Perbedaan Passive Voice Dan Active Voice

perbedaan passive voice dan active voice –

Penggunaan Passive Voice dan Active Voice dalam bahasa Inggris adalah salah satu bagian terpenting dari tata bahasa. Perbedaan antara keduanya adalah bahwa passive voice mengubah subjek dari kalimat untuk menjadi objek, sementara active voice mempertahankan subjek sebagai subjek.

Dalam passive voice, subjek kalimat tidak menjalankan tindakan yang dibahas dalam kalimat. Sebagai contoh: “The ball was kicked by the boy.” Dalam kalimat tersebut, “ball” adalah subjek, tapi itu tidak menjalankan tindakan “kicking”. Tindakan “kicking” dilakukan oleh subjek lain, yaitu “boy”.

Dalam active voice, subjek kalimat adalah orang yang menjalankan tindakan. Sebagai contoh: “The boy kicked the ball.” Dalam kalimat tersebut, “boy” adalah subjek dan juga melakukan tindakan “kicking”.

Kedua jenis kalimat, passive dan active, memiliki kelebihan dan kekurangan. Penggunaan passive voice umumnya lebih sederhana karena itu memungkinkan Anda untuk mengabaikan subjek yang melakukan tindakan. Namun, menggunakan passive voice biasanya kurang menarik dan menghasilkan kalimat yang panjang.

Sedangkan active voice biasanya lebih menarik dan menghasilkan kalimat yang lebih singkat. Namun, menggunakan active voice dapat membuat kalimat terlihat kaku dan kurang fleksibel.

Jadi, pilihan antara passive dan active voice tergantung pada situasi dan tujuan yang ingin Anda capai. Jika tujuannya adalah untuk menulis sesuatu yang menarik, active voice adalah pilihan yang tepat. Namun, jika Anda ingin menulis sesuatu yang lebih sederhana, passive voice adalah yang terbaik.

Penjelasan Lengkap: perbedaan passive voice dan active voice

1. Penggunaan Passive Voice dan Active Voice adalah salah satu bagian terpenting dari tata bahasa.

Penggunaan Passive Voice dan Active Voice adalah salah satu bagian terpenting dari tata bahasa. Kedua tata bahasa ini menentukan bagaimana kalimat dibentuk dan dibaca. Hal ini membantu kita membedakan antara kalimat aktif dan pasif. Dalam konteks bahasa Inggris, Passive Voice menggunakan bentuk kata kerja dalam kalimat yang menggambarkan subjek yang menerima tindakan dari objek. Sementara itu, Active Voice menggunakan bentuk kata kerja untuk menggambarkan subjek yang melakukan tindakan pada objek.

Baca Juga :   Perbedaan Got Dan Get

Passive Voice biasanya digunakan untuk menekankan objek dari sebuah kalimat atau untuk menyembunyikan identitas pelaku dari sebuah kalimat. Sebagai contoh, Passive Voice dapat digunakan untuk menyatakan bahwa sebuah tindakan telah dilakukan tanpa menyebutkan siapa yang melakukannya. Dengan kata lain, subjek kalimat dapat disembunyikan. Sebagai contoh, Passive Voice dapat digunakan untuk mengatakan “The dog was fed” untuk menyatakan bahwa seseorang telah memberi makan anjing tanpa menyebutkan siapa yang melakukannya.

Active Voice, di sisi lain, menggunakan kata kerja untuk menggambarkan subjek yang melakukan tindakan pada objek. Ini digunakan untuk menyatakan bahwa sebuah tindakan telah dilakukan oleh subjek yang spesifik. Sebagai contoh, Active Voice dapat digunakan untuk menyatakan bahwa “John fed the dog” untuk menyatakan bahwa John telah memberi makan anjing. Dengan demikian, Active Voice menekankan subjek kalimat dan menyatakan siapa yang melakukan tindakan.

Keduanya memiliki kegunaan yang berbeda dalam konteks tata bahasa Inggris. Passive Voice lebih banyak digunakan untuk menyembunyikan identitas pelaku dalam sebuah kalimat, sementara Active Voice digunakan untuk menekankan subjek kalimat dan menyatakan siapa yang melakukan tindakan. Namun, kedua tata bahasa ini sama-sama penting untuk menentukan cara kalimat dibentuk dan dibaca.

2. Passive Voice mengubah subjek kalimat menjadi objek, sementara Active Voice mempertahankan subjek sebagai subjek.

Passive Voice dan Active Voice merupakan dua jenis kalimat yang berbeda, dimana keduanya memiliki fungsi dan cara penggunaan yang berbeda. Perbedaan utama antara Passive Voice dan Active Voice adalah letak subjek dalam kalimat.

Dalam Passive Voice, subjek kalimat berubah menjadi objek, sementara dalam Active Voice, subjek kalimat tetap sebagai subjek. Dalam Passive Voice, fokusnya adalah pada aksi yang terjadi, bukan pada siapa yang melakukan aksi. Sementara itu, Active Voice lebih berfokus pada siapa yang melakukan aksi.

Passive Voice mengubah struktur kalimat menjadi ‘objek + to be + past participle’. Sebagai contoh, kalimat aktif “John menulis surat itu” akan menjadi “Surat itu ditulis oleh John” dalam Passive Voice.

Active Voice mempertahankan struktur kalimat yang sama, yaitu “subjek + kata kerja + objek.” Sebagai contoh, kalimat aktif “John menulis surat itu” tetap dalam Active Voice.

Kedua jenis kalimat tersebut memiliki fungsi yang berbeda. Passive Voice sering digunakan untuk mengurangi tekanan pada subjek dan mengarahkan fokus kepada objek. Sementara itu, Active Voice digunakan untuk menekankan subjek dan mengarahkan fokus kepada aksi yang dilakukan oleh subjek.

Baca Juga :   Jelaskan Teknik Gambar Realistik Dalam Pembuatan Komik

Dengan demikian, perbedaan utama antara Passive Voice dan Active Voice adalah letak subjek dalam kalimat. Passive Voice mengubah subjek kalimat menjadi objek, sementara Active Voice mempertahankan subjek sebagai subjek.

3. Dalam Passive Voice, subjek tidak menjalankan tindakan yang dibahas dalam kalimat.

Perbedaan antara Passive Voice dan Active Voice adalah bagaimana kalimat menyampaikan informasi tentang tindakan yang dilakukan subjek. Dalam Active Voice, subjek melakukan tindakan yang dibahas dalam kalimat dan subjek terletak sebelum kata kerja. Dalam Passive Voice, subjek tidak menjalankan tindakan yang dibahas dalam kalimat tetapi berada di ujung kalimat.

Dalam Passive Voice, kalimat biasanya dimulai dengan kata kerja (tidak seperti Active Voice dimana kalimat dimulai dengan subjek). Selain itu, kata kerja berubah menjadi bentuk ‘dilakukan oleh’ atau ‘diproses oleh’. Misalnya, kalimat aktif ‘John membeli mobil baru’ menjadi ‘Mobil baru dibeli oleh John’ dalam Passive Voice.

Perbedaan lainnya antara Passive Voice dan Active Voice adalah bahwa Passive Voice biasanya lebih umum digunakan dalam konteks pembicaraan formal. Hal ini karena Passive Voice digunakan untuk menekankan tindakan, bukan orang yang melakukannya.

Dalam Passive Voice, subjek tidak menjalankan tindakan yang dibahas dalam kalimat. Hal ini dimaksudkan untuk menghilangkan subjek dan menekankan tindakan. Misalnya, kalimat aktif ‘John memotong rumput’ menjadi ‘Rumput dipotong’. Dengan menghilangkan subjek, kalimat ini menekankan bahwa tindakan ‘memotong rumput’ sedang terjadi.

Kesimpulannya, ada beberapa perbedaan antara Passive Voice dan Active Voice. Perbedaan utamanya adalah bahwa dalam Active Voice, subjek memegang peran penting dalam kalimat, sedangkan dalam Passive Voice, subjek tidak menjalankan tindakan yang dibahas dalam kalimat.

4. Dalam Active Voice, subjek adalah orang yang menjalankan tindakan.

Active Voice adalah bentuk kalimat konvensional yang menyatakan bahwa subjek melakukan tindakan dengan menggunakan verb. Dalam Active Voice, subjek adalah orang yang menjalankan tindakan. Dalam contoh, ‘John menulis surat’, John adalah subjek yang melakukan tindakan menulis.

Sedangkan Passive Voice adalah bentuk kalimat dimana subjek menerima aksi. Dalam Passive Voice, subjek menjadi objek yang ditujukan oleh verb. Contohnya, ‘Surat ditulis oleh John’, yang menunjukkan bahwa John adalah orang yang melakukan tindakan menulis surat, tetapi subjek dalam kalimat ini adalah ‘Surat’.

Dalam Active Voice, subjek menjadi orang yang melakukan tindakan, menggunakan verb. Sebaliknya, Passive Voice menyatakan bahwa subjek menerima aksi dari seseorang lain. Perbedaan utama antara Active Voice dan Passive Voice adalah siapa yang melakukan tindakan. Dalam Active Voice, subjek adalah orang yang melakukan tindakan. Akan tetapi, dalam Passive Voice, subjek adalah objek yang menerima aksi.

Baca Juga :   Contoh Kalimat Can T

5. Passive Voice lebih sederhana namun kurang menarik dan menghasilkan kalimat yang panjang.

Passive Voice dan Active Voice adalah dua konsep penting yang harus dipahami dalam menulis. Perbedaannya dapat dilihat dari cara kalimat dibentuk dan tujuannya. Dalam Passive Voice, subjek kalimat tidak menjalankan aksi, melainkan aksi itu dilakukan oleh seseorang atau sesuatu lain. Akibatnya, subjek kalimat akan berada dalam posisi pasif. Sebagai contoh, “The book was read by me”. Di sini, “saya” adalah subjek kalimat, yang berada dalam posisi pasif dan aksi “membaca” dilakukan oleh orang lain.
Sementara itu, dalam Active Voice, subjek kalimat menjalankan aksi. Sebagai contoh, “I read the book”. Di sini, “saya” adalah subjek kalimat, yang berada dalam posisi aktif dan menjalankan aksi “membaca”.
Active Voice lebih menarik untuk didengar dan menghasilkan kalimat yang pendek dan jelas. Namun, Passive Voice lebih sederhana namun kurang menarik dan menghasilkan kalimat yang panjang. Ini karena Passive Voice sering mengharuskan penulis untuk menggunakan tambahan kata-kata yang tidak diperlukan, seperti “oleh” dan “telah” untuk menyampaikan maksudnya. Sebagai contoh, “The book was read by me”. Namun, Passive Voice dapat diterima ketika penulis tidak ingin menyebutkan siapa yang melakukan aksi, atau ketika fokus lebih pada aksi daripada siapa yang melakukannya. Ini akan membuat kalimat lebih mudah dibaca dan dipahami.
Kesimpulannya, Passive Voice dan Active Voice memiliki perbedaan yang jelas. Active Voice lebih menarik dan menghasilkan kalimat yang pendek dan jelas. Namun, Passive Voice lebih sederhana namun kurang menarik dan menghasilkan kalimat yang panjang.

6. Active Voice lebih menarik dan menghasilkan kalimat yang lebih singkat namun kaku dan kurang fleksibel.

Active voice dan Passive voice adalah dua cara untuk menulis kalimat. Keduanya memiliki tujuan yang berbeda, namun merupakan bagian penting dari komunikasi. Persamaan antara keduanya adalah kedua cara ini menggunakan kata kerja.

Active voice berfokus pada subjek, yang melakukan tindakan. Kata kerja dalam kalimat ini ditujukan pada subjek. Sebagai contoh, “John membaca buku”. Di sini, John adalah subjek, dan dia membaca buku.

Passive voice berfokus pada objek dari tindakan yang dilakukan. Kata kerja pada kalimat ini tidak ditujukan pada subjek. Sebagai contoh, “Buku dibaca oleh John.” Di sini, buku adalah objek, dan John adalah orang yang melakukan tindakan.

Active voice lebih menarik dan menghasilkan kalimat yang lebih singkat, namun kurang fleksibel. Hal ini karena kalimat dalam active voice lebih mudah dibaca dan dipahami. Namun, kalimat dalam active voice hanya bisa berfokus pada satu tindakan, sehingga kurang fleksibel dalam menggambarkan situasi yang lebih kompleks.

Baca Juga :   Contoh Contoh Kalimat Perintah Dalam Bahasa Inggris

Passive voice lebih fleksibel dalam menggambarkan tindakan yang kompleks, namun kurang menarik dan dapat menghasilkan kalimat yang panjang dan membingungkan. Hal ini karena kalimat dalam passive voice lebih rumit dan membutuhkan lebih banyak kata untuk dipahami.

Jadi, active voice lebih menarik dan menghasilkan kalimat yang lebih singkat namun kaku dan kurang fleksibel. Sementara itu, passive voice lebih fleksibel namun kurang menarik dan dapat menghasilkan kalimat yang panjang dan membingungkan.

7. Pilihan antara Passive dan Active Voice tergantung pada situasi dan tujuan yang ingin dicapai.

Perbedaan antara Passive Voice dan Active Voice terletak pada cara penyampaian kalimat. Passive Voice adalah struktur kalimat di mana subjek kalimat tidak diketahui atau tidak disebutkan, sementara Active Voice adalah struktur kalimat di mana subjek kalimat disebutkan.

Perbedaan lain antara Passive Voice dan Active Voice adalah dalam penggunaan kata kerja. Dalam Passive Voice, kata kerja dalam bentuk to be (am, is, are, was, were, be) diikuti oleh past participle (bentuk ketiga dari kata kerja). Dalam Active Voice, kata kerja tidak menggunakan to be.

Perbedaan ketiga adalah dalam penggunaan objek kalimat. Dalam Passive Voice, objek kalimat berada di depan kata kerja, sementara dalam Active Voice, objek kalimat berada di belakang kata kerja.

Perbedaan berikutnya adalah dalam penggunaan kata sifat. Dalam Passive Voice, kata sifat berada di depan kata kerja, sementara dalam Active Voice, kata sifat berada di belakang kata kerja.

Perbedaan berikutnya adalah dalam penggunaan preposisi. Dalam Passive Voice, preposisi berada di depan kata kerja, sementara dalam Active Voice, preposisi berada di belakang kata kerja.

Perbedaan terakhir adalah dalam penggunaan adverb. Dalam Passive Voice, adverb berada di depan kata kerja, sementara dalam Active Voice, adverb berada di belakang kata kerja.

Pilihan antara Passive Voice dan Active Voice tergantung pada situasi dan tujuan yang ingin dicapai. Passive Voice lebih cocok untuk menyampaikan informasi secara ringkas, sementara Active Voice lebih cocok untuk menyampaikan informasi secara akurat. Selain itu, Passive Voice lebih cocok untuk situasi di mana subjek kalimat tidak penting, sementara Active Voice lebih cocok untuk situasi di mana subjek kalimat penting. Oleh karena itu, pilihan antara Passive Voice dan Active Voice harus diputuskan berdasarkan situasi dan tujuan yang ingin dicapai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

close