan merasa terasing.

Cultural shock adalah perasaan yang dialami seseorang ketika masuk ke lingkungan yang berbeda dari budaya asalnya. Ini dapat terjadi ketika seseorang pindah ke negara lain, mengunjungi tempat baru, atau mengalami perubahan signifikan dalam lingkungan sosial. Perasaan ini dapat berupa rasa takut, kebingungan, kehilangan, atau stres. Cultural shock dapat terjadi karena perbedaan dalam segala hal, mulai dari bahasa, moral, nilai, dan aspek-aspek lain dari budaya.

Cultural lag adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan ketidakseimbangan antara kemajuan teknologi dan budaya. Misalnya, orang yang tinggal di daerah pedesaan mungkin tidak memiliki akses ke teknologi yang sama seperti orang-orang di daerah perkotaan. Meskipun orang-orang di daerah pedesaan mungkin memiliki naluri untuk mengikuti perkembangan teknologi, mereka tidak dapat melakukannya karena keterbatasan akses.

Kedua istilah ini memiliki perbedaan penting. Cultural shock dapat didefinisikan sebagai perasaan yang dialami seseorang ketika berada di lingkungan yang berbeda, sementara cultural lag adalah ketidakseimbangan antara kemajuan teknologi dan budaya. Cultural shock dapat berdampak negatif, karena orang yang mengalaminya dapat merasa tidak nyaman, bingung, takut, atau merasa terasing. Cultural lag, di sisi lain, adalah ketidakseimbangan yang disebabkan oleh keterbatasan akses, sehingga orang yang tinggal di daerah pedesaan mungkin tidak dapat mengikuti perkembangan teknologi.

Secara umum, cultural shock dapat membuat orang merasa tidak nyaman dan bahkan merasa terasing. Ini dapat menyebabkan orang merasa kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru, menemukan teman, atau mencari pekerjaan. Cultural lag, di sisi lain, adalah konsekuensi dari keterbatasan akses, dan dapat menyebabkan orang merasa tertinggal dalam hal teknologi dan informasi. Cultural lag juga dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat.

Baca Juga :   Bagaimana Sikap Orang Yang Kreatif Dalam Memanfaatkan Waktunya

6. Cultural lag dapat menyebabkan kebingungan dan ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.

Cultural shock dan cultural lag adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana individu bereaksi terhadap budaya baru, baik ketika mereka mengunjungi budaya baru atau ketika mereka dipindahkan ke lingkungan yang berbeda. Cultural shock adalah perasaan shock yang disebabkan oleh perubahan tiba-tiba dari lingkungan yang dikenal ke lingkungan yang asing. Cultural lag adalah suatu proses ketika individu mengalami kesulitan beradaptasi dengan budaya baru.

Cultural shock adalah reaksi yang dialami ketika seseorang mengunjungi atau dipindahkan ke lingkungan budaya yang asing bagi mereka. Ini dapat menyebabkan perasaan shock, tegang, kebingungan, atau kecemasan. Cultural shock dapat menyebabkan individu mengalami masalah sosial, perubahan pada makanan, bahasa, dan perilaku, serta kesulitan beradaptasi dengan budaya baru.

Cultural lag adalah proses di mana seseorang mengalami kesulitan beradaptasi dengan budaya baru. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti ketidakmampuan untuk menyesuaikan diri dengan budaya baru, ketidakmampuan untuk memahami bahasa, atau kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan norma sosial baru. Cultural lag dapat menyebabkan individu merasa tidak nyaman atau bahkan kebingungan dengan lingkungan baru. Hal ini juga dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.

Kedua istilah ini memiliki beberapa kesamaan, namun mereka juga memiliki beberapa perbedaan. Salah satu perbedaan utama adalah bahwa cultural shock menyebabkan perasaan shock, sementara cultural lag menyebabkan kesulitan beradaptasi. Cultural shock umumnya berlangsung selama beberapa minggu atau bulan, sedangkan cultural lag dapat berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

Kesimpulannya, cultural shock dan cultural lag adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana individu bereaksi terhadap budaya baru. Cultural shock biasanya menyebabkan perasaan shock dan tegang, sementara cultural lag dapat menyebabkan kebingungan dan ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.

7. Cultural shock mengacu pada kebingungan, kehilangan, dan ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan budaya baru.

Cultural shock adalah proses yang dialami seseorang ketika berhadapan dengan budaya baru yang berbeda dengan budaya yang telah dia ketahui. Ini dapat mencakup situasi dimana seseorang ditempatkan di lingkungan baru, atau dapat terjadi ketika seseorang mengunjungi sebuah daerah yang berbeda. Cultural shock dapat menjadi kebingungan, kehilangan, dan ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan budaya baru. Biasanya, orang yang mengalami cultural shock akan merasakan ketidaknyamanan, kebingungan, ketidakmampuan untuk beradaptasi, dan ketakutan terhadap budaya baru yang mereka temui.

Cultural shock biasanya merupakan proses yang berlangsung dalam jangka waktu yang panjang. Ini bisa berlangsung dari beberapa hari hingga beberapa bulan, tergantung pada seberapa berbeda budaya baru yang orang tersebut temui. Orang yang mengalami cultural shock biasanya akan merasakan kebingungan dan kehilangan, serta rasa tidak nyaman dan ketakutan. Mereka juga mungkin merasa kesulitan untuk beradaptasi dengan budaya baru, dan mungkin merasa kesepian dan merasa tidak diterima.

Cultural lag adalah proses dimana budaya lama dan budaya baru berinteraksi, dan budaya lama tertinggal di belakang. Ini biasanya terjadi ketika seseorang berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Cultural lag dapat mencakup perbedaan antara budaya lama dan budaya baru dalam hal pandangan, nilai, dan norma sosial. Mereka yang mengalami cultural lag dapat merasakan ketidaknyamanan dan ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan budaya baru.

Namun, perbedaan utama antara cultural shock dan cultural lag adalah bahwa cultural shock merupakan proses yang bersifat sementara, sementara cultural lag merupakan proses yang bersifat jangka panjang. Cultural shock biasanya dialami seseorang ketika mereka berada di lingkungan baru, sementara cultural lag biasanya dialami ketika seseorang berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Cultural shock biasanya berakhir ketika seseorang berhasil beradaptasi dengan budaya baru, sementara cultural lag dapat berlangsung seumur hidup.

Meskipun cultural shock dan cultural lag memiliki perbedaan, kedua masalah ini dapat menyebabkan kebingungan, kehilangan, ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan budaya baru, dan ketidaknyamanan. Oleh karena itu, penting bagi orang yang mengalami cultural shock atau cultural lag untuk mendapatkan bantuan dan dukungan guna membantu mereka beradaptasi dengan budaya baru yang mereka temui.

Baca Juga :   Jelaskan Perbedaan Antara Mikrokontroler Dengan Arduino

8. Cultural lag dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengikuti perubahan dan mengadaptasi diri dengan perkembangan teknologi dan budaya modern.

Cultural shock dan cultural lag merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan perubahan yang dialami oleh seseorang ketika memasuki lingkungan sosial yang berbeda. Cultural shock merupakan perasaan yang dialami seseorang ketika menghadapi lingkungan yang berbeda, yang dapat memicu kebingungan, kecemasan, dan stres. Cultural lag merupakan respon yang terjadi ketika seseorang tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan baru tersebut.

Perbedaan utama antara cultural shock dan cultural lag adalah bahwa cultural shock lebih berkaitan dengan bagaimana seseorang merespons lingkungan baru, sedangkan cultural lag lebih berkaitan dengan bagaimana seseorang menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Cultural shock merupakan perasaan yang dialami seseorang ketika memasuki lingkungan baru yang berbeda, yang dapat memicu kebingungan, kecemasan, dan stres. Cultural lag merupakan respon yang terjadi ketika seseorang tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan baru tersebut.

Kedua, cultural shock berhubungan dengan emosi seseorang, sementara cultural lag berhubungan dengan perilaku seseorang. Cultural shock menggambarkan perasaan yang dialami seseorang ketika berada di lingkungan baru, yaitu kebingungan, kecemasan, dan stres. Cultural lag menggambarkan perilaku seseorang ketika tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.

Ketiga, cultural shock adalah fenomena yang bersifat sementara, sementara cultural lag adalah fenomena yang bersifat jangka panjang. Cultural shock biasanya berlangsung selama beberapa minggu sampai beberapa bulan, sementara cultural lag bisa berlangsung selama bertahun-tahun.

Keempat, cultural shock dapat dirasakan oleh semua orang, sementara cultural lag hanya dialami oleh orang-orang yang kurang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Cultural shock bisa dialami oleh semua orang yang berada di lingkungan baru, sementara cultural lag hanya dialami oleh orang-orang yang kurang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.

Kelima, cultural shock dapat dialami oleh orang-orang yang baru memasuki lingkungan baru, sementara cultural lag hanya dialami oleh orang-orang yang sudah lama tinggal di lingkungan baru. Cultural shock merupakan perasaan yang dialami oleh orang yang baru memasuki lingkungan baru, sementara cultural lag merupakan respon yang terjadi ketika orang yang sudah lama tinggal di lingkungan baru tersebut tidak mampu menyesuaikan diri dengannya.

Keenam, cultural shock merupakan proses pengalaman individu, sementara cultural lag merupakan proses yang dialami oleh masyarakat. Cultural shock merupakan proses pengalaman individu, ketika seseorang dihadapkan dengan lingkungan yang berbeda. Sedangkan, cultural lag merupakan proses yang dialami oleh masyarakat, ketika masyarakat tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.

Ketujuh, cultural shock dapat memicu perubahan perilaku, sementara cultural lag dapat memicu stagnasi. Cultural shock dapat memicu perubahan perilaku, karena seseorang mungkin merasa tertekan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Sedangkan, cultural lag dapat memicu stagnasi, karena seseorang mungkin tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.

Kedelapan, cultural lag dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengikuti perubahan dan mengadaptasi diri dengan perkembangan teknologi dan budaya modern. Cultural lag dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengikuti perubahan dan mengadaptasi diri dengan perkembangan teknologi dan budaya modern. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa orang yang mengalami cultural lag mungkin tidak mampu menyesuaikan diri dengan teknologi dan budaya modern. Akibatnya, orang tersebut mungkin akan ketinggalan jauh dalam hal teknologi dan budaya modern.

Cultural shock dan cultural lag merupakan dua istilah yang berbeda, namun keduanya merupakan fenomena yang dialami oleh seseorang ketika memasuki lingkungan sosial yang berbeda. Cultural shock berhubungan dengan bagaimana seseorang merespons lingkungan baru, sedangkan cultural lag berhubungan dengan bagaimana seseorang menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Cultural lag juga dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengikuti perubahan dan mengadaptasi diri dengan perkembangan teknologi dan budaya modern. Secara keseluruhan, cultural shock dan cultural lag merupakan fenomena yang dialami oleh seseorang ketika memasuki lingkungan sosial yang berbeda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

close